"Sing apa itu benar kamu?" tanya Ling Li."Tentu saja, aku berusaha mencarimu setelah kita terpisah, semua karena dia," ucap Sin."Dari awal aku sudah menyadarinya, maka dari itu aku memberikan mu petunjuk untuk menemukan ku dan ternyata benar kamu menemukanku," sahut Ling Li."Hahahaha, memangnya apa yang bisa kamu lakukan bersamanya kalian berdua akan mati di tanganku saat ini juga," ucap Sin palsu yang langsung merubah wujudnya kembali seperti semula.Ling Li hanya tersenyum, sejak terpisah dari Sin dirinya bisa merasakan banyak jiwa leluhur Naga yang terperangkap di gunung petaka, walau tidak tau bagaimana mereka semua bisa tertangkap setidaknya segel jiwa yang telah mengakuinya menjadi Tuan pasti bisa membebaskan para jiwa leluhur Naga yang ada di gunung itu."Walau kamu leluhur Naga aku tidak takut padamu," ucap Sin menatap tajam leluhur Naga."Sudahlah Sin, kamu tidak perlu turun tangan untuknya aku punya cara sendiri biar aku yang akan melakukannya tapi setelah urusan kita di
Dari kejauhan Ling Li bisa melihat para Naga yang sibuk bertarung, yang mereka hadapi adalah Raja dunia bawah dan Raja iblis. Melihat musuh sudah datang Ling Li mempercepat terbang pedangnya, Ling Li bersiap melakukan serangan jarak jauh untuk membantu para Naga."Serahkan Raja dunia bawah padaku," ucap Dewi Naga."Aku akan melawan Raja iblis," sahut Ling Li."Itu bagian ku," ucap Sin."Kamu bantu saja Naga lainnya membantai habis pasukan mereka dengan cepat, lagipula lawan yang sebenarnya masih belum datang," sahut Ling Li yang langsung meninggalkan Sin."Sudahlah, kali ini aku akan menurutimu," ucap Sin pasrah.Ling Li bergegas ke arah Raja iblis yang menyerang Naga kedua dan kelima, Ling Li memberi isyarat untuk keduanya pergi membantu Naga lainnya."Lawanmu adalah aku," ucap Ling Li."Manusia kurang ajar, seharusnya aku sendiri yang turun tangan untuk membunuh mu waktu itu," sahut Raja iblis."Itu benar, lalu kenapa kamu tidak langsung membunuhku. Karena kesalahanmu itu istri dan
"Menurut mu apa kutukan Raja iblis itu bisa menjadi kenyataan?" tanya Ling Li tanpa menatap Sin."Tidak tau," sahut Sin."Sudahlah jangan kamu pikirkan, ayo kita kembali," sambung Sin."Baiklah," ucap Ling Li datar.Ling Li dan Sin bergegas pergi kembali ke medan pertempuran, sampai di sana Sin melihat para Naga sudah berhasil mengalahkan setengah lebih pasukan Raja dunia bawah.Ling Li menatap Dewi Naga yang bertarung sekuat tenaga, Dewi Naga dan Raja dunia bawah sama-sama terlihat sangat kelelahan dan berada di ujung batas masing-masing.Baaaaaaaaaaaam.Dari atas langit Dewa kehancuran turun ke arah Ling Li, Dewa kehancuran merasa sangat tidak senang karena Ling Li yang sudah direncanakan sangat lama hampir saja gagal."Hei manusia, sadari batasan mu aku adalah Dewa apa kamu mau menentang ku," ucap Dewa kehancuran."Dewa bertugas menyelamatkan manusia dan seluruh makhluk hidup. Kamu yang ingin menghancurkan para Naga apa masih pantas disebut Dewa," sahut Ling Li."Beraninya kamu ber
Satu minggu berlalu begitu cepat, dunia Naga sudah kembali seperti semula. Sin merasa senang dunia Naga telah kembali damai tapi hati Sin masih tidak tenang, sudah satu minggu berlalu sejak pertempuran berakhir namun Ling Li masih belum juga sadarkan diri. Sin terus berada di samping Ling Li, dalam sehari hanya sesekali saja Sin beranjak pergi sisanya dihabiskan untuk terus menatap Ling Li yang terbaring tidak sadarkan diri."Pertama apa ada tanda-tanda dia akan sadar?" tanya Sin yang melihat Naga kedua memeriksa keadaan Ling Li."Tubuhnya sudah jauh lebih baik, kurasa hanya tinggal menunggu waktu yang tepat saja untuknya bangun," sahut Naga kedua."Baguslah, kalau begitu kamu pergi saja biar aku sendiri yang menjaganya," ucap Sin."Aku akan tetap di sini," sahut Naga kedua.Suara yang samar-samar terdengar di telinga Ling Li seolah membangkitkan semangat untuknya bangun, perlahan Ling Li membuka matanya Ling Li memiringkan kepalanya melihat ke arah Sin dan Naga kedua yang masih berd
Sampai di kota Ling Li langsung membeli banyak makanan, tidak lupa Ling Li mencari bahan untuknya membuat pil yang sudah diajarkan oleh Naga kedua.Di pasar yang sangat ramai Linh Li masih memilih beberapa makanan tambahan sebelum berangkat, setelah melihat sebuah tempat makan besar yang menyediakan aneka makanan laut Ling Li bergegas masuk ke dalam seolah lupa apa yang akan dilakukan selanjutnya."Pelayan," panggil Ling Li."Aku mau semua semua hidangan termahal di sini," ucap Ling Li."Baik, silahkan tunggu sebentar," sahut pelayan.Sambil menunggu pesanannya Ling Li meminum 2 gelas arak yang ada di depannya, samar-samar Ling Li mendengar suara ang tidak asing di telinganya Ling Li yang penasaran langsung menoleh ke arah meja di belakangnya."Kita sudah mencarinya kemana-mana tapi tidak juga menemukannya," ucap Lu Gi.Pantas saja suara yang di dengarnya tidak asing, kedua orang yang berbicara itu adalah dua budak yang pernah diselamatkannya waktu itu.Braaaaaaaaaaaaaak."Siapa yang
Lu Gi menghentikan langkahnya sambil menunjuk rumah yang pernah di datangi Ling Li tanpa sengaja, Ling Li langsung melambaikan tangan memberi isyarat pada Lu Gi agar pergi meninggalkannya."Apa Nona yakin?" tanya Lu Gi."Ya pergilah," ucap Ling Li.Lu Gi bergegas pergi meninggalkan Ling Li yang berjalan ke rumah Wei Yan, Lu Gi masih bingung memikirkan apa nona nya mengenal Wei Yan pria baik hati yang sudah membantu dirinya dan lainnya.Tok tok tok.Ling Lj mengetuk pintu berulang kali walau bisa saja dirinya langsung masuk ke dalam, tak lama dari dalam seorang pria dengan wajah penuh noda hitam ke luar membuka pintu.Wei Yan sangat terkejut melihat wanita yang ditunggunya saat ini berdiri di depannya, sadar akan wajahnya yang jelek Wei Yan langsung memalingkan wajahnya."Kamu kenapa datang kemari?" tanya Wei Yan."Aku ingin menepati janjiku," ucap Ling Li."Minumlah," sambung Ling Li."Apa ini?" tanya Wei Yan."Minum saja," ucap Ling Li.Wei Yan membuka botol pemberian Ling Li dan lan
Dari kejauhan Wei Yan hanya bisa menatap ayahnya yang berjalan pergi, dari dalam lubuk hati Wei Yan merasa bersalah sudah berkata seperti itu pada ayahnya tapi penderitaan yang selama ini dirasakannya sendiri juga dari ayahnya, apakah salah yang sudah dilakukannya tadi pikir Wei Yan yang menangis dalam diamnya. Ling Li yang melihat Wei Yan menangis tanpa sadar langsung memeluknya, Ling Li berulang kali mengatakan pada Wei Yan kalau yang dilakukannya tadi sudah benar. "Ehem, sangat jarang melihat mu berinisiatif terlebih dulu," ucap Sin bertelepati. Ling Li bergegas melepaskan pelukannya, tepat setelah melepaskan pelukannya Wei Yan yang berhenti menangis membuat Ling Li merasa lega sendiri. "Terima kasih," ucap Wei Yan memalingkan wajahnya. "Untuk apa?" tanya Ling Li. "Karena kamu sudah membantu ku tadi, tidak hanya itu kamu juga bahkan sudah menyembuhkan wajahku, andai ada yang bisa kulakukan untuk berterima kasih padamu," ucap Wei Yan sambil menatap Ling Li. "Jangan pi
Sebelum membakar rumah keluarga Li Ling Li menemukan sebuah giok berlambang kerajan. Selain kelompok pembunuh bayaran darah merah salah satu anggota kerajaan pasti ikut andil dalam pembantaian keluarganya. "Kita mulai dari kelompok pembunuh bayaran darah merah dulu," ucap Ling Li. "Ahhhhh aku ingat, aku pernah mendengar markas pembunuh bayaran darah merah berada di bukit tengkorak," sahut Sin. "Apa kamu tau tempatnya?" tanya Ling Li. "Tentu saja," sahut Sin. "Bawa aku sekarang juga ke sana," ucap Ling Li yang langsung menaiki Sin. Sin mengepakkan sayapnya terbang menjauh meninggalkan rumah keluarga Li yang terbakar habis, Sin yang bisa merasakan hawa membunuh Ling Li sangat kuat memutuskan untuk tetap diam tanpa bertanya apa yang akan Ling Li lakukan setelah sampai di sana. Hanya membutuhkan waktu 1 jam bagi Sin untuk tiba di bukit tengkorak, Sin langsung menurunkan Ling Li dan menunjuk ke arah balik bukit tempat markas pembunuh bayaran darah merah berada. "Kamu ingin me