Share

Pelindung

“Kamu beneran udah sehat kan, Wir?” tanya Aisya. Nada suaranya begitu khawatir. Namun di sisi lain ia tak bisa mencegah kekasihnya pergi, apalagi ini soal keluarga.

“Insya Allah aku udah sehat, Sya. Seharusnya kami berangkat kemarin lusa, tapi karena aku masih di rumah sakit ya nggak bisa dong. Makanya mepet begini,” kilah Wira.

“Ya sudah, hati-hati, Wir. Kasih kabar kalau sudah sampai ya?” ucap Aisya sambil tersenyum.

“Siap, Sya. Assalamu’alaikum.”

“Wa’alaikumussalam.” Sambungan telepon itu berakhir. Mamak dan Nadya memandang Wira dengan penuh tanda tanya. Terlebih Mamak, yang sebenarnya tak rela namanya digunakan sebagai alibi.

“Cukup sekali kamu bohong pakai nama Mamak ya, Wir. Selesai antar Nadya, segera pulang!” pinta Mamak. Sejak kedatangan Nadya kemarin siang, ia sama sekali tak mau melihat wajah gadis itu.

“Iya, Mak. Aku pamit ya?” Wira me

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status