Share

Author's Note

Author: Zila Aicha
last update Last Updated: 2024-11-22 10:11:33

Dear, Readers

Ini Zila Aicha yang ingin berterima kasih kepada seluruh pembaca setia novel ini. 

Saya tahu, season 2 dari buku ini mungkin membuat kecewa sebagian penggemar buku ini. Namun, percayalah saya sudah berusaha membuat buku ini dengan sepenuh hati.

Bolehkah saya meminta pendapat Anda mengenai buku ini? Saya akan dengan senang hati membaca komentar Anda semua. Saran dan Kritik pun akan saya terima dengan bahagia.

Selanjutnya, saya akan membuat season 3 dari buku ini, tapi Season 3 ini akan menjadi buku dengan tokoh utama “James Gardner.”

Semoga Anda semua akan menyukainya.

Salam hangat selalu

Zila Aicha

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Oding Kodir
tidak seharusnya orang2 mencibir Riley.. karena Riley datang tidak mau denfan keberadaan bayang2 ayahnya..
goodnovel comment avatar
Razinriffat Rusyanto
Lau bule James jd jendral baru... n rely jd menantu Raja Dan mnjadi penasihat James... mcm bapak nya jga
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sang Dewa Perang Terkuat    106. Aneh Sekali!

    Hening.Reiner Anderson tidak sanggup menjawab perkataan istrinya, Mary Kesley.Sejujurnya Reiner juga tahu bila semua perkataan Mary memang benar. Dia pun juga berpikir jauh dan telah mempersiapkan diri akan kemungkinan terjadi perang saudara antara Xylan Wellington dan juga Gary Davis.Namun, tentu saja dia tidak ingin membuat Mary menjadi cemas sehingga dia tetap berusaha untuk terlihat tenang di depan sang istri.Sementara itu, Mary yang melihat sang suami hanya diam saja pun langsung mendesah penuh rasa gelisah, “Benar, kan? Aku benar. Iya kan, Rei?”Seakan baru saja tersadar dari lamunannya, Reiner membalas, “Sayang, tenanglah!”“Bagaimana mungkin aku bisa tenang, Rei? Jika perang itu pecah … di dalam kerajaan ini, bukan tidak mungkin kalau situasi istana akan kacau. Istana ini … tidak akan aman lagi untuk ditinggali dan ini ….”“Aku tahu, aku tahu. Tapi &helli

  • Sang Dewa Perang Terkuat    105. Rasa Takut

    “Ronald Wings.”Sebuah nama yang tentu saja begitu familiar di telinga Reiner Anderson. Mulut Reiner terbuka agak sedikit lantaran terlalu kaget. Dia bahkan terpaku selama beberapa saat, seolah membutuhkan waktu untuk menerima sebuah fakta yang tidak pernah dia duga sebelum.Seakan tahu bila Reiner sulit menerimanya dan mungkin mengira dia mungkin salah mendengar, James pun dengan begitu agak berat, “Kau tidak salah dengar. Ronald Wings, prajurit yang sebelumnya menjadi kepercayaan Ratu Monica.”“Ta-tapi, James. Bagaimana mungkin?” Reiner mengerang tidak percaya, lebih tepatnya tidak ingin mempercayainya.Dengan nada sedikit bergetar dia menambahkan, “Bukankah dia … kau bilang dia diutus Raja Xylan untuk menyelidiki segala sesuatu tentang Gary Davis, bukan? Lalu … lalu ….”“Raja Xylan memang sangat percaya kepadanya.” James mendesah pelan, teringat akan ekspresi sang raja muda saat dirinya memberitahu dirinya tentang perintahnya pada Ronald Wings. Reiner menegang seketika.James mel

  • Sang Dewa Perang Terkuat    104. Tidak, Tidak Sekarang!

    James Gardner menghela napas panjang, terlihat sedikit tertekan.Bagaimanapun juga, Xylan Wellington memang wajib tahu tentang kemungkinan Gary Davis menjadi salah satu ancaman yang besar baginya.Akan tetapi, dia tidak bisa begitu saja mengatakan mengenai masalah itu pada Xylan seolah apa yang dia katakan adalah sebuah masalah dengan kerajaan lain.“Masalahnya adalah … aku tidak tahu dengan pasti bagaimana Pangeran Gary sebenarnya, Rei. Aku perlu tahu semua tentang dia sebelum memberitahu Raja Xylan,” jelas James.Sungguh Reiner sangat tidak puasa dengan perkataan sang sahabat. “Apalagi yang kau perlu cari tahu, James? Bukankah semua sudah jelas? Dia kembali ke istana ini dengan menyamar menjadi pelayan. Berusaha mendekati Raja Xylan sampai akhirnya dia berhasil menjadi salah satu orang kepercayaannya. Kau masih butuh bukti apalagi?” Reiner berujar dengan berapi-api.James menggelengkan kepala lalu mendesah pelan sebelum menjelaskan, “Rei, masalah tahta itu memang sudah pasti. Maksu

  • Sang Dewa Perang Terkuat    103. James, Itu Tidak Mungkin!

    James Gardner hendak menjawab pertanyaan itu, tapi sebelum dia bisa melakukannya, dia sudah mendengar Reiner Anderson berkata, “Tidak, tidak. Rasanya tidak mungkin.”Dia menggelengkan kepala, menampakkan ekspresi tidak percaya, “Raja Keannu bukan seorang yang akan memiliki wanita lain, selain Ratu Monica. Dia itu orang yang setia. Bukankah-”“Apa aku tadi mengatakan dia memiliki wanita lain?” potong James yang kesabarannya sudah menipis mendengar ocehan Reiner.Reiner mengernyitkan dahi, “Kau bilang seseorang yang juga memiliki hak atas tahta Kerajaan Ans De Lou. Itu kan artinya dia pasti … anak dari Raja Keannu. Benar begitu kan?”James harus menggertakkan gigi demi menelan rasa jengkelnya. Dengan mata malas dia pun akhirnya berkata, “Tentu saja tidak begitu.”“Berhenti! Jangan menyela ucapanku dulu, Reiner Anderson!” James berkata dengan nada tajam saat dia melihat Reiner terlihat akan membuka mulut.Namun, begitu melihat kilatan mata James yang terlihat seperti seolah akan membanta

  • Sang Dewa Perang Terkuat    102. Tahta?

    Bukannya menjawab pertanyaannya, James Gardner malah hanya menggelengkan kepala.Reiner pun menatap sahabat baiknya itu dengan tatapan jengkel. Terlebih lagi, James tidak hanya mengabaikannya tapi malah terlihat sibuk lagi dengan dokumen-dokumen di tangannya.Ah, andai dia ini memiliki sifat barbar, Reiner tentu sudah merebut semua dokumen yang sedang dibaca oleh James tersebut dan membacanya sendiri.Namun, pria yang telah menjadi suami dari Mary Kesley itu memiliki tingat kesabaran yang cukup baik sehingga dia berusaha keras menahan dirinya.Karena jengkel, dia pun akhirnya membuang muka dan enggan bertanya lagi.Di luar dugaannya, tiba-tiba saja Reiner mendengar James berkata, “Aku … sungguh-sungguh tidak menyangkanya, Rei. Ini benar-benar mengejutkan!”Sungguh Reiner ingin sekali menenggelamkan James ke dasar lautan akibat sifat menyebalkannya.Sayangnya keinginannya itu harus dia hapus d

  • Sang Dewa Perang Terkuat    101. Ini di Luar Dugaanku!

    Usai mendengarkan perkataan Xylan Wellington- sang raja muda, sebuah senyuman cerah pun mengembang di bibir Gary Davis.Dengan hati yang dipenuhi oleh rasa lega luar biasa, dia berkata, “Sungguh suatu kehormatan bagi saya menjadi salah satu dari orang yang Anda percaya, Yang Mulia.”Xylan balas tersenyum, “Maka dari itu … tunggu apa lagi? Ayo, duduklah!”Gary mengangguk dan akhirnya mengambil tempat duduk di sebelah James. Bersamaan dengan hal itu, Ronald melempar sebuah lirikan pada Gary dengan tatapan senang, tanda dia juga merasa telah berhasil mendapatkan sebuah kepercayaan penuh dari Xylan.Beruntungnya, James Gardner, selaku jenderal perang Kerajaan Ans De Lou itu berhasil merekam kejadian langka itu.Berbahagialah kalian berdua! Tapi … ini hanya sementara, James membatin.“Baiklah, mari kita lanjutkan acara makan bersama kita!” Xylan berujar pelan.Dia memerintahkan para pelayan untuk menyajikan menu-menu lezat yang menggugah selera. Di sela-sela acara makan tersebut, tidak lu

  • Sang Dewa Perang Terkuat    100. Orang-orang Kepercayaan

    Ah, James benar-benar sedang diuji kesabarannya. Dia tidak menduga bahwa ternyata rajanya yang sekarang itu ternyata tidak hanya masih berusia sangat muda, tapi juga memiliki sifat kanak-kanak.Namun, dia sama sekali tidak keberatan dan kemudian tersenyum lalu menjelaskan, “Karena saya pun tidak tahu bagaimana menjelaskannya pada Anda, Yang Mulia.”Xylan memutar bola matanya, “Kau tidak bisa menjelaskannya atau … memang kau tidak mau, Jenderal Gardner?”James tersenyum miring sebagai tanggapan dari perkataan Xylan.Hal itu pun cukup jelas bagi Xylan sehingga dia langsung menanggapi, “Oh, baiklah. Terserah kau saja.”“Untuk sekarang aku melepaskanmu, Jenderal Gardner. Tapi … ingatlah, kau berhutang sebuah penjelasan padaku. Kau harus mengatakannya padaku begitu kau tahu caranya. Kau … mengerti?” lanjut Xylan.James menganggukkan kepala pada sang raja muda. Dia tersenyum lagi dan menjawab, “Tentu, Yang Mulia. Saya pasti akan mengatakan semuanya pada Anda.”Setelah mengatakan hal itu, Ja

  • Sang Dewa Perang Terkuat    99. Bukan Kau!

    Ketika pemuda itu sedang menggerutu lantaran kesal, tiba-tiba dia mendengar langkah kaki seseorang dari arah belakangnya.Pria yang mengenakan seragam prajurit utama raja itu meliriknya sekilas dan berkata dengan nada suara pelan, “Mereka memang mencurigai Anda, Yang Mulia. Tapi … percayalah mereka tidak akan menemukan apapun.”Gary Davis, pria muda yang masih tak melepaskan arah pandangannya pada Xylan Wellington dan James Gardner itu mendesah pelan dan segera membalas tanpa menoleh, “Kau yakin?”“Tentu saja, Yang Mulia. Saya jamin, identitas Anda tetap aman,” jawab pria itu dengan nada suara yang lagi-lagi masih begitu sangat pelan.Gary menghela napas panjang, “Baiklah, aku percaya padamu. Lanjutkan tugasmu, Ron!”“Iya, Yang Mulia,” sahut Ronald. “Mohon Anda tidak perlu mencemaskan apapun karena saya … pasti akan melakukan apapun demi melindungi Anda,” Ronald menambahkan.Gary mengangguk dan menjawab singkat, “Hm. Iya.”Ronald tidak berkata apapun lagi dan segera bergegas berjalan

  • Sang Dewa Perang Terkuat    98. Kurang Ajar!

    Jim Chesnut dengan sangat terpaksa menjawab, “Maaf, teman-teman. Aku … tidak bisa mengatakannya pada kalian.”“Maafkan aku!” ulang Jim seraya menatap penuh permohonan maaf sekaligus meminta sebuah pengertian dari teman-teman baiknya.Doris Tan menggigit bibir bawahnya dan langsung melirik ke arah dua teman baiknya. Pria yang usianya lebih tua satu tahun dari Jim itu seakan memiliki sebuah firasat kuat bahwa setelah Jim menyatakan keberatannya untuk bercerita kepada mereka, sebuah masalah akan segera timbul. Sesungguhnya dia ingin mencegah perpecahan yang mungkin akan terjadi, tapi dia ragu bisa melakukannya.Dia bisa melihat kekesalan yang mulai timbul di dalam dua pasang mata teman-teman baiknya itu.Sementara Jim yang memiliki harapan tinggi teman-temannya akan mengerti itu ternyata harus menerima kekecewaan yang besar saat dia melihat Dylan dan Ludor menatap penuh ketidaksukaan kepadanya.“Oh, jadi kau mau merahasiakannya?” Dylan bertanya dengan nada sinis.Ludor mendecakkan lida

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status