Home / Romansa / SUSAN... OOH SUSAN / Tenggelam Sempurna

Share

Tenggelam Sempurna

last update Last Updated: 2025-12-26 23:15:19

"Bungkus ... bungkus... bungkus aku dong...!" Lucky.

Jika benci saja bisa berakhir menjadi cinta, lalu apa yang tidak mungkin dengan Lucky dan Susan.

Mereka hanya berasal dari dua orang yang tidak saling mengenal, lalu terikat oleh sebuah perjanjian pernikahan. Tidak ada benci, tidak ada dendam diantara mereka, maka hal yang sangat mungkin perasaan indah itu akan lebih mudah tumbuh terlebih lagi kedua belah pihak sama-sama saling membutuhkan.

Lucky membutuhkan Susan untuk menenangkan kedua orang tuanya, sementara Susan membutuhkan Lucky untuk menyokong pendidikannya, dan jangan salah jika pada akhirnya mereka terbuai pada rasa yang tidak pernah mereka rencanakan ada.

Hingga akhirnya kini Lucky benar-benar tenggelam dalam liang kenikmatan Susan, membenamkan seluruh rasa yang perlahan dia nikmati , meski jelas Susan terlihat menggigit bibirnya sendiri untuk melawan rasa tidak nyaman yang perlahan terasa sakit, tapi tidak sesakit yang dia pikirkan sebelumnya.

Keringat sudah membasahi tu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (5)
goodnovel comment avatar
eany ajjach
tiba² lucky keluar kamar atau mendengar suara riuh dari kamar?
goodnovel comment avatar
fatmawati
Susan perlahan lahan aja lama" kamu akan terbiasa dengan barangnya Lucky ......
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Bu Wenda, jangan ke kamar Lucky dulu...." Permainan. " Lucky & Susan lagi " panas" nih....
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • SUSAN... OOH SUSAN   Lakukan Lebih Dari Itu.

    Kadang ada kata yang tak tersirat tiba-tiba memenuhi pikiran kita. Saat bibir mengatakan tidak, kadang logika mengatakan sebaliknya, dan iya... Hal itu yang saat ini Lucky rasakan pada Susan. Rasa ingin menyentuh Susan lebih, padahal sebelumnya Lucky juga mengatakan tidak ingin mengganggu study Susan.Lucky tidak menjawab, tapi sebelah tangannya kini justru membelai pinggang hingga punggung Susan, melepas pengait di belakang punggung Susan hingga benda berwarna merah muda itu lepas dari tubuh Susan dan Susan buru-buru menahan benda itu agar tidak jatuh."Lucky... Susan gak bis...!""Husst...!" Lucky hanya meletakkan satu ujung jarinya di depan bibir Susan, setelahnya Susan kembali diam, dan detik berikutnya Lucky justru menarik kain merah mudah itu dari tangan Susan. Melemparnya ke sofa belakangnya dan detik yang sama Susan justru terlihat menarik nafasnya."Please... Jangan lakukan itu Lucky. Susan ada kelas pagi hari ini!" ucap Susan dengan suara terbata ketika Lucky menarik pinggan

  • SUSAN... OOH SUSAN   Aah... Di Rudal

    Bukan tidak pernah Lucky dekat dengan seorang wanita. Pernah... Pernah ada wanita yang menempati hati Lucky di masa lalu, hanya saja cinta itu kandas karena satu hal yang tidak seorangpun tahu, dan wanita itu , wanita yang pernah Lucky cintai hilang tanpa kabar, meninggalkan Lucky dengan perasaan kosong tanpa kepastian. Dan iya... Lucky memiliki trauma dari kisah cinta itu, di mana dulu mereka pernah berjanji untuk tetap bersama . Namun akhirnya semua tidak sejalan dengan harapan mereka.Hingga akhirnya tujuh tahun lalu, Lucky tiba-tiba mendapatkan info tentang wanita itu, yang berada di luar negeri. Lucky nekat mencarinya , hanya untuk memastikan jika dia baik-baik saja. Namun naas, saat Lucky menemukannya, wanita itu ternyata sudah menikah, bahkan saat itu, wanita itu sedang hamil besar.Patah hati. Lucky patah hati, dan sejak saat itu Lucky seperti tidak percaya dengan yang namanya wanita, apa lagi cinta, karena pikir Lucky cinta itu omong kosong, dan sejak saat itu Lucky hanya men

  • SUSAN... OOH SUSAN   Tenggelam Sempurna

    "Bungkus ... bungkus... bungkus aku dong...!" Lucky.Jika benci saja bisa berakhir menjadi cinta, lalu apa yang tidak mungkin dengan Lucky dan Susan.Mereka hanya berasal dari dua orang yang tidak saling mengenal, lalu terikat oleh sebuah perjanjian pernikahan. Tidak ada benci, tidak ada dendam diantara mereka, maka hal yang sangat mungkin perasaan indah itu akan lebih mudah tumbuh terlebih lagi kedua belah pihak sama-sama saling membutuhkan. Lucky membutuhkan Susan untuk menenangkan kedua orang tuanya, sementara Susan membutuhkan Lucky untuk menyokong pendidikannya, dan jangan salah jika pada akhirnya mereka terbuai pada rasa yang tidak pernah mereka rencanakan ada.Hingga akhirnya kini Lucky benar-benar tenggelam dalam liang kenikmatan Susan, membenamkan seluruh rasa yang perlahan dia nikmati , meski jelas Susan terlihat menggigit bibirnya sendiri untuk melawan rasa tidak nyaman yang perlahan terasa sakit, tapi tidak sesakit yang dia pikirkan sebelumnya.Keringat sudah membasahi tu

  • SUSAN... OOH SUSAN   Hukuman Yang Susan Tawarkan

    Emosi yang begitu berkecamuk dalam dada, rasa sesak , rasa ingin menghakimi, rasa ingin mengumpat seketika hilang tergantikan rasa lembut berbalut gairah.Iya, amarah Lucky terasa siap untuk meledak hanya perkara Susan kembali tidak bisa di kendalikan. Namun sepertinya kali ini Lucky punya senjata untuk membungkam mulut cerewet Susan yang selalu punya kata untuk mendebat sebuah ucapan Lucky. Ayahnya. Iya... Sepertinya mulai sekarang Lucky akan menggunakan ayah Susan untuk membuat Susan jinak, karena makin kesini, Lucky semakin memahami jika sebenarnya selain butuh hadiah untuk membuat Susan tunduk, Lucky juga akan menjadikan ayah Susan sebagai senjata untuk menaklukkan Susan yang kadang polosnya kebangetan, dan lihat saja... Hanya karena Lucky mengatakan ingin menghubungi ayah Susan, lalu mengeluhkan sikap Susan yang suka membantah, Susan sudah langsung panik, dan saking paniknya, Susan bahkan berubah menjadi sangat manis dan agresif.Lucky suka Susan yang seperti ini, meski terkesan

  • SUSAN... OOH SUSAN   Hukuman Pilihan Susan

    Susan memang benar-benar keterlaluan, jadi wajar Lucky semakin murka padanya."Jangan coba-coba menghindar dari kesalahan yang sudah kamu lakukan, Susan. Bukan kah aku sudah mengatakan jika kamu harus tau batasan kamu, Susan!" tekan Lucky, dan Susan langsung terlihat menelan salivanya sendiri. "Apaan dah. Pergi nongkrong gak jelas. Bukankah kau mengatakan ingin fokus sama kuliah kamu, tapi yang aku lihat, kamu mulai bergaul dengan sembarang orang!" sambung Lucky.Susan semakin kesulitan mendapatkan oksigen untuk mengisi paru-parunya, jarak Lucky yang terlalu dekat dan tengah mengintimasinya membuat Susan kesulitan mengelak dari amarah laki-laki itu, terlebih lagi Susan tahu jika dirinya salah."Apa aku perlu mengulang kalimat aku yang kemarin , Susan? Jika jam pulang kampus kamu harus pulang, dan jika kamu ingin pergi ke suatu tempat, kamu harus pergi sama sopir atau Bibi. Apa itu saja tidak bisa kamu pahami, Susan!" Sarkas Lucky mengulang kalimat yang sebelumnya dan sebelumnya lagi

  • SUSAN... OOH SUSAN   Aksi intim Susan

    Dari jam dua belas siang Lucky menahan amarahnya pada Susan, dan saat Susan hampir di depan matanya, wanita mini itu justru tak kunjung ke kamarnya.Entah apa yang Susan lakukan di lantai bawah, rasanya tidak mungkin jika Susan makan dulu sebelum kembali ke kamar mereka, kan sebelumnya Susan habis pergi makan-makan sama teman-teman, dan karena penasaran, Lucky akhirnya tidak bisa terus menunggu di kamar, dan harus secepatnya menuntut penjelasan pasti dari Susan. Lucky kembali menghela nafas , kesal , karena sepertinya Susan benar-benar ingin menantang kesabarannya, tapi percayalah... Lucky sudah kehabisan rasa sabar dari tadi siang. Hingga akhirnya Lucky kembali bangkit dari duduknya , dan bersiap menyusul Susan di luar, karena sepertinya wanita mini yang belakangan Lucky juluki telur Kinder-Joy itu semakin terang-terangan menguji kesabarannya. Namun baru saja Lucky menampakkan kakinya di lantai terbawah rumah itu, saat tiba-tiba Susan langsung mengejutkannya dengan sapaan ceria ta

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status