Share

Bab 9 : Tornado Brandon !

Bagian 1 :Kediaman Silvan

(Suara Air)

Silvan meminum air "Ka ! aku berangkat sekolah ya !"

Silvia mendekati Silvan "Tunggu Sil ! Kaka mau kasih uang !"

Silvan tersenyum "Ka ! Simpan saja uangnya , Silvan masih ada uang ko ! " Silvan berjalan dan keluar rumah .

Silvia tersenyum lalu kembali bercermin "Apakah aku cantik ?"

(Suara Klakson Mobil)

Bagian 2 : SMA Saklek

Semua siswa kelas 10 berkumpul di Parkiran SMA Saklek .

"Hey Kau tau Silvan si banci itu ? dia memenangkan perterangun dengan satu pukulan ! dan sepertinya turnamen sekarang penuh drama !" Ucap Albert Kelas 10 IPA .

"Yups ! betul , mana mungkin seorang banci SMA Saklek bisa memenangkan pertandingan itu ! apalagi lawannya itu adalah Petarung terkuat !" ucap Alex kelas 10 IPS .

Jaka berteriak "Woy Wily brengsek ! kemari sebentar !"

Wily mendekati kumpulan "Ada apa memanggilku !"

Jaka mengusap kepala Wily "Jangan belaga seperti itu ! kau ingin seperti dulu ! Hey mengapa si banci Silvan bisa memenangkan pertandingan ? Apakan Turnamen itu hanya Drama !"

Wily meninggalkan kumpulan "Tanyakan saja sendiri !"

"Hey Sil ! Selamat ya atas kemenangannya !"Ucap guru kepada kepada Silvan .

Silvan tersenyum "Terimakasih Bu Fany "

Semua siswa kelas 12 berkumpul di depan kelas Silvan .

Danild Siswa kelas 12 IPS menghampiri Silvan lalu memegang pundak Silvan "Wah Wah wah Suatu kebanggan untuk SMA Saklek ! Semangat Kawan !"

Silvan tersenyum "Terimakasi Senior ! Maaf boleh saya melewat !"

Semua siswa kelas 12 "Silahkan Silvan ! Semangat !"

Silvan memasuki kelas .

Semua Wanita bersorak "Silvan Sayang Selamat !"

Aulia memukul meja "Hey Berisik !"

Silvan tersenyum lalu duduk di kursinya .

Andrean menatap Silvan "Maaf aku kalah !"

Silvan berbisik kepada Andrean "Kekalahan adalah Syarat menuju Juara ! Semangat lah Andrean !"

(Suara Bel)

8 orang siswa Kelas 10 merokok dalam toilet .

"Eh itu Revi Pangeran cabul di kelas 11 Bahasa !" Ucap Tedi kepada Jaka .

Jaka berteriak "Revi ! kemari sebentar !"

Revi membungkuk di depan Jaka "Hey panggil si Banci Silvan kemari cepat !"

Revi berlari ke arah kantin lalu mendekati Silvan .

"Hey Banci ikut aku !" Ucap Revi lalu membawa Silvan ke dalam Toilet .

Silvan mengikuti Revi "ada apa ?"

Duak !!

Revi menabrak tubuh Barto lalu Revi membungkuk di depan Barto "Maafkan saya Senior saya tidak sengaja menabrak anda !"

Ekspresi Barto terlihat pucat karena melihat Silvan .

Silvan menatap Barto dengan keras .

Barto meninggalkan Silvan .

Revi menendang jatuh Silvan di dalam Toilet "Bos Jaka aku akan pergi !"

Jaka mematikan Roko "Pergi sana !"

Silvan : "Tolong lepaskan aku !"

Jaka menarik rambut Silvan "Waw anak jurusan Seni rambutnya memang harus panjang ya ?" Jaka menunjuk 7 anak buahnya "Semuanya pegang erat - erat Tubuh Banci ini !"

Jaka meluruskan rambut panjang Silvan "Oh banci yang sangat cantik ya ! woy mana Lipstik !"

"Bos saya sudah membawa Sifa siswa Kecantikan !" terika Andra .

"Hey Sifa ! cepat dandani banci ini !" ucap Jaka .

Anak buah Jaka melepaskan Celana Silvan lalu memasangkan Rok kepada Silvan .

Silvan hanya terdiam lalu berkata dalam hati "Jika aku melawan ! maka nama bocah Silvan ini akan jelek" .

Pasukan Jaka membawa Silvan berkeliling di sekolah "Semuanya perkenalkan Siswa baru ini !"

Semua siswa Laki - laki terpesona melihat Silvan "Wah Cantik ! Hey maukan kau menjadi pacarku ?"

Pasukan Jaka tertawa lalu berteriak "Hahaha Dia adalah si Banci Silvan !"

Plakkk !

Seorang guru menampar Jaka "Apa maksud dari semua ini ! kalian semua pergi ke kantor !"

Jaka : "Bu Fany ! kau berani menampar seorang Siswa ! apa kau tahu Konskuensinya ?"

Fany : "Kamu mentang - mentang memiliki ayah seorang Dewan Pendidikan ! berani sekali ya ! Lebih baik saya di keluarkan dari Sekolah daripada kamu selalu melakukan hal yang buruk !"

Silvan mendekati Fany "Tidak apa - apa bu , saya Ikhlas ko !"

Fany membawa Silvan ke Kantor Sekolah "Kamu ikut Ibu sekarang ! Harga dirimu bisa hancur kalau kau terus di perlakukan seperti ini !"

Jaka tertawa dan berteriak "Hahaha Seorang petarung merengek kepada gurunya ! Hey Bu Fany segera rapikan Dokumenmu ! karena hari ini adalah hari terakhir anda di sini !"

Aulia berlari dan membawa ember .

Brakkkkkk !

Aulia menyiram Jaka dengan air Selokan "Hey dimana sopan santunmu nak !"

"Hey Jalang ! beraninya kamu ! Kamu tidak tahu siapa aku !"Teriak Jaka .

"Aku tidak peduli siapa kamu ! Dimana sopan santunmu !" teriak Aulia .

Ekspresi Jaka sangat marah , lalu melontarkan pukulan ke arah Aulia .

Duarkkkkk !

Jaka tidak sengaja memukul wajah Wily .

"Hey jika kau seorang Pria ! carilah lawan yang sepadan denganmu ! atau jangan jangan kau adalah banci yang sesungguhnya !" teriak Wily di keramaian .

Jaka menarik nafas " Enyahlah kau berandalan !"

Wily berteriak " Wah kelas 10 banyak Banci ternyata !"

Jaka melontarkan pukulan ke arah Wily lalu dengan cepat Wily membanting tubuh besar Jaka .

Jaka mengelepar - gelepar di tengah lapang .

"Ups ... Aku tidak sengaja !" Wily meninggalkan Jaka .

Wily tersenyum kepada Aulia "Kamu keren ka !"

Aulia tersenyum "Terimaksih Wily !"

Di kantor Guru .

Fany membersihkan wajah Silvan "Sil ! kamu sekarang pulang ya ! firasatku tidak enak ! biar ibu yang mengurus masalah ini !"

Silvan tersenyum lalu berkata dalam hati "Kesempatan! aku akan pergi bersama Serly !"

Silvan : "Iya Bu saya akan pulang sekarang ! terimakasih bu sudah membantu saya ! saya pamit bu "

Silvan keluar dari kantor lalu berpapasan dengan Barto .

Barto membisik kepada Silvan "Bos berikan aku perintuh untuk menyiksa mereka !"

Silvan : "Satu luka yang kau berikan kepada mereka ! maka satu tulang darimu akan hancur olehku ! Barto terimakasih tapi kau tidak usah mengurusi orang orang seperti mereka ! Kau cukup berlatih ! agar kelak kau bisa melawanku !"

Barto tersenyum "Terimakasih Bos ! aku akan berlatih lagi !"

Silvan berjalan lalu memasuki Toilet dan bertemu Wily "Hey sedang apa kau ?"

Wily mematikan Roko "Eh Bos maaf ! aku hanya jenuh !"

Silvan tersenyum "Kurangilah Rokomu karena kau adalah seorang atlit ! Cepat pergi ke kelas sekarang adalah jam pelajaran !"

Wily membungkukan badan kepada Silvan lalu meninggalkan Silvan .

Silvan menelpon seseorang .

Silvan : " Pecat semua Dewan Pendidikan dan cari pengganti yang baru !"

Silvan mencari kontak Serly lalu menghubunginya .

Silvan : "Ka ! Jemput aku di SMA Saklek sekarang ya !"

Serly : "Ka ? panggil aku sayang !"

tut ... tut ... tut ... tut ...

[Panggilan terputus]

Silvan keluar dari Gerbang Sekolah .

"Silvan !!! ayok sini naik mobil !"Ucap Serly .

Silvan memasuki mobil Serly .

"Sesuai janji aku akan memperlihatkan Gedung Asosiasi para petarung ! dan suatu kebetulan semua petarung di seluruh dunia ada di sana !" ucap Serly .

Bagian 3 : Gedung Asosiasi

Serly dan Silvan memasuki arena Pertarungan "Lihat Pria besar itu Sil ! Dia adalah Brandon sang Tinju Tornado ! dia adalah Petinju Profesional dan Rival terkuat dari guruku Zelda !" Ucap Serly .

Silvan cemberut dan berkata dalam hati "Rival ? haha dia kalah telak olehku !"

Brandon mendekati Serly "Wah ini bocah yang kemarin trending kan ?" Brandon menarik Silvan ke dalam Ring "Ayok bertarung denganku ! jika kau menolak aku akan tetap menghajarmu !"

Serly hanya diam karena takut kepada Brandon .

Arena Pertarungan di penuhi para Petarung Profesional .

"Hey Brandon apa yang kau lakukan !" ucap Saki sang Taekwondo .

Vier menekan Bel "Pertarungan Mulai !"

"Hey Vier mengapa kau menyetujia pertarungannya ?" ucap Serly .

Vier : "Tak apa Brandon tak akan serius !"

Slebbbbbb !

Brandon melontarkan Pukulan keras ke arah Silvan .

Dak .. Dak .. Dak ... Dak ..

Pergerakian Silvan sangat lincah dan menghindari semua pukulan Brandon .

Brandon tertawa "Hahaha kau mengingatkanku kepada Seseorang teman !"

"Teman ? dia mengakuiku sebagai teman !"Ucap dalam hati Silvan .

Pergerakan Brandon menjadi sangat cepat "Aku akan serius ! bersiaplah nak !"

Dashh .... Dash .... Dashh .. Dash ..... Dashhh ....

Pergerakan kecepatan Silvan melebihi Brandon "Hey Pak sepertinya mulai seru !"

Semua penonton terdiam karena melihat pertandingan yang sangat hebat .

Duarkkk !

Dada Silvan terkena Pukulan Brandon .

"Hey Nak apa kau masih bisa bangkit ?" ucap Brandon .

"Tidak terasa ?mengapa tidak terasa ! jika bocah biasa mungkin akan terkapar !"Ucap dalam hati Silvan .

Silvan tersenyum lalu bergerak dengan sangat cepat dan menyerang Brandon .

Dash .... Dashh ... Dash ...

Silvan menyerang seluruh tubuh Brandon hingga Brandon tak sadarkan Diri .

Silvan berteriak " Yeah !!!!!!!! aku menang !"

Semua penonton bertepuk tangan .

"Hebat !!!!!!!!!" teriakan semua penonton

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status