Share

Bab 91

Author: Abimana
Hari ini mereka menerima 208 tael untuk mengajarkan keterampilan memasak ikan, 201 sen untuk menjual 67 ekor ikan bakar. Ditambah sisa 400 sen dari sebelumnya, seharusnya mereka memperoleh 208 tael 601 sen hari ini.

Dia membayar keluarga Arkana 50 sen untuk memancing, menghabiskan 30 tael untuk membeli kereta, serta menghabiskan 3 tael untuk membeli gandum, daging, minyak dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

Saldo di rekening mereka sekarang adalah 175 tael 551 sen.

"Hm."

Arjuna mengangguk puas. "Kita punya cukup uang untuk memperbaiki lima rumah."

"Ya!" Daisha juga sangat senang. "Nanti aku dan Kak Disa bisa tidur di kamar lain."

"Hm?"

Arjuna tiba-tiba membuka matanya.

Ada yang salah!

"Kenapa? Kalian tidak mau tidur sekamar denganku?"

Kalau begitu untuk apa dia merenovasi begitu banyak kamar?

Dia harus merenovasi tiga kamar seperti yang direncanakan semula. Satu kamar tidur, satu ruang utilitas dan satu dapur sudah cukup.

"Bukan, bukan!" Daisha menggelengkan kepalanya berulang kali, kem
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 561

    Pada hari kedua pernikahan, Selir Bijaksana Intan dituduh tidak suci. Gelarnya dicabut, dia diturunkan pangkatnya menjadi pembantu rendahan di Departemen Pencuci Pakaian.Keluarga Ardian mengalami bencana yang tidak terduga karena menipu Kaisar.Yudha agresif, ingin Dewi menghukum keluarga Ardian.Untungnya, kekuatan Arga saat itu lebih unggul. Ditambah Danis dan Ardian memiliki hubungan pertemanan yang dalam sehingga nyawa dan gelar Ardian terselamatkan.Namun, kekuatan militernya dilepas, Pasukan Harimaunya dibubarkan, dibagi menjadi berbagai pasukan di Bratajaya. Ardian mempertahankan gelarnya, tetapi gelarnya hanya sekadar pajangan. Dia tidak memiliki kekuasaan nyata sama sekali.Putra Ardian, Galang, tidak seberuntung itu. Dia diturunkan pangkatnya dari jenderal tingkat ketiga menjadi sekretaris tingkat kelima. Seperti ayahnya, jabatannya hanya sebatas nama saja.Istri Ardian sangat mencintai putrinya. Ketika dia mendengar putrinya diturunkan jabatannya menjadi pembantu di Departe

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 560

    Gelar selir yang diberikan haruslah salah satu gelar baik yang telah diputuskan oleh kaisar sebelumnya.Karena pada saat itu, Pasukan Harimaunya Ardian kebetulan sedang dirotasi kembali ke ibu kota bersama Pasukan Serigalanya Danis.Dengan adanya pengekangan Pasukan Harimau Ardian, Yudha tidak berani bersikap terlalu lancang.Pada hari pernikahan, kaisar biasanya akan pergi ke kamar tidur Permaisuri.Akan tetapi, Dewi membenci Yudha saat itu, jadi dia tidak pergi ke kamar Permaisuri malam itu, melainkan pergi ke istana Selir Bijaksana Intan.Ketika Arga mengetahuinya keesokan harinya, dia pun meledak. Dia berkata, "Paduka Kaisar, kamu seharusnya mengikuti aturan. Kamu tidak boleh mendatangi Selir Bijaksana Intan secara impulsif karena membenci Yudha.""Tindakanmu tidak hanya merugikan Selir Bijaksana Intan, tapi juga seluruh keluarganya."Dewi baru naik takhta dalam waktu singkat sehingga tidak memahami seluk-beluk pertikaian istana. Biarpun dia salah langkah sedikit saja, dia harus me

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 559

    Ketampanan bukan hal yang utama, yang utama adalah auranya.Kuat dan lurus.Seperti yang dikatakan saudari-saudarinya.Arjuna yang sekarang benar-benar berbeda dari Arjuna yang sebelumnya.Sedikit demi sedikit dan dengan hati-hati ....Dewi mendekati Arjuna.Saat kepalanya bersandar di dada Arjuna, Dewi sebenarnya iri pada Disa dan Daisha.Setiap malam, mereka bisa berbaring di dalam pelukan Arjuna secara terang-terangan.Arjuna adalah orang yang mudah tertidur, apalagi dia juga sangat lelah.Tak lama kemudian, dia sudah tertidur.Awalnya, Dewi mengira dia tidak akan bisa tidur. Tak disangka dia tiba-tiba juga mulai merasa mengantuk.Karena sekarang dia bisa tidur sambil memeluk istri lagi, Arjuna tidur nyenyak dan bermimpi indah."Istriku wangi sekali."Arjuna yang sedang berbicara dalam tidurnya, memeluk Dewi, kemudian menarik wanita tersebut ke dalam pelukannya.Dalam tidurnya, Arjuna mengira dirinya sedang memeluk Daisha. Dia terbiasa meletakkan tangannya di suatu tempat untuk meny

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 558

    Dada mereka hampir bersentuhan.Dewi sudah bisa mendengar suara hati Arjuna."Dug, dug, dug!"Detak jantung Arjuna yang kuat membuat jantungnya juga berdetak lebih cepat.Dia ingin menjauh, tetapi juga ingin mendekat.Keinginan naluriah terhadap tubuh laki-laki.Sebagai lelaki normal, ada seorang wanita yang kalem, cantik dan tegap menempel padanya.Bohong kalau bilang Arjuna tidak bereaksi sama sekali.Dia memeluk pinggang Dewi, lalu mulai menggerayanginya.Kulitnya halus dan lembut, membuat orang betah berlama-lama menyentuhnya.Tanpa sadar, tangan Arjuna mulai bergerak perlahan ke dalam.Saat kulit mereka bersentuhan, Dewi tiba-tiba menggigil, tubuhnya bergetar tanpa sadar.Perasaan ini, tindakan ini.Dewi benar-benar asing."Ce ... cepat lepaskan aku!" Lapisan butiran keringat muncul di wajah Dewi yang dingin dan cantik."Hm?" Suara Arjuna agak serak. "Bukankah kamu sendiri yang naik? Kenapa justru suruh aku lepas?""Kenapa?" Arjuna sengaja memprovokasi. "Apakah kamu takut?""Aku t

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 557

    Cahaya di mata Dewi berkedip kurang dari sedetik sebelum meredup lagi. "Bagaimana mungkin? Lupakan saja."Dewi melambaikan tangannya. "Intinya, kamu hanya orang desa, kamu masih tidak tahu apa-apa."Setelah berkata demikian, Dewi berdiri lalu berjalan keluar, meninggalkan punggung yang dingin untuk Arjuna.Arjuna mengedikkan bahu dengan tak berdaya.Dia juga membiarkannya saja, tidak perhitungan dengan seorang wanita tak berdaya.Malam hari.Arjuna masih tidur di ranjang naga, sedangkan Dewi tidur di kain sutra putih.Biasanya mereka berdua tidak berbicara, malam ini bahkan lebih tenang."Itu ...."Suara Dewi yang jernih dan dingin tiba-tiba terdengar."Setelah Kemal mengambil alih Pengawal Kegelapan, bawalah adik-adikku dan bayi-bayimu pergi. Ada ruang rahasia di bawah ranjang naga. Uang kertas, emas dan perak di dalam sana cukup untuk kalian makan seumur hidup."Entah kenapa, perasaan marah menyergap hati Arjuna. Dia merasa sedikit tercekik sehingga bicara dengan nada agresif."Apa m

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 556

    Arjuna terdiam sejenak sebelum kembali bersikap normal. "Kamu pasti tidak setuju."Jika pemimpin pasukan Pengawal Kegelapan adalah orangnya Yudha, untuk apa lagi Dewi berjuang? Dia langsung berikan saja takhtanya kepada Yudha."Aku tidak setuju, tapi aku tidak bisa bertahan lebih lama lagi." Nada Dewi dipenuhi dengan keputusasaan dan kebingungan.Dewi menjatuhkan kuas di tangannya, kemudian bersandar di singgasana naga.Dia tampak lelah dan tertekan.Arjuna mendorong teh bunga krisan lebih ke depan Dewi.Aroma segar bunga krisan perlahan masuk ke lubang hidung Dewi.Ekspresi tegang Dewi sedikit rileks. Harum bunga krisan meredakan ketegangannya untuk sementara.Bulu matanya yang panjang bergetar. Dia membuka matanya, menatap Arjuna dengan tenang.Ini adalah pertama kalinya Dewi menatap Arjuna dengan tatapan yang begitu bersahabat sejak dia masuk ke istana."Kalau aku tidak menginginkan kerajaan ini lagi, menurutmu apa yang akan terjadi?"Dewi tiba-tiba merasa bahwa perselisihan di peng

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 555

    Bam!"Kasim itu jatuh ke lantai lagi. Kali ini dia jatuh lebih keras dari sebelumnya."Ah!"Si kasim meronta cukup lama sebelum dia berdiri. Dia mengayunkan cambuknya ke arah Arjuna dengan ekspresi ganas. "Dasar ....""Jangan, jangan!"Kasim pendek lainnya datang untuk menahan kasim tinggi yang ingin memukul Arjuna.Kasim pendek itu membisikkan sesuatu ke telinga kasim tinggi.Setelah kasim tinggi itu mendengar, dia tidak lagi memelototi Arjuna, tetapi sorot matanya dipenuhi dengan penghinaan.Ketika melewati Arjuna, dia melontarkan sebuah kalimat. "Aku pikir siapa, ternyata hanya seorang simpanan."Arjuna hanya tersenyum acuh tak acuh.Banyak bicara tidak pernah ada maknanya.Arjuna hendak pergi, tetapi dayang itu menghentikannya lagi. "Tuan, tolong jadi orang baik sampai akhir. Tolong sampaikan beberapa patah kata yang baik tentang Paduka Selir Bijaksana di depan Paduka Kaisar, biarkan dia meninggalkan Departemen Pencucian Pakaian. Kalau tidak, Paduka Selir Bijaksana akan dipukul sam

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 554

    Ada sebuah papan besar di atas pintu."Departemen Pencuci Pakaian."Arjuna melangkah melewati pintu kayu yang tua dan berbintik-bintik, berjalan masuk.Ada banyak dayang istana dan kasim yang bekerja di dalam. Sebagian mencuci pakaian, sebagian membersihkan toilet.Berbeda dengan di istana-istana lain, dayang-dayang di tempat ini berpakaian kasar dan lusuh, berpenampilan kurus, berwajah pucat, dan bermata sayu.Kepala mereka menunduk, dengan kaku mengulangi pekerjaan yang ada.Jika mereka lamban dalam menjalankan tugasnya, maka para kasim yang mengawasi akan mencambuk dan memukuli mereka.Orang yang dicambuk itu menjerit kesakitan, tetapi orang-orang di sekitar seolah tidak mendengar atau melihatnya. Mereka tetap melakukan pekerjaan masing-masing, bagaikan mayat berjalan."Gerakanmu lambat sekali! Sia-sia makan tadi malam!""Plak!""Ah!"Tiba-tiba terdengar suara omelan dan suara menyakitkan seperti orang dicambuk dari depan.Arjuna mendongak, lalu melihat dua orang kasim sedang mencam

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 553

    "Kamu ...." Arjuna bingung. Bukankah wanita ini menyuruhnya pergi? Apa lagi yang sedang dia lakukan?Dewi mengerutkan alisnya, kemudian memeluk pinggang Arjuna. "Sayang, jangan marah. Aku seharusnya tidak marah padamu tadi. Jangan pergi. Tetaplah di sini, temani aku, oke?"Berdasarkan pengalamannya, Arjuna menduga bahwa seseorang telah datang ke Aula Harmoni Tertinggi. Dan orang itu adalah Yudha atau orangnya Yudha.Tepat saat Arjuna hendak berakting dengan Dewi, orang di luar sudah masuk.Orang yang datang adalah kepala pelayan dari istana Permaisuri."Paduka Kaisar." Sang kepala pelayan dengan asal membungkuk kepada Dewi, kemudian berbicara tanpa menunggu Dewi menyuruhnya berbicara."Yang Mulia Perdana Menteri mengirim seseorang untuk memberi tahu Anda bahwa Paduka Kaisar telah bertakhta selama satu setengah tahun. Keturunan adalah fondasi negara. Insiden hari ini telah diselidiki, Permaisuri tidak salah. Paduka Kaisar harus segera membebaskan Permaisuri dari Kantor Urusan Keluarga K

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status