"Bagaimana mungkin lukaku akan sembuh jika engkau belum beralih ke duniamu yang sesungguhnya?" Kehilangan memang sesuatu yang menyakitkan. Apa yang dialami oleh Tania dalam novel ini lebih dari apa yang disebut 'sakit'. Berjuang untuk menerima seseorang lalu dengan susah payah berusaha dan belajar untuk mencintai namun pada akhirnya sia-sia: kata sakit tak cukup untuk wakilkan apa yang ia rasakan. Salam Terakhir akan mengisahkan perjalanan hidup seroang 'Anak Timur' yang berjuang seorang diri di tanah rantau, menemukan cinta sejati dan memutuskan untuk menikahi seorang gadis kecintaannya: akankah ia bahagia bersama gadis pilihan hatinya itu? Cari tahu jawabannya dalam Salam Terakhir: sebuah novel oleh Mario Bojano Sogen.
Lihat lebih banyakMike kembali ke kostnya setelah mengantar Tania. Ia masuk dan segera mengunci pintu. Mike juga menyempatkan diri masuk ke kamar mandi dan membersihkan wajahnya. Ia sedikit memberikan perawatan pada kulit wajahnya. Mike lalu kembali ke ranjang dan merebahkan tubuhnya tanpa mengganti pakaian yang tadi ia kenakan. Melelahkan memang. Tapi ia sudah lega kini. Mega telah menjadi milik Kevin. Mega menerima ungkapan perasaan Kevin yang dinyatakan dalam bentuk lagu di cafe tempat mereka bertemu tadi. Mike dapat merasakan betapa bahagianya Kevin ketika Mega melangkah maju, menghampirinya lalu memberikan tangannya digenggam Kevin. Akhirnya, rasa cinta yang pernah hilang kini tumbuh kembali setelah ia bertemu Mega. Mike pun tak menyangka Kevin seromantis ini. Apalagi semua orang yang berada di dalam cafe merekam moment indah dan tak terlupakan bagi dirinya. Harapan Mike saat ini hanya satu. Semoga Mega membunuh perasaannya padanya dan melihat Kevin sebagai
Satu Tahun Kemudian . . . Suara sepeda motor memecah keheningan area kost Mike. Ia membiarkannya bunyi beberapa saat - memanasi mesinnya - kemudian beranjak pergi. Ia akan melaju bersama sepeda motornya menuju kostan Tania. Mike dan Tania semakin dekat setelah beberapa bulan sering bertemu, selalu diantar pulang. Kesibukannya untuk mempersiapkan sidang skripsinya waktu itu memang membuatnya tidak bisa kemana-mana, barulah sekarang ia selalu punya waktu untuk berdua dengan Mike. Mereka sering bertemu setiap akhir pekan di taman, tempat biasa. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu bersama. Tania menggantikan posisi Mega dan yang selalu menemani Mike disana. Mike menyadari bahwa ia memang menyukai gadis itu. Dari setiap pertemuan, ia merasakan kenyamanan yang dirasakan Tania pada dirinya. Memang benar, Tania tak lagi malu-malu ataupun mengganggap setiap omongan Mike adalah rayuan semata. "Tania, tolong kau jaga keselamata
Semester kedua perkuliahan kini telah dimulai lagi. Mike sudah mengatur waktu kerjanya dengan baik agar kuliahnya tidak terganggu. Ia pergi ke kampus tiga hari full dan sisanya ia fokus untuk bekerja. Mike melangkah masuk ke halaman kampus. Tiba-tiba ada suara yang menyapanya dari belakang. "Mike, tunggu aku," suara itu menghentikan langkah Mike. Mike sudah sangat mengenali suara itu. Ia menoleh dan mendapati Mega berjalan ke arahnya. "Hai, Mega. Aku kira kamu sudah sampai duluan," katanya sambil meberikan tangan menyalami Mega. Mega hanya tersenyum. "Bagaimana, kamu sudah siap menghadapi semester baru?" tanyanya seketika sambil melangkah menuju ke kelas. "Siap tidak siap, harus siap,hehehe," jawab Mega sekenanya sambil tertawa kecil. Mike berjalan memasuki ruangan kelas diikuti Mega. Ketika sampai di depan pintu kelas, Mega memintanya untuk masuk terlebih dahulu. Ia hendak ke toilet. Mike mengangguk kecil lalu memasuki ruangan kelas d
Mike kembali ke kostnya setelah mengantarkan Mega pulang ke kostnya. Tidak seperti malam-malam sebelumnya pikirannya selalu berkecamuk memikirkan Mega. Semua yang telah terjadi tadi di taman semoga bisa menghilangkan perasaan cinta Mega kepadaku, batinnya. Mike bisa bernapas dengan lega kini. Yang harus ia lakukan sekarang adalah berusaha untuk tetap dekat sama Mega layaknya sahabat dan saudarinya sendiri agar dia tidak merasa Mika menghilang darinya. Dan satu lagi yang paling penting ialah harus mempertemukan Mega dan Kevin. Bagaimanapun caranya. Tawarannya pada Mega belum disetujui oleh Mega tapi paling tidak, ada sedikit harapan karena Mega telah berjanji akan mengabari - ia masih memikirkannya. Mike mempunyai keyakinan, bukan sebuah kebetulan Kevin menemuinya lagi setelah sekian lama di Jakarta. Kevin hadir di saat yang tepat. Mike meraih handphonenya, melirik jam di layarnya lalu pikirannya seketika tertuju pada Tania. Mike tidak sempat melihat Tania lag
Mike memarkirkan sepeda motornya di samping sepeda motor para pengunjung yang lain. Penjaga parkiran, seorang bapak setengah tua menyalaminya. Dia mengenali Mike karena sudah beberapa kali mampir kesini."Baru muncul lagi nih bang," kata bapak setengah tua penjaga parkiran itu menyapa Mike dengan dialeg Jakartanya.Mike membalas sapaannya sambil memberikan senyuman pada bapak setengah tua itu. Mega masih berdiri menunggunya.Mike dan Mega kembali ke taman - Mike menjemputnya di kostnya menepati janjinya tadi pagi. Setelah hampir sebulan tidak bertemu dengannya, malam ini Mega dan Mike kembali bertemu di taman ini - taman yang pada malam-malam sebelumnya Mike bersama Mega menghabiskan waktu mereka, hanya berdua, sekedar melepas lelah setelah pulang dari kampus.Mike melangkah menuju trotoar jalan tempat Mega berdiri setelah memastikan sepeda motornya sudah diparkir dengan aman, menyapa penjaga parkir itu lagi lalu melangkah masuk ke dalam taman bersama Meg
Mike baru saja tiba di tempat kerja. Setelah serah terima shift jaga, ia mengambil alih tugas di meja utama pintu masuk hotel.Pada jam-jam seperti ini memang banyak tamu yang berkunjung - ada yang sendiri, ada yang membawa pasangan.Ia menyapa satu per satu tamu yang berkunjung dan memeriksa setiap mereka yang datang.Hal seperti ini ia lakukan sudah hampir tiga tahun semenjak ia diterima bekerja disini sebagai security.Mike bersyukur bahwa pekerjaan ini dapat membantu kehidupannya dan juga kini membantu biaya kuliahnya. Mike mencintai pekerjaannya.Tidak seperti malam-malam sebelumnya, malam ini ia lebih fokus pada pekerjaan. Pikirannya tidak terbagi antara Mega dan juga Tania.Setelah pertemuannya tadi pagi dengan Kevin, ia sudah memutuskan untuk mengenalkan Mega kepada Kevin. Ia bisa memanfaatkan kesempatan ini - Kevin pintar bermain musik; bermain gitar dan piano.Sedangkan Mega, gadis yang berbakat menulis puisi, ia nanti bisa
Mike segera membuka pintu kamar kostnya ketika mendengar suara sepeda motor berhenti di lorong gang tepat di depan kost. Dengan jelas ia melihat seseorang sedang menghentikan sepeda motornya lalu mengambil handphone dari sakunya. Mike sengaja membiarkan - menyaksikan orang itu kebingungan mencari kostnya. Lalu seketika itu juga Mike mendengar handphonenya berdering di dalam kamar. Mike membiarkannya tanpa mempedulikannya. Mike masih berdiri menatap Kevin sambil tertawa kecil. Ia terus memperhatikannya dari depan kostnya. Dia menurunkan handphone dari telinganya lalu mengarahkan pandangannya mencari ke sekeliling. Tentu saja Kevin kebingungan. Alamat yang telah Mike kirimkan memang benar dan dia telah sampai tetapi yang mana kamar kost Mike, dia tentu tidak mengetahuinya. Mike tersenyum kecil memandanginya. "Hahaha, kamu sengaja tidak menjawab teleponku ya. Dasar," celoteh Kevin ketika pandangan matanya menemukan Mike sedang berdiri memandangin
"Sahabat adalah segalanya. Ia mampu mengangkat dan meringankan bebanmu ketika kamu berada di luar rumahmu. Ia bisa kamu jadikan bahu untuk bersandar sejenak jika kamu lelah dengan hidupmu."... Mike memarkirkan sepeda motornya lalu masuk ke dalam kamar kostnya. Ia mengganti setelan kerjanya dengan setelah jersey tim sepak bola kesayangannya, Barcelona. Di bagian punggung jerseynya bertuliskan nama pemain kebanggan tim itu, Messi yang bernomor punggung sepuluh. Hari ini ia tidak akan kemana - mana jadi ia memutuskan untuk mengenakan jersey ini untuk bersantai di kostan. Mike memang seperti itu jika sudah menjalankan tugas shift malamnya, tidak ingin kemana-mana. Hanya ingin melepas lelah, mengistirahatkan penat setelah bekerja, dan mencoba melupakan persoalan cintanya bersama Mega dan Tania. "Ah, lagi-lagi urusan cinta yang harus dipikirkan." Setelah mengganti pakaian, Mike melangkah menuju tempat dimana dispenser dile
"Sepertinya pada dirimu aku telah menemukan tuan atas puisi-puisiku yang telah lama membisu"... Mike masih tertegun. Kakinya gemetar, tak bisa melangkah. Ia bediri di depan meja, sedikit menunduk menatap kosong pada meja di kamar kostnya yang terbuat dari papan lalu difernis rapi. Kedua tangannya menopang di atas meja. Pikirannya berkecamuk hebat. Masih terngiang dengan jelas di telinganya kata-kata Mega barusan. Mike mencoba melupakan, menganggap biasa saja karena ia tidak akan memaksakan kehendaknya untuk luluh dan membalas cinta Mega padanya tetapi penegasan Mega benar-benar mengganggunya. Mike bisa saja dengan jelas mengatakan pada Mega bahwa ia tidak akan bisa menerima cinta Mega. Mike bisa saja mengabaikannya tetapi ia tidak bisa. Yang ia pikirkan sekarang adalah Tania, apa yang akan terjadi jika ia menolak Mega dan Mega tahu ia mencintai gadis lain. Mike mundur seketika dan mendapati ranjangnya. Ia merebahkan tubuhnya mencoba
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.