Beralih ke David Araya ya sudah dipindahkan ke penjara pria yang kini menatap sel tahanannya dengan muak. Dia merasa sangat jijik sekali karena penjara itu baginya sangat menjijikkan dan kotor.
Sebuah sel tahanan itu hanya dihuni oleh dua orang tahanan dan memiliki dua tempat tidur di lantai. David juga menemukan sebuah wastafel dan juga sebuah toilet. Dia harus berusaha keras membiasakan dirinya hidup di tempat mengerikan seperti itu.
Dengan tidak sabar dirinya kemudian membanting bantalnya dan berakibat menimbulkan suara yang cukup keras. David tidak ingin tinggal di sana dan kemudian dia meminta izin pada petugas untuk menelpon kedua sahabatnya.
Dia mau tidak mau dia harus segera membahas masalahnya bersama dengan mereka berdua karena memang saat ini yang bisa dipercayai hanyalah mereka.
David Suseno benar-benar tidak mempercayai apa yang telah dia alami. Dia harusnya merasa curiga ketika tiba-tiba saja seorang pria yang mengaku berasal dari Singapura
Rosa Melinda merasa sangat senang sekali ketika mendengar petugas memberitahunya jika ada seorang pemuda yang ingin menemuinya.Peraturannya agak berbeda ketika mereka sudah dipindahkan ke sel penjara. Setiap orang yang ingin membesuk para tahanan itu harus menggunakan kan identitas mereka dan kemudian petugas akan menyampaikan identitas orang tersebut pada si tahanan dan tahanan itu berhak menolak kunjungan itu.Rosa girang sekali karena yang membesuk dirinya kali ini adalah Misky, pria muda yang sangat dia sukai. Pria itu sebenarnya bukan hanya dia suka saja tapi lebih kepada cinta karena sejak dia bersama dengan pria muda itu, dia tidak pernah menginginkan pria lain.Padahal awalnya, sebelum bertemu dengan Misky, Rosa sudah berselingkuh dari Budi Araya dan menjalin hubungan dengan beberapa pria di luar sana. Misky menjadi pria terakhir bagi Rosa. Misky buat yang merasa menjadi seorang wanita yang lebih dicintai karena Misky sangat berbeda dengan pria lain yan
Kata-kata penuh dengan kebencian yang dikatakan oleh Misky itu seakan-akan membuat Rosa telah kehilangan segalanya karena nyatanya satu-satunya orang yang diharap masih bersamanya gini malah meninggalkannya. Pria muda itu bahkan telah mengaku jika dia tidak pernah menyukai Rosa apalagi sampai mencintainya. Dia tanya mendekati Rosa karena rasa dendamnya. Dia sangat ingat siapa Adinda Firina itu. Gadis itu adalah salah satu pelayannya dulu yang terkenal dengan kecantikannya yang alami dan itu membuat Rosa kesal. Bahkan David, sempat tertarik pada gadis itu tapi tentu dia tak pernah mengizinkannya untuk mendekati Adinda karena baginya garis itu hanyalah pelayan rendahan yang tak pantas untuk menjadi kekasih anaknya. Kecantikan gadis itu bahkan membuat banyak orang terpukau termasuk dengan tamu-tamunya yang sering sekali dia undang ke rumah itu. Budi Araya, sebelum sakit juga sangat menghargai gadis itu dan bahkan berniat untuk membiayai kuliahnya. Hal in
Valentino tiba-tiba saja dibangunkan oleh Ruslan di pagi buta kala dia masih sangat mengantuk karena dia baru bisa tidur pukul empat pagi.Valentino lirik ke jam dindingnya dan sangat kesal sekali ketika baru mengetahui jika saat ini pukul enam pagi."Ruslan, apa kau tahu sekarang ini baru jam berapa?" ujarnya sembari menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan rasa pusing nya karena dibangunkan dengan tiba-tiba.Walaupun begitu dia tetap berusaha untuk membuat dirinya sadar dan duduk di samping tempat tidurnya sebelum membuka pintu kamarnya."Maaf, Tuan Muda. Tapi ini sangat mendesak sekali dan Anda harus segera mengetahui hal ini."Valentino rasa jengkel karena ternyata walaupun masalahnya telah selesai dengan David dan Rosa, nyatanya dia tidak dibiarkan hidup dengan tenang bahkan sekarang tidur pun dia belum bisa tenang dan nyenyak. Entah sebenarnya apa yang sedang terjadi sampai Ruslan dengan tega membangunkan dirinya padahal dia pun juga tahu
Satu per satu orang yang hadir di pemakaman itu pergi dari sana dan hanya menyisakan David dan kedua sahabatnya yang masih setia menemaninya.David cara melihat keluarga dari sang ayah yang hadir di pemakaman itu. Dia sebenarnya ingin sekali bertanya Stefan yang mengetahui dan lebih sering bertemu dengan ayahnya tapi keegoisannya tidak mengizinkan dirinya untuk menanyakan hal tersebut."David, kau harus segera kembali ke tahanan." Bara sebenarnya tak ingin mengatakan hal itu tapi setelah dia mendapatkan pesan dari petugas polisi yang bertugas untuk menjaga mereka itu, ya harus segera mengatakannya agar tak ada keributan di sana.David tidak mengindahkannya dan malah mengatakan hal yang sangat mengejutkan."Bantu aku kabur."Stefan sontak langsung menoleh untuk melihat apakah ada orang yang sedang mendengarkan percakapan mereka atau tidak."Jangan buat masalah lain lagi. Lebih baik kita pikirkan untuk banding agar bisa meringankan hukuman kam
Stefan dan Bara setelah berhasil menjawab beberapa anggota kepolisian yang dengan mudah mau membantu mereka agar bisa membawa David pergi dari penjara.Stefan sudah bersiap-siap di bagian pintu kiri penjara tersebut untuk menunggu kedatangan sepupunya itu. Bara yang masuk bersama dengan beberapa anak buahnya untuk membebaskan David.Tak perlu waktu lama, mereka berhasil mengeluarkan David dari penjara saat hampir pukul tiga dini hari.Bara segera meminta anak buahnya untuk mengawal mereka pergi dari sana. David masih tak ingin membuka mulutnya bahkan untuk sekedar berbicara dengan kedua sahabatnya yang berada di kursi depan. Stefan mengemudi mobil itu sendiri tanpa sopir karena dia meyakini akan lebih aman jika mereka hanya bertiga saja.Stefan dan Bara saling lirik dan bingung bagaimana caranya memulai obrolan mereka. Ibu David baru saja beberapa jam yang lalu dimakamkan dan hal ini pasti masih terasa sangat berat untuk David sekalipun pria itu tak terla
Valentino sampai di kantor Detektif Ferisha tak lama kemudian dia langsung segera membeberkan semua bukti-bukti menyangkut kejahatan yang telah dilakukan oleh Stefan Aditama serta semua hal mengenai bisnis ilegal yang dimiliki oleh Bara Ali.Detektif Ferisha menatap semua bukti-bukti yang telah diserahkan oleh Valentino itu dengan mata berbinar-binar."Astaga. Valentino, kau tahu tidak? Aku sudah berulang kali ingin sekali menangkap Bara Ali terkait dengan bisnis ilegal ini. Tapi kami tak pernah bisa menemukan bukti untuk menjerat nya jadi dia selalu lolos dari kami." Detektif Ferisha masih dengan mata bercahaya sambil meneliti bukti-bukti itu."Aku senang jika bukti-bukti ini bisa membantumu untuk menangkap Bara. Sedangkan Stefan, aku tak mengerti apakah ini cukup untuk bisa menangkapnya? Aku hanya memiliki bukti rekaman saat dia mengatakan tentang dia yang telah menyiksa wanita itu."Detektif Ferisha terlihat berpikir sebentar tapi kemudian dia tersenyu
David berbalik dengan cepat pergi dari tempat itu karena tak ingin dikenali oleh orang-orang di sana. Meskipun dia telah berusaha untuk menyembunyikan wajahnya dengan masker hitam yang hampir menutupi seluruh wajahnya serta topi baseball untuk menyamarkan penampilannya, dia tetap saja merasa jika dia tak aman.Setelah ditipu habis-habisan oleh Valentino Araya yang menyamar menjadi di seorang pegawai kantornya sekaligus berpura-pura menjadi temannya itu, David kini lebih waspada yang tidak mempercayai siapapun. Apa lagi sekarang ini kedua sahabatnya malah masuk penjara dan masih menjalani masa hukuman mereka.David tak memiliki seorang teman satupun dan hidup sendirian. Dia akan berpindah-pindah setiap satu bulan sekali untuk menghindari kejaran polisi. David sudah menjalani hari-hari sebagai seorang narapidana yang melarikan diri selama empat bulan lamanya. Selama itu juga dia selalu mengawasi Valentino dari jauh sambil menyusun rencana untuk membalaskan dendamnya.
"David tidak ditemukan dimana-mana." Valentino sedang makan malam bersama Aryan dan Misky. Ketiganya sudah mulai dekat dan sekarang menjalin pertemanan. Kakek dan nenek Valentino berada di apartemen Valentino sejak David dan Rossa dijatuhi hukuman itu tapi karena kesehatan Ana Araya yang cukup menurun, mereka tidak ikut makan malam di luar. Valentino memang sengaja memilih restoran di hotel berbintang enam dari salah satu koleganya karena restoran tersebut terkenal memiliki makanan dengan citarasa yang sangat baik. Dia hanya ingin menunjukkan pada kedua temannya itu. "Dia pasti masih bersembunyi di suatu tempat dan kemungkinan besar sedang menunggu waktu yang tepat untuk kembali muncul," celetuk Misky sambil mengunyah makanannya. Aryan melirik pada teman barunya itu. "Kau sungguh mengenal David dengan sangat baik rupanya," timpal Aryan. Misky memutar bola matanya malas. "Tentu saja. Bagaimana aku tidak mengenalnya jika aku suda