Mereka akhirnya menemukan restoran untuk makan malam. Ini adalah makan malam dengan di hiasi lilin yang menyala di meja makan yang membuat suasanromantis. Bisa di bilang sebelumnya mereka jarang atau mungkin tidak pernah makan malam romantis seperti ini selama tiga tahun pernikahannya. Namun, di tengah suasana romantisnya, datang seseorang yang tidak di duga sama sekali. Zul.
Zul makan malam di restoran itu juga. Dia datang bersama seorang wanita. Meskipun dia tidak secantik Melly, tetapi perawakannya juga tetap menarik.
“ Melly, oh kebetulan sekali. Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di tempat ini.” Meskipun Zul sekarang sudah punya kekasih. Tetapi dia menatap Melly seperti sedang berjumpa dengan pujaan hatinya selama ini. Bagaimanapun, Melly adalah wanita yang cantik. Walaupun dia sudah menikah, hal itu tidak mengurungkan niat Zul untuk tetap mendambakannya.
“ OH, Kamu yang bernama Melly. Terima kasih yah karna sudah mau melepask
Setelah makan malam, mereka melanjutkan dengan menonton film di bioskop. Sekarang sudah lewat dari jam sebelas, saat mereka tiba di rumah, ayah dan ibunya masih duduk di ruang tamu. Masing-masing sibuk dengang ponselnya mencari informasi tentang penyewaan rumah.“Ngomong-ngomong, jangan sampai lupa datang ke rumah Nenek bsok malam, dan kau harus ikut dengan kami.” Ujar Anggy pada MellyKeluarga Tan bukanlah keluarga yang besar tetapi memiliki tradisi untuk makan malam bersama di akhir bulan, karena ini sudah menjadi tradisi jadi di wajibkan datang walaupun ada kerjaan, kecuali yang sangat penting. Adapun obrolan yang di bicarakan mengenai kinerja prusahaan dan selebihnya hanya omongan tentang Radit.“ Loh kok, bisa?” Melly memeandang ibunya dengan bingung. Dia biasanya datang bersama Radit. Tetapi kali ini ibunya seperti mengisyaratkan untuk tidak mengajak Radit ikut.“ Aku khawatir nanti anggota keluarga kita yang lain
Keesokan harinya, radit mengantarkan Melly kekantor seperti biasanya. Nanti setelah dari akntor mereka datang kesana.Radit mengantar Istri dan mertuanya untuk menuju ke kediaman Nenek.Dalam perjalanan, Anggy mengingatkan kembali Radit untuk menutup mulutnya. “ Kau jangan mengatakan apapun nantinya. Yang terbaik untukmu hanyalah diam.”Setibanya mereka di kediaman Nenek, keluarga yang lainnya sudah berkumpul. Dhany masih diminta untuk tidak kekantor karena kesalahannya tempo hari. Tetapi posisinya di prusahaan tetap tidak berubah. Ketika dia melihat Melly, dia tidak bisa menahan perasaan sedikit bangga.“ Mell, kudengar kerja sama itu berjalan baik-baik saja. Tapi aku tidak menyangka sama sekali kalau kau benar-benar mampu.” Ujar Dhany.“ Iya, tanpamu, kerjaanku memang jauh lebih lancar” ujar Melly ringan.Dhany tidak tersinggung sama sekali dengan perkataan Melly. Bahkan Nenek sendiri tidak terlalu menya
“ Melly, sebaiknya kau jelaskan tentang masalah ini padaku,” Nenek berkata dengan tajam.“ Ya, itu benar.” Dhany tiba-tiba berdiri dan setuju dengan ucapan Nenek dengan lantang, “ Nek, ada satu hal lagi yang belum Nenek ketahui. Dan pasti kebanyakan dari kita di sini juga belum mengetahuinya. Selain dia membeli dua unit mobil yang harganya lumayan fantastis. Gua dapat info juga kalau tanggal 17 nanti mereka juga akan pindah ke rumah baru.”Suasana menjadi ramai.Entah bagaimana Dhany bisa mengetahui hal-hal yang di lakukan keluarga Melly. Ternyata benar kalau haters lebih mengenal kita dari fans.“ Melly, baraninya kau, walaupun kau yang mendapatkan kerja sama itu, tapi kau tidak perlu terang-terangan seperti itu.”“ sekarang katakan pada kami semua, berapa banyak uang perusahaan yang kau ambil?”“ Bu, jelas hal ini tidak bisa di biarkan. Bagaimana kalau uang untuk
Ekspresi Radit tetap santui mendengarnya. Diam-diam dia hanya menyaksikan semua orang tertawa. Moment seperti ini sudah sering diterimanya dari Anggota keluarga Tan. Dia sudah terbiasa dengan hal itu.Tetapi ketika dia melihat ke Arah istrinya. Dia melihat Melly juga tampak marah tetapi juga terlihat sangat imut dan bikin gemes ( silahkan para pembaca mengahayalkan ekspresi Melly). Hal ini membuat Radit tersenyum tipis.“ Radit, kau benar-benar tak tahu malu yah. Bisa-bisanya kau tersenyum di situasi sseperti ini. Aku kagum padamu. Kenapa kau tidak ke medang perang saja untuk mengahalau peluru karena ke tidaktahuanmu itu?” Dhany berkata dengan jijik. Jika dia menjadi Radit., mungkin dia tidak akan berani untuk mengahadapi dunia lagi.“ oh, di mataku, kau juga terlihat lucu sih.” Kata Radit santui.Dhany menggertakkan giginya. Bisa-bisanya si sampah ini mengatainya lucu.Dhany berjalan ke arah Radit dengan agr
Setelah makan malam, Dhany mengajak semua sepupu-sepupu yang lainnya untuk berkumpul di taman belakang kediaman Nenek. Mereka semua terlihat sangat kesal.“ Kali ini Melly benar-benar sudah merendhkan kami semua. Dia ingin kita ikut ke kuburan bersamanya.” Ekspresi Amanda terlihat penuh kebencian. Awalnya dia hanya ingin menjatuhkan Melly seperti yang di lakukan Dhany tapi Melly bisa lols dengan mudahnya.Dhany mencibir, “ Rupanya, aku benar-benar sudah meremehkan jalang yang satu itu( Melly). Aku tidak menyangka dia akan menggunakan metode seperti itu. Bahkan Nenek sendiri harus menyerah dalam kasus ini.“ Dhan, dia tidak bisa di biarkan untuk bebas berlama-lama lagi. Mungkin dia nanti akan menggunakan cara licik lainnya untuk menjatuhkanmu ketika berurusan dengannya,” Amanda mengingatkan.“ Jangan khawatir, aku tidak akan memberinya kesempatan. Awal bulan nati aku akan kembali ke kantor. Jika saa
Sekitar pukul 8.30, rombongan keluarga Tan yang lain sudah mulai meninggalkan villa Nenek. Dhany memanggil Radit ke taman belakang. Apa yang mereka lakukan di taman , tidak ada yang tahu,tapi ketika Radit berjalan pergi duluan, ekspresi Dhany menjadi muram dan kecut.Tak terasa waktu semakin cepat berlalu. Semakin dekat dengan tanggal tujuh belas. Anggy dan Dirga menjadi semakin panik. Rencana mereka untuk menyewa rumah gagal total. Seandainya hanya karena keluarga Nanang, mungkin dia tidak terlalu panik, karena paling-paling dia hanya di permalukan hari itu juga, toh keluarga Nanang dengan keluarganya sekarang sudah renggang. Tetapi karena ada keluarga Tan yang mengetahuinya juga, ini baru masalah.Tanggal lenam belas. Setelah radit menjemput istrinya dari kantor, Melly bertanya padanya tentang rumah baru di dalam mobil.Sebetulnya Melly tidak terlalu memperdulikan masalah itu karena di manapun rumah yang di beli Radit, rumah itu toh tetap jadi milik Radit. Jad
Nenek bahkan bermimpi ingin tinggal di villa bukit teletubis. Karena hanya dengan tinggal di sini, dia benar-benar bisa menyatu dengan semua orang kaya kelas atas di kota Jaksel. Tapi...Bagi Melly, semua ini sangat tidak nyata. Dia merasa seperti sedang mimpi di siang bolong.Radit yang peka melihat istrinya, mengeluarkan kunci. “ Ini rumah kita, jika kau masih tidak percaya, coba saja.”Melly turun dsri mobil. Tsngsnnys memegang kunci yang di berikan Radit dengan gemetar.dia melihat suaminya sudah melangkah duluan maju ke depan pintu. Dengan berat Melly melangkahkan kakinya mengikuti suaminya.Hatinya resah, pikirannya masih belum bisa percaya alis linglung.“ Cobalah dulu, apakah pintu ini bisa di buka atau tidak.” Radit memberi isyarat.Melly menarik napas dalam-dalam . telapak tangannya berkeringat. Dia mengulurkan tangannya dengan gemetar tetapi dia tidak bisa memasukkan kuncinya akibat tangannya bergetar hebat.
Pada tanggal tujuh belas, di garasi rumah baru Nanang, semua teman SMA nya sudah berkumpul.“ apa yang sedang di lakukan si Dirga sih? Kenapa kita semua di suruh menunggu di sini?”“ jangan bilang kalau rumah barunya juga berada di area yang sama dengan rumah Nanang kan?”“ bisa jadi juga sih. Lalu apa yang harus kita lakukan kalau hal itu benar-benar terjadi?”Nanang yang mendengar semua percakapan teman-temannya, menggertakkan giginya. Itu merupakan bencana baginya kalau Dirga benar-benar membeli rumah baru di area yang sama dengannya. Jika itu sampai terjadi, dia akan dengan paksa membungkam mulut Dirga untuk tidak banyak bicara.Karena sebelumnya Dirga mengatakan kalau rumah barunya tidak lah bagus, tetapi kalau dia benar membeli di area yang sama, itu sama saja meremehkan Nanang.Namun, faktanya belum di ketahui, Nanang tidak berpikir kalau Dirga membeli rumah di sini.Memang benar kalau keluar