Share

Bab 10 : Identitas yang Sesungguhnya

[Rumah Dewan Pendidikan]

(Suara Kaca Pecah)

Wawan melempar Gelas “Jaka ! kamu keterlaluan ! apa yang telah kau perbuat ! gara – gara ulahmu ! semua pekerjaanku hilang ! ”

Jaka bersujud “Maafkan aku Ayah ! aku tidak berbuat salah ! Guru itu lah yang salah karena menamparku ! “

Wawan : “Mengapa kamu tidak bilang jika kamu di tampar oleh guru itu ! Ayo sekarang kita pergi ke kantor Hukum !”

Bagian 1 : Gedung Asosiasi

Brandon berlari – lari di dalam Gedung “Hey Nak Silvan ! dimana kau ?”

Duarkkkkkh !

Brandon menabrak Saki “Hey Saki ! jangan menghalangi jalan !”

Saki memukul pantat Brandon “Hey Hey Hey ! ada apa sih ? Kau mencari Silvan ? Dia ada di Arena !”

Brandon berlari menuju Arena .

“Nak Silvan ! Hohohoho akhirnya aku menemukanmu ! mengapa kamu sendirian ? Dimana Serly ?” teriak Brandon lalu menghampiri Silvan .

Silvan tersenyum “Eh Pak Tua ! maafkan aku karena memukulimu hehe Ka Serly menghadiri Rapat ! jadi aku disini sendiri !”

Brandon menepuk pundak Silvan “Jangan panggil aku pak tua dong ! aku masih muda ! oh jadi karena itu kamu menyendiri ! hey Nak Sil ayo ikut aku !”

Silvan tertawa “Mau kemana kita Pak Tua ?”

Brandon mengangkat tubuh Silvan lalu menggendongnya “Sudahlah aku akan membawamu !”

[Ruangan Besar]

[Ruangan di penuhi Piala dan Satu Patung Zelda]

“Mengapa ada patungku ! “ Silvan berakata dalam hati .

Brandon menunjukan semua penghargaan Zelda “Lihatlah Nak Sil ! Dia adalah petarung terkuat ! tapi saat ini dia tidak sadarkan diri karena sebuah kecelakaan !”

Bagian 2 : Taman Kota

Silvia berjalan dengan Ruly , Ruly adalah Bos besar di tempat kerja Silvia .

Empat bulan yang lalu .

“Selamat Pagi Semuanya perkenalkan sama saya Silvia saya baru berkerja di sini !” ucap Silvia lalu membungkuk di depan semua rekan kerjanya .

Gerald melambaikan tangan kepada Silvia “Hay Silvia selamat bergabung ya ! kamu sangat cantik !”

Silvia tersenyum “Terimakasih Pak !”

[Silvia berjalan Pulang]

Gerald mengendarai sebuah mobil “Hey Silvia ayo pulang bareng !”

Silvia tersenyum “Terimaksih sudah menawarkan tapi saya akan jalan saja karena saya ada keperluan dulu di depan “

Gerald tersenyum “Baiklah aku duluan ya ! “

Ke esokan harinya .

Silvia sedang beristirahat di taman tempat kerjanya .

Gerald menghampiri Silvia “Kamu sendiri aja ?”

Silvia tersenyum “Iya Pak !”

“Kenapa kamu terlihat bersedih ?” ucap Gerald .

Silvia tersenyum dan meninggalkan Gerald “Tidak apa – apa pak ! maaf saya pergi dulu ya !”

Gerald tersenyum lalu berkata dalam hati “Sabar ! Sabar ! mungkin hari esok aku bisa mendekatinya !”

[Silvia memasuki gerbang Rumah Sakit]

Duarkk !

Silvia berjalan lalu terserempet Mobil .

Seorang wanita keluar dalam Mobil “Hey jangan menghalangi jalanku !”

Silvia memegangi bahunya lalu membungkuk “Maafkan saya !”

“Hey Melisa ! Kamu yang salah karena tidak melihat orang !” ucap Zelda yang keluar dari rumah sakit .

Zelda mendekati Silvia “Bahumu sakit ? “ Zelda memanggil Satpam untuk membawa Silvia ke dalam rumah sakit .

Dokter bekata kepada Silvia “Tenang semua perawatanmu di tanggung oleh tuan Zelda !”

Silvia : “Zelda ? Siapa dia ?”

Dokter : “Orang yang membawamu kemari ! dan dia adalah ……”

Enam tahun yang lalu .

Zelda memasuki kantor Club Malam “Aku ingin mendaftar menjadi penjaga Club di sini !”

Iuyi menyepelekan Zelda “Mengapa kau ingin berkerja di sini ? Tubuhmu kecil ! apa kau mampu bekerja ? Aku akan menerimamu jika kau bisa mengalahkan 10 Penjaga di sini !”

Zelda keluar dari kantor .

Iuyi tertawa “Hahaha belum apa – apa bocah itu sudah mundur !”

[Ruangan Penjaga]

Moro membuka Pintu “Hey Bocah ! apa yang kau lakukan disini ?”

Zelda : “Aku akan membantai kalian semua !”

Moro tertawa lalu menghempaskan pukulan kepada Zelda .

[Zelda menendang Kepala Moro hingga pingsan]

Delapan Penjaga berlari dan menyerang Zelda .

[Zelda bergerak dengan cepat dan menendang delapan penjaga hingga pingsan]

Utakata adalah bos Penjaga dan petarung terbaik Kravmaga .

“Hahaha sudah lama aku tidak melihat petarung hebat !” Utakata berjalan lalu menyerang Zelda .

[Zelda berlari lalu menghempaskan pukulan ke arah Utakata]

[Zelda dan Utakata saling beradu Pukulan]

[Wajah Zelda dan Utakata berlumuran darah]

Utakata tertawa “Hahaha Kau sangat kuat nak !”

Zelda tersenyum “Terimakasih Pak tua !”

Utakata terjatuh karena kehabisan darah “Kau menang !"

[Zelda memasuki Kantor]

“Aku sudah mengalahkan semuanyan !” ucap Zelda .

Iuyi tertawa “haha Kau belum mengalahkanku !”

Zelda tersenyum “Mengapa aku harus melawan mu ?”

Iuyi berjalan menghempaskan Pukulan ke arah Zelda .

Duark !!!!!

Zelda terlempar mengenai Pintu .

[Kepala Zelda berlumuran darah]

Iuyi memukuli tubuh Zelda “ Aku adalah mantan juara Tinju di Amerika ! Jika kau bisa mengalahkan ku akan kuberikan Club ini untukmu !”

Zelda mencekekik Iuyi “Pegang janjimu !”

Iuyi memukuli tubuh Zelda “Ya aku akan memberikannya untukmu !”

[Tubuh Zelda terluka sangat parah]

Zelda tersenyum lalu memukul Iuyi hingga melayang ke atas .

Iuyi tertawa “Hahaha baru kali ini aku merasakan Pukulan yang sangat keras !”

[Iuyi  memukuli wajah Zelda dari atas]

[Zelda membanting tubuh Iuyi]

[Zelda mengunci tubuh Iuyi]

Zelda memukuli tubuh Iuyi .

Duark !!!!!

Iuyi membanting tubuh Zelda lalu memukuli tubuhnya .

Zelda meloncat dan menendang Kepala Iuyi .

Iuyi memuntahkan darah “Benar begitu ! Serang aku Bocah !”

[Zelda dan Iuyi saling beradu pukulan]

[Wajah Iuyi penuh darah]

[Iuyi jatuh Pingsan]

Zelda berteriak “ Yeah !!!!!!”

Iuyi mengampiri Zelda lalu memberikan sebuah Roko “Hey Nak ! kau adalah petarung Muay Thai yang sangat berbakat ! lebih baik kamu mengikuti tunamen Beladiri !”

Keesokan harinya .

[Rumah Sakit]

[Zelda mengusap kepala Lia]

“Hey Lia ! kaka mendapat tawaranh untuk mengikuti Turnamen beladiri , tolong do’a kan kaka ya ! agar kaka bisa menjuarai Turnamen itu dan bisa mengobatimu !” ucap Zelda .

[Rumah Sakit]

“Maaf ya Silvia obrolan kita cukup sampai disini ! aku harus pergi dulu !” ucap Dokter kepada Silvia .

“Iya Dok terimakasih sudah bercerita “ ucap Silvia lalu pergi pulang .

Dokter memberikan sebuah Bola Alarm “Eh Silvia , aku mendapat pesan dari Tuan Zelda jika suatu saat nanti kamu mendapat masalah kau tekan saja bola ini !”

[Kantor Maron Farma]

Silvia mendekati Vina “Hey siapa pria itu ?” .

Vina : “Dia Ruly Bos di perusahaan ini ! dia tampan kan ?”

Silvia hanya diam “Biasa saja !”

Gerald memandangi wajah Silvia dan berkata dalam hati “Apakah Silvia akan menyukai Bos ?”

2 Bulan berlalu .

Tanpa sepengetahuan Silvia , Gerald mengikuti Silvia ke Rumah Sakit “Mengapa Silvia selalu ke rumah sakit ?”

Silvia menekan Bola Alarm dan berkata dalam hati “Firasat buruk !”

Silvia melihat ke belakang “Hey Gerald aku tahu kau mengikutiku ! mengapa kau mengikutiku ?”

Gerald hanya tersenyum “Aku hanya penasaran untuk mengikutimu hehehe !”

Silvia  : “Aku kemari untuk melihat adikku yang di rawat !”

[Ruangan Silvan]

Silvia menunjuk kepada Silvan “Dia adalah Silvan adiku ! Dia mengalami koma setelah iya dia tertabrak oleh Mobil !”

Gerald : “Bagaimana bisa itu terjadi ?”

Silvia : “Adiku salah satu korban Buly – an , setiap hari Silvan selalu di buly oleh teman Sekolahnya , dan kejadian tak terduga pun terjadi “

Gerald dengan ekspresi bingun “ Kejadian apa ?”

Silvia : “ Saat itu Silvan di pukuli oleh Gang Kobra Putih lalu di lempar ke tengah jalan dan akhirnya tertabrak oleh mobil !”

[Café]

Silvia : “Hey mengapa harus makan di Café ?”

Gerald tersenyum “ Gapapa ! aku yang bayar !”

Silvia hanya terdiam “Terimaksih !”

Gerald menggenggam tangan Silvia “Hey Sil aku mecintaimu ! mau kah kau menjadi pasanganku ? ”

Silvia melepas tangan Gerald “Maaf Gerald aku tidak bisa menerima cintamu !”

Gerald tertawa “Hahaha sudah ku duga ! Maafkan aku Silvia !”

Gerald berteriak “Semuanya kemari !”

[Pasukan Geng Kobra Putih memasuki Café dan membawa Silvia]

[Markas Geng Kobra Putih]

Gerald adalah Bos Geng Kobra Putih .

Seseorang wanita mendekati Gerald dia adalah Stefany .

Stefany : “Hey Suamiku ! apa kau gagal mendapatkan hati orang itu ?”

Gerald tersenyum “Telanjangi dia !”

Stefany : “Oh ternyata kau wanita yang saat itu ya ? kesempatan besar bagiku untuk menyiksamu !”

Silvia memegang Bola Alarm pemberian dari Zelda .

Gerald : “Hey Stefany bawakan bola itu padaku !”

Seseorang memasuki markas dia adalah Ruly “Hey Gerald ! ternyata firatsatku memang benar ! kau adalah seorang Psikopath dan buronan yang sedang di cari Polisi !”

Gerald tertawa “Hahaha Ruly ! kau memang pintar ! Maaf ya kau akan mati di sini !”

Lalu tanpa sepengetahuan Ruly , Martin dengan tubuh besarnya memukul Pundak Ruly hingga Pingsan .

Tak lama terdengar Suara tepuk tangan .

Martin : “Siapa Kau ?”

Zelda berlari lalu membantai semua anggota Geng Kobra Putih .

Zelda melihat Stefany “ Oh kau Stefany ! hahaha “

Stefany : “Maafkan aku sayang aku tidak ikut campur dengan urusan di sini !”

Zelda mematahkan kedua tangan Gerald “Oh iya aku tahu kamu kok !”

Gerald berteriak dan menangis “ Hey! Apa yang kau lakukan padaku !”

Zelda tersenyum ke arah Stefany lalu mematahkan kedua kaki Gerald .

Zelda berbisik kepada Gerald “Jangan sentuh wanita itu ! karena aku memiliki sebuah hutang nyawa kepadanya ! dan jika kau atau siapapun yang berani menyentuh dia maka orang itu akan mati di tanganku !”

Zelda mengeluarkan sebuah Pistol di Jaket Gerald dan mengarahkan Pistol itu ke kepala Stefany .

“Dor Dor Dor Dor !” Zelda berteriak di depan Stefany .

[Stefany Jatuh Pingsan]

Zelda melepaskan tali di tubuh Ruly “Hey urus sisanya olehmu ! “

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status