LOGIN"Arya! Sekarang tutup kedua matamu!" ucap guru Manunggal Wahid saat Arya dan dia sudah selesai dengan semua proses yang menurutnya diperlukan untuk memindahkan pusaka pakaian kijang emas ke tubuh Arya.Arya tidak membantah, dan dia menutup kedua matanya."Alirkan tenaga dalam lembut ke telapak tanganmu!" kata Ki Manunggal Wahid lagi.Kembali tanpa membantah Arya melakukan itu."Dan terakhir, ulurkan kedua tanganmu!" kata Ki Manunggal Wahid.Arya tanpa sedikitpun membantah melakukan semua perintah gurunya dan mengulurkan kedua tangannya.Ki Manunggal Wahid menyambut tangan Arya. Dan dia juga sudah mengalirkan tenaga dalam yang lembut ke telapak tangannya.Dua tenaga dalam lembut bertemu, tapi itu tetap menimbulkan gelombang energi, apalagi dua tenaga dalam itu merupakan dua tenaga dalam dari dua orang pendekar legenda emas.Dari tubuh Ki Manunggal Wahid, keluar cahaya kuning emas yang menyilaukan mata, dan cahaya itu perlahan-lahan masuk ke kepala Arya.Cahaya itu terus masuk dan menye
"Sialan kau naga emas!" maki Arya karena dia dijatuhkan oleh naga emas tepat di atas permukaan laut, sehingga Arya tidak sempat mengerahkan ilmu meringankan tubuh dan jatuh ke dalam air."Hahahaha! Anak muda! Selamat memulai petualangan baru, aku harap kau mampu menyelesaikan apa yang tidak dapat diselesaikan oleh pendekar legenda emas yang lain."Arya terhenyak, suara itu adalah suara dari naga emas, yang mengantarkan Arya langsung ke dunia manusia."Terima kasih naga emas!" teriak Arya, dan Arya tidak tahu apa naga emas dengar atau tidak teriakan Arya itu.Dengan gerakan yang indah, Arya berenang ke tepian, dan melihat ke arah karang."Kalau tidak salah, di sana guru membuka jalan menuju negeri bangsa naga! Aku akan ke karang itu!" kata Arya.Huppppp.Arya hentakkan kakinya, dan betapa kagetnya dia saat merasakan perubahan besar pada dirinya."Ini kemampuan yang tidak mungkin dicapai manusia manapun, selain pendekar legenda emas!" kata Arya.Dalam beberapa kedipan mata saja, Arya su
Arya yang ada dalam belitan naga emas, dibawa masuk ke dalam gua yang ada di dalam ruangan besar itu.Dalam ruangan itu, seluruhnya bercahaya emas."Inilah ruangan emas, manusia!" kata naga emas sekalian menurunkan Arya dari belitannya.Arya memandang takjub pada semua yang ada di dalam ruangan emas itu. Semua yang ada di sana berkilauan."Sungguh kilauan emas yang begitu menggoda!" ucap Arya."Kau akan memiliki semua ini, jika kau pilih menjadi bangsa naga, dan kau akan di sini selamanya dengan gadismu itu, bagaimana?" tanya naga emas pada Arya.Arya berbalik, dan melihat ke arah kepala naga yang sebesar bukit."Tapi sungguh sayang! Tujuanku ke negeri bangsa naga ini bukan untuk itu, aku kemari hanya satu tujuan, ingin menjadi pendekar legenda emas," kata Arya."Tapi, kau memiliki seseorang yang kau inginkan dan menginginkan dirimu di sini, mungkin saja di sini kau akan temukan kebahagiaan," kata naga emas menggoda Arya.Naga emas itu mengeluarkan sesuatu dari mulutnya, dan itu adala
Tidak hanya ibu Min Ki, tapi seluruh penduduk kota Basing yang mendengarkan perkataan panglima Jodan kaget, dan semuanya berdiri menatap Arya."Kau jangan asal bicara panglima Jodan, bagaimana mungkin bangsa manusia yang egois mau mengorbankan nyawanya untuk orang lain?" kata ibu Min Ki tidak percaya."Kau tidak percaya? Siapa yang bisa kau percayai di istana ini? Raja Dong? Tanyakan, atau tanyakan pada prajurit yang masih hidup dalam perang itu, semuanya melihat bagaimana bangsa manusia yang kau benci ini korbankan nyawanya untuk putramu, untuk raja kita!!" teriak Panglima Jodan.Suasana menjadi riuh, berbicara tentang Arya, dan semuanya kini memusatkan perhatian pada Arya."Bagaimana mungkin kami akan tega dan berani turunkan tangan kasar pada orang yang sudah membantu perang," ucap panglima Gonda lagi menambah perkataan panglima Jodan."Dong Ki, putraku. Apa benar yang dikatakan oleh para panglima itu?" tanya ibu Min Ki."Itu memang benar ibu, jika bukan karena bangsa manusia itu,
Matahari pagi datang di kota Basing, matahari yang begitu hangat menyinari seluruh ibukota kerajaan naga putih itu.Matahari itu juga seolah menunjukkan kalau masih ada cahaya setelah perang terjadi, dan cahaya itu seolah mengatakan ada hari yang baru setelah ketakutan yang melanda wilayah kerajaan bangsa naga putih.Di halaman istana kerajaan, satu arena sudah terpasang, dan seperti pada sebelumnya, warga kota Basing pun kembali berdatangan untuk saksikan pertarungan ulang antara Arya, melawan para panglima yang terpilih untuk melawan dia dalam perebutan berkah emas.Arya membutuhkan berkah emas itu, untuk mencapai pendekar legenda emas, dan para panglima tidak inginkan ada bangsa manusia yang memiliki berkah emas itu.Tapi, ada sesuatu yang menurut Arya sudah berubah, yaitu pandangan para prajurit kerajaan naga pada dirinya.Awal kedatangan Arya ke istana naga itu, pandangan prajurit padanya sangatlah sinis dan penuh dengan kebencian, tapi kini pandangan itu berubah jadi lebih bersa
"Sesungguhnya saat bangsa naga memasuki dunia bangsa manusia, maka bangsa naga akan menjadi siluman naga yang penuh dengan amarah, dan itu yang membuat kami tidak mau memasuki wilayah bangsa manusia," kata guru Tarugi menjelaskan pada Arya."Kenapa bisa begitu guru Tarugi?" tanya Arya semakin kebingungan."Semua itu karena amarah iblis Son Chong. Dia yang tidak bisa memiliki serbuk emas, dan tidak bisa menjadi pendekar legenda emas, membuat satu tameng yang menyelubungi negeri bangsa manusia, dan tameng itu akan langsung ubah kami jadi bangsa siluman naga kalau memasuki wilayah bangsa manusia," kata guru Tarugi."Untuk apa dia melakukan itu?""Untuk apa? Sudah jelas demi keselamatan dirinya sendiri.""Maksudnya guru?""Meskipun bangsa naga tidak dapat membunuh iblis Son Chong, tapi kami yang sudah mencapai pendekar legenda emas, akan mampu melukai dia, jadi dengan adanya tameng itu, maka dia selamat dari serangan bangsa naga yang sudah mencapai pendekar legenda emas.Arya anggukan kep







