Aulia menyiapkan makanan untuk keluarga Giovanni selama mereka membersihkan diri dan Aulia tahu ini sudah cukup malam untuk ukuran makan malam tapi dirinya ingin memberikan image baik untuk keluarga Giovanni, orang yang pertama keluar ada Helen menatap Aulia dengan tatapan tidak percaya sayangnya Aulia tidak mengetahui karena sibuk dengan menyiapkan semua makanan.
“Kau tak perlu repot – repot membuat ini” suara Helen membuat Aulia menghentikan gerakan tangannya untuk menatap Helen yang berada tidak jauh dari Aulia “banyak sekali masaknya” membuat Aulia tersenyum mendengarnya “mamak bantu sini biar cepat selesai itu mereka semua makannya banyak memang.”
Sebenarnya masakan yang Aulia siapkan untuk keluarga Giovanni telah siap sebelum mereka tadi berangkat ke rumah orang tua Aulia dan menjemput keluarga Giovanni, tapi dengan bantuan Helen setidaknya membuat Aulia cepat menyajikan makan untuk mereka karena memang waktunya sudah mendekati untuk makan. Aulia menata meja sement
Hari yang ditetapkan terjadi yaitu pertemuan keluarga Aulia dengan Giovanni, setelah malam itu pagi berikutnya setelah Aulia selesai mengurus masalah cafe Giovanni langsung mengajak ke rumah orang tuanya yang membuat Aulia bingung yang ternyata Giovanni sudah menyiapkan semuanya termasuk dengan keluarga Aulia sehingga ketika datang ke rumahnya semua tampak sudah siap bahkan pakaian Aulia juga.Keputusan mereka semua adalah pernikahan dilaksanakan secepatnya karena waktu yang dimiliki keluarga Giovanni untuk berada di sini tidak bisa terlalu lama, Aulia hanya meminta secara sederhana yang penting sah. Helen meminta ada acara di Timor Leste yang membuat semuanya terdiam dengan cepat Giovanni menjawab bahwa acara di Timor Leste akan diadakan jika mereka berdua tidak terlalu sibuk, perkataan Giovanni disetujui oleh Louis yang tampak tidak terlalu berharap akan adanya acara di Timor Leste.Semua keputusan sudah didapat di mana rencana pernikahan akan diadakan dalam minggu dep
Malam pertama yang mereka pilih adalah rumah di mana Giovanni pernah menunjukkan ketika pertama kali mereka bertemu, Aulia tidak menyangka jika apa yang Giovanni katakan adalah benar mengenai rumah yang dipersiapkan untuk Aulia. Hal ini dapat terlihat dari beberapa perabot yang sangat Aulia sukai serta dapur yang sangat luas, Aulia memandang Giovanni yang masih setia menatap dirinya seolah menunggu respon dari apa yang ada dalam rumah ini.“Luar biasa sekali” Aulia melangkah ke arah Giovanni “rasanya aku tidak pantas mendapatkan ini semua.”Giovanni membelai pipi Aulia lembut “kamu sangat layak, tapi aku hanya ingin satu” Aulia mengangkat alisnya menunggu perkataan Giovanni yang terhenti dengan mencium bibirnya lembut “lahirkan buah cinta kita dengan limpahan kasih sayang kita dan tetap selalu bersama hingga ajal menjemput” Aulia mengangguk membuat Giovanni tersenyum “jadi sudah siap melayani aku sepenuhnya?.”
Aulia menyapa mereka semua yang tampak terkejut dengan kedatangan Giovanni serta dirinya, Helen hanya tersenyum ketika Aulia mencium tangannya. Nina mengajak Aulia ke suatu tempat sedangkan Giovanni tampak berbicara dengan para orang tua, Aulia tidak tahu akan dibawa ke mana oleh Nina tapi setidaknya tidak perlu mendengar perkataan mereka tadi.“Tak usah kakak dengarkan mereka karena mereka tak tahu bagaimana Kimberly sebenarnya dan mereka tak akan percaya jika tidak melihat dengan mata sendiri dan akan selalu menganggap kita membuat” Aulia hanya terdiam mendengar perkataan Nina karena tidak tahu harus menanggapi seperti apa.Nina mengajak Aulia berkenalan dengan sepupu Giovanni yang berarti sepupu Nina juga, sudah ada Mike yang sedang bermain kartu dengan para pria. Para wanita yang melihat Nina dan Aulia langsung mendatanginya dan berakhir dengan tanya jawab mengenai kebiasaan orang sini yang mungkin berbeda dengan tempat mereka. Beberapa dari mereka mengatakan bahwa i
Kedatangan Aulia di cafe mendapatkan tatapan menggoda dari semua bahkan pegawai yang membantunya di dapur ikut terlibat menggoda dirinya, semua tidak bukan karena ulah kedua sahabatnya Berry dan Wildan yang sayangnya tidak merasa bersalah. Aulia datang ke cafe bersama Giovanni karena ada keperluan dengan Sasi membahas mengenai kesiapan besok untuk acara dengan dinas kesehatan yang menginginkan makanan enak tapi sehat, Aulia meninggalkan Giovanni di tempat pelanggan sementara dirinya melangkah keruangan setelah memberi kode pada Sasi.“Bulan madu ke mana?” Berry masuk keruangan setelah Sasi keluar dan Aulia bersiap keluar “keburu sekali sih, yang tunangan dulu siapa terus yang nikah duluan siapa” Berry cemberut setelah mengatakan hal itu.Aulia tersenyum “makanya Pram sudah meminta kamu kan jadi untuk apa ditunda?” Berry menatap tajam “sampai kapan pun gak akan siap kalau kita tidak memaksakan diri.”Berry mengangguk “sok banget padahal baru nikah dua hari ini tapi
Aulia ingin memberikan sesuatu pada Giovanni ketika nanti di dalam kamar, Giovanni sangat bisa memuaskan dirinya bukan hanya mencari kepuasan tersendiri. Selama ini dirinya setiap melakukan dengan Yudo meski tidak dimasuki hanya sekedar untuk formalitas tapi sekarang tidak. Aulia menjadi sangat nakal jika bersama Giovanni dan baru pertama kali menelan cairan pria,meski dulu sering melakukan tapi tidak sekali pun dirinya menelan cairan milik kekasihnya dan bersama Giovanni Aulia menjadi wanita nakal.“Ini kamar kita selama bulan madu” Aulia menatap kamar yang akan mereka tinggali selama bulan madu ini.Aulia mengira Giovanni hanya mengajak bulan madu bisa di kamar hotel biasa tapi nyatanya tidak sama sekali di mana kamar ini langsung berhadapan dengan pantai kuta, meski bukan tempat tertutup tapi berada di sini sudah lebih dari cukup untuk Aulia. Aulia merasakan tangan Giovanni yang melingkar di perutnya membuat Aulia menjadi tegang, meski sudah sering diperlakukan sepert
Aulia terbangun lebih dahulu dengan milik mereka masih bersatu dan dirinya berada di atas tubuh Giovanni, menatap jam yang tampaknya hanya beberapa jam saja dirinya tidur semua karena mereka berdua tidak cukup hanya dengan sekali mencapai kenikmatan. Aulia melepaskan penyatuan mereka secara perlahan tapi sayangnya gerakan tersebut terhenti karena Giovanni menahan dengan semakin memeluknya erat sehingga membuat milik Giovanni masuk kembali dan Aulia mendesah keras disebabkan junior yang berada di dalam telah menegang.“Pagi sayang sepertinya ada yang langsung bereaksi ini” Giovanni menatap Aulia dengan tatapan lelahnya tapi tidak dengan gerakan yang ada di dalam mereka.“Gi, apa yang kamu lakukan” ketika tiba – tiba Giovanni mengangkat badannya tanpa melepaskan penyatuan mereka.Suara desahan terdengar kembali di dalam kamar ini dan kali ini Giovanni lebih keras dan kasar ketika memasuki Aulia, Aulia menahan rasa sakitnya dengan hanya mendesah serta meremas ra
Giovanni menegang melihat siapa yang menyapanya membuat Aulia bingung tapi berusaha untuk bersikap santai menatap wanita yang tampak seusia mereka berdua atau mungkin lebih yang memilili warna kulit tidak beda jauh dengan Giovanni sedang menggendong anak kecil. Giovanni menatap mereka setelah berhasil menguasai dirinya membuat pandangan mereka bertemu, Aulia dapat melihat bagaimana pandangan sang wanita terhadap Giovanni.“Aku dengar kau sudah menikah?” wanita tersebut melirik kearahku sekilas “cantik juga pantas kau tak mau denganku.”“Memang kenapa setidaknya dia jauh lebih baik dari kau” sahut Giovanni malas.“Kenalkan Kimberly mantan Giovanni yang selalu menghangatkan ranjangnya” mengulurkan tangan pada Aulia.Giovanni memegang tangan Aulia ketika hendak membalas uluran tangan Kimberly “kau tidak perlu tahu siapa dia karena tidak penting.”Kimberly mengangguk “tapi apa dia tahu rahasia terbesar kau?” Aulia menatap bingung sedangkan Giovanni menatap
Menghabiskan waktu di Bali selama beberapa hari memberikan suasana berbeda diantara mereka dan asisten yang diminta Giovanni pada Melania sudah datang ketika berada di Bali, orang tua Giovanni sendiri masih berada di Indonesia dengan tinggal di apartemen. Nina memutuskan tidak ingin kembali begitu juga dengan Mike sedangkan Helen sendiri hanya bisa diam mendengar keputusan mereka berdua dan Louis sendiri tampak membebaskan anak – anaknya. Giovanni dan Aulia langsung sibuk dengan pekerjaan masing – masing dan karena Aulia sudah menikah untuk weekend akan bergantian dengan Berry melakukan pekerjaan, Berry sendiri mempersiapkan pernikahan dengan Pram.“Konsepnya yakin ini?” Aulia menatap Damar yang saat ini sedang berada di cafe ketika akan menunggu Giovanni.“Hanya konsep ini yang aku dapat lagian ada beberapa produk yang ingin diiklankan di instagram dan youtube, tim sendiri sudah memeriksa produk tersebut.”Aulia mengangguk “aku sih sebenarnya agak terganggu dengan