Share

SG 05

Mereka berpikir jika Shakira adalah gadis lemah, namun mereka salah. Karena ucapan Shakira tersebut memicu para preman untuk kembali menyerang membabi buta.

"Kalian semua jangan beri dia kesempatan untuk menghirup udara sampai besok. Habisi sekarang juga!" perintah ketua preman kembali membuat anak buahnya menyerang Reyhan dan juga Shakira.

Baik Reyhan atau pun Shakira melakukan perlawanan dengan sisa kemampuan yang mereka miliki. Tapi kondisi Reyhan yang mengalami cidera membuat tubuhnya berkali-kali ambruk ke lantai. 

Sedangkan Shakira terlihat kesulitan mengatasi para preman itu, karena kondisi Reyhan yang cidera. Tiada henti para preman itu menyerang seperti ingin membunuh mereka berdua. 'Mereka seperti bukan preman sembarangan. Siapa mereka sebenarnya?' batin Shakira.

Saat pertarungan itu terjadi, entah dari mana datangnya beberapa orang dengan membawa motor gede menghampiri area perkelahian. Tanpa aba-aba mereka yang baru saja datang langsung menyerang para preman dengan tak kalah brutalnya. Seperti sudah terkomando sebelumnya.

Dalam hitungan menit beberapa preman itu sudah terkapar di lantai aspal dengan kondisi babak belur. Sedangkan Shakira yang masih berusaha melakukan perlawanan tidak sempat memperhatikan siapa yang datang menolongnya.

"Kamu kira kamu sudah menang? Jangan mimpi!" ucap ketua preman itu seakan tak terima dengan kekalahannya.

Terlihat dengan susah payah mereka semua bangkit dan bersiap untuk menyerang kembali. Tapi sebuah tendangan kuat kearah sang ketua preman membuat mereka semua saling pandang dan mundur secara bersamaan. Terlihat wajah ketakutan dari para preman.

'Bukankah dia orang dari organisasi Perlindungan? Ternyata organisasi itu sudah bergerak lebih dulu.' batin ketua preman yang melihat siapa orang yang baru saja menendang dadanya dengan begitu kuat. 

"Kamu tidak apa-apa kan, Baby?" tanya orang yang baru saja datang menghampiri Ara dengan penuh rasa khawatir. 

Ara menggeleng walau ia merasakan nyeri di dadanya, mata Ara melihat kearah Reyhan yang masih kesulitan untuk berdiri. "Aku akan membantu Rey dulu, kak." ucap Ara yang di angguki lelaki muda itu.

Sedangkan lelaki muda itu menatap tajam kearah sang ketua preman, dari tatapan mata itu tersirat amarah yang begitu kuat seolah ingin melenyapkan ketua preman itu dari muka bumi.

Sedangkan Ara berlari mendekati Reyhan dan membantunya bangun lalu memapah tubuh Rey untuk mendekati motornya. Sedangkan orang yang di panggil 'kak' oleh Ara, sekilas tersenyum kearah Shakira. Lalu kembali melihat kearah orang yang ada didepannya.

"Kalian berani berbuat onar di sini? Kalian pikir berapa lapis nyawa kalian? Sehingga berani berbuat kerusuhan di wilayah ini. Dan lagi, kalian telah salah berani melukai calon istriku." desis lelaki muda itu dengan tatapan tajamnya seakan tidak ada ampun untuk mereka yang berani melukai Shakira.

Mendengar ucapan lelaki muda itu membuat mereka sangat ketakutan, bahkan mereka saling pandang memberi kode untuk segera meninggalkan lokasi. Sebegitu menyeramkan melihat lelaki muda yang kini berada didepan mereka. Lebih menyeramkan dari ancaman bos yang menyuruh mereka jika mereka gagal melaksanakan tugas.

Tidak ingin menjadi santapan lelaki muda yang kini ada di hadapannya, para preman itu dengan cepat segera meninggalkan lokasi. Bagi mereka saat ini menyelamatkan diri lebih penting dari pada terus melanjutkan perkelahian yang sudah jelas siapa pemenangnya.

Apalagi lelaki muda yang mereka ketahui adalah lelaki tak tersentuh ada di tempat itu, membuat para preman memilih untuk kabur tanpa berhasil melaksanakan tugas.

"Sebenarnya mereka siapa, Rey? Kenapa mereka menyerang kita?" tanya Ara sambil memapah Reyhan. 

"Aku juga nggak tahu." jawab Reyhan. Karena memang dirinya tidak tahu siapa mereka.

"Biar aku saja yang memapahnya, Baby." ucap lelaki muda yang tadi menolong mereka. Lelaki itu mengambil alih tugas Ara memapah Reyhan.

Ara yang mendengar ucapan lelaki muda itu pun melepaskan tangannya yang memapah Reyhan dan membiarkan lelaki yang ia panggil kak untuk menyelesaikan tugasnya. Lalu Ara berjalan ke arah motor Reyhan bersiap untuk memakai helm-nya.

"Baby, tunggu!" teriak lelaki muda itu menghentikan Shakira saat melihat Shakira bersiap untuk menaiki motor.

"Apa kak?" 

"Aku yang akan mengantarmu pulang." ucapnya.

"Nggak perlu kak, aku bisa sendiri." ucap Shakira. 

"Tidak ada bantahan, Baby." ucap lelaki muda itu memberi penekanan di setiap kata-katanya. 

Lalu lelaki muda itu menyerahkan tubuh Reyhan pada orang-orang yang ada di situ, yang tidak lain adalah anak buahnya. Lalu ia berjalan mendekati Ara yang terlihat cemberut. "Kamu adalah calon istriku, bagaimana bisa aku membiarkan orang yang aku cintai pulang sendirian setelah kejadian ini." ucap lelaki itu setelah berada di samping Shakira.

"Keselamatan kamu lebih penting dari segalanya, baby." ucap lelaki muda itu sambil memberikan tatapan lembut pada Shakira.

"Kalian! Antar Rey ke dokter. Pastikan kondisi dia aman sampai rumah sakit." perintah lelaki muda itu pada anak buahnya.

"Baik, bos Arka." jawab mereka kompak atas perintah lelaki muda yang ternyata bernama Arka itu.

Bersambung ...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status