Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas

Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas

Oleh:  Pemanis Aksara  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
3 Peringkat
175Bab
17.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Secantik apapun perempuan yang dimiiliki Mas Aryo, kalau tidak didasari dengan iman pasti selingkuh juga. Mas Aryo telah menyia-nyiakan Santi hanya memilih perempuan yang seksi dan selalu bergelayut manja di tubuhnya ketika bersua. Apakah kah Mas Aryo bisa bertahan dengan satu wanita yang sudah menuntunnya mulai dari 0 sampai sukses seperti ini? Simak kisahnya!

Lihat lebih banyak
Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
kupukupukertas
bagus, semoga sukses
2022-03-25 10:48:40
0
user avatar
Helminawati Pandia
Alurnya bikin penasaran Lanjut thor
2022-02-17 22:22:25
0
user avatar
Kariani Sukadi
Aku mampir ya bang
2022-02-09 20:13:49
1
175 Bab
Part 01: Ijab Qobul
Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 01: Ijab Qobul"Aku terima nikah dan kawinnya Meli Susanti Binti Reno Agussalim dengan mas kawin satu unit mobil seharga lima ratus juta dan lima belas gram emas dibayar tunai.""Sah."Ucapan sahabat, terdengar dari para saksi dan tamu undangan yang hadir."Alhamdulillah," ucap Pak penghulu.Doa telah berlangsung untuk mengambil berkah sekaligus mengakhiri akad nikah. Usai sudah doa yang dipandu oleh Pak penghulu."Akhirnya aku dan Mas Aryo sah menjadi suami istri. Sebentar lagi aku bakalan kaya. Nggak perlu lagi repot-repot bekerja mencari kemewahan," ucap Meli dalam hati sembari mengulas senyum."Sayang, aku berjanji akan membahagiakanmu sampai akhir hayatmu," ucap Aryo sambil mengecup kening Meli.Tamu undangan, saksi dan Pak penghulu menikmati hidangan yang di sajikan. Masih dalam suasana bahagia, Meli mendengar percakapan tamu undangannya."Ternyata suami Meli sudah
Baca selengkapnya
Part 02: Karma Mulai Menyapa
 Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 02: Karma Mulai MenyapaSesampainya di hotel, Meli merengek kepada Aryo."Sayang, aku mau bulan madu ke danau toba," rayu Meli.Aryo menghembuskan napas kasar. Baru sampai di hotel perasaannya sudah tidak enak. Dia membuka jas dan meletakkannya di sembarang tempat."Kenapa sih harus ke sana?" bentak Aryo. Dia melandingkan bobotnya di atas kursi.Meli terkejut mendengar ucapan suaminya."Biar lebih romantis dan seperti orang orang yang baru nikah."Meli duduk di atas ranjang dan membuka high heelsnya, kemudian merebahkan tubuhnya. Dia menghembuskan napas dan memejamkan mata sebentar. Satu harian sudah lelah menjadi ratu."Aku menikah bukan pertama kali? Jadi, aku harap nggak usah minta bulan madu ke sana. Lagi pula kita sudah sering melakukannya."
Baca selengkapnya
Part 03: Kiriman Poto Mesra Aryo
 Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 03: Kiriman Poto Mesra Aryo"Argh ....!" teriak Meli mengacak-acak rambutnya dan melempar semua barang yang ada di atas nakas."Baru satu hari jadi istri, Aryo. Dia sudah menderita dan ditinggal pergi olehnya.'Awas kalau kamu datang, kubuat kau menyesal!' ucap Meli dalam hati.Meli melihat ponselnya sudah penuh dengan pesan chatt dan notif pemberitahuan dari akun sosial media berwarna ungu. Meli membuka pesan chatt aplikasi gagang telepon berwarna hijau pelan-pelan.[Aryo, kawan kantorku, baru saja menikah dengan Meli. Namun, Dia memilih menghabiskan malam pertamanya bersamaku.]Sebuah caption tertulis dari status aplikasi hijau hasil tangkapan layaryang di kirim Nilma rekan kerja Meli, sebelum risaign. Meli dan Aryo satu kantor, dari situlah Meli jatuh hati pada Aryo.[Kenapa
Baca selengkapnya
Part 04: Pelakor Jumpa Pelakor
 Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 04: Pelakor Jumpa PelakorAyu terkejut mendengar ucapan Meli. "Ja-jadi ka-kamu ini sedang hamil?" tanya Ayu terbata. Mulutnya membulat seperti huruf o.Meli mengangguk dan tidak berani berkata. "Se-serius?" tanya Ayu seolah tidak percaya."Iya."Meli dengan terpaksa mengakui atas kejadian yang sesungguhnya.Ayu tidak tahu mau berkata apa, seolah lidahnya kelu. Kedua tangannya memijit keningnya, mencoba mencari solusi. Namun, tidak ketemu selain menggugat cerai."Mbak! Aku mohon informasi ini jangan sampai kepada ayah dan ibu di kampung. Aku tidak mau mereka risau dan ...."Meli menjeda ucapannya lalu memijit keningnya dan terus menangis."Apa sebenarnya yang kamu kejar dari Aryo?" tanya Ayu. Dia membetulkan duduknya, suasana tegang menyelimuti teras rumah.Meli bergeming, hanya tangisan yang bisa dia perbuat saat ini. "A-aku terpaksa
Baca selengkapnya
Part 05: Alia Berhasil Mencelakai Meli
 Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 05: Alia Berhasil Mencelakai Meli"Silahkan! Aku nggak peduli. Perlu kamu ingat! Jika kamu mau bunuh diri jangan di rumahku ini, ok!" bisik Aryo ke daun telinga Meli."Kamu sungguh kejam, Mas.""Aku tidak kejam, Meli. Aku hanya memberikan pelajaran bagi kamu yang terlalu ambisi merebut harta kekayaanku."Kata demi kata yang keluar dari tepi bibir Aryo sangat menyakitkan. Meli menelan saliva, rasanya sangat pahit laksana sepahit empedu."Meli, ayo kita pergi dari rumah ini. Aku nggak sudih kau meneruskan pernikahan ini kalau membuatmu tersiksa," ajak Ayu sambil menarik lengannya."Bagus! Akhirnya kamu mengangkut sampah dari rumahku. Asal Mbak Tahu, aku menikahi Meli untuk membuktikan tanggung jawabku kepada dia, karena aku sudah terlanjur menyemai benihku ke dalam rahimnya. Untung saja aku masih baik, mau bertanggungjawab."Mulut Ayu menganga dan berpikir sejenak. 'B
Baca selengkapnya
Part 06A
Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu Menyesal Part 06: Tak Perlu Balas Dendam "Bukan urusanmu! Lepaskan ... dan biarkan aku pergi!" Akhirnya Alia membiarkan Meli pergi begitu saja. Meli dan Ayu beranjak pergi menuju mobil. Ketika mau masuk, kaki Meli, tiba-tiba terpeleset. "Aw!" ucapnya lirih. Meli menahan sakit sambil memijit kakinya terkilir. Dia sadar kotak emasnya jatuh menggelinding menuju pagar rumah. Netranya mengikuti kotak emas itu dengan sorot mata membulat. "Meli," teriak Ayu. Ayu berlari menghampiri Meli. Dia takut janin yang dikandung Meli terjadi sesuatu di luar dugaan. "Perutku sakit sekali, Mbak," ucap Meli. Dia menahan sakit sekitar perutnya. "Kita harus ke dokter," balas Ayu sambil menuntun Meli menuju mobil. "Ko-kotak emasku menggelinding dekat pagar," ucap Meli terbata. "Kesehatanmu jauh lebih penting daripada emas itu," balas Ayu. Mereka berhenti sejenak.
Baca selengkapnya
Part 06B
  Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu Menyesal Part 06: Tak Perlu Balas Dendam   "Siapa lagi kalau bukan pria yang ada di depan mata kepalaku sendiri." Aryo menghela napas, ucapan Santi sangat membuat dirinya terpukul. Namun, dia tidak mau memperlihatkan kondisi yang sesungguhnya. "Kalau kamu pandai merawat tubuhmu seperti waktu gadis, aku tidak akan berpaling darimu." Aryo selalu berkata seperti itu sebagai senjata yang bisa dia katakan.  "Kamu mau tahu, kenapa aku tidak merawat tubuhku?" tanya Santi. Dia memancing Aryo, apakah mantan suaminya itu penasaran. "Nggak penting! Lagi pula kamu bukan istriku lagi. Ngapain aku kepo dengan mantan ...." Ucapannya sengaja dijeda. Santi merasa lega mendengar jawaban Aryo. "Mungkin pada saat ini kamu merasa di atas dan mempunyai segalanya. Sehingga lupa diri kepada seorang istri yang membawa kamu sukses dan memiliki segalanya. Kesuksesanmu itu suatu
Baca selengkapnya
Part 07A
  Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu Menyesal Part 07: Tabungan Santi dikuras Aryo "Apakah kamu mau membantu aku," tanya Meli kembali. Sorot matanya sayu mengharap uluran tangan Santi agar membantu dirinya. Santi masih berpikir menentukan pilihan yang amat berat. "Jikalau kamu tidak mau, nggak apa-apa. Mungkin wanita seperti aku tidak pantas dan tidak layak di tolong oleh wanita yang aku sakiti," ucap Meli. Matanya berkaca-kaca, lalu dia pergi melangkah. Rasa sakit yang terlahir di perutnya sudah mulai hilang. Ayu mengikuti langkah Meli menuju mobil. Sepatah kata pun tidak ada yang keluar dari tepi bibirnya. Apalagi mau meminta tolong kembali kepada Santi, dia sudah sungkan. Santi masih berusaha melawan antara perasaan dan kata hatinya. Ia memejamkan mata sejenak mencoba menenangkan hati dan pikirannya. Tiba-tiba, Aryo membuyarkan lamunannya. "Ngapain lagi kamu berdiri si situ?" Santi terkejut mendengar perka
Baca selengkapnya
Part 07B
 Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 07: Tabungan Santi dikuras Aryo "Aku bisa kok, Mbak," balas Meli keras kepala.Santi bingung mau naik apa pulang ke rumahnya. Dari tadi dia mengotak-atik ponselnya untuk pesan transportasi online, sudah dua menit tidak ada sama sekali ditemukan. Akhirnya dia luluh juga untuk membantu Meli, walaupun dalam keadaan pasrah, tapi tidak rela."Mbak, aku mau membantu menyetir mobil milik Meli," ucap Santi.Ayu berhenti dan mengarahkan tubuhnya ke asal suara itu."Se-serius?" tanya Ayu terbata. Dia laksana mendapat mukjizat yang tak disangka-sangka.Santi mengangguk dan mengulas senyum."Bu-bukan bohong 'kan?" tanya Ayu meyakinkan."Aku serius, Mbak."Sementara Meli sudah menekan pedal gas untuk melaju pergi."Meli," teriak Ayu dan Santi serentak.Ayu dan Santi berlari menghentikan Meli, agar tidak menyetir mobil itu."Meli jangan
Baca selengkapnya
Part 08A
 Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 08: Panggilan Nomor BaruPikiran Meli nanar, hatinya nelangsa. Matanya berembun membuat pandangannya tidak jelas.'Lebih baik aku mati daripada menanggung malu di dunia ini. Tidak ada lagi gunanya aku hidup,' ucapnya dalam hati.Meli menginjak tuas gas semakin kuat.  Dia menyetir mobil dengan kecepatan seratus KM per jam."Mbak, kita kok bisa kehilangan jejak?" tanya Santi. Hatinya ikut was-was terjadi sesuatu pada Meli."Kurang tahu juga, San. Mungkin dia ngebut agar kita nggak bisa mengejarnya," jawab Ayu.Ayu fokus menyetir, dia takut konsentrasinya buyar kalau terlalu berpikiran negatif memikirkan Meli."Apa sebaiknya kita berhenti sejenak?" ucap Santi. Sebenarnya dia takut mengutarakan itu, tapi Santi memberanikan diri. Niatnya untuk menelpon Alia agar membujuk Aryo menghubungi Meli. Santi yakin, kalau Aryo menelpon Meli. Dia pasti tidak beran
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status