Share

61 - Gerbang Kehancuran

Pagi ini Ziva terbangun dengan kondisi yang bisa dikatakan masih kurang baik. Ia masih merasa pusing dan banyak pikiran yang berkecambuk di kepalanya. Ziva bahkan bisa terlelap saat menjelang subuh. Mengingat tidak tidur di rumahnya sendiri atau rumah Regan membuat Ziva merasa tidak tenang jika bangun kesiangan. Terlebih, telinga Ziva sudah mendengar suara cempreng Ibu-nya Idhar di luar kamar. Ziva pun melirik ke arah jam yang masih menunjukkan pukul enam pagi.

Mengetahui tidak bisa tinggal di sini lebih lama lagi membuat Ziva mengesah dalam. Membuang napas panjang, dan segera keluar kamar untuk memastikan apa yang membuat rame di sana.

Ceklek.

Ziva langsung terpaku saat pintu terbuka, matanya bersitatap dengan netra mata Regan di sana. Bahkan bisa Ziva lihat jika Ibu-nya Idhar tampak memandang hormat kepada Regan saat ini.

“Eh, Neng, sini deh.” Romlah melambaikan tangan ke arah Ziva untuk segera mendekat ke arah sofa minimalis di sana. Bahkan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status