Saat itu juga tanah lantai 40 Dungeon Luxurie kembali bergetar hebat layaknya gempa bumi, tongkat sihir Satria memancarkan aura terang bersamaan dengan munculnya tujuh lapis lingkaran sihir terang di sekitarnya. Perlahan permukaan tanah di samping kanan Satria mulai retak dan mengeluarkan titik-titik cahaya terang yang perlahan mulai menyatu.
Sesosok peri bersayap dengan tiara di kepalanya mendadak muncul dari balik ribuan cahaya yang berkumpul ukuran peri itu lebih besar dari manusia namun tidak sebesar archangel yang dipanggil Satria sebelumnya, terdapat empat sayap di punggung peri tersebut, telinganya agak panjang layaknya seorang elf dengan rambut berwarna kuning terang layaknya emas. Peri yang disebut Pixie itu terlihat mengapung di atas permukaan tanah dengan sekujur tubuhnya memancarkan cahaya sedikit terang.“Tidak mungkin,” ujar priest dari Heptagram yang tidak habis-habisnya kagum dengan kemampuan Satria. Sebab selain memanggil lima aSuara dentuman-dentuman kecil terus terdengar saat Alexa dan yang lainnya mulai menghajar undead-undead level menengah yang datang mendekat, sesekali mereka juga melancarkan serangannya kepada lima undead king yang dipanggil oleh Carmilla sambil mencoba berbagai jenis skill baru yang sebelumnya Satria ajarkan dalam perjalanan ke lantai 40. Pixie yang dipanggil oleh Satria juga mulai menggunakan kemampuannya untuk membantu mereka.Pertarungan undead king yang di summon Carmila melawan archangel yang di summon oleh Satria juga berlangsung dengan sengit, mereka saling jual beli serangan satu sama lainnya. Hanya archangel wind saja yang tampak sudah mulai unggul karena tadi dia berhasil menebas salah satu lengan dari undead king airia saat perhatiannya teralih dengan kedatangan Satria.Carmilla sendiri terus menghujani Satria dengan sihir tombak api, tombak petir dan tombak angin secara bersamaan. Namun dengan mudahnya Satria bisa mengantisipasi semua serangan
Kali ini Carmilla menggerakan tongkat sihirnya, saat itu juga kelima undead king yang dia summon mulai bergerak menuju Satria untuk menyerangnya. Tapi archangel yang dipanggil oleh Satria tidak membiarkannya begitu saja, mereka segera melayang dan bergerak menghadang laju dari kelima undead king.Tongkat sihir Carmilla kali ini mulai memancarkan aura merah membara seiring dengan munculnya tujuh lapis lingkaran sihir dari sekitar tubuhnya. Satria segera berhenti sejenak saat merasakan riuh angin menderu dari arah Carmilla. Tanah lantai 40 Dungeon Luxurie juga terasa bergetar. Perlahan di samping kanan dan kiri Carmilla mulai terbentuk sebuah lingkaran raksasa dari petir dan api.“Itu sihir tingkat tujuh,” gumam sorcerer.“Bukan hanya satu, tapi dua sekaligus ya,” tutur Satria sembari memegang perisainya di depan tubuhnya.“Maksimal defend.”“Overguard!” kata Satria menggun
Carmilla terlihat kesusahan melepaskan kuku-kuku tajamnya dari cengkraman Satria, sementara itu Alexa dan yang lainnya mulai menutup hidung mereka karena bau amis darah yang menyengat di lantai 40 dungeon Luxurie. Noir yang menyadari hal itu kembali mengeluarkan elixir untuk mengatasi indera penciuman mereka.Baru saja mereka selesai mengatasi bau amis yang menyengat, tiba-tiba saja mereka dikejutkan dengan kedatangan undead king airia yang mendekat untuk menyerang mereka dengan satu kapak di tangannya yang tersisa. Semua itu terjadi karena archangel wind yang dilawan olehnya telah lenyap setelah terkena serangan sihir tingkat 7 yang digunakan oleh Carmilla tadi.“Cih, aku tidak menduga situasi seperti ini akan terjadi,” batin Satria saat melihat undead king airia yang mendekati rekan-rekannya.“Serahkan saja pada kami masalah di sini, kau fokus saja menghadapi bos lantai 40 itu,” kata Alexa menggunakan ring of notes mil
Satria perlahan mulai berjalan menuju ke arah Trixi yang memanggilnya. Semua orang di sana terlihat sedang memperhatikan sesuatu yang dipegang oleh Alexa dari bekas hancurnya tubuh Carmilla. Dengan cepat Satria menggunakan skill assassin miliknya agar dalam sekejap mata bisa sampai di tempat mereka berada.“Ada apa?” tanya Satria yang tiba-tiba sudah ada di dekat Trixi.“Coba lihat ini tuan, ini adalah salah satu item yang muncul setelah ratu vampire itu musnah,” jawab Alexa seraya berdiri dan menyerahkan sebuah buku tebal kepada Satria.Satria dengan raut wajah heran menerima buku tersebut, selama ini dia baru mendengar ada bos monster dungeon yang memiliki item drop berupa buku berwarna hitam. Sampul buku tersebut hanya memiliki gambar berupa bintang dengan sepuluh penjuru, perlahan Satria mulai membuka lembarannya. Warna kertas di dalam buku tersebut juga berwarna hitam dengan tulisan berwarna putih. Saat membac
Jika lantai 21 serasa seperti di siang hari, maka di lantai 41 ini lebih terasa seperti suasana pagi hari di luar dungeon. Embun-embun yang tebal tampak masih menyelimuti hutan-hutan, kesejukan bisa mereka rasakan. Menurut Satria monster-monster di lantai 41 sampai 50 ini juga hampir sama jenisnya dengan lantai 21, hanya saja mereka memiliki level antara 21 dan 25 jadi lebih kuat di banding monster lantai 21 sampai 30.Melihat sungai yang cukup deras itu Trixi meminta Satria agar mereka diizinkan istirahat dulu untuk mandi dan menikmati makanan. Satria yang sebenarnya buru-buru ingin sampai ke lantai 50 hanya bisa menghela nafas dalam dan mengizinkan mereka untuk beristirahat. Akhirnya pria dan wanita memisahkan diri untuk beristirahat di tempat yang berbeda agar bisa mandi. Sementara itu tiga archangel yang ada ditugaskan untuk menjaga tempat mereka dari monster yang mendekat.“Satria,” tiba-tiba saja tak tak lama kemudian Noir memanggilnya men
Setelah berendam mereka semua kembali berkumpul untuk melanjutkan perjalanan menjelajahi lantai 41. Kebanyakan monster di sana memang sama dengan monster di lantai 21 sampai 30. Dengan adanya tiga archangel yang ikut bersama mereka membuat perjalanan mereka menjadi lebih mudah. Bahkan Satria tidak perlu turun tangan untuk memberikan instruksi apapun kepada mereka.Setelah melakukan perjalanan cukup lama akhirnya mereka berhasil sampai di lantai 49. Mereka kemudian melangkahkan kakinya menuruni tangga menuju lantai 50, di hadapan mereka kini terlihat sungai besar mengalir tanpa henti menuju ke pintu masuk tempat bos lantai 50 berada. Di sebuah batu yang ada di dekat pintu masuk terlihat sesosok lizardman tengah duduk bersila, saat mereka sampai di sana tampak lizardman itu membuka kedua matanya.“Jadi dia penjaga lantai 50 ya,” tutur Alexa.“Lalu bagaimana cara kita masuk ke tempat bos lantai 50 berada? Apakah kita harus berena
“Entahlah, karena itu aku ingin melihatnya di sini,” jawab Satria seraya terus memandang Nekora yang masih bertarung dengan monster lizardman dengan job class fighter.Benturan demi benturan terus terjadi saat Nekora dan lizardman beradu serangan. Walau begitu level Nekora yang terpaut belasan dari lizardman terlihat jauh di bawah tekanan. Beberapa kali Nekora bahkan terkena dampak serangan yang cukup telak hingga berguling-guling di permukaan es, namun saat priest Heptagram hendak menyembuhkannya Satria melarangnya.Trixi sempat memprotesnya karena dia tidak tega melihat Nekora terus terkena serangan monster secara langsung begitu, namun Trixi baru diam saat Satria mengatakan bahwa apapun yang terjadi dia yang akan bertanggung jawab. Nekora sendiri tampak tidak menghiraukan dirinya sedikitpun meskipun dia terus dihantam oleh serangan lizardman yang secara membabi buta menyerangnya tanpa ragu.“Apa ini, kenapa dia masih belum
Mata Satria tiba-tiba kembali terbelalak terbangun dari tidurnya, Satria seketika duduk di tempatnya tertidur tadi. Melihat Satria yang terbangun tampak dua swordman yang kebagian giliran berjaga seketika terkejut. Terlebih saat Satria sendiri belum mengatakan apa-apa dan hanya merenung saja.“Apa tuan baik-baik saja?” tanya seorang swordman.“Aku baik-baik saja, kalian tidak perlu khawatir,” jawab Satria sembari menghela nafas dalam. Kedua swordman itu hanya saling memandang sebab terlihat jelas kalau Satria saat ini tengah memikirkan sesuatu.“Begitu ya, aku memang telah membuat kesalahn besar tadi,” pikir Satria sembari memejamkan kedua matanya sejenak. Setelah dia melihat mimpi yang sama saat dia berhadapan dengan Borox, kini dia mengerti apa yang salah dari perhitungannya tadi hingga menyebabkan Nekora malah terluka.Alih-alih tidur lagi Satria kemudian mulai mengeluarkan buku skill yang dia