Nata terpental ke belakang, namun dia berhasil mengendalikan tubuhnya kembali. Di kejauhan tampak Putra dan Laksmi juga masih melayang di udara, Nata sadar dia tidak tidak akan bisa menang jika pertarungan berlangsung lebih lama lagi, dia harus bisa menghemat mana miliknya sebisa mungkin. Nata saat itu juga langsung menghela nafas dalam, dia akan mempertaruhkan segalanya dalam rencana terakhirnya kini.
Setelah cukup tenang dia langsung menggunakan sihir tercepatnya untuk melesat menuju Putra, hanya sekejap mata tubuhnya sudah berada di depan Putra seraya langsung menebaskan pedang angin di tangan kanannya tapi dengan cepat Putra menangkis pedang Nata dengan pedang api di tangan kanannya.
Laksmi sendiri berusaha membantu Putra dengan menciptakan puluhan bola air kecil, tapi Nata tidak memberikan kesempatan. Dia langsung memerintahkan sihir King of Wind miliknya untuk menyerang Laksmi, burung raksasa yang terbang di langit langsung membuka ket
Namun puluhan gelombang air tiba-tiba saja tercipta diantara tubuhnya dan tubuh Putra, seketika itu juga gelembung itu meledak sampai membuat mereka berdua terpental. Nata masih melayang di udara sambil memegang bahu tangan kirinya, nafasnya tampak tersengal-sengal dan meringis kesakitan. Tapi itu tidak percuma karena dia berhasil menebas tangan Putra yang tersisa, itu artinya dia akan lebih mudah menumbangkannya.Sejauh ini penyihir healing terhebat memang hanyalah Nira yang mampu meregenerasi tubuhnya yang sudah tertebas atau terpotong, sedangkan mereka berempat hanya bisa menyembuhkan luka saja dan tidak mungkin bisa meregenerasi bagian tubuh mereka sendiri. Itu artinya kedua tangan Putra tidak akan kembali dan memudahkan Nata untuk mengalahkannya. Meski begitu tangan kiri Nata sendiri kini sudah patah, dia harus lebih waspada dan hati-hati lagi dalam menyerang.‘Kkkrreekk’Nata mencoba membetulkan tulang
Nata menghentakan kakinya ke tanah, saat itu juga tubuhnya melesat ke depan dengan menebaskan pedang angin di tangan kanannya ke arah leher Putra, tapi dengan sigap Putra menundukan kepalanya. Tapi Nata langsung melayangkan tendangan kaki kanannya, hampir saja mengenai perut Putra andaikan Laksmi tidak segera menangkap kaki kanan Nata dan menahannya dari samping.Tapi Nata tidak habis akal, dia langsung melompat ke udara dan menyentakkan kaki kanannya hingga Laksmi terbawa oleh tenaganya mendekat. Tangan kanan Nata melesat hendak mencekik leher Laksmi namun ditendang oleh kaki kiri Putra, sedangkan kaki kanannya sendiri menghantam dada Nata dengan telak.‘Gggddakkh’Nata memuntahkan darah dari mulutnya saat itu juga karena terkena serangan Putra, tapi tubuhnya tidak terpental karena kaki kanannya masih dipegang oleh Laksmi dan ditarik kembali. Kali ini Laksmi menggunakan kakinya menghantam leher Nata sampai k
Ketiga penyihir Decagram itu mulai berjalan perlahan di atas cekungan tanah yang sudah hancur berantakan, lelehan tanah yang seperti lava kebanyakan sudah lenyap setelah benturan sihir King of Wind milik Nata dengan sihir King of Fire milik Putra. Mereka bertiga terlihat sudah cukup puas setelah berhasil menggunakan sihir terlarang mind control kepada Nata, sebuah sihir terlarang yang tidak mungkin bisa dihindari oleh targetnya.Tubuh Nata sendiri masih berdiri tegak bagaikan patung, namun pandangan Kaera tiba-tiba tertuju kepada wajah Nata. Mereka bertiga mendadak terlihat kaget dan berhenti melangkah saat melihat darah mulai keluar dari tepi bibir, hidung dan telinga Nata. Mereka tidak tahu kalau itu adalah efek sihir terlarang, soul crusher yang mulai aktif menghancurkan saraf Nata secara perlahan sedikit demi sedikit.“Apa itu?” ucap Kaisin.“Entahlah, mungkin dia terluka saat menghadapi si Dewa Api
Saat menanamkan sihir terlarang itu Nata menetapkan bahwa sihir soul crusher akan aktif jika ada orang yang mengendalikan pikirannya dengan sihir terlarang mind control, itu artinya sihir itu akan gagal aktif jika pikirannya kembali bebas dari pengaruh sihir mind control. Nata mulai berpikir apakah mungkin ada orang yang bisa menetralkan sihir mind control di luar sana. Tapi rasanya tidak mungkin, sebab di buku yang Vana baca dikatakan bahwa di era Invidia hanya Arin alias Nira yang bisa menetralkan sihir tersebut. Apakah mungkin semua perkiraannya selama ini sudah salah besar terkait Arin dan Nira adalah orang yang sama? Mungkinkah Nira saat ini ada di era Superbia dan menetralkan sihir terlarang mind control yang digunakan kepadanya? Dalam waktu sekejap timbul banyak pertanyaan dalam diri Nata. Saat itu juga Nata mulai mengerahkan kemampuan sihir healing tingkat tinggi yang dikuasainya, tapi tidak ada respon apapun dalam tubuh atau lin
‘Dddhhhaammrrr’Ledakan terdengar jelas hingga tanah bergetar saat sihir-sihir itu bertubrukan satu sama lain. Debu-debu mulai mengepul diantara tiga penyihir Decagram dengan tubuh Nata yang masih terbaring di tanah, sekelebat bayangan wanita yang tidak lain adalah Elis langsung melompat dan berdiri di depan tubuh Nata.Nafasnya tampak tersengal-sengal, di beberapa titik tubuhnya terdapat luka termasuk darah yang mengalir dari tepi bibirnya. Luka-luka itu dia dapatkan setelah terkena efek benturan sihir tingkat legenda milik Nata dan Putra. Tatapan tajam Elis tertuju kepada tiga penyihir Decagram Kerajaan Iberis, sementara Kaisin, Kaera dan Kasien mengernyitkan keningnya karena terkejut ada penyihir yang tiba-tiba datang ke sana.“Kalau tidak salah, dia adalah penyihir utama Trigram Kerajaan Irish,” ucap Kaisin.“Bagaimana bisa dia tahu kalau kita akan menyerang Sang Dew
Tiba-tiba saja pandangan Elis mendadak buyar, kepalanya terasa limbung. Tubuh Elis langsung ambruk berlutut di tanah sembari memegangi kepalanya, mendadak saja ingatan milik Nata mengalir di kepalanya. Kaisin dan Kaera terlihat terkejut melihat keadaan Elis seperti itu, mereka tidak membuang kesempatan dan langsung menggunakan sihir tombak api dan air yang dilesatkan menuju Elis.‘Dddhhaammrr’Semua sihir milik Kaisin dan Kaera berhasil ditahan oleh sihir tombak api biru yang digunakan Elis. Meskipun kepalanya terasa agak sakit tapi dia masih bisa melihat serangan lawannya dengan jelas, kini ingatan Nata sejak masih di era Avaritia mulai tergambar seakan mengalir di pikiran Elis.“Apa ini? Apakah ini efek sihir soul shifters yang mulai aktif? Tidak, Nata tidak mungkin kalah begitu saja. dia pasti masih bisa bertahan,” gumam Elis.Namun Kaisin kembali melesat menuju Elis sambil
Namun tiba-tiba saja kepala Elis terasa pusing kembali, ingatan Nata yang sejak tadi mengalir di pikirannya kini mendadak berhenti. Tubuh Elis ambruk berlutut di tanah dan dari tepi bibirnya mulai keluar darah, Kasien menebaskan pedang tanahnya kembali sementara Kaera langsung melayangkan tendangannya mengincar perut Elis.‘Tttraangg’‘Dddaaggghh’‘Ssssrrreeetttzz’Elis berhasil menangkis tebasan pedang dari Kasien, tapi tendangan Kaera dengan telak berhasil mengenai perut Elis. Selain itu Kaisin yang juga menebaskan pedangnya berhasil menebas lengan kiri Elis hingga terpotong dan mengucurkan darah, semua itu terjadi karena kepala Elis yang masih terasa begitu pusing dan membuatnya tidak menyadari pergerakan Kaisin yang datang dari belakangnya.Darah mulai mengucur dari tangan kirinya yang terpotong, dari mulutnya Elis juga memuntahkan darah setelah perutnya terkena tenda
Sementara itu Elis juga langsung menghantamkan telapak tangan kanannya ke udara, tanah langsung bergetar hebat seiring dengan kobaran api putih yang melesat cepat menyongsong gelombang air yang turun dari langit Kota Buana. Kini permukaan tanah Kota Buana kembali berbentuk seperti lava setelah kobaran api putih yang digunakan Elis berhasil melelehkan permukaan tanah Kota Buana.‘Wwwrrrrr’‘Bbbhhhhoooommmrrr’Terdengar angin yang bergemuruh seiring dengan kobaran api putih yang melesat ke langit. Suara benturan terdengar jelas saat gelombang air menghantam kobaran api putih, kini langit Kota Buana langsung dipenuhi oleh kabut putih yang tercipta setelah gelombang air menguap, tapi tingkatan kedua sihir itu sudah berbeda, kobaran api putih masih terus bergerak ke langit Kota Buana pertanda sihir air tingkat tinggi Kaera tidak bisa meredamnya.‘Dddhhhooooommmmrrr’