Giovanni menatap bingung ketika Helen masuk ke dalam kamar menjelang dirinya akan tidur dan dalam benak Giovanni pasti berhubungan dengan Kimberly, dirinya sudah terlalu lelah dengan pembicaraan mengenai Kimberly yang akan ke Australia untuk pendidikan dan semua itu karena Helen. Giovanni di Australia ini untuk kuliah agar nantinya bisa kerja di Indonesia untuk mendapatkan cinta masa putih abu – abunya yang membuat dirinya termotivasi menjadi lebih baik.
“Ada apa mamak ke sini?” Giovanni menatap Helen malas yang masih berdiri depan pintu.
Giovanni masih mengawasi apa yang akan dilakukan oleh Helen dan langsung mengernyitkan matanya ketika melihat Helen mengunci pintu, Giovanni tidak tahu apa yang akan dilakukan atau dilakukan oleh Helen sebentar lagi. Giovanni membelalakkan mata ketika tiba – tiba Helen membuka pakaiannya semua dan saat ini berdiri depannya tanpa satu helai pun pakaian membuat Giovanni bingung apa yang dilakukan oleh ibu tirinya ini, meski Giovanni melak
Giovanni tidak pernah salah dalam menilai Aulia di mana tidak berubah sedikit pun dari waktu putih abu – abu semua perhatiannya tetap sama bahkan tidak pernah lelah melayani Giovanni meski dirinya lelah beraktivitas. Giovanni akhirnya bisa menolak untuk berangkat ke Kalimantan karena tidak tega dengan kegiatan Aulia yang padat ditambah dengan Berry harus mulai fokus dengan pernikahannya.“Gi, benar gak masalah kamu gak berangkat?” Aulia menatap Giovanni yang berada disampingnya setelah sesi panas mereka berdua.“Gak usah dipikirkan itu menjadi tanggung jawab aku” Giovanni membelai pipi Aulia “Li, lagi ya udah tegang lagi” Aulia mengangguk.Aulia tidak pernah menolak jika Giovanni meminta untuk dilayani karena yang mendapatkan kepuasan bukan hanya Giovanni tapi juga Aulia sendiri, Giovanni sangat tahu bagaimana memuaskan pasangannya bukan hanya memuaskan diri sendiri itu yang membuat Aulia tidak bisa menolak permintaan Giovanni.“Li, kamu selalu luar bia
Sikap Giovanni berubah semenjak kedatangan Helen dan Aulia sendiri belum sempat untuk mengajak berbicara mengenai kejadian apa saat dirinya tidur, Aulia memang tidak pernah memakan makanan seperti Giovanni dan ketika mengetahui hal tersebut sangat terkejut ditambah bentuknya masih dalam keadaan utuh. Aulia baru mengetahui paginya dari asisten jika dirinya juga sama kaya Aulia tapi menahan diri depan Helen tapi semakin lama tidak kuat dan akhirnya ke belakang dengan berakhir istirahat, masih menurut asistennya di mana mendengar pertengkaran antara Helen dan Giovanni.“Pernikahannya lusa?” Aulia mengangguk sekilas ketika Giovanni bertanya.Aulia sendiri menyiapkan pernikahan Berry bersama pegawai yang lain sendirian tanpa bantuan Berry, anggap saja membalas jasa yang Berry berikan ketika dirinya menikah. Setelah kedatangan Helen itu memang Aulia disibukkan dengan persiapan pernikahan Berry dan Pram sedangkan Giovanni sendiri harus bekerja hingga larut malam untuk sekedar r
Aulia terkejut dengan kedatangan Yudo apa lagi saat ini dirinya bersama Giovanni, sebenarnya mereka tidak ada masalah hanya saja perpisahan itu membuat Aulia menutup akses untuk Yudo berkomunikasi ditambah Giovanni sedang mencoba mendekati dirinya. Aulia menatap Yudo yang tidak banyak berubah dari saat terakhir bertemu hanya saja dirinya penasaran ada keperluan apa Yudo berada di hotel ini secara ini hanya untuk keluarga.“Istriku adalah salah satu keluarga dari Pram, aku sendiri terkejut ketika dia mengatakan hal itu” seolah menjawab pertanyaan Aulia yang belum keluar “siapa dia?” Yudo melirik Giovanni yang sedang memandang kearah mereka berdua.Giovanni berdiri menatap Yudo “suami Aulia, Giovanni” sebelum Aulia sempat membuka mulutnya.“Kapan kalian menikah?” mengalihkan pandangan ke arah Aulia.“Gak penting juga kapan aku nikah.”Yudo tampaknya sadar dengan suasana disekitarnya dan juga reaksi Aulia yang tidak bersahabat selama ini, perpisahan mereka
Pernikahan Berry dan Pram berjalan lancar membuat Aulia sedikit tersenyum lega, berada di dekat karyawan lain yang terlibat dalam pernikahan mereka berdua memberikan senyuman satu sama lain. Giovanni tidak melepaskan Aulia dari pandangannya karena sangat tahu jika Yudo mantan Aulia selalu memandang ke arahnya, sebenarnya bisa saja Giovanni menghajar Yudo tapi tidak dilakukan karena tidak ingin merusak momen bahagia dari Berry.“Gi, jangan tegang kenapa wajahnya nanti dikiranya kita ada masalah” protes Aulia ketika melihat Giovanni yang tampak sedikit emosi.“Aku gak suka kalau ada yang lihatin kamu” Aulia mengerutkan keningnya dengan pernyataan Giovanni “mantan kamu terlihat dia masih cinta sama kamu dan menyesal ninggalin kamu mana sekarang kamu semakin lama semakin seksi pula.”Aulia tertawa mendengar perkataan Giovanni “tapi yang bisa muasin aku cuman kamu” bisik Aulia membuat Giovanni semakin menariknya untuk l
Perdebatan kecil terjadi antara Giovanni dan Aulia untuk memutuskan pulang ke tempat Giovanni karena permasalahan Louis, terjadi dua kubu yang setuju dan tidak untuk pulang menemui Louis. Giovanni meyakinkan pada Aulia dan Nina jika semuanya baik – baik saja karena ada paman serta saudara lain yang menemani, Helen sendiri mereka larang untuk datang dan menurut keterangan mereka di mana Helen tampak tidak peduli dengan apa yang terjadi pada Louis.“Lia, kamu gak papa?” Giovanni mendatangi Aulia yang berada di kamar mandi “mual lagi?” Aulia mengangguk “sepertinya harus ke dokter deh.”Aulia hanya duduk di lantai ketika Giovanni bicara “Gi, kalau aku hamil dan gemuk kamu masih mau kan sama aku?” Giovanni menatap bingung “sepertinya kamu gak mau deh apa aku masih kurang dibandingkan Helen atau Kimberly?.”“Kamu bicara apa sih” omel Giovanni membantu Aulia membersihkan muntahannya dengan me
Kabar kehamilan Aulia langsung terdengar sampai di tanah kelahiran Giovanni, saudara – saudara Giovanni yang dulu memandang rendah Aulia dan mengharapkan Kimberly perlahan mulai berubah dan hal itu karena masalah yang dihadapi Louis di mana mereka akhirnya tahu seperti apa Helen. Berbagai ucapan selamat datang dari banyak orang terutama adalah keluarga Giovanni, sahabat Aulia juga melakukan hal yang sama dan Giovanni semakin membatasi pergerakkan Aulia dengan membatasi jam kerjanya terutama.“Gi sayang aku ini hamil bukan sakit” Aulia mencoba memberikan pengertian berkali – kali “lagian aku gak melakukan hal yang berat.”Giovanni menghembuskan nafas panjang “aku bahkan menahan diri untuk tidak menyentuh kamu karena takut terjadi sesuatu pada kalian.”Aulia mendekati Giovanni dan duduk dipangkuannya “Gi sayangku, ayah dari anak – anak kamu boleh menyentuh dan memasuki dengan pelan tapi kamu malah gak mau
Pertama kali menginjakkan kaki di tanah kelahiran Giovanni, setelah konsultasi dengan dokter dan juga perdebatan panjang antara mereka berdua membuat semuanya terwujud sesuai dengan keinginan dari Aulia. Mike dan Nina ikut serta karena tidak ingin sendirian di sana sedangkan Samudra memutuskan tidak ikut serta karena ingin fokus dengan kuliahnya yang tidak lama lagi akan selesai, Mike dan Nina menjelaskan setiap tempat yang mereka lalui dan membuat Aulia menatap sekitar. Kondisi yang tidak sama dengan kota kelahirannya membuat Aulia sedikit prihatin yang tiba – tiba langsung membelai perutnya perlahan dan semua tidak lepas dari pengamatan Giovanni.“Aku tidak akan membuat kalian kesusahan” menarik Aulia lebih dekat dengannya.Aulia menatap Giovanni “aku percaya” memberikan senyuman lalu mencium sudut bibir sekilas membuat Giovanni gemas.Aulia menatap bangunan rumah yang tampak lebih besar dibandingkan sekitarnya yang langsung sadar jika memang keluarga Giovanni bu
Semua menatap ke sumber suara di mana seorang wanita masuk dengan pakaian sederhana dan senyum manisnya seketika Giovanni membeku menatap wanita yang berjalan ke arah mereka semua. Wanita yang menemani Giovanni setelah kembali ke tanah kelahirannya ini, usia mereka berbeda delapan tahun saat itu dan dengan wanita ini lah Giovanni melepaskan pertama kali meski Giovanni bukan pertama bagi wanita ini, wanita ini mengajarkan banyak hal pada Giovanni dan jangan bilang jika wanita ini adalah calon istri dari Louis.“Kenalkan mamak kalian yang baru namanya Mona” menatap keempat orang yang ada di meja “kalian tahu jika kami akan menikah resmi besok meski sebenarnya sudah tak perlu.”Aulia menatap bingung atas perkataan Louis “Gi, maksudnya apa?,” bisik Aulia membuat Giovanni mengalihkan pandangan.“Di sini kau tak perlu nikah resmi karena hanya secarik kertas untuk mengurus sesuatu ke depannya agar lebih mudah” Giovanni menatap Aulia lembut untuk menghilangkan rasa bersala