Share

PART 19

"Mah, besok pagi aku pakai mobilnya ya? Ibu minta dianterin ke makam. Sudah lama nggak nengokin makam bapak katanya," kataku dengan wajah kubuat seserius mungkin untuk meyakinkannya. Kulihat dia menatapku dengan penuh selidik. 

 

 "Beneran buat nganterin ibumu?" 

 

 "Iya bener. Telpon aja ibu kalau nggak percaya," tantangku. Padahal sebenarnya aku hanya menggertak saja. Kupikir dengan bilang begitu, Metta akan langsung percaya bahwa ibu benar-benar yang memintaku mengantarkannya untuk ziarah ke makam. 

 

 "Nih, aku telponkan ibu ya?" Kuperlihatkan layar ponselku padanya dan bersiap memencet nomer kontak ibu. 

 

 "Nggak usah! Pakai aja asal langsung pulang setelah selesai," kata Metta kemudian. 

 

Yess! Ternyata lebih mudah dari dugaanku. Metta langsung percaya dengan sandiwaraku. 

.

.

.

 Tepat jam 9 pagi keesokan harinya, Setelah Metta berangkat ke toko bersama I
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
orang jahat mulus2 aja hidupnya dlm novel ya, seperti norma. mungkin tujuan karya penulis sekarang merusak akhlak pembaca yg lemah.
goodnovel comment avatar
Umi Pipit
bagus critanya.. mungkin ada ya kluwarga seprti itu yg nyata.hlbukan crita aja..
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
semoga gagal acara santetnya berbalik ke suami madunya dan kakakya meta selalu di lindungi ALLOH
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status