Hay! Nona dan Tuan...
Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Tiba-tiba, waktu berhenti dan Liu Yifen mengerutkan dahinya. Ia merasa bingung dan menoleh ke arah Ming dan Kasim Lu yang hanya diam seperti patung. Keadaan ini membuat Liu Yifen merasa gusar dan penasaran."Dalam situasi apa ini?" gumam Liu Yifen pada dirinya sendiri, sambil meletakkan telapak tangannya di pelipis. Ia mencoba merasakan situasi yang sedang dialaminya saat ini.Liu Yifen mencoba maju, namun ia seolah tertahan oleh sebuah penghalang transparan. Tangannya terangkat dan memukul penghalang tersebut. "Ini apa lagi?" ujar Liu Yifen dengan raut kesal, sambil mengerutkan keningnya.Ia mengamati sekelilingnya, namun kabut menghalangi pandangan matanya. Alisnya terangkat sedikit, kemudian ia mendongak dan kedua pupil matanya membesar.Tiba-tiba, terpampang sebuah layar transparan di hadapannya. Matanya melihat foto Ming dan Kasim Lu yang ditampilkan di layar tersebut. Suara yang sangat dikenal menyambut indra pendengaran Liu Yifen."Selamat datang."Liu Yifen tidak menjawab, tetapi ia memperlihatkan raut wajah yang dingin dan datar. Ia merasa tidak suka ketika tiba-tiba diculik dalam misi yang sedang dijalani.Bi, yang berada di balik layar, tersenyum manis sambil menyapa Liu Yifen. Monitor yang tadi menampilkan foto Ming dan Kasim berganti dengan wajah mungil Bi."Hehe, aku datang atas perintah Dewi Aio," ucap Bi dengan nada gugup, sambil mencubit hidungnya untuk meredakan kegugupannya."Lanjutkan, untuk apa kamu memperlihatkan data mereka padaku?" tanya Liu Yifen dengan senyuman yang masih terasa dingin.Senyuman di bibir Bi langsung menghilang. "Jangan marah, nona," kata Bi sambil berusaha menghibur Liu Yifen dengan gerakan tubuh yang aneh.Kelopak mata Liu Yifen turun, menunjukkan ketidaksetujuannya. "Lanjutkan!" pinta Liu Yifen dengan nada yang sedikit bosan.Bi merasa kecewa karena Liu Yifen tidak lagi marah. "Baiklah, nona," ucap Bi dengan nada yang masih sedikit gugup. Ia menahan air mata yang hampir keluar, membuat Liu Yifen melirik bibirnya yang sedikit terangkat."Ayo, jangan sedih, Bi." Liu Yifen mencoba menunjukkan senyuman tipis.Bi merasa lega karena Liu Yifen tidak lagi marah. Ia menunjukkan gambar data para anggota pengikut Liu Yifen.Suara Bi kembali terdengar di telinga Liu Yifen. Tiba-tiba, muncul sebuah kursi transparan yang membuat Liu Yifen terhempas duduk.Di layar terlihat tulisan "introduksi bakat: 8" yang membuat Liu Yifen serius memperhatikan. Ada beberapa kategori lain seperti "siasat", "talenta", "sosialisasi", dan "penampilan", semuanya memiliki angka 2.Semua introduksi bakat dapat dibeli dengan kimpo yang nona dapatkan. Liu Yifen melirik ke pojok kiri layar, di mana terlihat gambar uang kuno dan jumlah kimpo yang ia miliki. Di sebelah kanan terdapat bola biru, yang fungsinya masih belum diketahui oleh Liu Yifen.Setelah itu, semuanya kembali seperti semula. Beberapa wanita yang sebelumnya ada di sekitar mereka sudah pergi setelah drama selesai. Dari mimik mereka terlihat bahwa mereka puas.Sementara itu, Kasim Lu mendekati Liu Yifen dengan senyuman di bibirnya, yang sedang menatap bayangan pembantu Yoon yang pergi.Kasim Lu sedikit membungkukkan badannya di hadapan Liu Yifen saat ia menoleh ke depan. "Nona, terima kasih atas bantuannya. Kami sangat terbantu," ucap Kasim Lu dengan memperbaiki posisi berdirinya.Liu Yifen membalas dengan menganggukkan kepalanya.Kasim Lu melanjutkan, "Apakah nona baru saja memasuki istana?" Ia sudah mengetahui bahwa Liu Yifen adalah orang asing di sana.Liu Yifen mengangguk. "Iya.""Tentu. Nona, apakah nona merasa sedikit bingung? Bagaimana jika nona mengunjungi Biro Kehidupan Istana? Biarkan aku dan Ming Xiang yang mendampingi. Bagaimana, nona?" Kasim Lu mengajukan usul dengan lembut kepada Liu Yifen yang menatapnya dengan wajah datar.Liu Yifen merasa heran dengan Biro Kehidupan Istana yang disebutkan. Apa sebenarnya tempat itu? Dia merasa kebingungan karena tidak tahu apa yang sedang dicari. Tim yang mengikutinya sebelumnya juga menghilang setelah perseteruan antara Yoon dan Ming.Saat sedang berpikir, Ming memegang tangan Liu Yifen dengan tatapan bahagia. "Ya, anggap saja ini sebagai pembalasan budi atas bantuan nona kepada kami. Biarkan kami mendampingi nona," ucap Ming dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.Liu Yifen memutuskan untuk menerima tawaran mereka tanpa berpikir panjang. Meskipun belum terbiasa dengan aturan di istana, ia merasa tidak dirugikan dan menerima dengan senang hati.Kasim Lu dan Pembantu Ming tersenyum senang ketika Liu Yifen mengiyakan. Mereka membimbing Liu Yifen menuju Biro Kehidupan Istana, sementara Ming berjalan di sebelahnya.Tiba-tiba, terdengar suara seorang Kasim Pengawas yang meminta mereka untuk menghindar. "Minggir! Minggir, jangan menghalangi jalan!" teriak keras sang Kasim Pengawas kepada mereka yang berada di depan.Liu Yifen, yang baru saja memasuki jalan kecil, melihat sekelompok kasim yang membawa tandu dengan tergesa-gesa. Meskipun sudah berusaha menghindar, Liu Yifen tetap saja ditabrak oleh kasim-kasim tersebut dan berakhir jatuh di tengah-tengah hamparan bunga.Xio Luzi, seorang kasim, menghampiri Liu Yifen yang terduduk di tanah. "Ini bukan sandiwara lagi. Kamu sudah kena batunya," ucap Xio Luzi pelan namun sangat tajam dan menusuk.Para kasim berhenti karena melihat Liu Yifen terjatuh, termasuk Kasim Pengawas yang memandanginya dengan tatapan sangat datar.Liu Yifen merasa sakit di bokongnya setelah terjatuh. Xio Luzi membantu Liu Yifen bangun perlahan-lahan.Akibat benturan itu, kain putih tipis yang membungkus mayat di tandu tersebut robek di salah satu sudutnya.Liu Yifen menatap Kasim Pengawas, dan pandangan mereka bertemu. "Hey Kasim, apapun situasinya, kamu harus memperhatikan orang lain juga, tahu! Kamu sudah mendorongku ke hamparan bunga, lihat!" ucap Liu Yifen dengan nada yang agak tinggi, terlihat amarah di balik sorot matanya.Kasim Pengawas tersenyum aneh, tetapi tanggapannya hanya memicu ejekan tidak langsung. "Hey nona, di atas tandu ini ada mayat seorang kandidat yang tenggelam! Jika kamu tidak ingin mendapatkan sial, lebih baik menjauh!" jawab Kasim Pengawas dengan tenang tanpa nada bersalah sedikit pun.Liu Yifen mendengus kesal mendengar jawaban Kasim Pengawas. Kemudian diam-diam ia melirik ke dalam kain yang robek. "Kau yakin dia mati tenggelam?" Liu Yifen memperhatikan tubuh gadis itu dengan seksama. Ia terpaku sejenak saat melihat wajah jenazah yang penuh luka memar. Matanya turun ke tangan jenazah, di mana terdapat gelang giok yang masih berkilau di pergelangan tangannya. Liu Yifen merasa tidak asing dengan wajah yang sudah tak bernyawa tersebut. "Ini kan —"Bersambung....Jangan lupa tinggali jejak dan follow aku juga ya, para Nona dan Tuan.Salam manisku"-"Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Dalam diam ia seraya berkata, "Giok putih? Ternyata gadis yang kulihat saat tiba di sini! Ternyata bukan khayalanku!" Wajahnya penuh kekhawatiran. Ini adalah kali pertama dia merasa ketakutan.Dari situasi tragis yang dialami gadis sebelumnya, Liu Yifen menyimpulkan bahwa gadis itu tidak mati karena tenggelam, melainkan disiksa sampai mati.Liu Yifen merasa hatinya berdebar-debar dan ingin mencari tahu lebih lanjut tentang kejadian ini. Dia berharap dapat menemukan petunjuk yang dapat membawanya pada kebenaran yang sebenarnya.*****Kini Liu Yifen berada di istana Biro Kehidupan dan ditempatkan di tempat yang sama dengan semua gadis lainnya. Pada malam itu, dia bertemu dengan seorang pria tampan bernama Arigun, yang ternyata menangkap seorang kasim yang diduga sebagai pembunuh mayat yang ditemukan sebelu
Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Saat Liu Yifen sedang memikirkan hal itu, Mbok pengajar memberikan instruksi yang membuatnya terbangun dari lamunannya."Silakan, nona, ganti pakaian. Segera akan ada sesi pelatihan awal," kata Mbok pengajar dengan wajah yang terlihat agak jutek.Liu Yifen bergantian dengan para kandidat lainnya untuk masuk ke ruangan tersebut.Ketika giliran Liu Yifen untuk mengganti pakaian tiba, dia masuk ke dalam dan menutup pintu. Dia melepaskan pakaiannya dan mengenakan pakaian yang telah disiapkan oleh Mbok pengajar.Liu Yifen terlihat anggun dengan pakaian berwarna biru terang yang segar. Rambutnya terurai dengan indah, seperti seorang putri. Jika ada yang memandangnya, orang tersebut tidak akan bisa menahan tawa.Setelah selesai mengganti pakaian, para kandidat berbaris. Liu Yifen berada di barisan belakang. Tak
Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Kakinya perlahan-lahan mendekati pintu, sementara suara tangisan mulai menghilang. Namun, suara tetesan air masih terdengar, dan tiba-tiba langkah Liu Yifen terhenti saat melihat sosok bayangan berdiri di depan pintu. Liu Yifen merasa tidak takut, karena bagaimana mungkin hantu bisa menginjak tanah?Liu Yifen yakin bahwa sosok tersebut adalah orang yang masih hidup. Namun, dia terkejut ketika sosok itu mulai menggedor pintu dengan kebrutalan.BUNG! BUNG! BUNG!Liu Yifen berpikir bahwa si pengacau ingin membuktikan keberadaannya pada Liu Yifen dan menakutinya dengan memukul-mukul pintu kamarnya dengan keras.Dia bergumam, "Sepertinya orang itu sangat sombong dan tidak tahan dengan provokasi yang aku lakukan."Liu Yifen memikirkan apa yang harus dilakukan. Dia tidak boleh terburu-buru dalam mengambil tindak
Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Mendengar ucapan Liu Yifen, beberapa orang merasa lega, tetapi ada juga yang tidak percaya karena mereka mengira itu hanya akal-akalan dari Liu Yifen."Ayo, cepat bantu Nona Nata untuk bangun," pinta Liu Yifen kepada dua kandidat yang terlihat tegang, sambil perlahan membantu Nata Qinglian untuk bangkit.Akhirnya, Nata Qinglian pergi dengan lesu dan dituntut oleh banyak orang. Sebelum pergi, Nata Qinglian melemparkan tatapan penuh dendam dan kebencian kepada Liu Yifen.Liu Yifen menyambutnya dengan senyuman lebar, tetapi matanya penuh kekhawatiran saat melihat Nata Qinglian. "Semuanya sudah selesai!" ucap Liu Yifen dengan lega, lalu masuk ke dalam kamarnya.Setelah kejadian itu, Nata jatuh sakit. Meskipun itu adalah kesalahan Nata karena ingin menjebak Liu Yifen, tapi Liu Yifen merasa bahwa dia mungkin te
Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------"Lagi-lagi dia!" ujar Arigun dengan geram, menahan emosinya. Tindakan Nona Nata Qinglian selalu melibatkan kekasih masa kecilnya.Liu Yifen mendekati Arigun. "Kenapa? Apakah Nata memiliki rencana lain?" Dengan raut wajah yang penuh rasa penasaran, Liu Yifen ingin tahu lebih banyak.Arigun menoleh dan tersenyum kecil."Tepat sekali! Ingatkah kamu dengan Kasim yang mencoba menfitnahmu sebelumnya? Nata Qinglianlah yang membayarnya. Tetapi pria berbaju hitam sepertinya bukan bagian dari komplotan mereka."Liu Yifen mengangguk. Kata-kata Arigun sekali lagi mengingatkannya bahwa harem penuh dengan kejahatan dan bahaya.Liu Yifen ingin menyelesaikan misinya dengan hati-hati, bahkan dirinya sendiri belum bisa menjaga diri dan sering merasa tidak aman.Liu Yifen tidak berniat memanfaatkan perasaan Arigun terhadap
Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Liu Yifen yang sejak tadi terdiam, akhirnya membuka mulut untuk bertanya. Namun, Permaisuri Fuca memotongnya terlebih dahulu."Tinggalkan kekhawatiranmu. Istana ini akan memperlakukanmu seperti sebelumnya, dan kamu dapat sering-sering datang ke Aula Changchun," kata Permaisuri Fuca dengan ramah.Liu Yifen menghela napas lega, lalu dengan tangan kiri diletakkan di dadanya dan sedikit membungkukkan badan sebagai tanda terima kasih.Liu Yifen berkata, "Terima kasih, Permaisuri Yang Mulia."Tanpa diduga, Liu Yifen tidak hanya berhasil membuat Nata Qinglian yang menjebaknya mendapatkan hukuman yang pantas, tetapi Liu Yifen juga berhasil meninggalkan tanda.Dengan tinggal di Istana ke depannya, dia sekarang memiliki lebih banyak kesempatan untuk mencari Mutiara Jiwa dan Kompas Mandarava.Setelah pemilihan, para
Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Banyak orang mengatakan bahwa orang yang berada di dalam tembok ingin keluar, sementara orang yang berada di luar tembok ingin masuk. Kota Terlarang yang tenang ini tampak damai, tetapi kenyataannya kota ini terus bergejolak.Liu Yifen merasa penasaran mengapa orang berbaju hitam memata-matai saat larut malam. Dia juga ingin mengetahui identitas sebenarnya dari Chen Meigmeig. Liu Yifen merencanakan untuk mengajak Arigun keluar dan meminta informasi tentang Chen Meigmeig darinya."Terima kasih atas bantuanmu sebelumnya," ujar Liu Yifen dengan senyum tulus.Arigun juga tersenyum. "Tidak perlu mengucapkan terima kasih di antara kita, aku selalu memperlakukanmu seperti adik perempuanku."Namun, Liu Yifen merasa ada sesuatu yang sakit di dalam hatinya mendengar jawaban Arigun yang tenang. Dia menyadari bahwa
Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Liu Yifen menghela napas lalu berkata, "Berikan padaku. Aku akan menyerahkan barang ini ke Biro Kehidupan. Ini ada beberapa keping uang, anggap saja aku membeli giok ini. Setidaknya uang ini cukup untuk mengganti pakaian yang rusak."Liu Yifen mengambil beberapa keping uang yang tersampir di pinggang kirinya dan memberikannya kepada Bibi Hui.Wajah Bibi Hui terpancar senyuman tulus dan bahagia. "Aku, Bibi Hui, sangat berterima kasih padamu, Nona," ujar Bibi Hui.Liu Yifen mengangguk pelan. "Tidak perlu berterima kasih. Semoga semuanya baik-baik saja bagimu," ucapnya sambil memberikan kepingan uang ke tangan Bibi Hui.Setelah itu, Bibi Hui pergi. Liu Yifen melihat liontin giok tersebut sambil berpikir keras."Hingga saat ini, identitas kandidat yang tenggelam masih menjadi mis