Share

Bab 125: Rapalan Sihir yang Diremehkan

Elis hanya bisa memandang Nata dengan tatapan sedih, dia tidak menyangka jika Nata akan berkorban sejauh itu demi orang lain. Kehilangan pendengaran, penglihatan dan suara bukanlah pengorbanan yang kecil, Elis tidak yakin jika akan ada orang seperti Nata lagi di dunia ini yang rela berkorban demi orang lain yang bahkan tidak dia kenal.

“Kamu tidak perlu sedih seperti itu, semuanya sudah keputusanku. Aku malah senang karena aku masih hidup di dunia ini,” ucap Nata dalam pikiran Elis.

“Aku juga senang kamu masih hidup, tapi tetap saja aku tidak menyangka jika kamu akan berakhir seperti ini,” kata Elis seraya menyeka kedua matanya yang mulai berlinang airmata.

“Untuk menggapai kedamaian yang aku harapkan kelihatannya ini hanyalah sebuah pengorbanan yang kecil, tapi sebagai manusia terkadang kita memang egois karena hanya ingin enaknya saja. Kita ingin kedamaian, kebebasan, kebahagiaan tanpa har

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status