Share

Si Jomblo Punya Cerita

Di saat Ato hendak kembali ke tempat Kontrakannya. Dalam kesendirian Ato membayangkan wajah Rani, bayangan itu semakin terlihat nyata setelah Ato mengingat setiap elokan tubuh Rani dalam benaknya.

Rasa rindu tiba-tiba muncul dalam hatinya, mungkin Ato mulai membutuhkan kehadiran seorang teman wanita disampingnya.

Saat ini suatu penyesalan telah datang padanya, Ato merasa dirinya sangat bodoh dan ia sedikit menyesal dengan semua perbuatannya di masa lalu. Lelaki itu telah banyak menyia-nyiakan cinta tulus dari beberapa wanita di masa lalunya.

Bagi Ato, mempermainkan perasaan wanita sempat menjadi hobi tersendiri dalam hidupnya. Mungkinkah saat ini hukum karma sedang melanda lelaki berparas tampan itu?

Di masa lalu, Ato sangat di dambakan para wanita di sekitarnya. Terlebih ketika ia menginjak usia SMA.

Hampir setiap Minggu, Ato mengganti teman wanita pribadinya. Jika di hitung dari kelas 10 sampai 12, Ato telah meninggalkan kenangan di ratusan hati mantan pacarnya tanpa satu kepastian, lelaki itu selalu meninggalkan wanita yang telah menaruh harap padanya.

***

Flash back

"Atoooooo!"

Teriakan histeris yang menggema pada salah satu sekolah menengah atas. Saat itu merupakan awal tahun ajaran baru. 

Ato sedang menjalani masa orientasi siswa baru, yang lebih dikenal dengan nama Ospek.

Teriakan itu, keluar dari anak kelas 11, yang sedang mengemban amanat menjadi panitia Ospek.

Susi!

Dia adalah wanita pertama penemu ketampanan dari seorang siswa baru yang bernama Ato. Saat pertama kali bertemu dengan Ato, tatapan Susi begitu dalam padanya. 

Walaupun usia Susi masih terbilang cukup muda, tapi masa putih abu sering di jadikan masa peralihan dari usia anak-anak menjadi usia remaja. Saat itulah semua orang mengalami masa pubertas yang beraneka ragam.

Rasa ketertarikan pada lawan jenis sering muncul, ketika kita berpapasan dengan seseorang yang sesuai dengan kriteria pasangan kita.

Setiap orang selalu mendambakan pasangan hidupnya sebagai orang yang paling sempurna di jagad raya.

Mulai dari segi paras yang rupawan atau harta yang cukup mapan. Hal itu memang suatu hal yang bisa dibilang wajar, sebab semua orang sangat mendambakan kebahagiaan di dalam hidupnya.

Walaupun sifat Ato begitu dingin, ternyata ia telah berhasil membuat dirinya menjadi lelaki nomer satu yang menduduki tingkat teratas kriteria lelaki idaman wanita di sekolahnya.

Setelah satu minggu berlalu, para siswa baru mengakhiri kegiatan mereka dengan acara kreasi seni yang di selenggarakan di sekolah itu hingga larut malam.

"Hai ... Ato! lagi ngapain disini? kok sendirian aja?" tanya Susi yang kebetulan lewat dan melihat Ato termenung.

"Hemmmp ... enggak kok! cuma mau diam aja di sini," jawab Ato dengan nada datar.

Susi mencoba melangkah lebih dekat kemudian ia langsung meraih tangan Ato.

"To, sejak aku melihat kamu ... kok aku gak bisa tenang yah?"

"Tenang! apa urusannya ketenanganmu denganku?"

Setelah menatap mata Ato, Susi langsung berbisik tepat di telinga lelaki yang telah di incarnya seminggu yang lalu itu.

"Aku ... suka sama kamu To!"

Telinga Ato seakan menjadi geli, setelah mendengar perkataan Susi yang sedikit mendesah itu.

Dari parasnya sih, wanita itu terbilang cukup rupawan, hidungnya yang seperti Pinokio melengkapi paras ala wanita timur tengah pada umumnya.

Namun ungkapan perasaan Susi itu, ternyata hanya di anggap angin lalu saja. Ato langsung pergi tanpa mengatakan sepatah kata apapun.

Hal yang sama, terus terjadi pada Ato hingga ratusan kali, ia selalu menolak ungkapan perasaan wanita, yang tengah di utarakannya secara terang-terangan atau dengan cara tersembunyi, tapi sayang seribu sayang ... keberuntungan yang jarang di dapatkan para kaum lelaki itu, telah di sia-siakan Ato begitu saja.

Akhirnya Ato hidup dengan terus menjomblo sampai usianya saat ini.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status