Windle, si kepala rumah sakit tersentak, dia memalingkan pandangannya ke arah Haven yang saat ini berdiri di belakang Winnie.Beberapa detik kemudian, kepala rumah sakit tersadar setelah menyadari penampilan Haven yang tampak tidak memiliki jabatan apapun tetapi ingin mengadu kepada Direktur Kesehatan? "Siapa dirimu? Beraninya masuk tanpa permisi," tanya Windle dengan marah. "Pak Wendle, tidak sepantasnya kau memperlakukan pasien dengan cara seperti ini. Bukankah jika seseorang tidak bisa membayar biaya, rumah sakit akan memberikan waktu hingga beberapa bulan kedepan?" Haven berbalik bertanya dan memberi teguran yang halus. "Hei, anak muda bau kencur, tahu apa kau tentang peraturan yang dibuat oleh rumah sakit? Semua peraturan disini adalah aku yang berwewenang, tidak ada seorangpun yang bisa merubahnya termasuk Direktur Kesehatan sekalipun," ucap Windle dengan angkuh lalu meneguk kopi panasnya di cangkir. Haven menyinggungkan senyumnya, seolah dia adalah orang bodoh yang tidak
Di ambang pintu, berdiri seorang pria tinggi dengan kecamata kecil di wajahnya yang tampan dan oval. Pria itu membawa sebuah tas di tangannya. "Hentikan semua kekonyolan ini," ucap pria itu."Tuan Carles Smith," sapa Windle dengan ekspresi terkejut. Dia lalu keluar dari mejanya dan membungkukkan tubuh memberi hormat. "Kenapa anda tidak menghubungi saya jika ingin berkunjung ke kota ChesterLand, Tuan Carles? Saya bisa menjemput anda dengan aman." Windle berkata dengan sopan. Pria itu adalah Carles Smith, Direktur Kesehatan yang memimpin semua organisasi kesehatan negara Obat.Carles Smith tidak berekspresi apapun, dia berjalan mendekati Windle, lalu meletakkan tas nya di atas meja Windle dan mengeluarkan sesuatu yang berbentuk semacam dokumen. "Surat pemecatan untukmu!" ucap Carles Smith dengan dingin. Windle tersentak hampir terlonjak dari tempatnya berdiri. Dadanya terasa sesak setelah mendengar itu."Tu-Tuan Kepala Direktur Carles Smith, apa saya tidak salah dengar? Ke-kenapa
"Tidak, Nona Winnie. Ini semua adalah kebodohan dan kelalaian saya." Carles masih tetap membungkuk tanpa mendengarkan omongan Windle. Ucapan permintaan maaf Carles membuat Winnie mematung kebingungan. Haven tersenyum dan menganggukkan kepala ke arah Winnie. Winnie pun menatap Haven sebentar, lalu menepuk pundak Carles dengan pelan. "Tuan Carles, berdirilah, saya sudah memaafkan anda," ucap Winnie. Carles berdiri kembali dengan perasaan lega setelah mendapatkan maaf dari Winnie, dengan begitu urusannya hari ini terkondisikan dengan. Dia lalu menatap para bodyguard disana. "Kenapa hanya diam saja? Cepat seret tupai tua ini keluar dari sini!" titah Carles kepada para dua bodyguard sembari menunjuk ke arah Windle. Windle yang melihat bodyguard bayarannya akan menyeret dia, berkata dengan marah. Tapi kedua bodyguard tidak peduli, karena ini perintah Carles Smith. "Nona Winnie sangat bermurah hati. Saya benar-benar berhutang budi kepada anda. Jika anda membutuhkan sesuatu, jangan s
Omong kosong macam apa ini? Seorang pria muda yang bertampang tidak berpendidikan, ingin membangunkan orang koma? Lelucon macam apa? Dokter Theo pergi beberapa saat, lalu memberikan beberapa lembar hasil pengecekan kepada Haven dengan kasar. "Kami sudah melakukan berbagai pengecekan, tetapi di tubuh tuan Daniel sama sekali tidak ditemukan penyakit apapun." Dokter itu memberikan setumpuk lembaran copy hasil pengecekan yang dilakukan rumah sakit kepada Daniel. Haven menerima kertas itu, dia mengamati beberapa saat semua lembaran itu. Dengan tenang dia tenyuman tipis. Dia memahami semua ini. Tentu saja hasil semua tes tidak akan membuahkan hasil, karena racun di tubuh Daniel tergolong racun langka dan misterius. Medis tidak akan mampu mendeteksinya. "Winnie, aku mengenal seseorang yang cukup ahli di bidang pengobatan medis kuno. Aku akan memintanya untuk melihat kondisi paman Daniel," ucap Haven, lalu mengembalikan kertas kepada dokter Theo acuh tak acuh. Mendengar ucapan Haven, d
Nenek Pricilla tersenyum dengan antusias. "Calon cucu menantuku. Dia akan membawa keberkahan bagi keluarga kami."Sedetik setelah nenek Lee berkata, seketika wajah cerianya berubah menjadi raut wajah tidak senang. Bukan Garfield yang datang, melainkan Haven yang telah tiba disana. "Sialan! Untuk apa kau kemari?" Nenek Pricilla menampakkan wajah ketus. Haven mendekati nenek Pricilla dan membungkukkan tubuhnya memberi hormat, bagaimanapun juga nenek Pricilla adalah mantan nenek mertua selama tiga tahun. Dia harus memberi hormat. "Nenek, aku kemari hanya ingin mengambil barang-barangku. Maaf, jika kau mengira aku akan tinggal disini lebih lama, itu tidak akan terjadi karena aku bukan siapa-siapa lagi di rumah ini." Haven berdiri dengan pakaian lusuhnya. "Baguslah jika kau menyadari sebelum aku mengusirmu keluar dari rumahku." Nenek Pricilla melipat kedua tangannya di depan dada yang sudah tepos dan kendor, lalu mendongakkan kepalanya. "Tapi kau tidak perlu repot-repot masuk kemari,
Mereka berpendapat setidaknya membuat pria itu menderita seumur hidup dengan kecerobohan yang dilakukannya adalah sebuah ide terbaik."Nenek, kita harus memberinya pelajaran hingga sampah ini cacat sebagai balasan atas perbuatan bodohnya!" Marvel memandang penuh kebencian. Nenek Pricilla menganggukkan kepala. "Itu adalah pelajaran yang bagus untuknya, setelah membuat keluarga kita menahan aib memiliki menantu sampah selama tiga tahun lamanya."Benar, sampah ini harus diberi pelajaran! Semua anggota keluarga Lee sangat setuju dengan ide itu. Bagi mereka, melihat wajah Haven saja membuat mereka ingin muntah. Haven telah melakukan hal yang merugikan keluarga Lee. Jika bukan karena tindakannya memukul Garfield Blackton, keluarga mereka sudah mendapatkan dana satu juta dollar untuk membayar cicilan hutang perusahaan beberapa bulan ke depan. Saat ini, perusahaan keluarga Lee sedang krisis membutuhkan dana. Mereka melakukan beberapa cara, salah satunya menjalin hubungan bisnis dengan kel
Haven kembali ke rumah sakit Pharmacy Hospital. Di tangannya, dia membawa sekotak kecil jarum akupuntur emas Sampai di rumah sakit, dia bertanya kepada seorang tenaga medis yang berjaga malam itu, mereka menjawab jika Winnie sudah pulang sekitar setengah jam yang lalu. Haven masuk ke ruangan ICU dan berdiri di samping seorang pria tua yang terbaring koma di atas ranjang. Dia merasakan jika tubuh Daniel semakin lama semakin menurun, hal ini ditandai dengan alat pendeteksi detak jantung yang menunjukkan garis lurus di antara sela-sela garis zigzag yang mulai berkurang berganti garis horizontal putus-putus. Titt … Titt … "Tidak boleh membuang waktu lagi. Ini darurat, aku harus membuang racun jahat ditubuh paman ini."Haven membuka kotak kecil yang berada di tangannya lalu mengambil ketujuh jarum emas, kemudian meletakkan kotak itu di atas nakas.Haven memainkan jarum emasnya dengan cekatan, tatapannya menerawang tubuh Daniel untuk melihat aliran racun dari ujung kaki hingga kepala.
Pintu terbuka, seorang pria yang berdiri di balik pintu, kini berjalan masuk dan bersimpuh dengan wajah pucat, dia adalah dokter Theo. Pria dengan setelan seragam dokter itu berkata dengan nada bergetar, "Kakak … angkatlah aku menjadi muridmu." Haven memandang dokter Theo sekilas, menaikkan alisnya lalu berkata acuh tak acuh. "Mengapa aku harus mengangkatmu menjadi muridku?" "Aku bersedia melakukan apapun yang kau perintah, asalkan kau mau mengangkatku menjadi muridmu." Dokter Theo berharap Haven tidak menolak keinginannya. Awalnya dokter Theo sempat meremehkan Haven yang mengatakan akan meminta bantuan tabib kuno untuk mencoba menangani penyakit Daniel yang sudah tervonis tak bisa disembuhkan. Dokter Theo adalah dokter rumah sakit yang terkenal akan kecerdasaannya dan kemampuan mengobati pasien. Dia berasumsi jika tabib kuno hanyalah tabib yang tidak memiliki kemampuan sehebat medis modern, terkesan kuno dan bodoh, serta tidak memiliki standar pengobatan yang baik sesuai standar