"Kamu sudah siap kan?" tanya Ganesh yang berjalan bersisian dengan Lea sejak keluar dari ruang ganti tadi.
Lea tersenyum, "Tentu. Hanya membahas tentang peluncuran koleksi terbaruku dan sedikit mengintip isi wardrobe-ku di apartemen kan?"
"Er, ya." Ganesh nampak berhati-hati.
Lea berhenti sejenak dengan mata menyimpit tajam "Katakan apa yang harus aku ketahui sebelum aku naik ke atas sana?"
Ganesh menghela napas lalu berdiri menjulang di depan Lea. Sosok Ganesh memang bukan orang asing di hidup Lea karena mereka pernah satu sekolah saat TK. Sekarang dia bekerja sebagai produser acara Talk Show Seleb yang dipandu oleh Ruben Onsu. Mereka sering melakukan kerja sama dalam berbagai acara yang mengundang Lea sebagai tamunya. Kali ini Lea mencium sesuatu yang buruk.
"Maafkan aku. Mungkin ini akan sedikit ekstrim hanya saja ini bukan kemauanku. Jadi—"
"Tidak usah bertele-tele jadi tolong sekarang katakan siapa saja bintang tamu hari ini selain aku?"
Lea melipat kedua tangannya di dada menunggu Ganesh berbicara.
"Kami mengundang dua orang tamu yang lain. Dengan bahasan topik yang berbeda. Pertama yang tampil adalah Valen Acker—"
"Tunggu!!!" Lea menjulurkan telapak tangannya di depan Ganesh yang langsung diam.
"Maksudmu drummer TheHasky, Valen Ackerman?"
"Iya. Kamu tentu tidak masalah bukan. Dia akan berbicara sedikit tentang fashion para pemain band masa kini."
Lea tidak tahu lagi apa yang harus dikatakannya. Keinginannya sama sekali tidak terkabul dan sekarang dia harus berhadapan dengan cowok itu lagi lebih cepat. Dia tidak tahu bagaimana tanggapan laki-laki itu saat mereka bertemu di club malam itu.
"Alexandra akan—"
"Ergghh!"
Lea menggerang dan kembali berjalan meninggalkan Ganesh di belakang. Lea merutuki kebodohannya hari ini yang berlipat ganda. Semoga saja dia tahan untuk duduk diam tanpa mencoba mencakar wajah wanita jalang itu. Kalau ada Sky, dia dengan senang hati akan menyuruh sahabatnya itu untuk melakukannya.
"Lea, maafkan aku. Team tiba-tiba saja tidak bisa menghubungi Nicole dan mereka menggantinya dengan Alexandra yang satu agensi dengan mereka."
"Kamu akan menerima akibatnya setelah ini Ganesh. Ingat kata-kataku!!"
Genesh terdiam tahu bahwa ini tidak akan berjalan lancar. Lea dan Ganesh memantapkan hati masuk ke dalam live studio tempat di mana mereka kan melakukan shooting. Acara sudah berlangsung selama lima belas menit dengan sosok brondong tampan, Valen Ackerman yang nampak angkuh di atas sana membicarakan perihal fashion anak muda terutama anak band masa kini. Lalu setelah jeda iklan, giliran Lea yang harus masuk ke sana.
"Baiklah. Kita akan beralih ke bintang tamu kita yang sudah sangat tidak asing lagi. Wanita cantik nan anggun yang pernah menjadi salah satu model untuk pagelaran bergengsi Paris Fashion Week dan sekarang lebih memilih menjadi seorang desainer. Kita sambut si cantik, Azalea Chou."
Tepuk tangan terdengar dari tribun penonton.
Lea menghembuskan napasnya perlahan dan menatap tajam Ganesh tidak jauh darinya dengan sangar yang di balas cowok itu dengan cengiran. Lea naik dengan senyuman dan menjabat tangan Ruben serta memeluknya sebentar.
"Woh selalu fashionable." Lea hanya tertawa renyah. "Sudah kenal dengan Valen Ackerman, Lea?" tanyanya kemudian seraya menunjuk Valen yang sudah berdiri dan mendekat.
Lea tersenyum sopan, "Bandnya sedang naik daun, memangnya siapa yang tidak kenal TheHasky."
Lea menjabat tangan Valen yang terasa besar dan mantap itu sampai suara bariton milik cowok itu terdengar menyapanya, "Kita bertemu lagi Azalea."
Lea hanya tersenyum singkat. Ruben yang mendengarnya langsung tersenyum lebar.Mudahan saja Valen tidak akan dengan bodohnya mengungkit kejadian malam di club itu. Ruben yang mendengarnya langsung tersenyum lebar.
"Wah, kalian sepertinya pernah bertemu secara pribadi," Ruben bertanya dengan nada bercanda yang disambut sorakan penonton.
Lea langsung menarik tangannya, "Jangan bercanda Ruben, aku tidak pernah punya urusan dengan anak band."
"Hmm benar juga sih, kecuali kamu berminat menjadi salah satu model dalam video musik terbaru mereka."
"Oh tidak. Aku sama sekali tidak berminat."
Lea tertawa dan duduk cantik di sofa tunggal di area tengah tidak jauh dari Valen yang bisa dia rasakan sedang menatapnya. Lea tidak mau merasa terintimidasi karena walaupun cowok itu lebih muda darinya, dia mendapati bahwa ada jiwa lelaki matang di sana tapi mungkin itu hanya perasaannya saja. Dia memilih untuk tidak terlalu lama menatapnya.
"Mungkin suatu hari nanti kita bisa bekerja sama berdua, miss Azalea?"
Ruben dan Lea serempak menoleh ke Valen yang tersenyum tipis di sana.
***
Dua bulan kemudian, “Errghh.”Lea menggerang dalam tidurnya, merasakan posisinya tidak nyaman dan mencari posisi lain sampai akhirnya membuka mata dan melihat cahaya matahari di luar sudah meninggi melalui celah tirai. Lea hanya diam,merasakan napas hangat Valen membelai belakang tengkuknya dengan tangan yang melingkari perutnya yang sudah besar karena memasuki usia kandungan sembilan bulan hanya menunggu hari lahirnya.Lea mengambil telapak tangan Valen dan menggenggam jemarinya lalu membawa tautan tangan mereka ke bibir seraya perlahan bergeser agar bisa melihat wajah suaminya yang masih tidur.“Aku beruntung memilikimu,” lirih Lea dengan senyuman bahagia.“Aku juga sayang.” Lea terkejut mendengar Valen menjawab ucapannya dan perlahan membuka matanya. “Selamat pagi, My lady.”“Kamu sudah bangun?”“Kamu bergerak dan aku otomatis langsung terjaga tapi memilih diam supaya kamu tidak terganggu jika ingin tidur lagi. Aku tahu kalau kamu sering gelisah dan tidur kurang nyenyak. Apa ada y
Enam bulan kemudian,Bandung, Indonesia “Wah, coba lihat dirimu Azalea.” Ricko berdecak dan menggelengkan kepala. “Terlihat sangat gendut.”Lea yang sedang menyantap sarapannya berupa spaghetti di meja makan rumah Mamanya memutar bola mata. Terlihat tidak berniat meladeni ucapan Ricko yang sejak awal dia datang berkunjung hanya duduk diam bertopang dagu.“Apa kamu bisa membuatkanku roti bakar dengan selai strawberry?” Tanya Lea dengan mulut penuh makanan. Ricko melongo. “Roti bakar?” Lea mengangguk. “Apa kamu lupa bentuknya roti bakar sampai terbelalak seperti itu?” “Kamu sudah menghabiskan satu piring omelet dan kentang goreng lalu lima belas menit kemudian makan spaghetti dan sekarang mau roti bakar lagi?” “Apa kamu mau anakku ileran, hah?” Lea nampak kesal.“Tidak.” Ricko berdiri dari duduknya. “Akan aku buatkan.” Lea tersenyum dan mengangguk lalu kembali sibuk menghabiskan makanannya seraya mendengar gerutuan Ricko yang ada di dapur. “Wahh, benar-benar tukang maka
“Azalea.”Panggilan dari balik punggungnya membuat Lea berbalik dengan sepiring kecil kue yang ada di tangannya dan terdiam sesaat ketika melihat siapa yang mendekat ke arahnya.“Aku tidak menyangka akan menemukanmu di pesta ini.”Lea mengangkat dagunya dan tersenyum miring. “Wah, kejutan yang sangat tidak menggenakan sekali ya Keenan Smith.”Malam ini Lea memang sedang menghadiri makan malam salah satu kenalannya di salah satu ballroom hotel mewah di Los Angeles dan tidak menyangka akan bertemu dengan seseorang yang sangat tidak ingin ditemuinya sampai kapanpun. Terlebih lagi saat ini dia datang sendirian.“Jangan seperti itu cantik. Kita pernah menjadi teman baik dulu.” Keenan mengerling, memperhatikan penampilan Lea dan tersenyum miring. “Aku tidak pernah lupa betapa cantiknya dirimu.”Lea memutar bola matanya, “Lebih baik kamu puji istrimu sendiri.”Lea berbalik, berniat pergi tapi terhenti saat mendengar perkataan Keenan.“Aku dengar, kamu keguguran dua bulan yang lalu. Lain kali
Pintu kamar hotel terbuka lebar. Valen dan Lea masuk ke dalam dan menutup pintunya dengan tergesa, melepaskan jaket yang mereka kenakan begitu saja ke lantai dan Lea tanpa membuang waktu langsung loncat ke dalam pelukan Valen, melingkarkan kakinya di pinggangnya dan menciumnya penuh nafsu. "Hmmpp--" Lea mengerang lirih saat Valen menelusupkan tangannya masuk ke dalam bajunya seraya bergerak membawanya ke tempat tidur dan berdiri sesaat di pinggirnya. Valen melepas paksa baju Lea membuat kancing bajunya yang memang ada di belakang terlepas begitu saja tanpa melepaskan ciuman panas mereka. Sebulan menahan rindu membuat keduanya tidak lagi bisa menahannya. Lea melepaskan ciumannya dan menarik bajunya yang sudah rusak itu dan melemparkannya ke belakang menyisakan bra-nya."Ohh cantiknya," gumam Valen. Lea tersenyum, menarik semua rambut panjangnya ke samping dan kembali mencium Valen yang perlahan meletakkannya di atas tempat tidur lalu tangannya bergarak membuka celana jeans Lea menyi
Tiga Bulan kemudian,Paris, PerancisParis Fashion Week menjadi bagian dari pekan mode "Big 4" global. Serangkaian acara presentasi desainer yang dimulai dari kota New York, London, Milan dan Paris yang diadakan setiap enam bulan sekali. Dari empat kota mode dunia, Paris mendapat kehormatan sebagai tuan rumah acara penutup Festival mode tersebut.Biasanya, acara akan diwarnai dengan 100 pertunjukan busana yang digelar di sepanjang kota yang diikuti oleh berbagai desainer, baik amatir maupun kelas atas. Undangannya terdiri dari ratusan editor mode, asisten, stylist, model dan kumpulan penikmat mode yang akan memadati ibu kota Perancis untuk melihat apa yang akan populer di tahun depan.Azalea termasuk dalam salah satu desainer yang akan menampilkan karyanya dalam kategori Prêt-à-Porter yaitu pakaian dengan ukuran standar dan siap pakai dan Lea bekerja keras untuk mempersembahkan karya musim panas terbaiknya yang bertajuk SummerLove Collection 2018.Akhirnya setelah beberapa bulan melak
"Kita akan bertemu di Paris minggu depan." Lea berdiri di depan kaca apartemennya memandangi ramainya kota LA saat malam yang terbentang di depannya menjawab panggilan Ricko yang menelepon tengah malam karena perbedaan waktu antara Jakarta dan LA. "Semuanya sudah siap. Nadine juga akan bertolak ke Paris dua minggu setelahnya. Dia harus melakukan banyak persiapan dengan model agensinya. Sudah tidak ada kendala dan masalah kan?""Hmm tidak," jawab Ricko. "Kecuali aku yang merindukanmu di sini dan juga beberapa pelanggan VIP-mu yang menanyakan kabar tentang pernikahan desainer idola mereka."Lea tertawa mendengarnya."Kamu bisa menjadi jubir yang aku andalkan Ricko."Risko mendengus, "Tentu saja kalau gajiku di naikkan dua kali lipat. Bukannya kerja rodi begini.""Jangan menggerutu terus nanti kamu cepat tua."Gantian Ricko yang tertawa di sana. Lea merapatkan gaun tidurnya yang tipis dan seksi. "Sempatkanlah untuk pulang ke Jakarta karena semua sahabat yang kemarin tidak bisa mengikuti