Share

Bab 732

Author: Abimana
"Hiss!"

Kuda yang terkejut pun mengangkat kaki depannya tinggi-tinggi.

Wakil jenderal yang berlari ke depan mendengar suara itu pun mengendalikan kudanya. "Jenderal, apa yang terjadi?"

Maruli tidak menjawab wakil jenderal itu. Dia menarik kendali kuda, memutar kepala kudanya, kembali ke jembatan terapung.

Kali ini, pandangannya tidak tertuju pada sungai, melainkan pada semak-semak di sisi jalan.

"Jenderal, maukah aku utus orang untuk mencari di semak-semak?"

Pertanyaan wakil jenderal itu membuat para prajurit patroli yang bersembunyi di semak-semak menjadi gugup, bahkan tidak berani bernapas.

Mereka takut jika mereka bernapas terlalu keras, topi cabang di kepala mereka akan bergoyang, kemudian mereka akan ditemukan oleh Maruli dan yang lainnya.

Ardian menggunakan gerakan tangan untuk menyuruh semua prajurit patroli bersiap untuk menghadapi pertempuran.

Setelah menerima instruksi dari Ardian, semua prajurit patroli memegang erat senjata mereka, siap bertempur dengan Pasukan Kota Teratai
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 854

    Johan melirik makanan yang mereka dapat.Nasi, mi, kubis, asinan kubis, dan daging. Akan tetapi bukan daging sapi, melainkan daging ayam dan bebek yang sangat sedikit.Semua makanan ini harus dimasak baru bisa dimakan.Bahkan asinan kubis pun harus dimasak, karena asinan kubis sudah lama dikeluarkan dari ruang bawah tanah, sudah membeku.Tanpa panci, rasanya percuma saja makanan-makanan ini."Pantas saja dia begitu baik hari ini, mau berbagi makanan dengan kita. Ternyata dia masih begitu kejam," kata ibunya Johan dengan marah."Benarkah begitu?" tanya Disa pada Ayumi.Ayumi mengangguk. "Pokoknya mereka menyimpan semua alat yang bisa digunakan untuk memasak.""Bisa-bisanya!" Disa menggertakkan gigi, lalu memelototi rumah tempat Ilham berada. "Mereka jahat, maka kita tidak perlu bersikap baik. Ayumi, ayo!"Disa mengambil granat, memanggil Ayumi, lalu berjalan ke luar."Kembali!"Arjuna, yang sedari tadi diam, pun menghentikan mereka."Tuan, mereka menyimpan pancinya, aku hanya pergi meng

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 853

    "Ibu, tunggu aku di sini. Aku akan mencari kayu bakar."Johan yang sebelumnya jujur dan berbakti, kini menjadi serius dan tegas.Ibunya Johan ingin berbicara, tetapi dia terkejut dengan ekspresi putranya. Mendiang suaminya juga seperti ini ketika sedang serius."Johan ...." Ibunya Johan berlinang air mata."Hei!" Dewata Pedang Kuning, yang lama terdiam, berkata, "Bawel sekali. Lagi pula, kalian hanya berdua. Gabung saja dengan kami.""Lihat dia, begitu lemah. Kalau dia pergi mencari kayu bakar, entah dia bisa kembali atau tidak. Jika dia tidak kembali, seseorang akan menangis lagi. Aku paling benci mendengar orang menangis."Mungkin takut Arjuna tidak setuju, Dewata Pedang Kuning pun menambahkan kalimat terakhir."Karena ini saran Dewata Pedang Kuning, maka bagus!" Arjuna tersenyum.Sebenarnya, Arjuna memang bermaksud begitu sejak dia meminta Disa untuk menggendong ibunya Johan.Saat itu cuaca sangat dingin. Johan dan ibunya tidak akan bertahan lebih dari tiga hari tanpa tempat berlind

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 852

    "Johan, maafkan Ibu. Ibu sudah menyusahkanmu." Ibunya Johan menatap Johan dengan penuh penyesalan.Tahun lalu, Ilham memperkosa anak gadis seorang teman ibunya Johan. Setelah memperkosanya., Ilham tidak menikahi gadis itu. Dia bahkan mengatakan bahwa gadis itu yang merayunya. Gadis itu tak tahan dengan kritikan sehingga gantung diri. Ibu dari gadis itu tak terima kematian putrinya, kemudian ikut mati bersamanya.Sejak saat itu, ibunya Johan ingin muntah ketika melihat Ilham."Ibu, jangan khawatir. Aku juga tidak ingin bersama Tuan Ilham," kata Johan.Johan juga membenci perbuatan Ilham, tetapi dia tidak menunjukkannya saja.Dia telah belajar keras, berharap bisa lulus ujian kekaisaran, meraih kehormatan, kemudian meminta Kaisar kembali ke Kota Harmonika untuk memenggal kepala Ilham."Intinya, Ibu sudah membuatmu menderita. Tanganmu ini ...." Ibunya Johan dengan lembut menggenggam tangan Johan, dengan ekspresi penuh kasih sayang. "Digunakan untuk membalik buku, bukan untuk mencari kayu

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 851

    "Hah?"Ilham tertegun, tetapi dia segera tersadar. "Nona Amara, meskipun kamu tidak melarikan diri bersama kami dari Restoran Khazanah Rasa, kamu berbeda dari mereka. Kamu juga dari Kota Harmonika, kamu boleh bersama kami."Ilham mengira Amara salah paham, jadi dia buru-buru menjelaskan. Sambil menjelaskan, dia membungkuk, mendekati Amara, lalu mengendus dengan kuat."Hmm ...." Ilham mendesah berulang kali. "Benar-benar, Nona Amara memang bagaikan dewi yang turun ke dunia, aura surgawinya benar-benar menerangi sekitar. Hanya dengan mendekatinya, hati terasa bergetar, penuh sukacita, bagaikan bunga mekar dan gelombang perasaan yang mengalir deras, jantung terasa berdebar tak tertahankan."Ilham memuji dengan puisi, menumpuk kata-kata indah. Tujuannya untuk menunjukkan bakatnya yang luar biasa di depan Amara.Namun dia terlalu tidak sabar sehingga langsung mengungkapkan pikiran kotor dalam hatinya.Jantung terasa berdebar tak tertahankan.Jantungnya benar-benar berdebar tak tertahankan s

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 850

    "Pengurusnya tidak boleh berupa orang luar yang tidak diketahui asal usulnya.""Benar sekali, tidak boleh berupa orang yang tidak diketahui asal usulnya."Para pelayan di sekitar Ilham segera menimpali."Kalau begitu menurutmu siapa yang cocok menjadi pengurusnya, Tuan Ilham?"Seseorang di antara kerumunan orang yang selamat bertanya dengan keras.Ilham mengangkat sebelah alisnya, dia sudah menunggu kalimat ini.Begitu pria itu selesai berbicara, Ilham segera memberi isyarat kepada para pelayan di sekitarnya dengan tatapannya."Keluarga Sanjaya memiliki banyak bisnis. Tuan muda kami telah berpartisipasi dalam manajemen dan setiap bulan pergi inspeksi."Bukan inspeksi, melainkan mempermainkan para pegawai wanita di toko.Semua orang di Kota Harmonika tahu tentang hal ini, tetapi tidak ada yang berani mengungkapkannya karena takut menyinggung Ilham."Jadi ...." Pelayan itu melanjutkan. "Pengurus terbaik adalah tuan muda kami.""Kita semua berada di perahu yang sama, kalian ...." Ilham me

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 849

    "Sekalipun semua makanan harus dikelola dan didistribusikan secara merata, kenapa harus kamu yang mengelola dan mendistribusikannya? Kamu pikir kamu siapa?"Seorang pria berpakaian sutra dan satin, mengenakan mahkota mutiara dan emas bertanya kepada Arjuna dengan arogan.Pria ini adalah Ilham Sanjaya, putra tertua dari Keluarga Sanjaya yang terkenal di Kota Harmonika.Mengandalkan kekayaan dan kekuasaan keluarganya, Ilham dikenal sebagai pengganggu kecil nomor satu di Kota Harmonika. Dia biasanya menindas pria dan wanita, melakukan segala macam kejahatan.Terhadap Ilham, prefek Anggoro hanya menutup sebelah mata.Ilham sudah lama tidak senang dengan Arjuna.Restoran Khazanah Rasa punya aturan. Selain pendengar beruntung yang dipilih oleh Amara, orang yang memberi perak terbanyak juga akan meminta Amara memainkan piano untuk dia seorang.Namun, hanya ada satu setiap tahun.Ilham mulai menghabiskan banyak uang untuk tiket di awal tahun, akhirnya dia mendapat posisi pertama bulan ini di a

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status