Share

42. Julian Koma

“Julian koma.” Napas Anes tertahan saat dokter mengatakan bahwa Julian koma. Bukan hanya tak sadarkan diri sesaat, melainkan menutup mata sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan. Setelah Julian kembali mengeluh sakit kepala hingga berakhir pingsan di ruang keluarga rumah orang tuanya, kini dokter malah mengatakan suaminya itu koma. Anes tidak tahu harus berbuat apa dan bagaimana. Matanya terasa sangat panas dan nyeri. Ingin sekali ia menumpahkan air matanya saat ini. Bukannya sedih atas komanya Julian, tetapi merasa kesal dengan jalan takdirnya. Ia yang tadinya merasa semua akan cepat berakhir dengan perceraiannya dengan Julian, tetapi lelaki itu malah koma. Lalu, apakah  boleh jika dia berharap Julian mati saja? 

Julian memang kejam, tetapi tidak akan sekejam itu pada Julian. Karena bagaimana pun lelaki itu pernah menjadi orang yang penting dalam hidupnya.

Suara hentakan cepat sepatu yang menyusuri lorong rumah sakit, membuat Arya dan Anes

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status