Setelah Arya dan teman-temannya lenyap dari Ibukota kini muncul rumor lainnya di Kerajaan Irish, beredar kabar bahwa Kelompok Abelia mulai bergerak menyerang kerajaan secara diam-diam dan salah satu korbannya adalah regu Arya yang telah dihabisi oleh mereka. Nata menganggap itu adalah kesempatan yang bagus untuk menjalankan tahap keenam dari rencananya.
Siang ini Nata dan Elena sudah bersiap untuk kembali mengunjungi ibukota Kerajaan Irish, namun kali ini mereka akan membawa Rena bersamanya. Purna sebenarnya menawarkan diri untuk ikut tapi Nata bilang kalau semakin banyak orang yang ikut maka keberhasilan rencananya akan semakin kecil, karena itulah yang akan berangkat hanya mereka bertiga saja. Nata juga sudah membuat penampilannya sama seperti yang ada di poster buronan.
Terlebih Nata juga sudah mendapatkan informasi tambahan terkait keadaan penjagaan di ibukota dari Arya dan teman-temannya. Whis juga sudah membocorkan beberapa informa
Satu minggu sudah berlalu sejak kedatangan Rena ke Ibukota Kerajaan Irish, tapi kelompok Abelia tidak diam saja. Mereka melakukan apa yang telah Nata rencanakan sebelumnya untuk menghadapi situasi paling buruk, perang melawan Setra Kaladupa dan pasukannya. Sementara itu Setra Kaladupa sendiri mempersiapkan banyak pasukannya untuk berperang, mereka banyak mencari informasi tentang kelompok Abelia meskipun sebenarnya tidak banyak yang bisa mereka dapatkan.Setra Kaladupa memerintahkan untuk menyatakan perang kepada kelompok Abelia baru setelah pasukan mereka siap, mereka pikir kelompok Abelia mungkin tidak akan keburu mempersiapkan pasukan mereka. Barulah setelah siap pasukan Setra Kaladupa yang dipimpin langsung oleh panglima perang Kerajaan Irish mulai bergerak menuju wilayah selatan kerajaan untuk menyerang tempat persembunyian kelompok Abelia.Hampir delapan ribuan prajurit bersenjata lengkap mulai bergerak, kebanyakan diantara mereka adal
‘Wwwrrr’Suara puluhan tombak angin milik Nata yang melesat terdengar bergemuruh, saat itu juga Ilya langsung menciptakan belasan tombak es untuk meredam tombak angin yang dilesatkan oleh Nata. Ilya juga dibantu oleh para penyihir lainnya, suara benturan sihir tingkatan tri itu terdengar begitu menggelegar di udara secara beruntun.Elis sendiri masih sibuk menghadapi serangan para penyihir yang melayang di dekatnya, meski begitu pergerakan lawannya jauh lebih lambat karena memerlukan rapalan untuk menggunakan sihirnya. Namun mereka tidak menyerang bersamaan, ketika temannya merapalkan mantra maka yang lainnya segera menyerang Elis dengan sihirnya.Sebuah tombak api melesat menuju Elis, tapi dengan cepat Elis langsung menciptakan tombak api biru dan menghantam tombak api lawannya sampai hancur. Namun sihir api biru miliknya jelas lebih kuat dari sihir api biasa, tombak api yang dilontarkan Elis berhasil mengen
‘Ddddhhhaaammrrr’Namun dari tubuh Nata yang berada dalam bongkahan es itu tampak muncul titik api yang semakin membesar, lalu bongkahan es itu meledak dan hancur berkeping-keping. Kini sekujur tubuh Nata terlihat sudah diselimuti api yang membara, Ilya yang melihatnya tampak jengkel. Dia tidak menyangka Nata masih mampu menggunakan sihirnya dalam keadaan seperti itu.Di sisi lain udara di sekitar medan perang juga terasa semakin panas, lantai es yang tadi menutupi tanah kini mulai mencair saking panasnya. Para penyihir yang melayang hendak mendekati Elis mendadak berhenti, mereka tertegun melihat titik-titik api biru muncul di sekitar tubuh Elis. Tak lama kemudian titik api biru itu menyatu membentuk seekor naga api biru yang membara.Beberapa penyihir mencoba untuk menyerang Elis dengan tombak api dan tombak air, tapi tombak air yang melesat itu langsung menguap seketika karena panasnya naga api biru. Sedan
“Terima kasih,” ucap Elena yang masih berada di pangkuan Nata.“Ya, sebaiknya sekarang kamu kembali untuk beristirahat. Ingatlah bahwa nanti masih ada tugas berat yang harus diselesaikan. Kami mengandalkanmu,” ucap Nata seraya menurunkan Elena ke puncak gunung es.“Ya, aku akan berusaha,” jawab Elena yang langsung menggunakan sihirnya lagi dan lenyap dari puncak gunung es.“Aku tidak menyangka jika kalian memiliki penyihir hebat yang bisa menggunakan sihir khusus teleportasi,” ucap Ilya sambil menatap Nata yang akhirnya menapak tak jauh di depan Ilya.“Aku juga tidak menyangka jika di era ini ada penyihir tangguh yang bisa menggunakan sihir es,” balas Nata. Ilya tampak mengerutkan keningnya karena bingung dengan apa yang dimaksud oleh Nata.“Penyihir es Kerajaan Irish, aku memberikanmu pilihan. Bergabung dengan kam
“Itu, sihir tingkat tinggi milik nona Ilya,” gumam Saptabira sambil menatap gunung es yang menjulang tinggi di kejauhan. Dia tidak mengerti bagaimana bisa tiba-tiba saja Ilya sudah berada sejauh itu dari medan perang dalam waktu singkat.Tapi lamunan Saptabira kembali buyar saat Purna dengan cepat melayangkan pedangnya mengincar leher, Saptabira langsung menundukan kepalanya sembari balas menebaskan pedangnya mengincar kaki Purna. Tapi dengan lincah Purna langsung melompat mundur ke belakang dan berhasil menghindari serangan lawannya itu.“Kalian memang pengecut Abelia, menyamar menjadi rekan kami bahkan sampai menyewa banyak pengembara untuk menghadapi kami!” ejek Pura Saptabira. Tapi Purna hanya tersenyum saja mendengarnya.“Berapa kali aku harus mengulanginya Pura, kalianlah yang pengecut dengan membawa ribuan pasukan hanya untuk menghadapi ratusan orang saja. Asal kau tahu, semua ini ada
Di Istana Kerajaan Irish. Setra Kaladupa sedang mondar mandir dengan raut wajah gelisah. Kepala keluarga para bangsawan serta pejabat-pejabat tinggi Kerajaan Irish hanya duduk terdiam menyaksikan kegundahan Sang Raja. Sementara itu seorang kakek tua yang membawa tongkat tampak berdiri dan berjalan ke arah kaca istana, tatapannya dengan tajam menatap ke arah selatan.“Ada apa Karmin?” tanya Setra saat melihat sang penyihir kerajaan tertangguh bergerak dari kursinya.“Ilya sudah dikalahkan,” ucap Karmin sembari berjalan kembali ke kursinya.“Sudah dikalahkan?”“Bagaimana bisa?” terdengar beberapa bangsawan dan pejabat mulai berbisik-bisik. Raut wajah mereka terlihat begitu cemas, Setra sendiri terlihat semakin khawatir. Wajah Setra tampak semakin pucat, dia duduk kembali ke kursi tahtanya lalu menghantamkan lengannya ke pegangan kursi.
Elis langsung membawa Elena pergi ke tempat yang aman sesuai dengan perintah Nata. Sementara itu Nata sendiri langsung melayang di udara dan menatap keadaan Ibukota Kerajaan Irish yang sudah sepi. Dia terlihat tersenyum senang karena tampaknya Lia, Rena dan Sebastian sudah melakukan tugasnya dengan baik.Langit sudah semakin gelap pertanda malam akan segera tiba. Matahari yang bersinar di barat tampak kelabu karena awan mendung menghalangi sinarnya. Di beberapa titik kota terlihat ada api dan asap hitam yang membumbung tinggi pertanda bekas pertarungan, tapi tidak ada satupun warga ibukota yang terlihat di sana pertanda mereka sudah mengungsi ke kota lain.Rencana Setra Kaladupa untuk menakut nakuti warga agar tidak mengungsi juga gagal karena Lia yang dibantu yang lainnya berhasil menggagalkan rencana Setra. Di kejauhan terdengar suara teriakan pasukan Abelia yang sudah semakin dekat dengan Istana. Tak lama kemudian dentingan senjata beradu
Karmin kembali melesatkan tekanan airnya ke arah Nata, tapi lagi-lagi dengan sigap Nata berhasil menghindari serangannya. Suara dentuman hebat kembali terdengar saat tekanan air yang dilepaskan Karmin malah menghantam bangunan di belakang Nata sampai hancur berkeping-keping. Nata sendiri tidak terlalu peduli dengan kehancuran yang pasti akan terjadi di Ibukota, sebab semua penduduk Ibukota sudah mengungsi ke kota lain berkat usaha Lia, Rena dan Sebastian.Tiba-tiba saja udara panas bisa dirasakan oleh Nata dan Karmin, tampaknya itu berasal dari dekat benteng istana. Seekor naga api biru tampak muncul dan menghantam benteng istana sampai hancur lebur, Nata hanya tersenyum karena kelihatannya Elis sudah datang kembali untuk membantu pasukan Abelia.Setelah benteng istana hancur, pasukan yang dipimpin oleh Purna dan Arya Surawisesa akhirnya langsung masuk dan menyerang para prajurit yang menjaga istana. Nata sendiri langsung menggunakan sihir n