“Kelihatannya sudah ketahuan,” ujar Satria sambil menyeringai puas. Saat itu juga Satria memenga dua pisau hitamnya di kedua tangannya, lalu dia silangkan kedua tangannya di depan dada dengan pisau mengarah ke bawah seolah hendak menghujam.
“Sudah lama aku menginginkan pertarungan seperti ini,” batin Satria. Melihat musuhnya malah berdiam seperti itu keberanian kembali muncul di pasukan Skyred, mereka langsung bergerak untuk menyerang Satria.“Slicer..” ucap Satria mulai mengucapkan skill assassin yang dikuasainya.Kedua pisaunya tiba-tiba saja diselimuti oleh cahaya gradasi berwarna hitam layaknya api hitam yang berkobar dan petir hitam yang menyambar. Tanah yang mereka pijak kembali bergetar hebat, riuh angin yang tadi sudah tenang kini kembali bergemuruh mengerikan, semua pasukan Skyred yang hendak maju mendadak berhenti karena ketakutan.“Itu adalah skill assassin level 70,” ucap“Apa kalian mengenalnya?” tanya Rone sembari menatap Yell dan Skyred.“Tidak, aku yakin dia hanyalah player gila. Karena itu cepat perintahkan mereka untuk menyerang!” tegas Skyred.“Hahaha.. Mana teman-teman kelas X kalian yang lainnya hah! Jangan bilang kalau mereka sudah mati sebelum bertemu denganku,” tanya Satria dengan berteriak, tapi Yell dan Skyred tidak menanggapinya sedikitpun.“Jangan pura-pura tidak kenal segala. Asal kalian tahu, semua orang yang pernah menghinaku, yang pernah menyakitiku dan pernah mempermalukanku tidak akan pernah aku lupakan. Baik itu wajahnya, suaranya ataupun namanya. Aku akan mengingatnya sampai mati, sampai dendamku terbalaskan!” tegas Satria yang merasa kesal karena Yell dan Skyred tidak menanggapinya sedikitpun.“Jangan diam saja! Cepat serang orang itu segera! Jika tidak maka kalian yang akan aku siksa!” bentak Skyred sambil menghunu
“Serang!” teriak Skyred.Empat swordman langsung melesat menuju Satria sambil menebaskan pedangnya, suara dentingan terdengar berbunyi saat Satria menghalau empat pedang dari swordman yang datang menyerang. Dua lancer langsung melesat lagi melayangkan tombaknya dari atas mengincar lehera Satria, tapi dengan mudah Satria menghentakan kakinya dan melompat ke samping.Dua fighter ikut melesat dari belakangnya mengincar punggung, kali ini Satria memilih menangkis serangan musuhnya menggunakan pedang. Di saat yang bersamaan assassin tiba-tiba saja sudah ada di dekatnya sambil menebaskan pisau mereka, dari bentuknya Satria yakin kalau senjata mereka sudah di enchant dengan racun.Karena itulah Satria memilih menunduk sambil menancapkan pedangnya ke tanah dan menghantam dua assassin tersebut dengan tendangan kedua kakinya. Assassin yang merupakan player dari Squad Rone berhasil menghindar tapi assassin dari Squad Yell yang merupakan seoran
Satria berhasil membelokan serangan pukulan petir, sementara itu fighter yang menggunakan pukulan air tangannya terkena tendangan Satria hingga skillnya tidak mengenai sasaran. Satria kemudian melompat mundur untuk menjaga jarak. Tapi melihat kesempatan datang akhirnya Rone dan dua wizard serta satu sorcerer langsung menggunakan sihirnya.“Greater thunder spear!” ucap Rone. Tubuhnya langsung diselimuti enam lingkaran sihir dan tongkatnya memancarkan cahaya gradasi berwarna biru petir.“Thunder rain!” teriak seorang player dengan job sorcerer. Lima lingkaran sihir langsung muncul di sekitar tubuhnya. Tongkatnya juga mendadak diselimuti oleh cahaya gradasi berwarna biru petir.“Icy burst!”“Thunder burst!” teriak dua wizard terakhir. Empat lingkaran sihir mendadak muncul di sekitar tubuh mereka. Tongkatnya juga mulai memancarkan cahaya gradasi berwarna putih dan biru petir.
Riuh angin yang begitu dingin langsung bergemuruh mengiringi tombak hitam Satria yang melesat. Cahaya gradasi berwarna putih terus terpancar menyelimuti tombaknya, melihat hal itu dua guardian langsung maju ke depan dan menggunakan skill pertahanan miliknya. Tapi seorang player dengan job class lancer dari Squad Rone melompat ke depan seraya mengambil ancang-ancang untuk melemparkan tombaknya.“Dia meremehkan kita, itu hanyalah skill lancer level 40!” tukas lancer tersebut sembari bersiap untuk menggunakan skillnya.“Hmm.. pengetahuannya tentang skill benar-benar kurang, dia harusnya tahu kalau player level 70 menggunakan skill milik level 40 tetap saja kekuatan dan dampaknya tidak bisa disamakan dengan saat digunakan oleh level 40,” batin Satria.“Thunder lance!” teriak player tersebut sambil melesatkan tombaknya yang diselimuti oleh cahaya gradasi berwarna biru petir.“Maksimal defend!&rd
“Serang terus dia jangan biarkan lolos!” teriak Skyred.“Kalian jangan takut! Setiap orang juga pasti punya kelemahan, sekuat apapun dia!” timpal Rone sambil meminum MP potion yang dia keluarkan dari slot tasnya.“Aku memang punya kelemahan, tapi aku lebih tahu kelemahanku sendiri daripada kalian,” ujar Satria pelan sambil meminum satu lagi MP potion yang diselipkan di pinggangnya, tubuhnya masih melayang jatuh dari udara.“Sorcerer,” ucap Satria mengubah job classnya, tongkat hitam di tangannya kini menjadi tongkat sihir lagi tapi bentuknya berbeda dengan saat dia menggunakan job class wizard.“Jumlah mereka terlalu mengganggu, mending kalau mereka bisa menghiburku,” batin Satria seraya mengangkat tongkatnya ke atas.“Summon: undead king thunderia!” ucap Satria mengucapkan skillnya.Saat itu juga riuh angin kembali bergemuruh dari tit
“Fire punch!” teriak seorang fighter.“Thunder punch!” teriak satu fighter lagi sambil menghantamkan tinjunya ke tubuh undead yang memakai armor.‘Bhoommrrr’Suara dentuman terdengar saat kedua serangan mendarat ke tubuh undead, tapi pukulan mereka hanya menimbulkan asap putih saja yang mengepul. Saat menghantam armor tersebut mereka bisa merasakan kalau armor itu sudah menyatu dengan tubuh undead. Melihat hal itu Satria hanya menyeringai saja. undead yang membawa pedang petir hitam terlihat bergerak ke sisi lain menghadapi empat swordman yang menghalaunya.Kedua undead lawan juga langsung bergerak menghadapi kedua undead yang di summon oleh Satria. Suara dentuman terdengar kembali saat serangan empat swordman ditahan oleh pedang petir hitam undead thunderia. Rone yang ada di barisan belakang mulai mengangkat tongkat sihirnya ke udara untuk menyerang dua undead yang Satria panggil.&
“Jika saja kalian tidak menyerang Kota Lunar dan menyiksa para penduduknya, mungkin kalian tidak akan berhadapan denganku. Karena itulah jangan salahkan aku,” ucap Satria yang melesat menuju Rone.“Skyred!” teriak Rone seolah meminta tolong karena tidak mungkin seorang wizard sepertinya bisa bertarung jarak dekat. Sementara itu Yell langsung melompat mendekati Skyred.“Thunder punch!” ucap Satria sambil menghatamkan tinjunya yang diselimuti petir ke tubuh Rone. Saat itu juga terdengar suara dentuman keras bersamaan dengan suara retaknya armor yang dipakai oleh Rone.‘Bhoomrrr’‘Krek’“Aaarrrrrggghhh!” jerit Rone kesakitan sebelum akhirnya tubuhnya menghitam dan hancur menjadi abu setelah dihantam pukulan petir level 70 milik Satria.Melihat hal itu membuat Skyred dan Yell ketakutan sampai tubuhnya menggigil, terlebih saat melihat Satri
Saat itu juga semua tawanan demi human digiring menuju Kota Lunar. Satria, Alexa dan Foxi berjalan di barisan paling depan sementara di belakangnya ada Trixi dan Luxi lalu para tawanan yang diapit oleh para pemuda dan pria warga Desa Whis. Di paling belakang berjalan dua undead yang Satria panggil, tentu saja dengan keberadaan undead itu saja tidak mungkin ada yang berani melawan lagi.Mereka berjalan terus hingga sampai ke depan pintu gerbang yang tertutup rapat. Satria langsung maju ke depan. Dia kembali mengubah job classnya ke fighter lalu menghantam pintu gerbang Kota Lunar dengan tinju kanannya. Seketika itu juga suara benturan keras terdengar, dua pintu gerbang yang terbuat dari baja terbaik dan tebal itu langsung ambruk ke depan saking kuatnya hantaman pukulan tangan kosong Satria.Ternyata di balik pintu gerbang itu sudah ada beberapa prajurit demi human yang menghadang. Mereka menghunuskan tombak dan pedangnya mengarah kepada Satria yang berjalan