Sesampainya di lereng bukit, nenek meminta Radit untuk menurunkannya. Dia melihat sepelantaran luar Villa dengan penuh semangat. Ini adalah tempat yang sangat sempurna untuk mengumumkan peningkatan statusnya sebagai kelas elite atau kelas atas. Nenek sebelumnya membayangkan kalau posisinya di jajaran orang kaya hanya begitu-begitu terus sampai mati. Tapi siapa sangka dia bisa datang ke villa lereng bukit yang sangat mewah ini.
“ oh suamiku, aku benar-benar tidak tahu harus menyalahkanmu atau berterima kasih padamu. Tanpa jasamu, aku tidak mungkin bisa menginjakkan kakiku di kawasan elite ini seumur hidupku. Tapi kenapa kau hanya memberikan semua ini kepada anakmu si Dirga?” ujar Nenek sambil menatap langit. Walaupun saat ini dia berada di samping Melly, tapi Nenek tetap mengatakan ini terus terang. Tidak bisa di pungkiri kalau keluarga Dirga tidak memiliki tempat di hatinya, walaupun dia anak kandungnya sendiri.
Melly tampak tidak yakin dan mena
Kembali ke dalam Villa.Dari luar sikap Nenek mengan terlihat tenang, tapi sebenarnya di dalam hatinya berbagai emosi antara senang dan smarah berkecamuk.“ Dirga, coba kau jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi?” tanya nenek.Kebohongan ini hanyalah karangan belaka Anggy. Anggy khawatir kalau suaminya akan berterus terang pada ibunya. Tapi ketika hendak berbicara, mata nenek justru mengantisipasinya dan menatapnya dingin.“ Aku tidak bertanya padamu. Apa kau punta hak untuk menjawabku?” ujar Nenek yang membuar Anggy mundur dan menutup mulutnya.Dirga memahami situasi ini akan lebih besar kalau dia tidak ikut alur. Jadi dia berkata, “ Bu, ayah yang memberiku uang seratus milyard. Dia khawatir karena paksaanya menikahkan Melly dengan Radit. Jadi dia memberikan konpensasi pada Melly. Tidak ada yang perlu di besar-besarkan tentaang semua ini. Jelas sekali Ayah tidak ingin membuat keluargaku sengsara.karena radi
Meskipun yang dikatakannya adalah fakta, tapi mereka semua memandang Radit dengan tatapan tidak percaya, anak satu ini berani sekali berbicara seperti itu. Setelah mengatakannya, apa Nenek akan membiarkannya begitu saja?Dhany memang bersalah dalam kasus yang menimpa Melly tempo hari, tetapi yang lain tahu kalau cuman Dhany satu-satunya cucu laki-laki di keluarga Tan, jadi dia otomatis adalah penerus keluarga. Masuk akal untuk tetap berada di pihaknya.Nenek saat ini merasa kehilangan muka dengan semua ucapan radit.“ Radit, jangan kau pikir karena aku sangat menjaga nama baik Keluarga Tan, aku akan membiarkanmu melakukan kesalahan?. Percaya atau tidak, aku bisa saja mengusirmua dari keluarga Tan saat ini juga.” Nenek menggertakkan giginya.“ Melly, apalag yang kau tunggu untuk menceraikan si brensek ini? Dia jelas sudah berada di keluarga Kita selama bertahun-tahun, dan uga jelas kesalahannya membuat keluarga kita jelek di mata orang. K
Di Villa.Anggy kembali keruang tamu setelah berkeliling. “ Melly, aku sudah memilih kamar di lantai dua. Bagaimana menurutmu?”Itu kamar tidur utama. Seharusnya dia dan Radit yang menempati kamar itu. Tanpa di duga Anggy justru memilih kamar itu seolah-olah dia tuan rumahnya.“Bu, kau...”“ Dirga, ayo kita kembali kerumah dan kemasi barang-barang kita, mulai hari ini kita akan tinggal disini.” Ajak Anggy sebelum Melly menyelesaikan pembicaraanya.Dirga tidak semeringah istrinya, tetapi dia juga tidak bisa menahan goadaan untuk tinggal di Villa mewah ini. Dia kemudian berkata, “ Kalian berdua, apa kalian tidak merasa kalau kamar yang dipilih Ibumu cocok untuk orang tua seperti kami? Kami butuh ruang yang lebih besar agar bisa tidur dengan nyaman.”Melly sangat marah sehingga wajahnya menjadi merah. Kalau memang seperti itu, mengapa mereka bisa bertahan di rumah sempit itu sebelumnya.Set
Setelah tiba di kantor RM Property, keduanya di bawah ke ruang pertemuan. Dhany sangat bersemangat sehingga dia hampir tidak bisa menahan diri.Hari akhirnya telah tiba, meskipun Melly saat ini tinggal di villa termewah dan termahal Di Jaksel, selama dia bisa di usir dari keluarga Tan, hidup mereka pasti tidak akan makmur. Cepat atau lambat, mereka akan kesulitan dengan keuangan.Dia tidak sabar untuk melihat Melly menderita. Sedangkan Radit pasti hanya akan menjadi gembel dan memungut sampah di jalanan. Pasti sangat memuaskan baginya.Setelah menunggu di ruang pertemuan kurang lebih 15 menit. Hendry akhirnya muncul.“ Tuan Hendry!” sambut Dhany dengan antusias.“ Hendry, terima kasih sudah mau meluangkan waktu anda untuk menemui kami,” sapa Nenek.Dengan senyum yang sangat profesional di wajahnya, Hendry berkata, “ Sama-sama Bu Lasmi. Jika kalian ingin bertemu denganku, walaupun waktuku sangat padat, tapi aku a
Nenek sebenarnyaa tidak mau melakukan ini. Memberi Melly wewenang yang lebih besar bulanlah sesuatu hal yang baik untuk keluarga Tan, bahkan akan merugikan bagi cucu kesayangannya yang tidak lain adalah Dhany.Bukan hal yang mudah untuk mengizinkan Melly memliki pengaruh besar di perusahaan. Terlebih lagi, proyek ini pasti akan berlangsung setidaknya beberapa tahun kedepan. Tentunya reputasi Melly akan dengan mudah meningkat.Tapi demi mempertahankan kerja sama ini, dia harus melakukannya.Karena hanya dengan kerja sama ini keluarga Tan dapat bertahan!Jika saja dia tahu dari awal hal ini akan terjadi, Nenek pasti tidak akan datang menemui Hendry. Tapi pa boleh buat , nasi sudah jadi bubur. Seperti kata pepatah kalau penyesalan selalu datang belakangan, kalau di depan itu namanya pendaftaran.“ aku bukalah pengambil keputusan disini, aku juga hanyalah karyawan. Apa yang aku katakan juga tidak akan ada gunanya. Biar Bosku yang memutuskan masalah ini” Hendry langsung meninggalkan ruanga
Tiba-tiba Amanda berdiri dan berkata , “ Nek, bisakah kau segera menemukan siapa yang dulu mengirimkan Hantaran kawinan itu?” Amanda masih bermimpi kalau hantaran itu untuknya dan ingin segera menikahinya. sekarang Melly sudah tinggal di Villa elite. Dia merasa iri jadi dengan cara menikahi orang kaya yang membawa hantaran itu dia bisa menyamai Melly.Menurutnya Mungkin rumahnya nanti tidak akan sebesar milik Melly, tapi setidaknya suaminya lebih bisa diandalkan dari pada si Radit. (Menurutnya)Nenek hanya menghela napas panjang dan tidak menghiraukan Amanda.“ Ini semua salahku seharusnya aku memikirkan konsekuensi yang seperti ini.” Nenek saat ini mengakui kalau itu kesalahannya dan menyesal.“ Biarkan Melly saja yang memikirkan jalan keluar masalah ini. Dia selalu sukses mencari solusi untuk keluarga kita. Aku yakin kali ini dia juga akan berhasil.”“ Betul sekali. Hanya Melly yang bisa menyelamatkan kita saat ini.”Tanpa sadar mereka semua mengakui kalau Mellly lebih unggul dari
Melly mendapatkan dukungan dari semua orang dan ini merupakan suatu hal yang pertama kali terjadi.Setelah pertemuan ini, dhany kembali ke ruangannya dengan lemas. Dia tahu kalau begitu Melly benar-benar menyelesaikan masala ini, statusnya di perusahaan akan menurun drastis. Nanti tentu akan ada moment dimana Melly bisa saja menginjak-injka kepalanya dan membuat kesepatannya sebagai pewaris utama di perusahaan Batal.“ Tidak, tidak itu tidak mungkin terjadi, aku harus memikirkan cara untuk keluar dari masalah ini sebelum Melly.” Gerutu Dhany sambil memukul-mukul kepalanya.Pada saat yang sama, Jordy datang ke ruangan Anaknya dengan ekspresi kurang lebih sama.“ Melly sekarang tinggal di Villa mewah. Dan sekarang dia juga mengendalikan perusahaan. Ouwhhh, ini benar-benar menjengkelkan,” Jordy berkata dengan gusar.“ Ayah, bantu akau menemukan solusinya. Aku harus merebut kembali hak ku. Kalau tidak, kita harus tunduk pada Melly,” Ujaar Dhany.Jordy hanya menghela napas panjang. Dia seb
melly menceritakan semua apa yang di lakuakn mereka berdua.“ Ini pasti merepotkan. Teman sekelasku itu masih berada diluar Negeri. Aku tidak bisa menghubunginya sekarang,” ujar Radit setelah mendengar ceritanya. Walaupun sebenarnya dia tahu sebenarnya.Mellymelirik suaminya diam-diam. meskipun Melly tidak bermaksud meminta bantuan suaminya, tetapi setelah mendengar perkataannya, dia merasa sudah selesai. Dia tidak akan bisa menyelamatkan kerja sama ini lagi.“ Radit.!!” Melly bersuara pelan.Jantung Radit berdetak kencang. Dia menahan senyum di wajahnya, ‘” YA?”Wajah Melly memerah tanpa sadar. Dia hanya menggigit bibir bawahnya. Dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun untuk beberapa waktu.Radit menunggu dengan tenang`“ Apa kau bisa membantuku?” akhirnya Melly mengucapkan kalimat dari mulutnya.Radit berpura-pura tidak mendengarnya. Dia terus fokus mengemudi dengan santui.Mella kemudian melanjutkan dengan muka yang sangat memerah, “ Jika kau bersedia membantuku, aku akan me