‘Bbbhhhhooommmrrrrrr’
‘Gggggrrrrrrr’Suara dentuman amat dahsyat terdengar menggelegar di langit saat skill milik Satria menghantam skill Skyred bersama dengan empat anak buahnya. Tanah tempat mereka berdiri langsung berguncang seketika, saat itu juga riuh angin yang bergemuruh langsung bertiup bagaikan angin topan. Langit tempat mereka berdiri kini diselimuti oleh cahaya gradasi berwarna hitam lalu dibawahnya ada cahaya gradasi berwarna merah.Semua pasukan Skyred langsung tiarap di tanah sembari menutup matanya agar tidak kemasukan debu yang tersapu oleh tiupan angin yang bergemuruh. Sementara itu Satria yang masih melayang di langit terlihat menyeringai senang karena dia tahu kalau skill yang digunakan Skyred adalah skill swordman berlevel 60.“Maksimal defend!” ucap dua guardian yang ada di gundukan tanah tempat Skyred bersama dengan Squad Rone dan Squad Yell berada.“SaatSuara dentuman beruntun terdengar menggelegar saat semua serangan yang dilakukan oleh pasukan Skyred menghantam skill guardian yang digunakan Satria. Gemuruh angin kembali bertiup begitu kencang bersama dengan tanah yang bergetar pelan, ratusan sinar yang melesat terus menghantam skill guardian Satria bersamaan dengan serangan yang sangat kuat dari Rone serta Yell.‘Krek’‘Tring’Satu demi satu lapisan bayangan perisai di depan Satria mulai retak dan hancur berkeping-keping menandakan kuatnya serangan yang dilakukan oleh lawannya. Serangan yang paling kuat dan merepotkan tentunya berasal dari Rone serta Yell yang juga memiliki level 60an, kemudian serangan dari Squad Rone yang rata-rata memiliki level 50an, lalu serangan dari Squad Yell yang rata-rata memiliki level 45 lebih. Sisanya barulah serangan dari pasukan demi human yang ikut menyerang.‘Krek’‘Tring’
“Kelihatannya sudah ketahuan,” ujar Satria sambil menyeringai puas. Saat itu juga Satria memenga dua pisau hitamnya di kedua tangannya, lalu dia silangkan kedua tangannya di depan dada dengan pisau mengarah ke bawah seolah hendak menghujam.“Sudah lama aku menginginkan pertarungan seperti ini,” batin Satria. Melihat musuhnya malah berdiam seperti itu keberanian kembali muncul di pasukan Skyred, mereka langsung bergerak untuk menyerang Satria.“Slicer..” ucap Satria mulai mengucapkan skill assassin yang dikuasainya.Kedua pisaunya tiba-tiba saja diselimuti oleh cahaya gradasi berwarna hitam layaknya api hitam yang berkobar dan petir hitam yang menyambar. Tanah yang mereka pijak kembali bergetar hebat, riuh angin yang tadi sudah tenang kini kembali bergemuruh mengerikan, semua pasukan Skyred yang hendak maju mendadak berhenti karena ketakutan.“Itu adalah skill assassin level 70,” ucap
“Apa kalian mengenalnya?” tanya Rone sembari menatap Yell dan Skyred.“Tidak, aku yakin dia hanyalah player gila. Karena itu cepat perintahkan mereka untuk menyerang!” tegas Skyred.“Hahaha.. Mana teman-teman kelas X kalian yang lainnya hah! Jangan bilang kalau mereka sudah mati sebelum bertemu denganku,” tanya Satria dengan berteriak, tapi Yell dan Skyred tidak menanggapinya sedikitpun.“Jangan pura-pura tidak kenal segala. Asal kalian tahu, semua orang yang pernah menghinaku, yang pernah menyakitiku dan pernah mempermalukanku tidak akan pernah aku lupakan. Baik itu wajahnya, suaranya ataupun namanya. Aku akan mengingatnya sampai mati, sampai dendamku terbalaskan!” tegas Satria yang merasa kesal karena Yell dan Skyred tidak menanggapinya sedikitpun.“Jangan diam saja! Cepat serang orang itu segera! Jika tidak maka kalian yang akan aku siksa!” bentak Skyred sambil menghunu
“Serang!” teriak Skyred.Empat swordman langsung melesat menuju Satria sambil menebaskan pedangnya, suara dentingan terdengar berbunyi saat Satria menghalau empat pedang dari swordman yang datang menyerang. Dua lancer langsung melesat lagi melayangkan tombaknya dari atas mengincar lehera Satria, tapi dengan mudah Satria menghentakan kakinya dan melompat ke samping.Dua fighter ikut melesat dari belakangnya mengincar punggung, kali ini Satria memilih menangkis serangan musuhnya menggunakan pedang. Di saat yang bersamaan assassin tiba-tiba saja sudah ada di dekatnya sambil menebaskan pisau mereka, dari bentuknya Satria yakin kalau senjata mereka sudah di enchant dengan racun.Karena itulah Satria memilih menunduk sambil menancapkan pedangnya ke tanah dan menghantam dua assassin tersebut dengan tendangan kedua kakinya. Assassin yang merupakan player dari Squad Rone berhasil menghindar tapi assassin dari Squad Yell yang merupakan seoran
Satria berhasil membelokan serangan pukulan petir, sementara itu fighter yang menggunakan pukulan air tangannya terkena tendangan Satria hingga skillnya tidak mengenai sasaran. Satria kemudian melompat mundur untuk menjaga jarak. Tapi melihat kesempatan datang akhirnya Rone dan dua wizard serta satu sorcerer langsung menggunakan sihirnya.“Greater thunder spear!” ucap Rone. Tubuhnya langsung diselimuti enam lingkaran sihir dan tongkatnya memancarkan cahaya gradasi berwarna biru petir.“Thunder rain!” teriak seorang player dengan job sorcerer. Lima lingkaran sihir langsung muncul di sekitar tubuhnya. Tongkatnya juga mendadak diselimuti oleh cahaya gradasi berwarna biru petir.“Icy burst!”“Thunder burst!” teriak dua wizard terakhir. Empat lingkaran sihir mendadak muncul di sekitar tubuh mereka. Tongkatnya juga mulai memancarkan cahaya gradasi berwarna putih dan biru petir.
Riuh angin yang begitu dingin langsung bergemuruh mengiringi tombak hitam Satria yang melesat. Cahaya gradasi berwarna putih terus terpancar menyelimuti tombaknya, melihat hal itu dua guardian langsung maju ke depan dan menggunakan skill pertahanan miliknya. Tapi seorang player dengan job class lancer dari Squad Rone melompat ke depan seraya mengambil ancang-ancang untuk melemparkan tombaknya.“Dia meremehkan kita, itu hanyalah skill lancer level 40!” tukas lancer tersebut sembari bersiap untuk menggunakan skillnya.“Hmm.. pengetahuannya tentang skill benar-benar kurang, dia harusnya tahu kalau player level 70 menggunakan skill milik level 40 tetap saja kekuatan dan dampaknya tidak bisa disamakan dengan saat digunakan oleh level 40,” batin Satria.“Thunder lance!” teriak player tersebut sambil melesatkan tombaknya yang diselimuti oleh cahaya gradasi berwarna biru petir.“Maksimal defend!&rd
“Serang terus dia jangan biarkan lolos!” teriak Skyred.“Kalian jangan takut! Setiap orang juga pasti punya kelemahan, sekuat apapun dia!” timpal Rone sambil meminum MP potion yang dia keluarkan dari slot tasnya.“Aku memang punya kelemahan, tapi aku lebih tahu kelemahanku sendiri daripada kalian,” ujar Satria pelan sambil meminum satu lagi MP potion yang diselipkan di pinggangnya, tubuhnya masih melayang jatuh dari udara.“Sorcerer,” ucap Satria mengubah job classnya, tongkat hitam di tangannya kini menjadi tongkat sihir lagi tapi bentuknya berbeda dengan saat dia menggunakan job class wizard.“Jumlah mereka terlalu mengganggu, mending kalau mereka bisa menghiburku,” batin Satria seraya mengangkat tongkatnya ke atas.“Summon: undead king thunderia!” ucap Satria mengucapkan skillnya.Saat itu juga riuh angin kembali bergemuruh dari tit
“Fire punch!” teriak seorang fighter.“Thunder punch!” teriak satu fighter lagi sambil menghantamkan tinjunya ke tubuh undead yang memakai armor.‘Bhoommrrr’Suara dentuman terdengar saat kedua serangan mendarat ke tubuh undead, tapi pukulan mereka hanya menimbulkan asap putih saja yang mengepul. Saat menghantam armor tersebut mereka bisa merasakan kalau armor itu sudah menyatu dengan tubuh undead. Melihat hal itu Satria hanya menyeringai saja. undead yang membawa pedang petir hitam terlihat bergerak ke sisi lain menghadapi empat swordman yang menghalaunya.Kedua undead lawan juga langsung bergerak menghadapi kedua undead yang di summon oleh Satria. Suara dentuman terdengar kembali saat serangan empat swordman ditahan oleh pedang petir hitam undead thunderia. Rone yang ada di barisan belakang mulai mengangkat tongkat sihirnya ke udara untuk menyerang dua undead yang Satria panggil.&