Share

Bab 389

Author: Abimana
"Dalam kompetisi ini, Hendra dari Kabupaten Sentosa melakukan pelanggaran, Arjuna dari Kabupaten Damai menang!"

Setelah jasad Hendra dibawa pergi, Tomo yang mewakili gubernur pun mengumumkan dengan suara keras.

"Berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak, seluruh harta keluarga Tamael akan dikembalikan ke Kabupaten Sentosa, ditambah dua toko daging milik keluarga Bani di Kabupaten Damai."

Begitu Tomo selesai berbicara, Sugi melangkah maju lalu berkata, "Pak Tomo, ada pembunuh di lokasi kompetisi. Kabupaten Damai tidak mengambil tindakan pencegahan yang tepat dan menyebabkan hilangnya nyawa. Pertandingan ini tak bisa dihitung."

"Tak bisa dihitung!"

"Tak bisa dihitung!"

Warga Kabupaten Sentosa melambaikan bendera sembari bersorak.

Melihat kejadian ini, penasihat hukum Sugi segera mengangkat tangannya lalu berteriak, "Kabupaten Damai, kembalikan nyawa Tuan Hendra!"

"Kabupaten Damai, kembalikan nyawa Tuan Hendra!"

"Kabupaten Damai, kembalikan nyawa Tuan Hendra!"

Sebagian besar penont
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Hasanudin Along
terlalu bertele tele berulsng ulang.
goodnovel comment avatar
amlin
kok makin lol penulisan ceritanya, terlalu banyak menghayal si penulis
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 846

    Setelah yang kedua, ada yang ketiga. Sekelompok orang pun berlutut di depan Arjuna.Sebelum Arjuna berbicara, Amara yang ada di sebelah sudah berbicara lebih dulu."Ck!" Amara mencibir, lalu berkata dengan nada dingin. "Sungguh pria yang kejam. Mentang-mentang punya ahli hebat, dirinya boleh mengabaikan nyawa orang-orang. Anak kecil dan orang tua pun tidak mau diselamatkan."Amara sengaja.Dia sengaja memancing kemarahan publik.Benar saja ...."Dia begitu dingin dan tidak berperasaan, bahkan tidak mau menolong anak kecil dan orang tua. Apa yang kita takutkan?"Seseorang memulai, maka orang lain menanggapi."Ya, lagi pula kita akan mati juga jika terjebak di sini. Mari kita makan enak sebelum kita mati.""Jangan memohon di sini. Kita cari saja. Pondok Salju begitu kecil. Apakah kita takut tidak dapat menemukan tempat makanan disembunyikan dengan begitu banyak orang?"Sekelompok besar orang di ruangan itu pergi dengan cepat."Dewata Pedang!" panggil Arjuna.Khawatir Dewata Pedang Kuning

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 845

    Dewata Pedang Kuning tidak melukai manusia biasa. Pria berbekas luka itu mengira reputasi Dewata Pedang Kuning hanyalah palsu. Dia merasa dirinya memiliki lebih banyak orang, jadi tidak peduli seberapa kuat Dewata Pedang Kuning, Dewata Pedang Kuning tidak mungkin melawan ratusan orang.Sedangkan Arjuna tampak lembut dan halus, jadi pria berbekas luka itu tidak takut dan sangat sombong.Dia ingin mendapatkan semua makanan di Pondok Salju, serta mengendalikan nasib ratusan orang, dan menyelamatkan Amara pada saat yang sama.Kekuasaan, wanita cantik, makanan.Dia menginginkan semuanya.Arjuna mengangkat kepalanya, melihat pria berbekas luka itu dengan datar. "Dari nada bicaramu, kamu sangat hebat.""Pemimpin Jaka." Pria berbekas luka itu tampak bangga.Wow! Arjuna mengacungkan ibu jarinya. "Nama ini sangat mendominasi!"Sialan!Dewata Pedang Kuning hampir mengalami luka dalam.Ini seharusnya satu-satunya kesenangan dari terjebak di tempat ini.Melihat orang bodoh ternyata cukup menyenangk

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 844

    "Bam, bam, bam!"Suara pintu dan jendela yang digedor makin keras. Dewata Pedang Kuning memiliki keterampilan yang mendalam, jadi situasinya lebih optimis.Disa dan Ayumi berada dalam situasi yang lebih sulit."Ayumi, tunggu dulu, aku akan memindahkan kasur.""Tidak perlu." Arjuna melambaikan tangannya, meminta Disa dan Ayumi untuk membuka pintu."Buka pintu?" Disa menggelengkan kepalanya dengan keras. "Tidak boleh, Tuan."Semua orang di luar sangat membenci Arjuna sehingga mereka berteriak akan membunuh Arjuna. Membiarkan mereka masuk bisa membahayakan Arjuna."Bisakah kalian bertahan selama dua jam atau empat jam?"Ketika nyawa dipertaruhkan, manusia nekat melakukan apa saja.Jahatnya sifat manusia adalah hal yang paling menakutkan di dunia."Tuan, selama aku masih hidup, aku akan bertahan selamanya. Aku tidak akan membiarkan orang-orang di luar sana menyakitimu sedikit pun. "Disa mengepalkan tangannya erat-erat.Melihat Disa yang penuh tekad dan serius, Arjuna merasa terharu sekali

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 843

    Tangan Disa tiba-tiba berhenti di udara. Tamparan kedua yang hendak mendarat di wajah Amara pun berhenti.Dia menahan napas, menunggu jawaban Amara dengan cemas.Arjuna tidak bisa menahan diri untuk tidak menajamkan telinganya.Mereka akan segera tahu keberadaan Dira, jadi agak bersemangat."Liontin giok ini ....""Bam!"Tiba-tiba, sebuah balok salju menerobos jendela, melayang masuk."Ah!"Amara sangat dekat dengan jendela, balok salju mengenai kepalanya, membuatnya berteriak kaget."Bam!"Kali ini, batu yang dilempar masuk."Hati-hati!"Amara merasa tubuhnya kehilangan keseimbangan, lalu dia jatuh ke dalam sebuah pelukan yang kuat.Pikirannya kosong, seolah dibekukan, Amara menatap Arjuna dengan linglung.Matanya besar seperti bintang, emosinya berubah dengan cepat.Bingung, tidak percaya, tidak mengerti."Kamu ...." Mata Amara bergerak. "Kenapa kamu menolongku?"Jika Arjuna tidak menarik tepat waktu, kepalanya pasti sudah berdarah.Arjuna mendorong Amara menjauh darinya, kemudian di

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 842

    Meskipun dia menghabiskan setiap hari dalam sanjungan para pria, Amara belum pernah melihat pemandangan penuh cinta dan kasih sayang semanis itu.Amara curiga dirinya salah lihat sehingga dia berbalik untuk melihat lagi.Arjuna membantu Disa menyingkirkan rambutnya, adegan Disa tersenyum manis pada Arjuna kebetulan terlihat oleh Amara.Sial!Amara dengan cepat memalingkan wajah, lalu menepuk dadanya beberapa kali.Bisa-bisanya itu benar.Apakah benar-benar ada pasangan yang begitu saling mencintai di dunia ini? Seorang pria benar-benar bisa bersikap begitu lembut kepada istrinya?Bukankah Arjuna itu bajingan yang tidak bisa dimaafkan?Ayumi melihat Arjuna sudah bangun dari depan pintu. Dia dengan cepat berlari ke kamar, mengambil sisa bubur yang ada di kamar, berlari ke dapur, memanaskannya, kemudian membawanya kembali ke kamar."Bubur datang.""Berikan kepadaku." Disa segera mengambil bubur dari tangan Ayumi."Terima kasih atas kerja kerasmu." Arjuna mengangguk pada Ayumi."Sama-sama.

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 841

    "Dasar pria biadab, hanya ingin hidup sendiri." Amara menunjukkan sikap cemooh terhadap kekukuhan Arjuna."Arjuna, memang ada anak-anak di luar. Mereka sudah lapar selama sehari. Tidak masalah berbagi sebagian kepada mereka."Dewata Pedang Kuning juga merasa perilaku Arjuna agak tidak pantas.Arjuna tidak segera membalas perkataan Dewata Pedang Kuning. Dia memberi isyarat kepada Disa untuk memapahnya berdiri."Tetap tidak boleh."Arjuna, yang duduk bersandar dalam pelukan Disa, bersikeras dengan pernyataannya sendiri.Sebelum dia koma kemarin, dia mendengar Disa dan yang lainnya mengatakan bahwa ada longsoran salju di luar.Penginapan adalah bangunan kayu tiga lantai, sedangkan Restoran Khazanah Rasa setinggi lima lantai. Keduanya luas. Jika runtuh bersamaan, di zaman kuno tidak ada alat penggali modern, entah akan memakan waktu berapa lama bagi orang-orang di luar untuk menyelamatkan mereka. Bisa saja sepuluh bulan.Sekarang ada longsoran salju pula, penyelamatan benar-benar sulit dil

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status