Share

Bab 17 (Apa yang sebenarnya terjadi?)

Lima belas menit berlalu semenjak Rengga pergi. Teera masih melakukan pemanasan, tubuhnya sudah dibanjiri keringat, namun belum ada tanda Riku sudah menyelesaikan makannya.

“Kemana Riku? Padahal hanya makan sayuran, kenapa dia bisa selama ini.”

“Apa dia memang selemah ini dengan sayuran?”

Setelah menyentuh dua puluh menit, Teera menghembuskan nafas, menyerah.

Sepertinya aku terlalu memaksa dia, akan kulihat apakah dia pingsan atau sejenisnya. Gumam Teera.

Namun, baru beberapa langkah, Riku datang, dan ya – wajahnya seperti mau mati mencoba menelan banyak sekali sayuran.

“Ayo latihan, huekk.” Ucapnya menahan mual.

Teera yang melihatnya hanya tertawa ringan.

“Telan dulu semua itu, baru kita latihan.”

Riku dengan mata yang sudah basah dan keringat dinginnya, langsung menelan semua sayuran hijau itu, huekkk.

Selepas membasuh wajah, ia kembali datang ke Teera dan sudah siap untuk latihan. Namun, tidak butuh waktu lama ia menyadari bahwa tidak ada Rengga.

“Hei Teera. Dimana kakekmu? Bukanny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status