Share

Buah Busuk Dari Pohon Pahit

Sandy terlihat mondar mandir dengan gelisah dan tidak tenang. Terkadang duduk tapi bangun kembali dan keluar masuk ruang tamu. Wajahnya terus muram dan mulutnya komat kamit seperti menggumamkan sesuatu.

“Mas! Jangan bikin aku stress! Duduk dan coba tenang!” pekik Mirna istrinya dengan panik.

“Gimana mau tenang? Semua tagihan nggak terbayar dan sekarang kita nggak punya dana untuk hidup sebulan ke depan!” bentak Sandy kalut. Mirna memberengut kesal.

Semua perhiasannya sudah terjual dan tidak ada barang berharga tersisa yang bisa mereka jual kecuali sertifikat rumah. Widari menghentikan kucuran dana karena Sandy menolak mengerjakan perintah ibunya.

“Coba kamu telepon keluarga Winoto! Atau telepon Menik, anaknya, siapa tahu kita bisa dapat pinjaman!” saran Mirna dengan mata penuh harap.

Winoto adalah adik Widari yang bungsu. Sandy terlihat menimbang. Menik memang baik dan tidak pernah menolaknya setiap ia butuh bant

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status