Share

Informasi Baru

Pria itu menjatuhkan sapunya di lantai. Ia duduk bersandar pada tiang di teras Masjid. Matanya dipenuhi perasaan bersalah dan dosa. Kini Wira jadi paham mengapa Marbot seperti dia memilki banyak tato di lengan dan juga bekas luka memanjang di pipi kirinya itu. Kejahatan-kejahatan yang dilakukan pria ini semua dapat Wira lihat dengan jelas.

“Maafkan saya, jadi kamu anaknya Barata?” tanya pria itu.

“Betul, Bang,” sahut Wira singkat.

“Panggil saya Om saja. Nama saya Darman. Saya lah yang memberitahu keberadaan Barata saat orang-orang itu mencarinya,” terang Darman. Ia berusaha mengingat-ingat kejadian belasan tahun lalu.

“Orang-orang siapa, Om?” tanya Wira penasaran.

“Orang-orang itu tadinya teman-teman saya melakukan kejahatan. Kami dulu satu perkumpulan, macam geng kalo sekarang. Kami sering menerima bayaran atas kejahatan yang kami lakukan. Termasuk menghilangkan nyawa seseorang.”

W

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status