"Maafkan aku mark " Lirihnya
Pikiranya terbang melayang pada lima tahun lamanya, masa-masa kelam yang di miliki mark, sang adik tersayang yang menderita penyakit sekaligus mengalami depresi, meski sekarang keadaannya jauh lebih baik, namun tidak dengan pikirannya, kepribadian yang hangat dan riang seolah menghilang begitu saja.
***
Flashback
∆∆∆
Sebuah pembalasan dendam terhadap salah satu perempuan yang berada dalam album foto itu tak lain adalah Aira sendiri salah satunya, tepatnya saat kejadian lima tahun lamanya, semasa masa remaja yang seharusnya di lengkapi dengan indahnya moment jatuh cinta yang biasa terkenal dengan sebutan cinta monyet.
Masa-masa yang seharusnya indah untuk di nikmati di akhir pekan mereka bersekolah,tepat dihari kelulusan mereka bertiga bersama untuk merayakan kelulusan mark dan Aira teman sekelas yang mempunyai arti lebih dari teman pada hati mark yah masa SMA nya, d
Terimakasih yang sudah mampir sampai bab ini, mohon dukungannya dengan memberi bintang 5 dan terus ikutin alur cerita ini😘🥰
Satu bulan semenjak kelulusan,aira telah memutuskan pilihannya untuk melanjutkan kuliahnya tepat di salah satu universitas di kota bandung, kepergiannya tak di ketahui siapapun termasuk mark, karna ia telah memberitahu pada kedua orang tuanya untuk tidak memberitahu keberadaannya apapun yang terjadi padanya, tanpa pernah Aira tau keadaan yang seperti apa yang membuatnya merasa seperti penjahat yang sedang lari sebab kejahatannya. Ah apakah menolak hati itu termasuk dalam sebuah kejahatan kriminal? Namun saat berada dalam perjalanan menuju bandung, mobil yang ia kendarai bersama sang supir menabrak pembatas jalan di karenakan kendaraan yang berada di belakang mobil Aira mendadak menabrak mobil Aira hingga mobil yang di tempati Aira oleng sampai menabrak pembatas jalan dengan benturan yang hebat, menyebabkan mobil itu seketika berbalik posisi. Beruntung sang supir dan Aira masih selamat meski dalam keadaan mengenaskan, para pengemudi ja
Bukankah masa lalu tak perlu lagi untuk di bahas? Jika bukan karna hati yang terus bersikukuh meminta pembalasan meski Jawaban yang akan di dapati adalah kesudahan***Ketika senja sudah menampakkan keindahannya, dengan terpaksa bulan harus segera hadir di dampingi sang bintang sebagai penghias langit malam yang sangat gelap, Disinilah kedua insan yang sedang di mabuk asmara dalam ketidaktahuan yang sebenarnya membuat salah satu atau diantara ketiganya keliru, keliru pada keputusan yang seharusnya tak di pilihnya menjadi bagian akhir dari suatu kisah.Di sebuah hotel bintang lima, mark mengajak Aira berkencan. Meski Aira bersikeras menolak namun tetap saja, mark tak mendengarnya, beruntung malam ini Mike memiliki kesibukan yang entah apa, atau ia hanya sedang bersembunyi sementara waktu?Aira merasa bimbang, kini bukan lagi perihal Mike yang harus selalu dituruti keinginannya itu namun ia juga haru
" Tenanglah sayang, ini tidak akan sakit kamu pasti sangat bahagia dengan kado yang akan aku berikan untukmu " “ tapi Mark.. “ dengan cepat Mark langsung melumat bibir ranumnya dengan lembut, Aira kaget saat bibirnya di sesap oleh Mark yang statusnya kini menjadi adik iparnya itu. “ Manis “ ujarnya ketika melepaskan pagutan diantara bibirnya Aira, “ lepaskan aku Mark!” ujarnya dengan suara tercekat, ada rasa takut menyelimuti tubuh Aira saat ini “ Bagaimana kalo aku tidak mau?” Ujarnya dingin, tangannya mulai meraba tubuh Aira yang hanya di balut dress biru laut sebatas lutut, membuat Aira melenguh menahan rasa geli “ hmm Mark, jangan sentuh aku “ dengan mata tertutup kain dan tangan yang terikat diatas ranjang membuat Aira hanya bisa meliuk-liukkan badannya, dan itu membuat hasrat dalam diri Mark semakin tinggi “ tapi kamu suka kan?! “ timpal Mark dengan suara tak kalah menggoda “ ah Mark, jangan “ “
“ah Mark stop “ Aira melenguh menahan rasa nikmat pada intinya sekaligus perih akibat kasarnya Mark menancapkan rudalnya dengan ritme tak beraturan Mark menatap nyalang ke arah Aira yang kini dalam posisi menungging, ditamparnya pantat padat berisi itu dengan keras, hingga meninggalkan tanda merah, Aira lagi-lagi hanya bisa menjerit menahan perih dengan nikmat yang memabukkan. “ Katakan padaku, siapa yang telah mencicipimu terlebih dahulu hah?!” Mark menggeram menahan amarah, ia tak habis pikir sahabat yang ia cintai berani bermain dengan pria lain bukan dirinya, itu membuat Mark semakin gencar membuat Aira dalam masalah. “ Apa yang kau maksud Mark ahk hmm sakit “ teriak Aira tak kuasa menerima hentakan berasal dari belakang, tangannya masih terikat diatas ranjang dengan posisi membungkuk dengan kedua lutut menompang tubuhnya, membuat Mark semakin leluasa bergerak di bawah sana. “ Dasar jalang, seharusnya dari dulu aku sudah
Aira POV “ Akhirnya kau berani pulang juga hmm “ Mike menghampiriku, sorot mata tajamnya seakan siap membunuhku, tiba-tiba aku merasa resah, bagaimana jika Mark memberi tahu semua yang terjadi kemarin malam kepadanya, Mike naik keranjang menghampiri keberadanku, tangannya membelai pipiku yang sedikit merah akibat bekas tamparan Mark, aku masih menundukkan pandanganku, tak berani menatap lekat kearahnya, bisa saja detik ini pun aku akan mati dibuat olehnya. “ aku merindukanmu sayang, bagaimana pertemuanmu dengan Mark? Apakah ia memperlakukanmu dengan baik?” ujarnya lembut, tatapan matanya berubah sendu, aku tidak tahu arti tatapannya kali ini. “ dia sangat baik, Mark “ ujarku tersenyum manis, sebisa mungkin aku harus menyembunyikan apa yang telah terjadi “ apakah kau suka jika berada di dekatnya sayang?” tanyanya kembali sambil meremas gunung gembar dengan lembut “ hmm iya Mike” aku mencoba berbohong agar ia tak membenci adiknya, namun seketika
Langit malam hadir dengan keheningan yang tercipta di segala sudut ruangan, para penghuni rumah sepertinya sudah mulai berhenti dari segala aktivitas, di mansion utama dimana Mike dan Mark berada, Mark terlalu lelah menghukum Aira membuat ia tidur begitu nyenyak, efek dari obat yang satu jam lalu ia konsumsi, melihat Mark tengah tertidur membuat Mike kembali mengingat Aira yang kini berada di apartemen miliknya, sedari sore ia meninggalkan wanitanya. Ia melangkah menuju keluar mansion, melanjukan mobilnya dengan kecepatan penuh, takut bila mana Aira mencoba melepaskan diri “ ceklek “ suara pintu terbuka, Mike menelusuri setiap inci mencari sosok yang dari tadi ia khawatirkan, tepat disebuah ruang bersantai terdengar suara TV menyala, Mike melanjutkan langkahnya mendaki suara tersebut. Kemudian ia pun tersenyum devil, melihat Istrinya tengah menonton serial anime Upin dan Ipin, dengan memakai lingerie merah membuat Mike menatap intens kearahnya. “ sayang,, aku merindu
Aira POV Pertama kalinya aku menginjakkan kakiku ke dalam mansion ini membuat aku hampir tercengang dengan segala keindahan yang nampak jelas di depan mataku, ukiran dan gaya arsitektur yang begitu memukau, aku tak pernah menyangka bisa merasakan berada di dalamnya, namun seketika suara seseorang yang ku kenal semenjak beberapa hari ini membuatku kembali tersadar dari lamunan, tak bisa ku bayangkan kini seperti apa ekspresi wajahku, yang jelas tubuhku mulai bergetar, keringat dingin membasahi pelipis juga dahiku, aku benar-benar merasa resah. Kemudian aku memberanikan diri untuk menoleh kearah samping tepat dimana suara itu terdengar jelas, seketika aku terpaku dalam diamku memandang resah kearahnya. “ Selamat datang di mansionku sahabat tersayang ku” sapa Mark dengan senyuman penuh pesona, tak ada ekspresi yang menakutkan, sekejap Aira mengerjapkan matanya, Aira kaget dengan sosok yang ada di hadapannya “ Mark..” “ Hai cantik, apa kaba
Cinta dan benci menjadi tolak ukur seseorang berlaku yang tak semestinya, cinta membuat seseorang menjadi buta begitupun benci, keduanya terlihat sama namun nyatanya berbeda, seperti ketika awal pertemuan Mark dengan Aira yang membawa ia pada cinta pertamanya, namun penolakan yang Aira berikan membuat Mark menjadi buta, apalagi setelah kepergiannya membuat hidup Mark semakin menggila, cintanya yang terlalu berlebihan membuat ia kewalahan sendiri dalam menanggung resikonya, tanpa ia sadari cintanya membawa pada penderitaan yang mungkin takada akhirnya, sebab hanya akan berakhir jika ia mampu mengontrol kondisi hatinya sendiri. Di sebuah mansion besar nan luas, Aira mulai mengambil alih menjadi seorang pelayan pribadi Mark, pada pagi itu. Di sebuah kamar dengan nuansa warna putih gading, memberi kesan pada sisi kelam pemiliknya. “ Aira, siapkan air hangatnya aku akan mandi” titah Mark “ baik Mark, tunggu sebentar” Aira langsung menuju kamar mandi, di dalamnya i