Whuuuuuuuuuussssssss.Boooooooooooooommmmm.Duuuuuuuuuaaaaaarrrrrrrrrrrrrr.Duuuuuuuuuuaaaaaarrrrrrrrrrrrr.Ratu Elf tidak henti menggunakan sihirnya menyerang Ketua utama, tidak puas hanya menyerang menggunakan sihir Ratu Elf langsung merubah batu dan kayu di depannya menjadi pedang dan bom.Treeeeeng treeeeeng treeeeeng.Ketua utama mengeluarkan pedangnya menangkis serangan pedang kayu yang tidak ada habisnya, jimat mantra pelindung yang dibawanya hampir habis untuk menahan bom dan serangan sihir Ratu Elf."Ini tidak bagus untukku, bagaimanapun juga aku tidak akan bisa menang melawan Ratu Elf itu," ucap Ketua utama."Semua ini salah wanita muda itu, suatu hari nanti aku akan membalasnya dan meminta perhitungan padanya," sambung Ketua utama."Kalian berdua tunggu saja, percayalah semua tidak akan berakhir seperti ini saja," teriak Ketua utama yang langsung menghilang.Ratu Elf mengembalikan batu dan kayu seperti semula, sihir yang digunakannya untuk menyerang Ketua utama perguruan Bl
Di dalam tenda Ling Li masih terlihat sangat santai walau peperangan sudah berakhir, Ling Li sangat yakin sebentar lagi pangeran akan datang mengunjunginya."Tinggalkan aku sendiri, aku mau bicara dengannya," ucap suara dari luar tenda.Ling Li tersenyum sambil berpura-pura tertidur, dari luar Pangeran Yan berjalan ke arahnya dan langsung melepaskan ikatan di tangan nya."Bangunlah," ucap Pangeran Yan."Haaaaah, Baru kali ini aku memiliki tahanan yang sangat santai, masih bisa tidur pulas walau berada di situasi seperti ini wanta yang tidak takut mati," dalam hati Pangeran Yan.Ling Li perlahan membuka matanya, tangannya yang sudah tidak terikat membuatnya langsung mengucek matanya berpura-pura baru bangung dari tidurnya."Hooooaaaaam, Bagaimana peperangan nya Pangeran?" tanya Ling Li."Kali ini pasukan kerajaan Reya mundur lebih cepat, untung aku menuruti perkataan mu," ucap Pangeran Yan."Kamu bukan mata-mata musuh bagaimana kamu mengetahuinya, atau jangan-jangan kamu adalah penyihi
Di Istana Kerajaan Gan Ling Li beristirahat beberapa hari, permintaan langsung dari Pangeran Yan yang ingin membalas budi tentu saja tidak akan ditolak olehnya karena Ling Li sendiri masih harus mencari informasi tentang Naga lainnya.Di dalam kamar Ling Li mencoba menyatukan aura nadinya yang menjadi berantakan karena memaksa menyerap batu jiwa tingkat tinggi, perlahan lautan spiritualnya kembali terbentuk dan terlihat lebih besar dari sebelumnya."Akhirnya, tubuhku terasa jauh lebih baik sekarang," ucap Ling Li sambil menggerakkan tangan dan kakinya."Aku kira membutuhkan waktu lama untukmu menyatukan lautan aura nadi spiritual mu," sahut Sin yang seperti biasa terkejut dengan yang dilihat dari Ling Li."Aku juga berpikir begitu, tapi baguslah aku jadi bisa mencari informasi dengan cepat," ucap Ling Li santai.Tok tok tok.Ling Li bergegas berdiri setelah mendengar suara ketukan pintu dan langsung membukanya, melihat siapa yang datang Ling Li hanya menatapnya."Apa aku mengganggu sa
Suasana menjadi hening Ling Li menatap pria Elf di depannya yang sedang menundukkan kepalanya, Ling Li bisa melihat ekspresi kesal marah dan benci menjadi satu di wajahnya."Aku selesaikan saja dengan cepat," gumam Ling Li sambil menggelengkan kepalanya."Kamu tahu apa alasan aku membeli mu?" tanya Ling Li yang langsung duduk di samping pria Elf."Sudah aku bilang semua manusia sama saja, kamu pasti akan memanfaatkan ku untuk kepentingan pribadimu, aku tegaskan sekali lagi Aku tidak mau menjadi budak nafsu mu," sahut pria Elf."Salah dan walau kamu tampan aku tidak tertarik sama sekali pada mu, sebenarnya aku hanya ingin membebaskan mu, kalau hanya untuk memanfaatkan bangsa Elf aku pasti akan memanfaatkan Ibumu sang Ratu Elf," ucap Ling Li.Pria Elf menatap Ling Li kebingungan, apa mungkin manusia di sampingnya itu sudah bertemu dengan ibunya tapi ibunya sudah cukup lama ditangkap oleh manusia dan dirinya sendiri serta Ras Elf lainnya sama sekali tidak mengetahui di mana keberadaannya
Ling Li mengepalkan tangannya tidak sabar ingin menghajar pelayan sialan yang berani memfitnahnya, orang seperti itu bahkan jika dibunuh tidak akan merugikan siapapun pikir Ling Li sambil mengepalkan tangannya."Tunggu apa lagi hajar dia," teriak pelayan sambil tersenyum."Ayo hajar bersama," sahut warga lainnya.Ling Li mengernyitkan dahinya, sepertinya tidak hanya pelayan sialan itu yang harus diberi pelajaran mereka semua juga sama harus diberi pelajaran agar tahu siapa yang benar dan siapa yang salah.Belasan warga berlari ke arah Ling Li membawa peralatan masak beberapa juga bahkan membawa ember penimba air sumur, tanpa mengetahui seberapa kuatnya lawan mereka menyerang secara bersamaan."Kalian yang memaksaku, aku hanya membela diri," ucap Ling Li.Braaaaaaaaaaaaak.Ling Lj menendang dengan keras warga yang menyerangnya, walau begitu Ling Li sengaja tidak menggunakan kekuatannya saat menendang warga yang lemah karena tidak ingin ada yang mati."Bangun kalian semua, kalian tidak
Husq menatap Ling Li sambil sesekali melihat pil yang ada di tangannya, Husa masih tidak percaya wanita yang masih muda di depannya bisa membuat pil tingkat murni, Husa berpikir anak seperti itu ke depannya pasti akan menjadi alchemist tingkat dewa kelak ke depannya."Aku menang, di mana hadiahku," ucap Ling Li yang tidak berbasa basi, Lingling bahkan tidak peduli dengan Semua warga menatap ke arahnya dengan penuh kagum."Aku sudah menyiapkannya, ambillah," sahut Husa sambil menunjuk pelayannya.Ling Li bergegas mengikuti pelayan Husa ke dalam tempat penjualan, di sana bahan yang sebelumnya ingin dibeli Ling Li sudah disiapkan bersama kepingan emas yang sudah dijanjikan oleh Husa."Hahaha, Akhirnya uangku bertambah," ucap Ling Li senang."Bagaimana, semua sudah seperti yang aku janjikan bukan," sahut Husa sambil berjalan ke arah Ling Li."Sudah," ucap Ling Li."Ambillah ini," Husa melemparkan sebuah token ke Ling Li."Lain kali kalau mau memperkerjakan orang pilih dengan benar, jangan
Ling Li terus berjalan walau sadar dirinya sedang diikuti, saat ini Ling Li mencoba bersabar sebisanya sambil berharap siluman Rubah wanita yang mengikutinya segera pergi sebelum dirinya tidak tahan lagi.Suara demi suara di belakangnya membuat Ling Li menggeretakkan giginya, Ling Li sudah tidak tahan lagi karena terus diikuti, ditatapnya siluman Rubah wanita yang berdiam tidak jauh darinya sambil menggoyangkan ekornya dan tersenyum menatapnya."Kenapa kamu terus mengikuti ku, bukannya aku sudah minta maaf telah memasuki wilayah mu," ucap Ling Li dengan nada tinggi dan menatap dengan tajam.Ling Li berjalan mendekati siluman Rubah wanita dan menatapnya tajam, tatapan tajamnya seolah ingin membunuh wanita siluman rubah saat itu juga."Jangan hiraukan aku, jalan saja aku tidak akan mengganggumu," sahut siluman Rubah sambil menggoyangkan tangannya."Beri aku alasan kenapa kamu mengikuti ku, jika alasanmu hanya ingin mencari masalah aku tidak akan segan untuk membunuhmu," ucap Ling Li."S
Setelah berjalan selama 8 jam Ling Li akhirnya tiba di pelabuhan kecil sebuah kota, Ling Li langsung menaiki salah satu kapal yang diperkirakannya akan melewati lautan mati.Di atas kapal yang mulai berlayar Ling Li menyandarkan tubuhnya, Ling Li menutup matanya menikmati semilir angin yang terus berhembus, Ling Li bahkan hampir tertidur karena angin membuatnya sangat mengantuk.Brrrrrrrrrrrrraaaaaaaaaaaaakkkk.Suara keributan membangunkan Ling Li yang tidak tahu sejak kapan tertidur, Ling Li menatap langit yang sudah berganti malam tanpa tahu sudah berapa lama dirinya tertidur."Lepas jangan mengganggu Nona ku," teriak seorang pelayan sambil membentangkan tangannya."Diamlah kamu pelayan rendahan, seharusnya kamu tahu jika kapal ini ingin melewati laut mati harus mengorbankan seorang wanita," sahut pria berbadan besar menunjuk seorang pelayan wanita."Kenapa harus Nona ku, di kapal ini bukannya banyak wanita," ucap pelayan itu pendiriannya tetap teguh ingin melindungi sang majikan."