Share

BAB 7

Hay! Nona dan Tuan...

Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....

Happy reading!!!

-------------------------------------------------------------

Dalam diam ia seraya berkata, "Giok putih? Ternyata gadis yang kulihat saat tiba di sini! Ternyata bukan khayalanku!"  Wajahnya penuh kekhawatiran. Ini adalah kali pertama dia merasa ketakutan.

Dari situasi tragis yang dialami gadis sebelumnya, Liu Yifen menyimpulkan bahwa gadis itu tidak mati karena tenggelam, melainkan disiksa sampai mati.

Liu Yifen merasa hatinya berdebar-debar dan ingin mencari tahu lebih lanjut tentang kejadian ini. Dia berharap dapat menemukan petunjuk yang dapat membawanya pada kebenaran yang sebenarnya.

*****

Kini Liu Yifen berada di istana Biro Kehidupan dan ditempatkan di tempat yang sama dengan semua gadis lainnya. Pada malam itu, dia bertemu dengan seorang pria tampan bernama Arigun, yang ternyata menangkap seorang kasim yang diduga sebagai pembunuh mayat yang ditemukan sebelumnya. Keesokan paginya, Liu Yifen mendapat masalah tak terduga. Dia dilarang terlibat dalam masalah dengan salah satu kandidat. Tapi apakah dia bisa mematuhi aturan itu?

Liu Yifen teringat akan mayat yang ditemukan kemarin dan dia harus berhati-hati dan tidak mencurigai siapa pun. Tapi tanpa dia sadari, dia sudah terlibat dalam masalah dengan pembantu Yoon sebelumnya.

Perselisihan yang tiba-tiba membuat hati Liu Yifen yang tenang kembali terbakar. Namun, dia berusaha untuk tetap tenang, meskipun orang-orang di sekitarnya mulai membicarakannya.

Liu Yifen menghela napas berat.

Orang-orang di depannya mencoba memfitnahnya, padahal jelas-jelas dia ditangkap oleh Arigun semalam. Bagaimana mungkin dia berkencan dengan Arigun?

Isu bodoh seperti itu!

Berita yang masih samar-samar tiba-tiba menjadi gosip yang tersebar luas?

Istana ini memang berbeda, bahkan berita palsu pun dibesar-besarkan oleh netizen. Liu Yifen tidak mengerti bagaimana gadis itu bisa mengetahui kejadian semalam.

Arigun tidak mungkin melakukannya. Dia justru melindungi Liu Yifen dari bahaya. Lalu, siapa yang menyerang kemarin? Bukankah dia sudah ditangkap oleh Arigun?

Mungkin pengikut Arigun? Tapi itu tidak mungkin, dia pasti tidak akan melakukan hal buruk seperti itu.

Setelah Liu Yifen mengatakan itu, gadis di depannya mengangkat alisnya. Dia mungkin tidak memiliki bukti, tapi kabar tentang Liu Yifen semalam sudah banyak dibicarakan di istana.

Nona Nata Qinglian, yang berdiri di belakang Liu Yifen, berkata, "Hey, gadis kecil. Kita tidak boleh terlalu mudah percaya pada gosip. Mari kita tidak mudah percaya pada orang lain." Dia tersenyum dengan bijak dan melihat bergantian ke Liu Yifen dan gadis yang dia panggil tadi.

Melirik gadis itu, Liu Yifen memilih untuk tidak berbicara dengannya sekarang.

Daripada berdebat yang tidak akan menyelesaikan masalah, malah memperpanjang atau menciptakan masalah baru, Liu Yifen memilih untuk tetap diam. Dia memiliki banyak pemikiran di dalam hatinya dan ingin menghadapi masalah ini dengan tenang.

Apakah dengan tetap diam dia tidak akan terlibat dalam masalah? Liu Yifen menghela napas panjang dan membuangnya. Dia berjalan mengelilingi tempat itu mencari ide, dan tiba-tiba melihat Mbok pengajar dari kejauhan. Senyuman muncul di wajahnya.

Tiba-tiba, sebuah ide muncul di pikiran Liu Yifen dan dia memiliki rencana untuk melawan gadis angkuh itu.

"Mari kita bermain," bisik Liu Yifen dalam hati.

Liu Yifen pura-pura kasihan. "Hai, gadis cantik. Aku juga telah diajar oleh Mbok. Apakah maksudmu ...," ucap Liu Yifen dengan suara agak keras agar Mbok pengajar mendengarnya.

"Apakah etika yang diajarkan oleh Mbok pengajar itu salah?" Liu Yifen melirik ke arah Mbok pengajar yang sudah berada di depan mereka semua.

Ketika Mbok pengajar mendengarnya, wajahnya tiba-tiba berubah menjadi tidak menyenangkan.

"Hai, nona. Lebih baik berhati-hati dalam berbicara tanpa bukti. Setiap kalimat yang salah di istana ini bisa menyebabkan bencana bagimu," tegas Mbok pengajar dengan wajah yang marah dan tatapan tajam.

Liu Yifen tersenyum dalam hati.Meskipun Liu Yifen tahu bahwa dia tetap cantik dan terlihat muda, dia sudah berusia lebih dari 20 tahun dan menghadapi gadis kecil seperti ini hanya tampak seperti lelucon baginya.

Liu Yifen melihat wajah kandidat yang memfitnahnya yang terlihat bersalah, dan hatinya terasa sangat bangga. Ini adalah kali kedua dia berhasil menang, mulai dari pembantu Yoon hingga gadis kandidat sombong ini.

Terbebas dari satu masalah membuatnya merasa tenang untuk saat ini. Tetapi, dia sadar bahwa mungkin ada kejutan lain yang menunggu di depan sana.

Ming Xiang menghela napas lega, meskipun dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantu Nona Liu Yifen, dia yakin bahwa Nona Liu Yifen bukanlah lawan yang mudah bagi siapa pun yang mencoba mengganggunya.

"Apakah kamu takut tadi, Ming?" tanya Liu Yifen dengan pelan di telinga Ming Xiang, dan dia disambut dengan gelengan kepala yang kuat.

"Nona, kamu yang terbaik," kata Ming Xiang sambil tersenyum manis untuk Liu Yifen. Itu membuat Liu Yifen tersenyum lebar.

Percakapan singkat mereka berakhir ketika mereka mendengar instruksi dari Mbok pengajar. Liu Yifen dan kandidat lainnya memasuki tahap pemilihan awal yang diatur oleh Biro Kehidupan Istana, dan Liu Yifen berhasil lulus dengan lancar.

Namun, ada satu hal yang sangat menarik perhatian Liu Yifen. Setelah Kasim menuliskan nama Liu Yifen di buku tersebut, wajah Kasim yang awalnya tanpa ekspresi langsung berubah menjadi ramah.

Apakah ada kecurangan dalam pemilihan gadis zaman kuno dan modern? Tetapi berdasarkan informasi yang Liu Yifen ketahui, Chen Yanz Hang hanyalah seorang menteri biasa, bukan pejabat tinggi yang berkuasa.

Setelah melewati tahap pemilihan awal, jumlah kandidat telah berkurang setengahnya, dan hanya ada beberapa orang yang terpilih yang tersisa. Namun, Liu Yifen merasa bingung dengan semuanya.

Mengapa beberapa dari mereka tidak terpilih?

Tiba-tiba, rasa kebingungan Liu Yifen teralihkan sejenak ketika dia melihat kelopak bunga yang menghalangi pandangannya, diikuti oleh sebuah pohon emas yang muncul di hadapannya.

Yang tampak berkilau-kilau adalah pohon doa dengan berbagai kartu doa yang tergantung di setiap rantingnya. Di sana tertera nama pohon dengan tulisan Cina, "Pohon Doa". Liu Yifen membaca dengan heran saat melihatnya.

Liu Yifen berada sendirian di tempat itu, hanya ada dia dan pohon doa tersebut. Tiba-tiba, sebuah kartu doa melayang di depan matanya, diikuti oleh gambar transparan Ming Xiang yang tersenyum.

Senyuman yang sama mempesona. Ming Xiang menyapa Liu Yifen, "Nona, coba beri tanda yang kamu suka di kartu doa itu."

Liu Yifen memperhatikan kartu doa tersebut sambil memutar-mutarinya. Kartu doa itu memiliki bentuk segi panjang dengan berbagai gambar di bagian atas, tengah, dan bawah.

Di bagian atas, ada gambar api, di atasnya ada gambar air, dan di tengah ada gambar tangan es. Liu Yifen menyukai gambar api, jadi dia mengulurkan tangannya dan menyentuh gambar itu. Secara ajaib, kartu doa berubah menjadi cahaya emas dan dengan cepat masuk di antara ranting-ranting yang dipenuhi oleh kartu doa lainnya.

Tidak lama kemudian, Liu Yifen mendapatkan balasan dari pohon doa tersebut, sebuah kartu doa yang bisa dia tukarkan nanti di pohon dewata. Setelah itu, kelopak bunga kembali jatuh dan menghalangi pandangan Liu Yifen untuk kedua kalinya.

Tiga hari lagi adalah pemilihan resmi, dan para kandidat penuh dengan rasa tidak sabar. Jika tanda yang ditinggalkan di lengan mereka dipilih menjadi selir, itu akan menjadi kehormatan bagi leluhur kandidat tersebut. Jika mereka gagal masuk ke harem, ini juga merupakan kesempatan terakhir bagi Liu Yifen untuk bertemu dengan Long Yan.

Tidak lama kemudian, Liu Yifen kembali berada di tempat awal, dengan para kandidat berbaris di depannya. Dalam hatinya, dia bertanya-tanya, "Apa yang terjadi padaku tadi?"

Bersambung....

Jangan lupa tinggali jejak dan follow aku juga ya, para Nona dan Tuan.

Salam manisku"-"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status