“Jadi Nona Nira juga menggunakan rapalan sihir healing untuk menetralkan sihir tersebut?” tanya Elis seakan ingin memastikan kesimpulannya.
“Ya, tapi kelihatannya karena malu dia tidak menjelaskannya kepada orang lain. Karena itulah kebanyakan orang menyangka bahwa dia menggunakan sihir healing tingkat legenda untuk menetralkan sihir terlarang mind control tersebut, sekarang aku jadi mengerti mengapa rapalan sihir tetap ada sejak zaman dahulu hingga era saat ini. Ternyata rapalan sihir akan sangat berguna dalam situasi seperti itu,” tukas Nata sambil tertawa.
Sejak dulu Nata dan teman-temannya memang heran dengan rapalan sihir, bagi mereka semua itu merepotkan dan tidak berguna. Karena saat pertarungan terjadi nyatanya orang yang menguasai sihir tanpa rapalan akan selalu menang, bahkan rasanya lebih baik rapalan sihir itu dihilangkan saja agar para penyihir menjadi lebih kuat lagi. Untuk memastikan perbedaannya bahkan
“Aku harap mereka baik-baik saja, meskipun sudah bersiap-siap namun para prajurit Kerajaan Irish masih belum pulih sepenuhnya setelah perang tahta beberapa bulan yang lalu,” ucap Rena.“Anda tidak perlu risau, saya bisa melihat semangat juang mereka yang membara sejak berangkat ke medan perang ini. Terlebih para pemimpin pasukan anda adalah mantan pengembara yang sudah sangat berpengalaman dalam pertarungan. Yang menjadi masalah kita saat ini hanyalah para penyihir Decagram yang diturunkan Kerajaan Iberis,” timpal Wirya.“Aku dengar ada enam penyihir Decagram yang turun langsung di peperangan kali ini, apakah mereka masih belum dikalahkan?” tanya Rena.“Aku masih belum mendengar kabar lagi tentang mereka dari medan perang, yang jelas saat ini. Tiga penyihir Tetragram kerajaanku bersama Indra Suralaya dari Octagram, Nona Lia dari Trigram, bersama Nona Vana masih sedang bertarung m
Suasana di Kota Raksa yang sudah porak poranda terasa sangat mencekam, belasan ribu pasukan gabungan Kerajaan Irish, Wisteria, Thymus dan Nigella terus berperang menghadapi belasan ribu pasukan gabungan Kerajaan Iberis, Dicentra dan Fragaria. Meski empat kerajaan besar bersatu tapi pasukan gabungan Kerajaan Iberis tetap terlihat lebih unggul.Semua itu dikarenakan pasukan mereka memang jauh lebih hebat dari segi pengalaman dan strategi, terlebih pasukan Kerajaan Irish memang belum pulih sepenuhnya. Ditambah lagi pasukan Thymus dan Nigella yang memang sudah kelelahan setelah berperang cukup lama tanpa strategi yang bagus.Mental mereka juga sudah lemah setelah sebelumnya kalah saat berperang di perbatasan Kerajaan Iberis terlebih Raja Nigella dan panglimanya sendiri sudah tewas di istananya setelah diserang oleh Putra dan Laksmi. Kini Raja Thymus juga sedang kritis setelah diserang penyusup di tendanya sementara panglima perangnya sendiri sud
Tapi sesaat setelah Lutung menumbangkan sepuluh prajurit itu sekaligus tiba-tiba saja puluhan panah petir melesat ke arahnya, dengan cepat Lutung menggerakan tangannya hingga tercipta puluhan panah besi yang langsung melesat menyongsong panah petir yang mengincarnya.‘Tttaaarrr’‘Bbhhaammrr’Terdengar ledakan kecil ketika puluhan panah petir menghantam puluhan panah besi, seorang pemuda langsung melompat ke hadapan Lutung. Tak lain dia adalah salah satu penyihir Decagram Kerajaan Iberis yang bernama Near. Semua pasukan baik dari pihak Lutung atau pihak musuh langsung menjauh, mereka tidak mau terlibat dalam pertarungan dua penyihir utama kerajaan yang pasti akan sangat berbahaya.“Aku tidak pernah menyangka bisa berhadapan dengan seorang penyihir hebat yang merupakan keturunan penyihir legendaris Nona Atnis Irasaitnis,” ucap Near sambil tersenyum.“Kel
Dentuman keras terdengar kencang, riuh angin langsung bergemuruh dari titik benturan dua sihir tingkat menengah tersebut. Tubuh Near langsung terpental ke belakang karena benturan dua sihir itu terjadi tak jauh darinya karena Lutung yang sudah lebih dulu melesatkan sihir naganya tadi, tanah terasa bergetar pelan seiring dengan riuh angin yang bergemuruh bersama debu-debu yang terbawa terbang bersamanya di udara.“Sial,” gerutu Near sambil menyeka darah yang mengalir dari tepi mulutnya.“Pengalamanmu masih mentah anak muda,” tukas Lutung dari balik debu-debu yang beterbangan.Tiba-tiba saja debu-debu itu tersingkap ke samping saat belasan tombak besi melesat menuju ke arah Near, sontak saja hal itu membuat Near terkejut karena jangka waktunya sangat cepat. Tapi sekejap mata belasan tombak api dan belasan tombak angin melesat menghantam tombak besi yang datang.Ledakan kembali t
Titik-titik partikel besi mulai muncul di langit dan mulai memadat menaungi tubuh Lutung dan dua penyihir yang membantunya, sambaran petir yang muncul dari langit akhirnya terhalau oleh lempengan besi tebal yang ada di udara.‘Dddhhhaaammmrrr’Suara dentuman terdengar saat sambaran-sambaran petir itu menghantam lempengan besi yang menaungi Lutung dan dua penyihir lainnya, gelombang angin langsung tercipta dari titik benturan yang terjadi. Lempengan besi yang menaungi Lutung langsung hancur dan berhamburan menjadi partikel besi hitam yang kecil bagaikan pasir.Seorang penyihir di samping Lutung langsung membalas dengan menyatukan telapak tangannya, saat itu juga puluhan gelembung air langsung tercipta di udara di sekitar tempat pertarungan mereka. Tapi Near juga tidak tinggal diam, dia langsung membuka telapak tangan kanannya dan menggerakannya dari atas ke bawah, saat itu juga puluhan panah petir langsung ter
Near terlihat langsung waspada, tiba-tiba saja tanah kembali bergetar seiring dengan partikel-partikel besi keluar dari dalamnya. Partikel-partikel besi yang sangat kecil bagaikan debu itu mulai melayang di udara dan membentuk ribuan paku besi yang kecil, Near malah terlihat tersenyum tadinya dia pikir Lutung akan menggunakan sihir besi tingkat tinggi tapi nyatanya hanya menciptakan paku-paku kecil saja yang masih tergolong sihir tingkat dwi.“Pak tua, menghadapi sihir besi sekecil itu aku tidak perlu menggunakan sihir yang setingkat,” ledek Near.“Kalau begitu coba buktikan kesombonganmu itu,” ucap Lutung sambil menggerakan kedua tangannya.Saat itu juga ribuan paku kecil itu satu persatu mulai melesat menyerang Near dari berbagai arah, tapi Near langsung menyelimuti tubuhnya dengan sihir elemen petir miliknya. Tubuhnya kini terlihat berkilat, sambaran petir-petir kecil mulai terlihat dari sekita
Paku yang terhubung benang besi itu dia jatuhkan di sekitar tubuh dua anak buah Near yang sedang bertarung, hal itu membuat benang besi yang terhubung diantara paku itu menempel di sekitar tubuh anak buah Near. Lutung juga sengaja mengendurkan benang besi miliknya itu agar tidak disadari oleh anak buah Near, lalu terakhir puluhan paku yang tersisa semuanya adalah paku yang terhubung dengan benang besi.Sisa paku itu Lutung hantamkan ke tubuh Near, saat itu jugalah aliran petir dari tubuh Near merambat ke benang besi dari puluhan paku tersebut. Secara otomatis benang besi itu langsung mengetat dan mengantarkan petir dari tubuh Near sampai ke tubuh anak buahnya yang telah ditempeli benang besi.Near terlihat mulai kesal setelah kedua anak buahnya tumbang hangus terkena petirnya sendiri, benang besi perlahan mulai terurai setelah dua korbannya tumbang. Dua penyihir yang ada di bawah langsung mengalihkan perhatiannya kepada Near, mereka langsung
Candra langsung memutar tubuhnya seraya mengayunkan pedang di tangan kanannya ke arah belakang, namun Salaksa kembali berhasil menahan tebasan Candra menggunakan pedang di tangan kanannya. Sementara tangan kiri Salaksa langsung bergerak menebaskan pedangnya mengincar pinggang Candra, lagi-lagi Candra menunjukan keterampilannya dengan menahan lengan kiri Salaksa dengan kaki kanannya, dengan begitu pedang Salaksa tidak bisa menjangkau pinggang Candra.Salaksa langsung menghentakan kakinya dan mundur ke belakang, dia terlihat kembali mengatur kuda-kudanya. Candra juga mulai membuat posisi kuda-kudanya dengan kedua tangan memegang gagang pedangnya dengan erat, dengan mengerahkan tenaganya Candra menebaskan pedangnya secara vertikal ke arah Salaksa, tapi lawannya juga sadar bahwa itu bukanlah tebasan biasa melainkan sebuah tehnik pedang yang sudah terlatih.Salaksa segera memiringkan tubuhnya ke samping kanan, riuh angin dari tebasan Candra langs