Home / Urban / Sang Pengaman / Si Jomblo Punya Cerita

Share

Si Jomblo Punya Cerita

Author: Wasji
last update Last Updated: 2021-05-22 17:15:34

Di saat Ato hendak kembali ke tempat Kontrakannya. Dalam kesendirian Ato membayangkan wajah Rani, bayangan itu semakin terlihat nyata setelah Ato mengingat setiap elokan tubuh Rani dalam benaknya.

Rasa rindu tiba-tiba muncul dalam hatinya, mungkin Ato mulai membutuhkan kehadiran seorang teman wanita disampingnya.

Saat ini suatu penyesalan telah datang padanya, Ato merasa dirinya sangat bodoh dan ia sedikit menyesal dengan semua perbuatannya di masa lalu. Lelaki itu telah banyak menyia-nyiakan cinta tulus dari beberapa wanita di masa lalunya.

Bagi Ato, mempermainkan perasaan wanita sempat menjadi hobi tersendiri dalam hidupnya. Mungkinkah saat ini hukum karma sedang melanda lelaki berparas tampan itu?

Di masa lalu, Ato sangat di dambakan para wanita di sekitarnya. Terlebih ketika ia menginjak usia SMA.

Hampir setiap Minggu, Ato mengganti teman wanita pribadinya. Jika di hitung dari kelas 10 sampai 12, Ato telah meninggalkan kenangan di ratusan hati mantan pacarnya tanpa satu kepastian, lelaki itu selalu meninggalkan wanita yang telah menaruh harap padanya.

***

Flash back

"Atoooooo!"

Teriakan histeris yang menggema pada salah satu sekolah menengah atas. Saat itu merupakan awal tahun ajaran baru. 

Ato sedang menjalani masa orientasi siswa baru, yang lebih dikenal dengan nama Ospek.

Teriakan itu, keluar dari anak kelas 11, yang sedang mengemban amanat menjadi panitia Ospek.

Susi!

Dia adalah wanita pertama penemu ketampanan dari seorang siswa baru yang bernama Ato. Saat pertama kali bertemu dengan Ato, tatapan Susi begitu dalam padanya. 

Walaupun usia Susi masih terbilang cukup muda, tapi masa putih abu sering di jadikan masa peralihan dari usia anak-anak menjadi usia remaja. Saat itulah semua orang mengalami masa pubertas yang beraneka ragam.

Rasa ketertarikan pada lawan jenis sering muncul, ketika kita berpapasan dengan seseorang yang sesuai dengan kriteria pasangan kita.

Setiap orang selalu mendambakan pasangan hidupnya sebagai orang yang paling sempurna di jagad raya.

Mulai dari segi paras yang rupawan atau harta yang cukup mapan. Hal itu memang suatu hal yang bisa dibilang wajar, sebab semua orang sangat mendambakan kebahagiaan di dalam hidupnya.

Walaupun sifat Ato begitu dingin, ternyata ia telah berhasil membuat dirinya menjadi lelaki nomer satu yang menduduki tingkat teratas kriteria lelaki idaman wanita di sekolahnya.

Setelah satu minggu berlalu, para siswa baru mengakhiri kegiatan mereka dengan acara kreasi seni yang di selenggarakan di sekolah itu hingga larut malam.

"Hai ... Ato! lagi ngapain disini? kok sendirian aja?" tanya Susi yang kebetulan lewat dan melihat Ato termenung.

"Hemmmp ... enggak kok! cuma mau diam aja di sini," jawab Ato dengan nada datar.

Susi mencoba melangkah lebih dekat kemudian ia langsung meraih tangan Ato.

"To, sejak aku melihat kamu ... kok aku gak bisa tenang yah?"

"Tenang! apa urusannya ketenanganmu denganku?"

Setelah menatap mata Ato, Susi langsung berbisik tepat di telinga lelaki yang telah di incarnya seminggu yang lalu itu.

"Aku ... suka sama kamu To!"

Telinga Ato seakan menjadi geli, setelah mendengar perkataan Susi yang sedikit mendesah itu.

Dari parasnya sih, wanita itu terbilang cukup rupawan, hidungnya yang seperti Pinokio melengkapi paras ala wanita timur tengah pada umumnya.

Namun ungkapan perasaan Susi itu, ternyata hanya di anggap angin lalu saja. Ato langsung pergi tanpa mengatakan sepatah kata apapun.

Hal yang sama, terus terjadi pada Ato hingga ratusan kali, ia selalu menolak ungkapan perasaan wanita, yang tengah di utarakannya secara terang-terangan atau dengan cara tersembunyi, tapi sayang seribu sayang ... keberuntungan yang jarang di dapatkan para kaum lelaki itu, telah di sia-siakan Ato begitu saja.

Akhirnya Ato hidup dengan terus menjomblo sampai usianya saat ini.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sang Pengaman   Bawah Tanah

    Tibalah dimana Ato dan Ruslan harus mendekap di sebuah tempat yang penuh sesak, tak ada penerangan lebih di tempat ini, selain sumber cahaya dari beberapa lampu berwarna kuning.Dan hal ini sungguh jauh dari perkiraan. Sesuatu yang tak pernah disangka sebelumnya, seakan terjadi di depan mata."Cepat jalan!" teriak 3 pria besar yangsaat ini menggiring Ato dan Ruslan.Entah mengapa, 3 Pria itu seakan terburu-buru dan memaksa Ato untuk berjalan lebih cepat.Selain itu, penutup wajah yang dikenakan 3 pria besar seakan menarik perhatian Ato dan Ruslan."Eakh! bau apa ini?" cerca Ruslan sambil menutup hidungnya."Hei, mau dibawa kemana kami?" tanya Ato."Cerewet, cepat jalan!" titah seorang pria besar yang saat ini meringkus tangan Ato dengan cengkramannya.Jika ruangan lain di Apartemen Jodi memiliki beberapa manik dan arsitek yang begitu memukau. Tapi lain halnya dengan ruang bawah tanah ini. Tempat ini begitu kum

  • Sang Pengaman   Aku Dipihakmu!

    Secangkir air putih saat ini tengah hadir di depan mata Ato, tapi selera minum nampaknya sudah hilang, dan berganti menjadi rasa jijik.Apakah Ato bisa bertahan di Apartemen mewah itu, jika keadaan terus membuatnya begitu muak?Ya, tentu saja Ato sangat muak!Bagaimana tidak?Sebab, saat ini Jodi sedang memasang wajah genitnya. Sesekali lelaki aneh itu mengedipkan mata pada Ato!Mungkin dalam benak Jodi sempat terpikir, bahwa lelaki yang saat ini masih dalam incarannya itu memiliki watak yang sama seperti dirinya. Hanya dengan berbekal analisa sederhana, ia telah menyimpulkan Ato memiliki banyak kesamaan dengannya, yaitu seorang psikopat dan penyuka sesama jenis.Dugh!Brugh, creeeng!Tiba-tiba suara benda terjatuh dan pecah, menggema ke seluruh ruangan. Setelah Ato mengarahkan pandangan ke sumber suara itu, nampaklah seorang pria yang dikenalinya tengah sempoyongan jatuh bangun."Pak Ruslan?" bisik Ato.Sontak saja

  • Sang Pengaman   Bersiasat

    'Menghadapi orang seperti dia, memerlukan sedikit siasat!'Suara Pak Nurdin, terus bergema di alam bawah sadar Ato. Sampai akhirnya lelaki itu mencoba menafsirkan isyarat tersebut."Baiklah, aku akan ikut denganmu!" ucap Ato, menyetujui ajakan Jodi."Haha, bagus. Mari kita pergi dari sini!"Jodi terlihat begitu girang sekali, saat Ato menerima ajakannya. Beberapa rencana sudah disiapkan Jodi, jika Ato bisa menjadi bagian dari kelompoknya.Si psikopat itu sangat membutuhkan orang seperti Ato. Menurut ilmu penerawangan yang dimilikinya, Ato merupakan satu dari seratus orang yang memiliki kelebihan. Diantara kelebihan Ato ialah, pemuda itu tidak pernah merasa gentar saat berhadapan dengan apapun dan siapapun, meskipun yang dihadapinya itu bisa membahayakan dirinya.Namun, ada sesuatu diluar dugaan Jodi. Ia tidak mengetahui anugrah lain pada diri Ato, si pemuda yang akan dijadikannya sebagai sekutu itu sebenarnya mempunya

  • Sang Pengaman   Tercampakan

    Tak terasa waktu kian berlalu, hingga pada akhirnya Ato memutuskan untuk pulang kembali ke tempatnya mengontrak. Sudah hampir 6 jam, ia hanya diam di tempat kerjanya itu. Berharap akan mendapatkan informasi lebih lanjut tentang penyebab perusaan tempat bekerjanya ditutup. Tapi semua itu tak kunjung didapatinya, tak ada satu orangpun yang datang ke tempat itu. Rasanya sudah tak mungkin melihat orang-orang melakukan aktivitas di tempat itu lagi. Sesampainya di kontrakan, setiap mata menunjukan tatapan sinis pada Ato. Entah apa yang menyebabkan hal tersebut tengah terjadi. Bahkan tak ada satu orangpun yang berbicara atau sekedar menyapa Ato. Bagaikan orang yang terasing di daratan, Ato hanya menengok kamarnya saja. Lalu ia memutuskan untuk kembali meninggalkan kontrakannya itu. Beberapa barangnya sudah terbungkus rapih oleh kardus, hanya ada secuil kertas yang memberitahukan Ato tentang keadaan di kontrakannya itu. Dalam kertas tersebut bertuliskan,'Cepa

  • Sang Pengaman   Mengenal Diri!

    Setelah Ato mendengar suara orang berbicara, ia tak langsung menengokan kepalanya. Dalam pikirnya, entah siapa orang itu ... lalu pada siapa ia berbicara?Tidak ada satu orangpun yang saat ini diam di tempat itu, selain dirinya.Namun, beberapa orang mulai terlihat. Mereka memakai pakaian serba hitam. Sepertinya ada beberapa orang yang tidak asing dan Ato bisa mengenalnya.Tiba-tiba 15 orang keluar dari arah gedung. Entah apa yang sudah mereka lakukan, bukankah gedung ini telah ditutup, karena garis polisi sudah melingkar mengelilingi setiap pintu gerbang.Dalam benak Ato mulai terpikir, jika sesuatu yang kurang beres tengah terjadi di tempat bekerjanya itu. Garis polisi hanya akan terpasang, jika satu perkara telah dianggap berbahaya atau bermasalah."Setelah ini, apa yang akan kita lakukan?" tanya seseorang berkulit hitam."Kita cari dulu 2 orang itu! kemudian kita habisi mereka!" sahut seorang pria dewasa yang mukanya sudah tak asin

  • Sang Pengaman   Kembali Beraktifitas!

    Secara perlahan tapi pasti, Ato mulai menerima kehadiran hal-hal diluar nalarnya. Seiring dengan itu, Ato memutuskan untuk tinggal sementara di tempat Pak Nurdin.Hingga pada akhirnya waktu tak terasa kian berlalu. Terhitung sampai saat ini, Ato sudah tinggal selama 3 hari diam di tempat yang disebut Distrik cabang oleh orang-orang Padepokan itu. Selama itu pula, Ato mau tak mau harus mengikuti beberapa kegiatan di tempatnya berada.Pada malam pertama, Ato diperlihatkan beberapa pertunjukan ilmu penguasaan energi.Dalam batin Ato sempat bergumam,'Apa yang mereka lakukan? hmp, bukankah itu hanya atraksi saja? atau mungkin mereka hanya berpura-pura!'Di hadapan Ato saat ini, nampak puluhan murid Pak Nurdin yang terlihat seakan didorong oleh sesuatu, bahkan diantara mereka ada yang sampai terpental ke lantai dengan cukup keras.Kemudian pada malam ke dua, Ato diberi penjelasan tentang unsur dalam tubuhnya.Saat ini, pera

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status