Share

SKANDAL- 08

last update Last Updated: 2023-07-08 10:41:14

Lea yang baru saja kembali dari membeli Mochacino Latte favoritnya bertemu dengan Ricko – asistennya – yang menunggu di samping mobil mini cooper miliknya.

“Kita harus pergi ke stasiun televisi untuk talk show demi menghindari kemacetan."

Lea mengangguk, "Iya aku tahu."

Saat akan naik ke lantai dua, Lea mendengar adanya perdebatan kecil dari ruangan di mana terdapat banyak koleksi gaun pengantinya. Lea langsung berbelok dan berjalan menghampiri seorang penjaga tokonya yang terlihat kewalahan menangani dua pelanggan di dalam ruangan elegan yang sangat berkelas di butiknya.

Lea menyapa dengan senyuman ramahnya, "Selamat pagi semuanya. Ada yang bisa saya bantu untuk kalian?"

Wanita itu dan seorang ibu paruh baya  berbalik menghadapnya lalu terkesima saat melihatnya. Wanita itu bahkan mengerjapkan matanya berkali-kali.

"Saya Azalea. Apa yang terjadi?" katanya sopan.

"Azalea Chou, pemilik butik ini?" tanyanya tidak percaya.

Lea tersenyum, "Ya dan satu-satunya."

"Astaga!! Aku tidak menyangka bisa bertemu dengan desainer berkelas sepertimu."

Azalea tertawa renyah lalu menyalami kedua wanita itu yang langsung membalasnya dengan antusias.

"Arinda dan ini Mama saya, Stella."

"Halo Arinda dan Tante Stella. Silahkan duduk dulu, kita bicarakan apa masalah kalian tadi." Lea menoleh ke pegawainya dan menyerahkan cup minuman yang tadi di bawanya. "Buatkan mereka teh hijau ya."

Pegawainya mengangguk. Ricko memilih untuk naik ke lantai dua menunggu.  Arinda berbinar dan Stella tersenyum melihat sikap ramah yang ditunjukkan Azalea.

"Putri pertama saya ini memaksa sekali untuk memilih gaun itu, hanya saja ukurannya tidak pas untuk badannya yang melar ini," sindir Stella. 

"Mam, jangan begitu."

"Memang kenyataannya. Kamu sebentar lagi mau menikah tapi tidak mau diet sedikit saja. Seperti ini kan jadinya."

Azalea mengikuti pertengkaran kecil mereka dengan senyuman. Saat melihat Arinda cemberut, Lea langsung mengambil alih.

"Saya rasa tidak masalah kalau Arinda nyaman dengan bentuk tubuhnya selama calon suaminya tidak keberatan."

Arianda semakin menatap Azalea dengan terkesima. Stella mengangguk, "Ah, kamu memang benar."

"Kalau begitu, kamu sangat ingin gaun yang modelnya seperti ini." Lea menunjuk manekin tidak jauh dari tempatnya yang mengenakan gaun rancangan terbarunya. Gaun sederhana yang menurut Lea akan sangat cantik di kenakan Arinda.

"Aku suka semuanya terutama detailnya." Arianda menatap gaun itu dengan binar lalu menoleh ke Lea. "Sudah lama aku berharap bisa mengenakan gaun rancanganmu. Jadi aku datang jauh-jauh dari Bandung ke sini untuk jatuh cinta dengan gaun ini."

Lea tertawa, "Kamu pintar sekali memilih. Seperti yang dikatakan pegawai saya tadi, gaun ini hanya memiliki satu ukuran." Arinda menghela napas dengan tatapan kecewa. Lea tersenyum, "Tapi karena Arinda sudah jauh-jauh datang dan sangat menginginkannya maka aku akan memodifikasinya sesuai dengan ukuranmu."

"Benarkah?"

Lea mengangguk. Arinda jelas tersenyum bahagia begitu juga Stella lalu Ricko datang membawakan tasnya dan menunjuk jam di tangannya.

"Tapi maaf kalau aku harus pergi sekarang. Bagaimana kalau kalian datang dua hari lagi agar aku bisa mengukurnya. Kalian keberatan?"

Arinda menggeleng, "Sama sekali tidak. Terima kasih banyak atas bantuanmu, Azalea.”

Lea berdiri dan mengangguk. "Sama-sama. Saya tahu memilih gaun untuk pernikahan seumur hidup itu tidaklah mudah. Arinda beruntung tahu dengan pasti apa yang diinginkannya. Jadi saya tidak keberatan untuk mewujudkannya."

Arinda memeluk Mamanya dan tersenyum, "Terima kasih karena mengerti.”

"Kalau begitu bersantailah dulu dan melihat-lihat. Saya harus pergi. Sampai jumpa lagi Arinda dan Tante Stella."

Arinda memberi pelukan hangat untuk Lea begitupula Stella. Lea tersenyum lalu dengan anggun, dia berjalan keluar dari butiknya di bawah tatapan mata Arinda dan Stella yang bahagia.

"Benar-benar wanita berkelas yang sangat baik dan ramah," gumam Stella.

"Betul Mam."

Lea masuk ke dalam mobil mini cooper-nya bersama Ricko dan melesat pergi dari sana dan duduk nyaman di kursinya menatap jalanan padat di luar dengan matahari yang bersinar cerah. Dia teringat dengan duda keren yang tadi pagi jatuh entah dari mana di dalam butiknya. Senyuman ramahnya tidak bisa hilang dari bayangan Lea.

Keenan Smith.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • SKANDAL PENUH GAIRAH SANG DESAINER   SKANDAL - 104

    Dua bulan kemudian, “Errghh.”Lea menggerang dalam tidurnya, merasakan posisinya tidak nyaman dan mencari posisi lain sampai akhirnya membuka mata dan melihat cahaya matahari di luar sudah meninggi melalui celah tirai. Lea hanya diam,merasakan napas hangat Valen membelai belakang tengkuknya dengan tangan yang melingkari perutnya yang sudah besar karena memasuki usia kandungan sembilan bulan hanya menunggu hari lahirnya.Lea mengambil telapak tangan Valen dan menggenggam jemarinya lalu membawa tautan tangan mereka ke bibir seraya perlahan bergeser agar bisa melihat wajah suaminya yang masih tidur.“Aku beruntung memilikimu,” lirih Lea dengan senyuman bahagia.“Aku juga sayang.” Lea terkejut mendengar Valen menjawab ucapannya dan perlahan membuka matanya. “Selamat pagi, My lady.”“Kamu sudah bangun?”“Kamu bergerak dan aku otomatis langsung terjaga tapi memilih diam supaya kamu tidak terganggu jika ingin tidur lagi. Aku tahu kalau kamu sering gelisah dan tidur kurang nyenyak. Apa ada y

  • SKANDAL PENUH GAIRAH SANG DESAINER   SKANDAL - 103

    Enam bulan kemudian,Bandung, Indonesia “Wah, coba lihat dirimu Azalea.” Ricko berdecak dan menggelengkan kepala. “Terlihat sangat gendut.”Lea yang sedang menyantap sarapannya berupa spaghetti di meja makan rumah Mamanya memutar bola mata. Terlihat tidak berniat meladeni ucapan Ricko yang sejak awal dia datang berkunjung hanya duduk diam bertopang dagu.“Apa kamu bisa membuatkanku roti bakar dengan selai strawberry?” Tanya Lea dengan mulut penuh makanan. Ricko melongo. “Roti bakar?” Lea mengangguk. “Apa kamu lupa bentuknya roti bakar sampai terbelalak seperti itu?” “Kamu sudah menghabiskan satu piring omelet dan kentang goreng lalu lima belas menit kemudian makan spaghetti dan sekarang mau roti bakar lagi?” “Apa kamu mau anakku ileran, hah?” Lea nampak kesal.“Tidak.” Ricko berdiri dari duduknya. “Akan aku buatkan.” Lea tersenyum dan mengangguk lalu kembali sibuk menghabiskan makanannya seraya mendengar gerutuan Ricko yang ada di dapur. “Wahh, benar-benar tukang maka

  • SKANDAL PENUH GAIRAH SANG DESAINER   SKANDAL - 102

    “Azalea.”Panggilan dari balik punggungnya membuat Lea berbalik dengan sepiring kecil kue yang ada di tangannya dan terdiam sesaat ketika melihat siapa yang mendekat ke arahnya.“Aku tidak menyangka akan menemukanmu di pesta ini.”Lea mengangkat dagunya dan tersenyum miring. “Wah, kejutan yang sangat tidak menggenakan sekali ya Keenan Smith.”Malam ini Lea memang sedang menghadiri makan malam salah satu kenalannya di salah satu ballroom hotel mewah di Los Angeles dan tidak menyangka akan bertemu dengan seseorang yang sangat tidak ingin ditemuinya sampai kapanpun. Terlebih lagi saat ini dia datang sendirian.“Jangan seperti itu cantik. Kita pernah menjadi teman baik dulu.” Keenan mengerling, memperhatikan penampilan Lea dan tersenyum miring. “Aku tidak pernah lupa betapa cantiknya dirimu.”Lea memutar bola matanya, “Lebih baik kamu puji istrimu sendiri.”Lea berbalik, berniat pergi tapi terhenti saat mendengar perkataan Keenan.“Aku dengar, kamu keguguran dua bulan yang lalu. Lain kali

  • SKANDAL PENUH GAIRAH SANG DESAINER   SKANDAL - 101

    Pintu kamar hotel terbuka lebar. Valen dan Lea masuk ke dalam dan menutup pintunya dengan tergesa, melepaskan jaket yang mereka kenakan begitu saja ke lantai dan Lea tanpa membuang waktu langsung loncat ke dalam pelukan Valen, melingkarkan kakinya di pinggangnya dan menciumnya penuh nafsu. "Hmmpp--" Lea mengerang lirih saat Valen menelusupkan tangannya masuk ke dalam bajunya seraya bergerak membawanya ke tempat tidur dan berdiri sesaat di pinggirnya. Valen melepas paksa baju Lea membuat kancing bajunya yang memang ada di belakang terlepas begitu saja tanpa melepaskan ciuman panas mereka. Sebulan menahan rindu membuat keduanya tidak lagi bisa menahannya. Lea melepaskan ciumannya dan menarik bajunya yang sudah rusak itu dan melemparkannya ke belakang menyisakan bra-nya."Ohh cantiknya," gumam Valen. Lea tersenyum, menarik semua rambut panjangnya ke samping dan kembali mencium Valen yang perlahan meletakkannya di atas tempat tidur lalu tangannya bergarak membuka celana jeans Lea menyi

  • SKANDAL PENUH GAIRAH SANG DESAINER   SKANDAL - 100

    Tiga Bulan kemudian,Paris, PerancisParis Fashion Week menjadi bagian dari pekan mode "Big 4" global. Serangkaian acara presentasi desainer yang dimulai dari kota New York, London, Milan dan Paris yang diadakan setiap enam bulan sekali. Dari empat kota mode dunia, Paris mendapat kehormatan sebagai tuan rumah acara penutup Festival mode tersebut.Biasanya, acara akan diwarnai dengan 100 pertunjukan busana yang digelar di sepanjang kota yang diikuti oleh berbagai desainer, baik amatir maupun kelas atas. Undangannya terdiri dari ratusan editor mode, asisten, stylist, model dan kumpulan penikmat mode yang akan memadati ibu kota Perancis untuk melihat apa yang akan populer di tahun depan.Azalea termasuk dalam salah satu desainer yang akan menampilkan karyanya dalam kategori Prêt-à-Porter yaitu pakaian dengan ukuran standar dan siap pakai dan Lea bekerja keras untuk mempersembahkan karya musim panas terbaiknya yang bertajuk SummerLove Collection 2018.Akhirnya setelah beberapa bulan melak

  • SKANDAL PENUH GAIRAH SANG DESAINER   SKANDAL - 99

    "Kita akan bertemu di Paris minggu depan." Lea berdiri di depan kaca apartemennya memandangi ramainya kota LA saat malam yang terbentang di depannya menjawab panggilan Ricko yang menelepon tengah malam karena perbedaan waktu antara Jakarta dan LA. "Semuanya sudah siap. Nadine juga akan bertolak ke Paris dua minggu setelahnya. Dia harus melakukan banyak persiapan dengan model agensinya. Sudah tidak ada kendala dan masalah kan?""Hmm tidak," jawab Ricko. "Kecuali aku yang merindukanmu di sini dan juga beberapa pelanggan VIP-mu yang menanyakan kabar tentang pernikahan desainer idola mereka."Lea tertawa mendengarnya."Kamu bisa menjadi jubir yang aku andalkan Ricko."Risko mendengus, "Tentu saja kalau gajiku di naikkan dua kali lipat. Bukannya kerja rodi begini.""Jangan menggerutu terus nanti kamu cepat tua."Gantian Ricko yang tertawa di sana. Lea merapatkan gaun tidurnya yang tipis dan seksi. "Sempatkanlah untuk pulang ke Jakarta karena semua sahabat yang kemarin tidak bisa mengikuti

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status