Share

31. Gelisah

“Dia mau ketemu kamu. Pengin mendekatkan diri terlebih dulu. Biar besok pas pakansi kalian nggak canggung gitu,” kata Jeng Ries.

Tante Clarrisa melengak. “Katanya piawai dengan macam-macam wanita. Masa baru ketemu langsung kencan bisa bikin canggung? Klienmu itu beneran orang kaya nggak, tuh? Jangan-jangan kekayaannya cuma tipu-tipu aja?”

Pagi tadi Jeng Ries menghubungi Tante Clarrisa. Pak Burhan – klien yang menyewa Tante Clarrisa sebagai teman kencan untuk pakansi di beberapa hari ke depan minta ketemuan. ‘Makan siang nanti kita keluar. Aku jemput kamu. Kita ketemu dengan Pak Burhan. Klien ingin double-check teman kencannya untuk mengurus akomodasi.'

“Kenapa dadakan?” protes Tante Clarrisa ketika Jeng Ries tiba. Jeng Ries begitu heboh. Pakaiannya warna-warni. Gelang mahalnya berkemerincing. Tante Clarrisa sendiri sampai merasa malu melihat teman arisanya begitu norak – ya, sih, memang sebelum-sebelumnya juga sudah sangat norak.

“Anu, Jeeng, hehe….” Alih-ali

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status