Share

Chapter 2

Bulan dengan enggan menampakkan sinarnya, masih saja bersembunyi di balik awan hitam. Tirai air kembali mengguyur kota yang tak pernah padam ini. Sebuah dering ponsel berhasil membangunkan sang empu yang masih enggan memperlihatkan manik cokelatnya. Dengan terpaksa Cailey meraih ponselnya di atas nakas dan didekatkanya ke telinga.

Sweetheart! Astaga kemana saja kau?” teriak seseorang dalam ponsel Cailey.

“Arghh..Julian kau benar-benar merusak mimpi kencaku bersama Chris Hemsworth,” kata Cailey sambil meregangkan tubuhnya yang terasa pegal.

“Apa kau bilang? Tidur? Kau melupakan janji kita?”

Mata Cailey membulat dengan sempurna. Astaga tentu saja ia lupa. Cailey menoleh untuk melihat jam dindingnya yang menunjukkan pukul 7.30 PM.

“Baiklah aku akan sampai dalam 15 menit, ok?” Cailey mengakhiri telpon itu. Kemudian ia beranjak melompat ke kamar mandi.

Julian Ross, rekan kerja Cailey yang banyak membantunya sekaligus sahabat terbaiknya. Mereka berjanjian untuk makan malam bersama, yang seharusnya terjadi 30 menit yang lalu. Cailey tertidur selama berjam-jam untuk memulihkan tenaganya, setelah mengejar buronan pada misi sebelumnya. Bahkan punggungnya belum sepenuhnya sembuh.

Malam ini Cailey hanya menggunakan dress biru muda selutut dengan polesan make up tipis yang hampir tak terlihat. Cailey sangat benci berdandan jika bukan untuk bertugas. Tentu saja bertugas sebagai Agen Intelijen di Organisasi MI6, mengharuskannya untuk menggunakan riasan apalagi jika ia ditugaskan untuk menjadi mata-mata dan menyamar.

Cailey menyalakan musik, sembari bersiap-siap. Sambil sesekali tubuhnya mengikuti irama dan bernyanyi pada lirik-lirik yang hanya dihafalnya. Mengingatkannya pada masa lalu bersama keluarga kecilnya dahulu.

Cailey Riegan, tinggal di County Durham bagian timur laut Negara Inggris. Sebelum akhirnya, ia pindah ke London sembilan tahun yang lalu. Setelah satu tahun berduka atas kematian kedua orang tuanya, sejak saat itu hak asuh Cailey diambil oleh paman dan bibinya. Tetapi sejak ia menjadi agen rahasia MI6, Cailey diharuskan untuk tinggal sendiri. Untuk menghindari para musuh MI6 yang ingin berbalas dendam dengan mencelakai keluarganya.

Mulutnya membentuk senyuman sedih, tetapi ia tidak ingin terus tenggelam dalam masa lalunya. Cailey mengalihkan perhatiannya, kemudian mematikan musik itu. Ia ambil kunci mobilnya di laci nakas dan beranjak mengendarai mobilnya ke sebuah restoran Perancis di jantung kota London.

Pada sisi lain, di sebuah Negara bagian di wilayah barat daya Amerika Serikat terdapat hutan yang besar. Sebuah hutan di Arizona dengan banyak hal-hal tersembunyi di dalamnya. Salah satunya yaitu keberadaan werewolf yang hanya dianggap sebagai mitos bagi manusia. Saking luasnya, tidak hanya satu atau dua pack werewolf yang menghuni hutan itu.

Pada bagian terdalam hutan, hiduplah seorang Alpha dengan pack besar yang dipimpinnya. Seorang Alpha yang terkenal karena silsilah keluarganya yang besar di Arizona. Tidak seperti yang lainnya, ia seorang Alpha dengan tempramen yang cukup buruk. Setelah kematian ayahnya, emosinya menjadi tidak stabil. Ia tidak berpikir dua kali untuk menghukum siapapun yang mengganggunya, termasuk membunuh dengan cara yang sadis. Alpha itu bernama Zachary Colbert.

Zachary tidak dapat mengalihkan pandangannya dari bulan yang bersinar begitu terang di hadapannya. Setidaknya dengan melihat bulan melalui balkon istananya, hatinya menjadi lebih tenang.

Ibunya, Helen, datang dari belakang menatap sedih anak lelakinya. Sudah bertahun-tahun lamanya, hati Zachary masih kosong lantaran belum juga menemukan belahan jiwanya atau yang biasa disebut dengan mate. Pack ini membutuhkan seorang Luna, dengan adanya Luna disampingnya, Helen berharap Zachary dapat berubah menjadi lebih baik seperti ayahnya dahulu.

“Kau tidak pernah berpikir untuk menemukan mate mu?” tanya Helen.

Zachary menoleh lalu menghela napasnya kasar, “Apakah itu penting sekarang?”

Helen berdecak, "Ya, tentu saja. Itu adalah sebuah takdir setiap werewolf. Kau terlalu sibuk bekerja dan menghukum orang-orang di penjara pack. Tidakkah itu membosankan?"

Zachary mengabaikan pertanyaan ibunya. Well, Zachary memang bosan. Tetapi berpikir untuk memiliki wanita, sepertinya itu lebih membosankan. Zachary bahkan tidak dapat membayangkannya.

Helen hanya menghela napas, melihat Zachary mengabaikan pertanyaannya. “Bagaimana bisa aku memiliki anak yang mengabaikanku seperti ini?” gerutu Helen.

Zachary mengecup pipi ibunya dengan cepat kemudian ia beranjak ke kamarnya, “Aku mengantuk, aku ingin tidur, bu.”

***

Cailey memasuki sebuah restoran Perancis dengan cat hijau yang mendominasinya. Manik coklatnya mengangkap Julian yang tengah melambaikan tangan ke arahnya. Julian duduk di samping jendela dekat dengan pintu masuk.

“Hai sweetheart, kau tampak sempurna malam ini,” pujinya menatap tampilan Cailey yang jauh berbeda dibandingkan saat ia bekerja.

Yeah, dan kau tampak biasa saja,” kata Cailey dingin. Sepertinya Cailey dapat menyembunyikan semburat kemerahan pada pipinya dengan baik. Julian tertawa kecil, kemudian melambaikan tangannya ke arah waitress.

Selagi Julian memilih menunya, Cailey memandangi televisi di seberang sana yang tengah menampilkan acara berita.

“Selamat malam, saya akan mengabarkan berita terhangat malam ini. Bersama saya Anna Robinson di CNC News. Pada Sabtu, 7 Desember 2017, terjadi sebuah tragedi di sebuah CBD kota London. Teroris yang belum terungkap identitasnya berhasil melarikan diri setelah menembak mati perdana menteri negara kita pada pukul 1 PM silam.....”

Cailey terkejut sampai menggerakan kursinya. Tidak hanya Cailey, tetapi sepertinya semua orang disekelilingnya sama terkejutnya. Itu adalah sebuah berita besar bagi Inggris. Cailey yakin sebentar lagi kabar itu akan menjadi berita internasional. Cailey menyipitkan matanya saat mendengar sebuah dering dari ponsel miliknya. Julian menatapnya paham, ia sangat mengenali siapa nama yang tertera pada ponsel dengan tampilan luar kuno tersebut. Segera Cailey mengangkat ponselnya.

“Ash, aku telah menyiapkan dua buah tiket ke Arizona besok pagi. Penembakan perdana menteri Inggris telah terjadi, kedua Agen terbaikku tewas saat mengikuti teroris itu. Terakhir kali, Agen mendapati bahwa teroris melarikan diri ke Arizona. Aku ingin kau dengan Jay mengejar buronan terbaru MI6 hingga tertangkap. Do you copy?” tanya Gal, sebutan untuk direktur utama MI6.

“Yes, sir,” jawab Cailey sambil melirik Julian yang menatapnya intens.

Beberapa detik kemudian ponsel Julian berdering. Ia mendekatkan ponselnya ke telinga, “Yes, sir,” jawab Julian sambil mengangguk menatap Cailey, kemudian melihat ke arah layar televisi sekali lagi.

                                                         To be continued

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status