Dimanja Sang Penguasa

Dimanja Sang Penguasa

last updateLast Updated : 2025-04-21
By:  CheezyweezeOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
14 ratings. 14 reviews
41Chapters
771views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Meski kehilangan penglihatan sejak 7 tahun yang lalu, Agni tidak pernah frustrasi menjalani hidupnya. Namun, pertemuan gadis cantik itu dengan Yosua Aksara mengubah segalanya. Pria yang dianggap penyelamatnya itu ternyata buronan polisi! Lantas, bagaimana nasib Agni? Haruskah ia melepaskan atau bertahan dengan Yosua kala cintanya mulai tumbuh pada pria itu?

View More

Chapter 1

1. Perusak Pesta

Wajah Agni terlihat panik dengan tatapan kosong, dia terus berusaha melangkahkan kedua kakinya walaupun memang terlihat sangat kesulitan. Beberapa kali Agni hampir terjatuh karena tersandung sesuatu yang tidak dia lihat dan tangan kanannya bergerak aktif meraba-raba.

Pun jauh di sana, suara itu sangat terdengar begitu menakutkan bagi Agni dan seakan membuat jantungnya berhenti berdetak untuk beberapa saat.

"Kenapa jalanmu begitu cepat, sayang?" Suara itu begitu nyaring terdengar dan menggema seakan berada di dalam ruang yang kosong. 

Mereka berdua memang sedang berada di sebuah area tempat yang sudah lama tidak dipakai. Entah bagaimana ceritanya Agni bisa sampai di sana dan bahkan sekarang sedang dalam keadaan tertekan dan ketakutan.

"Ti-tidak! Pergi menjauh dariku!" Getaran suara yang keluar dari mulut Agni membuat si pria itu tertawa nyaring. Walaupun jarak itu belum terlalu dekat.

"Hahaha ... dari suaramu itu kau terlihat cukup ketakutan, bukan begitu sayang?" Tentu saja pria tersebut sudah bisa menebaknya.

Tap ... tap ... tap!

"Sayang ... oh sayang. Kau bersembunyi dimana? Apakah kau sedang mengajakku untuk bermain petak umpet?" Pria itu berhenti sejenak, mengedarkan pandangannya, "Ayolah, kita berdua bisa memulai pesta bersama." Suara dan langkah itu membahana dan sangat mengusik kedua telinga Agni. Merapatkan tubuhnya pada tembok, meremas sesuatu yang sedang dia pegang di tangannya.

Agni bergerak pelan dengan tubuh masih menempel pada tembok. Sepertinya dia sedang cosplay menjadi cicak. Debar jantung itu membuat Agni semakin gugup dan gelisah akan nasibnya yang gelap. Segelap apa yang dilihatnya. Beberapa detik setelah itu, kedua telinga Agni tidak mendengarkan apapun. Hening dan senyap. Ini sungguh aneh.

"Ahaa ... rupanya kau di sini, cantik!" Pria dengan tubuh setengah tambun itu tiba-tiba muncul dari arah belakang Agni dan membuat Agni berjenggit kaget. Tanpa pikir panjang, pria itu menarik paksa wanita yang sudah mulai meronta dan berusaha membuat perlawanan. Namun berakhir sia-sia hingga tongkat itu terlepas dari genggaman tangan Agni.  "Mari, kita berpesta, sayang. Kau pasti paham, apa yang harus kau lakukan?" 

Tangan Agni ditarik paksa menuju sebuah ruangan yang di sana terdapat sofa yang sudah usang, tapi masih layak untuk dipakai. Pria itu menghempaskan tubuh Agni ke atas sofa.

Hampir saja pria itu menggagahinya sebelum akhirnya Agni menendang tanpa arah, akan tetapi tendangan itu tepat pada sasarannya. Pria itu jatuh mengerang sambil memegangi daerah vitalnya.

"Wanita br*ngs*k! Berani sekali kau menendang kejantananku!" Tangannya menjambak rambut Agni dengan kasar dan sempat meludahi wajah Agni. Kembali dia mendorong tubuh itu ke sofa.

Pria itu tersungkur ke lantai saat seseorang menendangnya. Dia tampak mengerang kesakitan dan mengumpat. Hal itu membuat Agni kaget dan dia berusaha menutup daerah dadanya yang sudah terekspos.

"Apa aku merusak pestamu?" tanyanya melirik Agni, "Pria macam apa kau ini, hah! Yang hanya beraninya menggauli seorang wanita yang sudah tidak berdaya bahkan dia buta," cibirnya berdiri tepat di depan Agni yang tampak ketakutan dengan pandangan kosong.

"Y-Yo-sua ...." Dia lebih terkejut saat mengetahui siapa orang yang telah menendangnya, "Ja-jangan mendekat!" lanjutnya.

"Kau mengenaliku?" Yosua tetap melangkah maju mendekati pria tambun itu. Beberapa saat setelah itu terdengar teriakan yang menyayat hati dan membuat pilu ulung hati.

Agni begitu cemas saat mendengar langkah kaki mendekatinya, "Si-siapa? Be-berhenti di situ," ucap Agni gugup dan takut.

Tak ada respons suara dan tiba-tiba pria itu sudah berjongkok di depan Agni menutupi tubuhnya dengan jaket serta menggenggam kan tongkat milik Agni ke tangannya.

"Sebentar lagi polisi akan datang ke sini. Kau tidak perlu khawatir dengan pria itu. Dia tidak akan berani berbuat macam-macam."

***

Yosua berlari secepat kilat, berusaha sedang menghindari sesuatu yang tengah mengejarnya. Buliran peluh yang mengucur deras ditubuhnya tidak dia hiraukan. Sesekali dia menoleh ke belakang, mencari tahu apakah jarak yang dia buat sudah cukup jauh dari para pemangsa yang tengah mengejarnya.

Tampak dia berhenti dan kepalanya menoleh kanan dan kiri. Batin Yosua begitu sangat kesal karena dia tidak menemukan tempat yang cocok untuk bersembunyi.

"Sial!" pekik Yosua tak kala kedua telinganya mendengarkan teriakan suara. Pria itu begitu sangat jengkel, mereka belum juga tertinggal jauh. Semalaman dia sudah lelah berkelahi dan sekarang dia harus bermain kejar-kejaran. Dengan napas yang masih tersengal, Yosua kembali berlari secepat yang dia bisa, "Kenapa mereka suka sekali mengejarku? Kali ini aku harus mencari tempat bersembunyi untuk sementara. Iya, hanya untuk malam ini sampai pengawalku menemukanku."

Jika tidak sedang dalam keadaan terluka, mungkin Yosua akan lincah dan bisa melarikan diri dengan cepat. Pria dengan perawakan tinggi 179 cm itu berhenti sejenak saat merasa dia sudah cukup jauh meninggalkan para polisi yang mengejarnya. Dia membungkuk dan memegangi lututnya, mencoba mengatur napasnya sambil menengok ke belakang. Ada sedikit kekhawatiran dan samar-samar telinganya masih bisa mendengar suara.

"Kau cari sebelah sana! Cari dengan teliti, di setiap sudut tempat!" Suara itu terdengar cukup lantang.

"Br*ngs*k!" umpatnya. Yosua berdiri dan berkacak pinggang sambil membuang napas. Saat itu kedua matanya menemukan sebuah obyek. Segeralah dia berlari ke sana dan duduk di balik semak. Beberapa saat bersembunyi dibalik semak, barulah Yosua sadar jika tempat itu pastinya tidak aman. 

Yosua memegang lengan kirinya yang terluka dan rasa perih itu menjalar ke seluruh tubuhnya. Darah segar mengucur di sana melewati sela-sela jari jemari tangannya. Tak hanya luka pada lengannya, ternyata bagian paha kanannya juga sempat dicium oleh timah panas. Walaupun peluru itu hanya numpang lewat saja, tapi membuat celana milihnya robek dan pastinya meninggalkan luka di paha Yosua.

"Jika mereka tidak datang, tentunya aku sudah menebas leher orang itu. Huh ... Benar-benar perusak pesta,"

Akan berbeda lagi ceritanya jika polisi tidak datang. Dia pastinya sudah memporak porandakan tempat tersebut dan membunuh semua yang ada di sana, tapi ada untungnya juga para polisi datang sehingga sebagai para gangster tertangkap.

Gara-gara polisi juga, Yosua harus berpisah dengan para pengawalnya dan juga anak buahnya. Pria itu sempat bepikir jika ada yang menjebaknya, tapi untuk saat itu Yosua belum bisa berpikir dengan jernih.

Kembali Yosua melihat keadaan sekeliling, dia harus tetap waspada. Pria tampan berhidung mancung itu memang gemar berurusan dengan polisi, tapi dia juga tidak ingin para polisi itu menemukannya. Yosua memutar otaknya untuk mencari jalan cara menyelamatkan diri dari kejaran para polisi.

Yosua bergerak pelan dan berusaha untuk tidak menimbulkan goyangan pada semak. Berharap sekali pengawalnya segera menemukan keberadaannya dan dia tidak perlu bermain kejar-kejaran pada malam itu. Yosua memang sudah mengirimkan pesan pada para pengawalnya tentang keberadaannya.

Di tengah keadaan yang genting, Yosua melihat sebuah rumah yang tidak jauh dari sana. Dia berpikir mungkin itu tempat aman untuk bersembunyi sementara sambil menunggu pengawalnya datang. Dia segera bergerak menuju rumah tersebut.

Dari kejauhan Yosua bisa mendengarkan bahwa para polisi itu sudah hampir sampai, "Semoga ada cela untuk aku bisa masuk ke dalam rumah itu."

Dan ternyata Dewi Fortuna sedang berpihak pada Yosua. Dia melihat pintu bagian belakang tidak dikunci dan peluang emas untuknya masuk lebih mudah. Sebelum masuk ke dalam rumah itu, Yosua memeriksa keadaan rumah dengan mengendap-endap dan mengintip.

Singkat cerita Yosua sudah berada di dalam rumah yang memang cahayanya tidak terlalu terang. Dia bisa bernapas lega karena di dalam rumah itu hanya terdapat tumpukan kayu serta ada beberapa tumpukan karung. Setelah diperiksa oleh Yosua ternyata beras.

"Aku yakin mungkin ini adalah gudang. Para polisi tidak mungkin akan memeriksa gudang ini."

Namun, baru juga hilang rasa khawatir yang terus menerus menyerangnya. Kini Yosua dibuat ketar-ketir saat seorang pria yang tiba-tiba keluar dari sebuah ruangan dan pria itu mengenalnya.

"Yo-Yosua Aksara!" Suara itu memang terdengar agak bergetar dan tidak terlalu keras, tetapi akan sangat berbahaya bagi Yosua.

Yosua bergerak cepat, tidak ingin memberikan ruang pada pria itu untuk bernapas.

KREEKK!!

BRUK!!

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Lathifah Nur
Ceritanya penuh teka-teki dan bikin penasaran. Suka dengan semangat hidup dan pola pikir Agni yg selalu memandang sesuatu dari sisi yg positif. Mantap!
2025-04-25 21:29:22
0
user avatar
Yu.Az.
Update trus Thor! Keren bukunya
2025-04-18 17:27:24
0
user avatar
Ariella lee
aku gk sabar nunggu kelanjutannya thor, semangat buat up nya...
2025-04-16 07:50:40
0
user avatar
Imamah Nur
Kasihan Agni sudah buta mau dilecehkan lagi. Untung ada Yosua yang menyelamatkannya. Tapi kenapa hidupnya dengan Yosua masih penuh dengan ujian?🥹
2025-04-14 19:21:48
0
user avatar
Lerina
Seru ceritanya, lanjutkan Thor, nggak sabar nunggu kelanjutanya
2025-03-31 19:44:38
1
user avatar
Sidney Fellice
keren banget ceritanya. petualangan seru Agni sama Yosua bikin kita seperti naik rollercoaster. wajib baca sih. next Thor!
2025-03-29 23:30:44
1
user avatar
YOSSYTA S
untung aja Yosua datang tepat waktu. klu GK... Agni bisa dalam bahaya... ok lanjut Thor seru bgt ceritanya.
2025-03-27 22:36:12
1
user avatar
NK Ummu Dhila
Agni perempuan tangguh dengan keterbatasannya ia tetap mempesona. Ayo yakin saja sama Yos, biarkan saja cinta tumbuh dan berkembang. penasaran sama bucinnya mereka berdua.... Semangat lanjut Thor
2025-03-27 21:19:23
1
user avatar
Mita Yoo
ceritanya menarik dan inspiratif. semangat kakak author nulisnya ......
2025-03-25 15:01:19
1
user avatar
Merspenstory
ceritanya seru ...
2025-03-24 21:42:55
1
user avatar
Lara Aksara
Semangat Agni ... Yosua akan menjagamu. Gak sabar nunggu bucin²an
2025-03-24 14:38:17
1
user avatar
Iris Prabowo
Ceritanya bagus, aku betah bacanya. alurnya jelas dan membantu berimajinasi lebih mudah
2025-03-24 13:08:45
1
user avatar
Cheezyweeze
Selamat datang di book baruku ...
2025-03-16 12:36:53
1
user avatar
Serpihan Salju
Yuhuuuu, akhirnya lahir juga bukunya. Semangat!
2025-03-14 21:55:14
1
41 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status