Share

TANIA: TUAN PUISI

"Sepertinya pada dirimu aku telah menemukan tuan atas puisi-puisiku yang telah lama membisu"

.

.

.

Mike masih tertegun. Kakinya gemetar, tak bisa melangkah. Ia bediri di depan meja, sedikit menunduk menatap kosong pada meja di kamar kostnya yang terbuat dari papan lalu difernis rapi. Kedua tangannya menopang di atas meja.

Pikirannya berkecamuk hebat. Masih terngiang dengan jelas di telinganya kata-kata Mega barusan. Mike mencoba melupakan, menganggap biasa saja karena ia tidak akan memaksakan kehendaknya untuk luluh dan membalas cinta Mega padanya tetapi penegasan Mega benar-benar mengganggunya.

Mike bisa saja dengan jelas mengatakan pada Mega  bahwa ia tidak akan bisa menerima cinta Mega. Mike bisa saja mengabaikannya tetapi ia tidak bisa. Yang ia pikirkan sekarang adalah Tania, apa yang akan terjadi jika ia menolak Mega dan Mega tahu ia mencintai gadis lain.

Mike mundur seketika dan mendapati ranjangnya. Ia merebahkan tubuhnya mencoba

Mario Bojano Sogen

Pembaca nan budiman, terima kasih telah singgah dan membaca karyaku. Dukung terus dengan cara like, komen dan vote sebanyak-banyaknya. Salam sehat untuk kita semua. Tuhan memberkati...

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status