SALAM TERAKHIR

SALAM TERAKHIR

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-12
Oleh:  Mario Bojano SogenOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
19 Peringkat. 19 Ulasan-ulasan
43Bab
2.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

"Bagaimana mungkin lukaku akan sembuh jika engkau belum beralih ke duniamu yang sesungguhnya?" Kehilangan memang sesuatu yang menyakitkan. Apa yang dialami oleh Tania dalam novel ini lebih dari apa yang disebut 'sakit'. Berjuang untuk menerima seseorang lalu dengan susah payah berusaha dan belajar untuk mencintai namun pada akhirnya sia-sia: kata sakit tak cukup untuk wakilkan apa yang ia rasakan. Salam Terakhir akan mengisahkan perjalanan hidup seroang 'Anak Timur' yang berjuang seorang diri di tanah rantau, menemukan cinta sejati dan memutuskan untuk menikahi seorang gadis kecintaannya: akankah ia bahagia bersama gadis pilihan hatinya itu? Ataukah justru sebaliknya? Cari tahu jawabannya dalam Salam Terakhir: sebuah novel oleh Mario Bojano Sogen.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Secarik Kertas

"Aku tahu ini berat namun aku harus bisa memulainya sendiri. Aku tak mau dikalahkan oleh cinta yang telah mengambil dia dari sisiku." (Tania)

Senja yang syahdu. Dengan dibaluti kain tenun pemberian ibunda Mike, Tania berjalan seorang diri ke makam kekasihnya, Mike. Langkahnya terlihat pasti namun ingatannya selalu tertuju pada wajah dan seluruh kenangan tentang Mike. Hati kecilnya meratap. Rasanya belum ikhlas.

Tiga hari sudah Tania berada di rumah Mike. Setelah mendapatkan izin dari orang tuanya, ia berangkat seorang diri ke kampung kelahiran kekasihnya, yang seharusnya akan menjadi tempat masa tuanya bersama Mike bila saja lelaki itu kini masih ada.

Orang-orang yang berpapasan dengannya menyapanya dengan lembut. Dalam hati mereka pun merasa iba melihat kondisi Tania saat ini.

"Begitu cintanya ia pada Mike sehingga ia rela datang dan mengunjungi makam kekasihnya." 

Tania dibawa kembali ke kampung halamannya oleh ibunya ketika ia ikut mengantarkan jenazah Mike ke kampungnya. Dan hari ini, dengan hati yang tabah ia menemui lagi kekasihnya yang kini tak  bisa lagi terdengar suaranya.

Tania duduk seorang diri di tepi pusara Mike, menyalakan dua belas batang lilin lalu dengan khusuk berdoa memohon keselamatan Mike. Tanpa ia sadari, air matanya menetes dan membasahi pipinya.

"Aku telah mengikhlaskanmu, sayang. Berbahagialah di rumah abadimu dan jadilah pendoa ulung bagiku," bisik Tania lembut sambil tangannya mengusapi nisan Mike.

Lagi-lagi air mata Tania jatuh tanpa diundang. Isak tangis Tania seorang diri di samping pusara kekasihnya pertanda ia sesungguhnya belum sanggup menerima semua kenyataan ini. Mike tentu saja mengetahui hal itu. Kekasihnya berbohong.

Setelah ini Tania berencana untuk kembali ke Jakarta seorang diri. Ia akan melanjutkan hidupnya di kota itu, kota yang penuh dengan segala kenangan indah tentang dirinya dan Mike.

"Aku pamit, sayang. Maafkan aku karena tak bisa lagi mengunjungimu di makammu ini. Tapi kau tahu, bukan? Kamu akan selalu hidup dalam hatiku," kata Tania lagi, mungkin untuk sementara itu adalah salam terakhirnya untuk Mike, kekasihnya.

Andai saja waktu itu ibunya tak melarangnya, mungkin saat ini Tania bukan lagi hanya sebatas kekasih melainkan seorang istri, seorang janda muda yang ditinggal pergi oleh suaminya sehari sebelum pernikahan mereka. Ia telah bersih keras untuk tetap menikahi Mike meskipun lelaki itu terbaring kaku dalam keadaan tak bernyawa.

                                                                      * * * * *

Di ruang tunggu bandara, ibu, ayah dan adiknya telah menantinya. Tania mengenakan baju dan celana berwarna hitam. Sarung tenun pemberian Ibu Mike pun tak lupa ia kenakan; sepanjang perjalanan ia terlihat seperti seorang perempuan dewasa ketika mengenakan sarung tenun.

Ayah dan ibu memeluknya. Sang adik meraih tas koper dan menentengnya. Mereka berjalan beriringan menuju parkiran. Ayah dan ibu tak menanyakan apa-apa. Mereka tahu, putri kesayangan mereka masih terpukul dengan peristiwa ini. Mereka membiarkan Tania beristirahat di dalam mobil taksi.

"Apakah Ibu dan Ayah nemikirkanku?" Tanya Tania memulai percakapan.

Sang ibu dan ayah saling berpandangan. Raut wajah kebingungan nampak jelas terlihat disana. "Apa tidak salah Tania mengajak kita berbicara? Bukankah ia selalu diam tanpa mengatakan apapun sejak kepergian Mike?" Tanya ibu Tania di dalam hatinya.

"Menurutmu Ibu dan Ayah tak perlu melakukannya? Bagaimana mungkin kami bisa tenang kalau kamu pergi seorang diri dengan keadaan hati yang sedang kacau?" Maria, ibunya bertanya balik lalu kembali memandangi wajah suaminya, Yosep.

"Ibu pernah mengatakan padaku bahwa hidup harus terus dilanjutkan, bukan?"

Mendengar itu, Maria dan Yosep semakin bingung kali ini. Keduanya saling beradu pandangan tanpa sepatah kata pun yang terucap.

"Aku akan kembali ke Jakarta dan melanjutkan hidupku seorang diri."

Ayah dan ibunya lagi-lagi dibuat bingung oleh perkataannya. Namun Tania tak pedulikan apa yang dirasakan ayah dan ibunya saat ini. Ia menyenderkan kepalanya lalu memejamkan matanya. Dan untuk kesekian kalinya, air matanya kembali jatuh dan membasahi pipinya.  Ayah dab ibunya hanya diam dan saling berpandangan.

Tania tahu, ayah dan ibunya pasti sangat khawatir dengan situasi dan kondisinya saat ini. Namun ini adalah kesempatan baginya untuk melanjutkan hidup dan melatih dirinya untuk bisa hidup sendiri tanpa Mike.

"Kehilangan bukanlah sesuatu yang mudah untuk kita terima."

                                                             * * * * *

Tania masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu kamarnya seolah-olah ia tak mau diganggu. Ia meletakan kopernya ke atas lantai lalu berjalan perlahan-lahan menuju tempat dimana terpajang bingkai foto dirinya dan Mike.

Ia menatap tajam wajah kekasihnya yang sedang tersenyum bahagia. Tanpa sepatah kata pun. Membisu.

"Terima kasih, sayang. Aku telah tiba dengan selamat," katanya pada Mike yang sedang tersenyum dengan senyum terbaiknya.

Tania meraih kembali kopernya, membukanya dan hendak mengeluarkan isi pakaian kotornya dari dalam koper itu.

Namun...

Matanya terbelalak kaget. Tangannya gemetar ketika meraih secarik kertas yang ia temukan di dalam tas kopernya; di antara pakaian-pakaian kotornya.

Kedua kakinya terasa lemas, tak sanggup berdiri lagi. Ia terjatuh lalu terduduk ke atas lantai. Ia menangis sejadi-jadinya sambil menutup mulut dengan sebelah tangannya. Sesuatu yang sulit dipercaya namun nyata di hadapannya. Secarik kertas berisi tiga bait puisi yang sangat menyayat hatinya.

"Apa maksudnya ini, Mike?"

Tania semakin menangis sejadi-jadinya. Ayah dan Ibunya berlari dengan segera dan membuka pintu kamar Tania tanpa mengetuk.

"Kamu kenapa, Tania?" Tanya Maria, ibunya dengan segera setelah duduk di samping Tania dan langsung memeluknya dengan erat.

Tania tak mengatakan apa-apa. Ia menyenderkan kepalanya pada bahu ibunya dan membiarkan ibunya memeluknya. Sang ayah meraih secarik kertas itu dengan cepat lalu memainkan bola matanya disana, membaca seluruh isi tulisan pada kertas itu.

"Bagiamana mungkin ini bisa terjadi? Kok bisa, ya?"

Ibu Maria pun penasaran lalu merampas kertas itu dari tangan Yosep, suaminya. Pelukan pada putrinya pun semakin kuat. Ia ikutan menangis bersama putrinya setelah matanya  selesai melafalkan satu per satu isi tulisan pada kertas itu.

"Ini beneran Mike yang nulis sendiri?" Tanya ibunya heran.

Dear Tania

Dari matamu aku menemukan cinta...

Dari hatimu telah kutemukan tempat paling nyaman

Mata yang selalu membuatku merasa berharga

Hati yang selalu memberiku tempat untuk terus tinggal bersamamu

Andai saja waktu dapat kuputar kembali

Aku hanya ingin menjadi lelaki paling beruntung

Andai saja waktu tidak memisahkan kita

Aku hanya ingin berdiri di hadapanmu saat ini

Lalu dengan yakin mengucap kata paling cinta ...

Untukmu perempuan yang telah memberiku cinta

Aku ingin hidup dan menua bersamamu

Aku ingin mati di sisimu

"Bagaimana mungkin seseorang yang telah tiada meninggalkan secarik kertas untuk kekasihnya yang masih hidup?"

Seisi kamar menjadi hening seketika. Hanya suara isak tangis Tania yang terdengar. Juga ibunya yang ikut menangis sambil memeluk erat putri semata wayangnya.

"Bu, Mike masih hidup. Ia masih disini. Ia tak mungkin meninggalkanku. Ia sangat mencintaiku. Aku tahu itu, Bu."

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Mario Bojano Sogen
Mohon maaf untuk seluruh pembaca yang pernah membaca dan menunggu kelanjutannya, cerita ini sedikit saya ubah ya alurnya. Tapi isinya masih tetap sama. Jadi mohon agar membaca ulang dari awal lagi. Terima kasih.
2024-05-22 03:49:13
0
user avatar
ANn Antonia
Ditunggu lanjutannya Thor
2021-11-09 19:07:25
1
user avatar
Cucu Suliani
Semangat Tania, aku menunggu kelanjutannya.
2021-11-08 11:28:59
1
user avatar
Mystique
bagus ihh kayanya. . yuk baca. .
2021-11-08 11:27:43
1
user avatar
Mystique
bagus ihhh kayanya..
2021-11-08 11:27:19
1
user avatar
Oot
Aku mampirrrr. Semangat kakkkk
2021-11-08 10:56:36
1
user avatar
Rein_Angg
Siapin tissue ... Aku suka ceritanya menyentuh. Rasa sakit itu pasti ada dalam tiap perjalanan manusia. So related ... Keren, Thor
2021-11-08 10:54:00
1
user avatar
ANn Antonia
Semangat kak
2021-11-07 23:52:28
1
user avatar
Bagus Effendik
wah penulisannya rapi dan bagus tutur bahasa juga keren salut kak
2021-09-16 00:19:48
1
user avatar
Rianievy
Related ya, ada pengalaman pribadi? seru ini, semangat
2021-08-30 06:43:28
1
user avatar
Annabella Shizu
Selamat merantau, Mike... sepertinya based on true story ya, hehehe... Terus berkarya buat author, semangat!
2021-08-27 10:46:09
1
user avatar
An Meo Turu
Semangat terus Thor. Update jangan terlalu lama. Ditunggu kelanjutannya.
2021-08-24 00:11:47
1
user avatar
Mario Bojano Sogen
Support terus. Semoga berkenan di hati semua pembaca nan budiman. Terima kasih.
2021-08-20 23:55:54
0
user avatar
Mustatirr
Semangat buat nulisnya, kak
2021-08-12 00:49:32
1
user avatar
Rein_Angg
Tania harus sukses!! Semangat!!
2021-08-09 22:43:06
1
  • 1
  • 2
43 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status