Share

Pintu Air Sungai Bayan

Sebuah pohon beringin besar dengan akar yang menjuntai-juntai ke bawah sudah tampak dari kejauhan. Pintu air tua yang kemungkinan sudah ada sejak jaman Belanda membentang di sungai Bayan menahan debit air dan membagi ke banyak cabang irigasi. Pintu air yang berada di bawah jembatan ini merupakan kunci penghidupan desa-desa di hilir sungai. Juga kunci mengungkap misteri kemarian Barata.

Wira berjongkok di tepi sungai. Salah satu lututnya menumpu di tanah. Ia memandang tajam lima buah pintu air yang sebagian tertutup karat. Aisya yang semula akan menunggu di tepi jalan, akhirnya memutuskan menyusul Wira turun ke tepi sungai. Ada hal hebat tengah dialami kekasihnya itu.

Bahu Wira bergetar hebat. Matanya masih menatap ke arah yang sama. Namun perlahan jemarinya memikit pelipisnya berulang kali. Perlahan ia bangkit, saat Aisya sudah tiba di belakangnya.

“Kamu nggak apa, Wir?” sentuh Aisya di pundak Wira.

Pemuda itu membalikkan tubuhnya perlahan. En

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status