Share

Pengkhianatan II

Pukul sepuluh lima belas menit pagi, Aisya tengah menyelesaikan administrasi rawat inap Wira selama dua hari. Setelah kunjungan dokter satu jam lalu, Wira dipastikan sembuh. Dokter yang memeriksa sampai terheran-heran, bagaimana mungkin patah tulang di dua lokasi dapat sembuh dalam semalam tanpa perlakuan khusus.

Mamak dan Aisya tentu gembira dengan kesembuhan Wira. Apalagi Mamak yang memang amat tak nyaman biaya rumah sakit diselesaikan semua oleh Aisya. Wanita itu sudah membayangkan uang puluhan juta yang akan dikeluarkan Aisya untuk perawatan operasi patah tulang dan kemungkinan gegar otak.

Aisya tersenyum memandang kartu ATM platinum yang sudah kembali ia pegang. Ayahnya sudah berjanji untuk memberikan kembali seluruh haknya bila ia sudah sembuh dari luka hati, berhasil menemukan pria yang tepat untuk pendamping hidup, dan mampu hidup tanpa sokongan orang tua.

Begitu melihat kartu ATM berwarna hitam itu, petugas rumah sakit berubah ekspresi seketika. Semula

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status