/ Urban / Sang Dewa Perang Terkuat / 192. Coba Pikirkan!

공유

192. Coba Pikirkan!

작가: Zila Aicha
last update 최신 업데이트: 2025-09-18 20:14:32

Sebetulnya Reiner ataupun Riley sudah mengetahui jawaban dari pertanyaan itu.

Reiner sendiri hanya tidak ingin menerima kenyataan tapi bersama Riley dia pun berjalan lebih cepat untuk menghampiri pria dengan luka tembak di kepala di bagian tengah.

Dia berjongkok.

Dengan tatapan penuh kesedihan, Riley memegang lengan Ben yang matanya terpejam rapat itu.

Reiner membersihkan darah yang keluar dari mulut Ben. Air matanya terjatuh tanpa suara.

Riley menunduk dalam dan menjatuhkan kepalanya pada dada sahabat baiknya yang sudah mati itu.

“Maafkan aku. Maafkan aku, Ben,” kata Riley dengan suara serak.

Perasaan bersalah segera memenuhi rongga dadanya. Bagaimanapun juga, Riley berpikir bahwa ia memiliki andil atas terbunuhnya Benedict Arkitson.

Dia telah meninggalkan istana dan membiarkan semua penghuni kerajaan itu termasuk sahabat-sahabat baiknya melakukan perlawanan pada musuh serta mempertahankan kerajaan mereka sendiri tanpa dirinya.

Andai saja dia datang lebih cepat dan mengerahkan s
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • Sang Dewa Perang Terkuat    200. Mereka Akan Segera Bertemu!

    Usai mengatakan hal itu, Reiner Anderson bergegas memasuki area dalam gedung itu melalui jendela. Sementara Riley Mackenzie yang akan segera bertemu dengan sahabat baiknya tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Bahkan, para prajurit Kerajaan Ans De Lou di sekitarnya yang menyaksikan bagaimana jenderal perang mereka menjadi jauh lebih bersemangat dan hati-hati pun merasa ikut gembira.Di tengah-tengah perang yang sedang melanda kerajaan itu, para prajurit tersebut masih sempat melontarkan tanggapan mereka pada momen yang telah ditunggu-tunggu oleh hampir seluruh penghuni kerajaan tersebut.“Mereka akan segera bertemu.”“Aku tidak percaya akhirnya ini akan terjadi.”Seorang prajurit lain ikut berbicara, “Semoga tidak ada hal buruk yang akan terjadi di antara mereka.”“Oh, tentu saja tidak akan ada. Meskipun mereka memiliki masalah sebelumnya, tapi jelas-jelas mereka adalah sahabat baik. Tidak mungkin ada hal buruk yang akan terjadi.”Seorang prajurit kelas satu yang mengerti denga

  • Sang Dewa Perang Terkuat    199. Tunggu Saja!

    Jason Hoult melihat reaksi James Gardner pun tidak berani memberikan komentar apapun. Dia hanya bisa menunggu kemarahan itu mereda dengan sendirinya. James terlihat bersusah payah untuk mengontrol dirinya dengan berulang kali menarik napas dalam-dalam lalu membuangnya.Setelah Jenderal Perang Kerajaan Ans De Lou itu merasa sedikit lebih tenang, dia pun bertanya pada Jason, “Apa yang dia katakan?” “Daerah tempat persembunyian raja diserang oleh pasukan musuh. Kita kalah jumpa pasukan, Jenderal Gardner. Komandan Anderson membutuhkan bantuan Anda,” kata Jason yang berharap jika James akan langsung bertindak. James terkejut mendengar perkataan Jason dan segera menanggapi, “Ayo! Kita pergi ke sana sekarang.”Jason cukup kaget melihat perubahan yang sangat cepat tentang emosi James.Pria itu jelas-jelas sebelumnya terlihat begitu kesal dan marah. Tapi, begitu dia tahu bahwa sahabatnya membutuhkan bantuannya, ekspresi wajahnya langsung terlihat khawatir. Di tengah-tengah perjalanan mere

  • Sang Dewa Perang Terkuat    198. Bukan dari Komadan Arkitson

    Jason Hoult mengangguk patuh. Dengan begitu sangat hati-hati dia pun mulai menjauhkan diri dari area inti peperangan dan berjalan menuju ke arah bagian kanan di mana di area itu masih terlihat cukup kondusif. Sebelum pria itu melaksanakan tugas penting dari sang komandan perang darat, dia memberi pesan pada salah satu prajurit kelas satu yang menurutnya cukup kompeten, “Kau harus memblok serangan-serangan musuh yang mengarah pada Komandan Anderson dari arah kiri, Dustin.”Pria bernama Dustin Berg itu mengangguk cepat, “Iya. Jangan khawatir!”Dia juga menambahkan lagi, “Kerjakan tugasmu dan berhati-hatilah, Jason.”Jason membalas perkataan temannya itu dengan sebuah anggukan.Setelah dia yakin bahwa Dustin bisa melakukan tugasnya yang sebelumnya, Jason mulai membelah jalan dengan cara menyingkirkan beberapa pasukan musuh melalui serangan yang selalu akurat.Dikarenakan situasi yang benar-benar sangat kacau, Jason tidak bisa hanya mengambil beberapa jalan yang bersih dari peperangan.

  • Sang Dewa Perang Terkuat    197. Kita Membutuhkan Bantuannya!

    Riley Mackenzie menganggukkan kepalanya pada adik iparnya yang kala itu menurutnya terlihat jauh lebih dewasa daripada saat dia terakhir bertemu dengannya. Memang Riley meninggalkan istana sebelum Xylan dinobatkan menjadi raja Kerajaan Ans De Lou. Perubahan pada diri Xylan sangatlah besar dan hal itu tidak hanya terlihat dari betapa kedewasaan yang diperlihatkan oleh Xylan.Sudah tentu situasi dan keadaan lah yang memaksa adik iparnya yang masih begitu sangat muda itu harus menghadapi segala sesuatu secara mendadak. “Xylan, kau … cukup banyak berubah,” kata Riley yang terpukau oleh ketenangan Xylan.Sungguh awalnya dia berpikir bahwa Xylan akan terlihat kebingungan menghadapi situasi yang saat ini terjadi di istana.Akan tetapi, kekhawatirannya itu tidak terbukti. Xylan justru menunjukkan kemampuannya dalam memimpin kerajaan itu. “Kau juga telah berhasil membawa James kembali ke istana ini. Itu … sesuatu yang bahkan tidak bisa aku lakukan,” Riley melanjutkan dan tiba-tiba saja piki

  • Sang Dewa Perang Terkuat    196. Di Sini?

    Xylan Wellington yang awalnya sempat ragu-ragu langsung mendesah lega begitu Dylan Chick mengucapkan nama dari kakak iparnya. Dia tentu saja mengenali suara orang itu sebelumnya tapi dia cukup terkejut karena tidak berpikir Riley Mackenzie akan muncul di sana. Dylan Chick segera membungkuk dengan hormat, memberikan salam sekali lagi untuk jenderal perang Kerajaan Ans De Lou yang sempat menghilang selama beberapa waktu itu. Sementara para prajurit utama raja lainnya juga secara kompak sudah menurunkan senjata mereka saat melihat Riley memasuki ruangan itu.“Jenderal Mackenzie,” ucap para prajurit itu secara bersamaan dan praktis mereka memberikan penghormatan pada sang jenderal perang.Riley menganggukkan kepalanya kepada mereka dan langsung mengarahkan arah pandangnya pada adik iparnya yang menatapnya dengan tatapan agak kesal. “Kenapa? Anda kesal pada saya, Yang Mulia?” Riley bertanya pada sang adik ipar dengan tersenyum hangat. Xylan mendengus jengkel saat mendengar perkataan y

  • Sang Dewa Perang Terkuat    195. Kau, Cukup Waspada!

    Reiner Anderson begitu tampak tenang dan terlihat tidak sedikit pun tergesa-gesa untuk menghadapi para tamu yang tidak diundang itu. Pria itu malah berusaha untuk tidak terburu-buru melakukan serangan balasan pada pihak musuh yang justru begitu bersemangat untuk menyerang mereka.Serangan sudah mulai datang bertubi-tubi tetapi Reiner masih juga belum bergerak dan tidak memberi perintah apapun pada anak buahnya yang dengan setia menunggu perintahnya. Pria itu tertawa kecil hingga membuat beberapa prajurit yang berada di sekitarnya tampak takjub tapi juga bertanya-tanya. “Apa yang membuat mereka begitu sangat bersemangat?” Reiner berkomentar sembari bersedekap dengan dahi mengerut. Pria itu juga belum memakai helm pelindung di kepalanya dan membiarkan helm miliknya masih tergeletak di atas tanah begitu saja.Jason Hoult yang berdiri tepat di sampingnya terkagum-kagum melihat betapa tenangnya komandan perang darat dalam menghadapi serangan tiba-tiba yang sangat intens itu. Meskipun

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status