"Auwww!"
Garfield menjerit histeris! Wajah putih dan tampannya berubah mengerikan berlumuran darah
Siapa saja yang tanpa sengaja melihat ini pasti menggigil ketakutan, jika ada seseorang yang berani lancang dengan keponakan CEO Garrick Blackton.
Haven membalikkan tubuhnya. Lalu melirik ke arah Garfield. "Benarkah kau akan membuatku cacat?"
"Bajingan! Beraninya kau!" umpat Garfield
"Haven, kenapa kau melakukan hal bodoh?" tanya Alice dengan panik ketika melihat kekasih gelapnya kesakitan dengan kepala bagian atas mengucurkan darah segara. "Aku bersumpah kau sekarang dalam masalah besar!"
Saat itu, wajah blasteran Garfield yang tampan dan putih berubah sangat jelek. Tidak mencerminkan keponakan CEO terpandang, melainkan mirip anak monster terlaknat dengan keadaannya saat ini.
Garfield tiba-tiba berteriak dengan suara bergetar. "Pengawal!"
Garfield berada di hotel tak sendiri, melainkan membawa segerombolan pengawal. Sekelompok pengawal yang memiliki kekuatan hebat dalam bertarung.
Dari arah pintu, suara segerombolan manusia bertubuh besar berlarian semakin mendekat menuju ke arah kamar nomor 107.
Haven menatap ke arah pintu tanpa gentar sedikit pun. Seolah dia sedang menantikan hal yang ditunggunya dengan senyuman menyinggung dari wajahnya.
Dalam sekejab, enam pria bertubuh kekar dengan pakaian kemeja hitam sudah berdiri tepat di hadapan Haven.
"Dasar licik!" umpat Haven dalam hati.
Salah seorang pemimpin kelompok yang memiliki perawakan jangkung dan bertubuh kekar berjalan mendekati Haven. "Kurang ajar, apa yang kau lakukan pada tuan kami?! Dan Kenapa kau bisa ada di sini, hah?"
Tentu saja pemimpin sekelompok pria bertubuh kekar mengenal Haven Clark sebagai menantu paling tidak berguna yang hidup menjadi benalu di keluarga Lee.
Haven menyapukan pandangan matanya ke arah enam pria kekar di hadapannya. "Aku di sini bersama istriku."
"Apa? bersama istrimu? Kau lihat saja, istrimu sudah tidak sudi bersamamu dan memilih bersama tuan kami," ucap pemimpin kelompok dengan angkuh.
"Tunggu apalagi! Cepat bunuh si brengsek ini! Bila perlu keluarkan semua isi kepalanya untuk makanan anjing jalanan!" teriak Garfield sudah tidak sabar.
Keenam kelompok pria itu tersenyum menyeringai. Pemimpin mereka pun menganggukkan kepala. "Baik, Tuan Garfield. Serahkan saja anjing sialan ini pada kami. Aku bersumpah akan membuat anjing liar ini menyesal telah berurusan denganmu dan menderita di sisa hidupnya."
Keenam pria itu mengepung Haven dari segala sisi. Tepat di tengahnya, Haven berdiri sembari menatap bayangan musuhnya di lantai.
"Cepat katakan permintaan terakhirmu sebelum kami membawamu kembali ke tanah!" ucap pemimpin kelompok.
Tanah, harus kembali ke dalam tanah!
Namun ….
Dalam hitungan detik saja, keenam pria kekar dibuat melayang di udara oleh Haven, sebelum membuat serangan sedikit pun. Tubuh mereka membentur dinding, mengeluarkan darah segar dari mulutnya.
"A-apa?" pekik Garfield setengah tak percaya. "Kenapa dia kuat sekali?"
Alice sendiri hanya bisa menepuk wajahnya beberapa kali. Apa yang dilihatnya seperti bukan si pecundang Haven. Kenapa Haven yang selama ini lemah dan penakut menjadi seorang monster yang mematikan?
Haven berdiri dengan Wajah dingin dan aura mengintimidasi. Sorot matanya melambangkan sesosok monster yang haus pembunuh. Keenam anak buah Garfield telah terkapar menjadi mayat hanya dalam hitungan detik.
PLAAKK!
"Dasar otak binatang! Apa dengan kemampuan yang kau miliki, kau bisa seenaknya melakukan ini?" ucap Alice dengan raut wajah sedikit takut, tetapi mencoba tetap tenang dan berani. Kedua kalinya dia menampar Haven hari itu.
"Sayang, aku hanya membela diriku sendiri. Tapi kau malah menyalahkanku," ucap Haven.
Alice lalu menelepon seseorang pekerja keluarga Lee untuk membereskan kekacauan di kamar itu, setelahnya dia membawa pergi Garfield ke rumah sakit.
Haven diam menatap Alice yang pergi semakin jauh bersama Garfield meninggalkan tempat itu.
Pria itu lalu melangkah dengan tatapan menunduk keluar dari hotel. Sebentar lagi, mereka akan segera resmi berpisah. Haven merasa ini seperti mimpi yang berharap tidak menjadi kenyataan.
Haven mengendarai motor tuanya membelah kota tanpa memiliki arah, dia merasa sangat bodoh setelah tiga tahun lamanya menjadi budak demi mendapatkan hati seseorang yang jelas-jelas tidak mencintai dirinya.
Pikirannya sedang tidak karuan, sampai-sampai motor tua keluaran tahun 90-an itu berada di puncak kecepatan tertinggi hingga mengeluarkan asap tebal.
Semua yang dia alami di negara obat berkaitan dengan kembalinya dirinya ke negara Obat lima tahun yang lalu.
Saat itu, terjadi perang besar. Negara Obat di serang oleh Negara Api hingga menyusup ke pusat ibu kota. Semua tentara dan petinggi militer Negara Obat sudah tidak dapat membendung serangan negara Api.
Saat semua tentara negara Obat sudah tidak kuasa melawan negara Api, di medan perang digegerkan dengan kemunculan seorang pria bertopeng berjalan sendirian menghadapi seratus ribu pasukan negara Api yang terdiri dari tentara dan jendral perang negara Api yang terkenal sebagai penakluk dunia militer.
Pria itu adalah Haven Clark, yang kembali ke negaranya untuk memberantas makhluk yang berani menyerang negaranya.
Legenda menjadi saksi pertempuran Haven Clark melawan sekitar seratus ribu pasukan negara Api.
Medan perang dari lautan pasir berubah menjadi lautan darah dan tumpukan gunung mayat. Pemuda itu berdiri di atas tumpukan gunung mayat dengan aura makhluk pencabut nyawa.
Sejak saat itu, semua dari kalangan militer menjadikan Haven Clark sebagai seorang Dewa Perang. Berita menyebar luas hingga menggemparkan pemerintah Negara Obat, tapi Haven menyembunyikan identitasnya dan hanya memberitahu namanya sebagai Clark. Orang-orang menyebutnya sebagai "Kakak Clark" saja.
Semua orang yang berada di dunia militer tunduk di dalam pengaruh Haven. Selama dua tahun dirinya menjadi beteng pertahan negara obat hingga negara Obat mencapai puncak kejayaannya.
Sampai akhirnya, dia mencari seorang kakek yang telah menolongnya ketika hampir mati saat berumur sembilan tahun akibat keluarganya terbantai.
Kakek Lee! Dia adalah seorang kakek yang saat itu bersama seorang gadis kecil yang menolongnya saat hampir mati kelaparan 18 tahun yang lalu dalam korban serangan musuh negara.
Lelaki tua itu membuat surat meminta Haven untuk menikah dengan cucu perempuannya. Kakek itu mengatakan jika gadis yang akan dijodohkan dengannya adalah anak yang bersama sang kakek saat menolong Haven saat kecil.
Sebagai balas budi, Haven mengabdikan hidupnya menjadi cucu menantu kakek Lee dan dia berjanji akan menjaga keluarga kakek Lee.
Haven menyembunyikan identitas aslinya atas permintaan kakek agar keluarga Lee tidak menjadi target musuh ketika mengetahui jika Haven adalah menantu keluarga Lee.
Sejak saat itu, sosok Clark sebagai sebagai Dewa Perang pemimpin militer di negara obat telah menghilang. Negara obat kehilangan dewa perang beteng pertahanan negara.
Gubrak!
Haven tersadar dari lamunannya. Motor tua yang dia kendarai dengan kecepatan tinggi telah menabrak sebuah mobil Supercar berwarna hitam.
Seakan seperti menabrak dinding, Haven terpental sejauh sepuluh meter dan berguling-guling di aspal.
"Akh, sial. Aku menabrak sebuah mobil," umpatnya sembari kembali bangun. Pikirannya terasa kacau dan tidak karuan.
Seorang pria berpakaian jas berwarna hitam keluar dari mobil Supercar berjenis Bugatti Chiron berwarna hitam glosy.
Setelah pria itu keluar, beberapa pria yang jumlahnya sekitar empat orang mulai keluar dari mobil mereka masing-masing. Langkah mereka begitu berwibawa. Semua pria itu tampaknya adalah para pengawal konglomerat dengan setelan jas hitam dan dasi merah marun.
"Kurang ajar! Beraninya kau menabrak mobil kami!" bentak pria berkumis tipis, pemimpin pria berjas hitam. "Di mana matamu, hah?"
Pagi yang sama, Haven mendapatkan balasan pesan baik dari Camela, bahwa Lucius tidak keberatan untuk memberikan sepasang Cincin Naga Salju. Bahkan, Lucius akan memberikannya secara gratis. Hal ini membuat Haven sedikit terkejut. Namun dengan kabar itu, Haven cukup senang. Tidak hanya itu saja, dia sedikit tertawa mengapa Lucius memberikannya secara gratis. Tapi ada satu hal bahwa Lucius tidak akan tahu siapa sosok yang menginginkan cincin koleksinya. Lucius juga tidak akan memiliki kemampuan untuk tahu bahwa seseorang yang menginginkan cincin koleksinya adalah seseorang yang telah memberinya bantuan. Hanya Haven yang tahu bahwa Lucius yang sama adakah Lucius yang memintanya bantuan. Dia tahu berdasarkan kecerdasan yang dia miliki. “Oke, lanjutkan tugasmu. Kirimkan undangan pertunanganku ke semua tokoh besar yang ada di berbagai provinsi. Pastikan disetiap keluarga mendapatkan satu undangan!” Perintah Haven se
Pukul tengah malam Haven menghubungi Camela Wycliff untuk membantunya mengurus berbagai hal yang diperlukan di pesta pertunangannya. Haven mengatakan bahwa dia akan menyelenggarakan pesta pertunangan terbesar abad ini. “Kakak, saya akan mengurus semua keperluan sesuai yang Kakak Clark perintahkan. Oiya, untuk cincin pertunangan, saya mendengar saya ini raja perhiasan kota ChesterLand, menyimpan sepasang Cincin Naga Salju di toko perhiasannya - Golden Tower.” Camela berkata dari seberang telepon. “Terakhir kali ditawar oleh seorang pengusaha kaya raya sebesar 300 juta dollar, namun Golden Tower menolaknya.” “Dapatkan cincin itu untukku. Katakan bahwa Aku, Haven Clark, akan membalas kebaikannya Jika dia bisa memberikannya kepadaku berapapun harganya.” Haven berkata dengan yakin. Dia akan membalas kebaikan kepada siapapun yang telah memberinya kemudahan. Di seberang telepon, Camela menjawab. “Baik, Kakak Clark. Saya akan seger
Ini adalah kebahagiaan yang belum pernah dia rasakan oleh Winnie, dimana dia dilamar oleh seorang pria luar biasa. Meskipun begitu, dia tidak akan berharap Haven menyelenggarakan pesta besar seperti yang di katakan oleh pria itu. Haven benar-benar telah berkontribusi besar dalam hidupnya belakangan ini. Hari telah menginjak sore ….Haven mengantarkan Winnie pulang ke rumah kecilnya untuk merapikan barang-barang sebelum pindah ke Golden Phoenix. Winnie berencana akan pindah ke sana setelah pertunangan nanti, bagaimanapun dia masih terlalu menyayangi untuk meninggalkan rumah kecil yang sudah menemaninya selama ini. Haven kembali ke area Penthous Greenland dan masuk ke dalam gedung perkantoran. Beberapa menit yang lalu, di melihat secara live dimana wanita yang telah berbuat jahat kepada Winnie saat masih sekolah dulu yaitu Cloe Kallen, mendapatkan hukuman dari Alexander Won. Namun,
Angin berhembus semakin kencang, seolah berusaha mendinginkan suasana tegang yang telah terjadi. Haven merasa kesulitan untuk kembali berkata. Sebelumnya, dia tidak pernah setakut ini untuk menghadapi apapun, meski menghadapi Raja Perang yang datang untuk memenggal kepalanya. Suasana menjadi sangat canggung. Winnie menunduk tak berani menatap wajah Haven. Dia terlalu malu dan wajahnya sedikit memerah. Haven tahu ini semua terlalu cepat, dia tidak memperhitungkan dari awal. Jika apa yang telah dia katakan membuat Winnie tidak nyaman dan bahkan akan menjauh darinya, Haven akan menyalahkan dirinya sendiri. “Winnie, aku minta maaf. Ini mungkin terlalu cepat bagimu.” Haven berkata dalam perasaan cemas. “Kau tidak perlu menjawab dan lupakan saja apa yang aku katakan.” Meskipun Haven tahu pasti Winnie sangat terkejut dengen ungkapan ini, namun dia berharap hal baik akan terjadi hari ini. “Kau … kau be
“Tidak! Tolong hentikan! Tuan Alexander Won, aku minta maaf dan mintalah orangmu untuk menghentikan ini semua!” Cloe merintih. Meskipun dia sedikit menikmati permainan itu, namun dia sangat tersiksa. Pria brewok itu bermain dengan sangat kasar. Cloe seperti kuda betina dan yang pacu oleh pemiliknya. Dia menghadap ke arah Alexander dengan kedua tangan bertumpu di atas meja. Sementara pria brewok itu memompa dirinya dengan ritme yang semakin cepat dari belakang. “Hahaha, luar biasa. Tidak kusangka kau sanggup menerima hukuman ini. Kau adalah orang pertama yang berhasil bertahan sampai sejauh ini.” Alexander Won tertawa bercampur rasa terkejut. “Benar wanita jal*ng!” Tentu saja Cloe sanggup bertahan, setidaknya sudah ratusan pria pernah menikmati tubuhnya, tentu saja dengan berbagai macam tipe pria. “Tuan, dia terlalu banyak dipakai! Di beberapa wanita, aku selalu kesulitan. Tapi, Clo
A-apa? Tuan dan Nona? Bommm!!!Seorang wanita dengan pakaian formal tengah membungkukkan tubuhnya di hadapan sepasang manusia muda yang terlihat jauh dari kata berada. Apa ini lelucon? Jika memang lelucon, lelucon macam apa ini? Bagaimanapun mungkin seorang wanita dengan jabatan tinggi di perusahaan properti, memberi hormat sepasang gelandangan tidak tahu diri! Daisy dan Jones diam mematung melihat pemandangan yang sungguh sangat sulit untuk dipercaya.Tubuh mereka berdua membeku bercampur dengan rasa terkejut, seolah baru saja disambar petir di siang yang panas. Mata mereka terbuka lebar dengan mulut terbuka, seolah kembali mengulang rasa terkejut seperti pertama kalinya saat mereka melihat Haven membuka pintu Villa termewah di tempat itu. Namun kini, rasa terkejutnya bahkan jauh lebih besar berkali-kali lipat. Pemandangan yang berada di depan mereka membuktikan bahwa sesuatu yang