Share

Bab 1196

Author: Abimana
"Jangan!"

Arjuna sudah terlambat. Rambut hitam tebal Dewi tergerai seperti air terjun hitam.

Bibir merah, wajah cantik, mata berbinar, hidung mancung, dingin nan angkuh, Dewi berdiri dengan tangan di belakang punggungnya, cantik sekaligus gagah.

"Wah ...."

"Ini ... ini ...."

"Paduka Kaisar itu seorang ... wanita?!"

"Paduka Kaisar Bratajaya adalah seorang wanita!"

Tidak hanya orang-orang di sekitar yang tercengang, tetapi semua menteri dan pangeran di tempat terbelalak dan mematung.

"Pantas saja, pantas saja!"

Tubuh Yudha gemetar, dia bergumam tanpa henti. Raut wajahnya terus berubah.

Syok, gembira, bingung, mengerti, terkejut.

Pantas saja Mahesa, yang terjatuh dari kuda dan jelas-jelas berada di ambang kematian, tiba-tiba tersadar dan naik takhta tanpa cedera sama sekali.

Pantas saja Mahesa, yang telah memiliki beberapa putri, tiba-tiba menjadi homoseksual dan tidak mau lagi menginjakkan kaki di harem.

Pantas saja Mahesa, yang dulunya sensitif terhadap panas, tiba-tiba menjadi takut di
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 1198

    Melihat para rakyat dan prajurit mengangkat tangan menuntut Dewi bunuh diri, banyak menteri juga mulai mengangkat tangan.Bahkan banyak anggota keluarga kerajaan melangkah maju, mulai melontarkan hinaan."Bisa-bisanya Arga menggunakan seorang wanita haram untuk menyamar sebelum dia mati! Sungguh keterlaluan!""Dia telah menghancurkan garis keturunan keluarga kerajaan Bratajaya! Tuhan tidak bisa menoleransi hal ini.""Bunuh diri terlalu mudah, dia harus dicabik-cabik oleh kereta perang!""Kalian bajingan!" Pangeran Maruta berteriak pada para kerabat kekaisaran. "Kalian semua ikutan membuat masalah! Mundur!"Meskipun Pangeran Maruta tidak dapat mengalah Yudha di istana, sebagai seorang pangeran, dia benar-benar dominan di antara para kerabat kerajaan.Tanpa Pangeran Maruta, penindasan Yudha terhadap mereka akan makin parah. Banyak dari mereka bahkan tidak akan dapat menikmati kekayaan dan kehormatan. Mereka mungkin akan kehilangan nyawa mereka.Semua kerabat kekaisaran menundukkan kepala

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 1197

    Amira menoleh untuk menatap Arjuna, tatapannya mulai menjadi rumit. Saat ini, Amira mengagumi Dewi sekaligus merasa sedikit kecewa.Dilihat dari reaksi Arjuna, dia pasti sudah lama tahu bahwa Dewi adalah seorang wanita.Selain Ratu Negara Pulantara, Amira selalu merasa dirinya paling menonjol dalam hal status dan karakter di antara istri-istri Arjuna, tetapi sekarang ....Amira kembali menatap Dewi.Dewi masih berdiri dengan postur yang sama. Dia sama sekali tidak terpengaruh oleh berbagai tatapan dan kata-kata di sekitar.Tak tergoyahkan!Angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya, menerbangkan helaian rambutnya yang jatuh, menyebabkan ujungnya sedikit melayang.Amira tak kuasa menahan diri untuk tidak goyah. Wanita yang biasanya angkuh dan sombong itu menundukkan kepalanya kepada seorang wanita untuk pertama kalinya.Karena, saat ini Dewi tampak seperti dewi baginya.Siapa pun yang dihadapinya, tatapan apa pun yang diterimanya, tatapan mata Dewi tetap dingin dan acuh tak acuh. Tatapannya ber

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 1196

    "Jangan!"Arjuna sudah terlambat. Rambut hitam tebal Dewi tergerai seperti air terjun hitam.Bibir merah, wajah cantik, mata berbinar, hidung mancung, dingin nan angkuh, Dewi berdiri dengan tangan di belakang punggungnya, cantik sekaligus gagah."Wah ....""Ini ... ini ....""Paduka Kaisar itu seorang ... wanita?!""Paduka Kaisar Bratajaya adalah seorang wanita!"Tidak hanya orang-orang di sekitar yang tercengang, tetapi semua menteri dan pangeran di tempat terbelalak dan mematung."Pantas saja, pantas saja!"Tubuh Yudha gemetar, dia bergumam tanpa henti. Raut wajahnya terus berubah.Syok, gembira, bingung, mengerti, terkejut.Pantas saja Mahesa, yang terjatuh dari kuda dan jelas-jelas berada di ambang kematian, tiba-tiba tersadar dan naik takhta tanpa cedera sama sekali.Pantas saja Mahesa, yang telah memiliki beberapa putri, tiba-tiba menjadi homoseksual dan tidak mau lagi menginjakkan kaki di harem.Pantas saja Mahesa, yang dulunya sensitif terhadap panas, tiba-tiba menjadi takut di

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 1195

    "Sebenarnya aku yang memfitnah atau bawahanmu yang punya nyali, Komandan Ratna?"Pertanyaan Yudha membuat Ratna terdiam.Kini Dewi memiliki Arjuna, Ardian, Galang dan dukungan Pasukan Patroli, dia bukan lagi boneka yang bisa dikendalikan sesuka hati oleh Yudha. Sejak Arjuna menjadi Perdana Menteri Kiri, Dewi telah mengusir Pengawal Kekaisaran Garda Depan dari istana.Sekarang, hanya Pengawal Kekaisaran Ratna yang tersisa di istana.Dua kalimat pendek Yudha telah melibatkan Ratna. Jika Dewi ingin membunuh Nayla, maka Ratna juga akan mati."Ratna, mohon selidiki secara detail. Jika itu Pengawal Kekaisaranku, aku akan segera mempersembahkan kematianku sebagai penebusan dosa!" ucap Ratna yang segera berlutut.Maksud Ratna jelas. Dia berharap Dewi tidak mempertimbangkan dirinya. Ini adalah kesempatan langka. Jika benar-benar bawahannya yang melakukannya, Dewi bisa saja membunuhnya."Paduka Kaisar, kesempatan ini langka. Sekali hilang, tidak akan ada lagi." Ratna memohon kepada Dewi. Jika ke

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 1194

    Dewi mengangkat tangannya."Plak!"Telapak tangannya mendarat keras di wajah Nayla, langsung meninggalkan bekas telapak tangan di wajahnya yang cantik dan memikat.Jejak telapak tangan itu terlihat jelas dan berwarna merah terang, menunjukkan betapa kuatnya kekuatan yang digunakan Dewi."Ah!" teriak Nayla kesakitan. Nayla baru saja melahirkan, tubuhnya masih sangat lemah. Tamparan Dewi membuatnya pusing, dia bahkan tidak bisa berlutut dengan benar. Dia langsung jatuh ke pelukan pengasuh yang ada di sampingnya.Nayla menyentuh wajahnya. Dia bertanya kepada Dewi dengan ekspresi bingung, "Yang Mulia, kenapa Anda melakukan ini?"Dewi menunjuk Nayla sambil mengumpat, "Dasar pelacur tak tahu malu! Kamu telah berselingkuh dan masih berani berpura-pura diperlakukan tidak adil? Kamu bahkan berani membawa anak itu ke sini?"Kata-kata Dewi bagaikan sambaran petir, mengejutkan semua orang."Apa? Apa? Apakah kalian mendengar apa yang dikatakan Paduka Kaisar?""Ya, kami mendengarnya! Paduka Kaisar b

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 1193

    Dewi dipenuhi penyesalan, Arjuna juga merasakan sedikit penyesalan.Melewatkan kesempatan ini, kelak akan lebih sulit untuk membunuh Yudha dan Kemil.Keluarga Yudha sudah merupakan keluarga yang berjasa selama berdirinya Bratajaya. Setelah memupuk pengaruh mereka begitu lama, kekuasaan mereka mengakar kuat di berbagai bidang.Bahkan jika Yudha dan Kemil kini menjadi rakyat jelata, selama mereka hidup, keluarga Yudha pada akhirnya akan bangkit kembali.Selain itu, Nayla telah melahirkan seorang pangeran. Pangeran ini lahir dari Permaisuri dan merupakan putra pertama Dewi setelah dia naik takhta. Menurut peraturan, putra Nayla pasti akan dinobatkan sebagai Putra Mahkota.Yudha dan kelompoknya bahkan tidak perlu melakukan apa pun. Selama mereka mempertahankan hidup mereka, beberapa dekade kemudian, atau mungkin bahkan kurang, begitu Putra Mahkota ini naik takhta, keluarga Yudha akan segera mendapatkan kembali kekuasaan absolut di kerajaan istana.Arjuna menatap bayi dalam gendongan Nayla

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status