Share

Sabar

Ditatapnya dengan lekat wajah yang sednag tertidur dengan pulas itu, Henry mengelus lembut pipi Dita.

"Jangan menangis lagi." bisiknya dengan lirih, perlahan ia mendekatkan bibirnya dikening gadis itu lalu menciumnya. Seolah tak ingin berhenti Henry kembali menciumnya lagi tapi kali ini di bibir ranum Dita yang merah.

Tangannya menyusup masuk kedalam pakaian Dita, meraba-raba. "Akh! Sialan, apa sih yang aku fikirkan?!"

Henry menggeleng cepat lalu segera keluar kamar untuk menenangkan dirinya. "Aku pasti sudah gila.."

Sial sekali kau Henry, bahkan dalam keadaan galaupun seekor cicak berani mengolokmu. 

***

Henry yang sudah berada didalam kamar nya di lantai bawah, dia baru saja selesai mandi. Rambutnya basah berantakan, tubuh kekar yang hanya terlilit handuk di bagian pinggulnya aaaaah sungguh pemandangan yang indah.

Dia duduk sebenta

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Khoiru Maratin
kok blm up lg yaaa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status