author-banner
Martimbul siregar
Martimbul siregar
Author

Novel-novel oleh Martimbul siregar

Pedang Penguasa Kegelapan

Pedang Penguasa Kegelapan

Lin Jiang, pemuda yang tak memiliki bakat karena jalan tenaga dalam ditubuhnya hancur oleh ledakan pertarungan di dekatnya. Dihina dan terhina, jadi jalan yang diterima oleh Lin Jiang sejak saat itu. Hingga hidup penuh derita ia alami. Dikucilkan keluarga, hingga dianggap sampah, itulah yang ia terima. penderitaan tanpa batas. Hingga suatu hari, Lin Jiang jatuh ke jurang kematian, dan itulah awal dari hidup yang baru untuk Lin Jiang. Apa yang Lin Jiang temukan di dalam jurang kematian? Pedang penguasa kegelapan, satu langkah kaki anak manusia menuju jalan cahaya.
Baca
Chapter: Waktu Yang Tepat Untuk Istirahat
Kedua Patriak yang melihat kuda Lin Jiang, memilih untuk mendekati ruangan terbuka dimana anak muda itu berada. "Lin Jiang!" kata Patriak Suhei tak percaya kalau yang berada di dalam ruangan terbuka itu memang adalah Lin Jiang."Patriak!" kata Lin Jiang dan tunjukkan rasa hormatnya pada lelaki itu. "Kenapa kau di sini?" "Aku sedang menunggu kedatanganmu, Patriak!""Kenapa kau tidak langsung masuk ke dalam Sekte?""Hahahaha! Aku bukan orang penting, jadi aku tidak bisa masuk!" jawab Lin Jiang.Wajah Patriak Suhei merah karena kata-kata Lin Jiang, dan itu jelas kata-kata yang cukup menyindir bagi ketua besar Sekte Matahari Emas itu. "Apakah mereka yang melarangmu untuk masuk, Lin Jiang?" tanya Patriak Suhei sambil menunjuk ke arah murid sekte yang berjaga di gerbang masuk. "Mereka hanya melakukan tugasnya, dan bukankah memang seperti itu cara kerja dunia persilatan?" kata Lin Jiang.Patriak Suhei hanya bisa menghal napas, dan pada akhirnya mengajak Lin Jiang untuk masuk ke dalam Se
Terakhir Diperbarui: 2024-09-28
Chapter: Rasa Bersalah Patriak Suhei
Patriak Suhei hanya bisa menghela napas yang panjang saat Patriak Wang katakan tujuan dan juga sampaikan alasan dia ke Sekte Matahari Emas itu. "Bagaimana Patriak Suhei? Apakah kau bersedia membantu Sekte Pedang Tunggal?" tanya Patriak Wang."Bagaimana bisa aku menolak keinginan dan permintaanmu itu, Patriak Wang? Yang terjadi di Sekte Pedang Tunggal juga karena diriku! Jika aku tidak egois, mungkin Sekte Pedang Tunggal tidak akan sehancur seperti ini!" kata Patriak Suhei."Jika Patriak Suhei sungguh bersedia membantu, maka aku sungguh sangat berterima kasih!" kata Patriak Wang."Tunggulah beberapa hari di sini! Aku akan memutuskan hal ini, aku akan adakan rapat dengan semua petinggi Sekte ini, dan memastikan kalau akan ada yang akan ke Sekte Pedang Tunggal, termasuk diriku!" kata Patriak Suhei."Baik, aku akan tunggu sampai ada keputusan dari kalian!" kata Patriak Wang."Kalau begitu, ikuti aku! Akan bawa kau menuju kamarmu, dan selama kau berada di sini, murid sekte ini akan melaya
Terakhir Diperbarui: 2024-09-26
Chapter: Keputusan Patriak Wang
Tiga hari dalam perjalanan, Qiau Yun dan Wan Suhei pun tiba di Sekte Matahari Emas, dan Patriak Wang langsung sambut kepulangan cucunya itu. "Lin Jiang sungguh penuhi janji yang dia katakan padaku!" kata Patriak Suhei."Tidak hanya itu kakek, Lin Jiang juga mengalahkan Ketua Bar Ha!" kata Wan Suhei."Benarkah itu? Sungguh pemuda yang luar biasa!" kata Patriak Suhei."Hhmmm! Seharusnya kita menjalin hubungan yang baik dengan dia, bukannya membuat masalah dengan dia!" kata Tetua Li."Masih ada waktu untuk memperbaiki semua ini, Tetua Li! Aku yakin, kita masih akan bertemu dengan pemuda itu!" kata Patriak Suhei.Saat mereka bicara, salah satu murid datang, dan melaporkan kedatangan seseorang ke Sekte itu, seseorang yang membuat wajah Patriak Suhei tak percaya. "Dia sungguh datang kemari?" kata Patriak Suhei."Iya, Patriak! Dan saat ini dia sudah menunggu di ruangan tunggu!""Aku akan segera temui dia!" kata Patriak Suhei.Patriak dari Sekte Matahari Emas itu buru-buru berjalan, untuk s
Terakhir Diperbarui: 2024-09-25
Chapter: Kemunduran Sekte Pedang Tunggal
Satu hari berlalu, sejak penyerang Mata Iblis ke Sekte Pedang Tunggal, dan itu memang membuat Sekte itu kehilangan banyak anggotanya. Hal itu pastinya juga memberi pengaruh pada Sekte Pedang Tunggal, dan kedudukan mereka di dunia persilatan, pastinya akan jatuh. Mereka yang memiliki posisi tertinggi, dipastikan akan jatuh dan tak lagi memegang posisi di wilayah selatan kekaisaran Tang itu.Hal itu disadari dengan jelas oleh Patriak Wang, namun semuanya telah terjadi, dan dia tak bisa berbuat apa-apa lagi. "Mungkin satu-satunya cara agar Sekte ini bisa tetap bertahan hanya dengan menjalin hubungan baik dengan Sekte Matahari Emas, hanya itu satu-satunya cara!" kata Patriak Wang.Meskipun Patriak Wang sangat marah pada Patriak Suhei, namun ia tak memiliki cara lain, karena jika dia masih tetap bersikap seperti ini, maka Sekte yang dia pimpin itu akan berada di ambang kehancuran."Tidak ada cara lain!" ucap Patriak Wang dengan nada suara yang pelan. ***Sementara itu, Patriak Suhei ya
Terakhir Diperbarui: 2024-09-23
Chapter: Mengusir Secara Halus
Pada akhirnya, pertarungan di Sekte Pedang Tunggal benar-benar berakhir, yang mana lebih dari tiga ratus anggota Mata Iblis itu tewas.Tidak hanya anggota mereka, namun ada beberapa Tetua Mata Iblis yang tewas, dan juga ketua dari Mata Iblis cabang selatan itu juga tewas karena dibunuh Lin Jiang.Namun, bukan berarti tidak ada korban dari pihak Sekte Pedang Tunggal, bahkan jumlah korban yang paling banyak berasal dari sekte itu. Hal itu karena, keterlambatan Lin Jiang datang, dan juga karena anggota mata iblis tidak memilih lawan untuk dibunuh. Hampir tiga perempat murid dan anggota Sekte Pedang Tunggal yang tewas, dan yang tersisa dari sekte itu tak kurang dari seratusan murid saja. Kedatangan Qiau Yun dan Wan Suhei tidak banyak membantu, karena memang kemampuan keduanya tidak terlalu kuat, meskipun demikian, kehadiran keduanya bersama Lin Jiang, itu membuat Patriak Wang hargai mereka. "Kalian berasal dari Sekte Matahari Emas, bukan?" kata Patriak Wang."Iya, kami memang berasal
Terakhir Diperbarui: 2024-09-22
Chapter: Kematian Ketua Bar Ha
"Harimau Emas!" teriak Lin Jiang.Whusssssssss!!Cahaya kuning emas keluar dari cincin ruang di tangan Lin Jiang, dan cahaya itu merupakan cahaya yang berasal dari pedah harimau emas. Hiatttttt!!Dengan satu ayunan yang cepat, Lin Jiang menebas pedang itu, dan satu serangan balik itu membunuh lima tetua Mata Iblis cabang selatan, dan tewas dengan tubuh yang terpotong jadi dua. Huppppp!!Dan setelah itu, Lin Jiang melompat, dan melesat memburu Ketua Bar Ha yang sudah meninggalkan Sekte Pedang Tunggal, untuk kabur karena sadar akan kemampuan Lin Jiang."Kau tidak akan bisa kemana-mana, ketua Bar Ha!" kata Lin Jiang setelah Lin Jiang memotong jalan Ketua Bar Ha."Tidak mungkin!" kata Ketua Bar Ha.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu sudah kerahkan ilmu meringankan tubuh terbaik yang ia miliki, hanya untuk kabur dari Sekte Pedang Tunggal, namun nyatanya Lin Jiang mampu mengejar dirinya. "Bukankah sudah aku katakan, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, maka kau akan mati!" kata
Terakhir Diperbarui: 2024-09-21
Sang Penghancur Langit

Sang Penghancur Langit

Petir, sesuatu yang paling ditakuti, dan paling dihindari oleh setiap manusia. Namun bagaimana kalau petir itu menjadi satu kekuatan yang dicari oleh orang-orang yang inginkan kekuatan itu. Petir itu, jatuh ke tangan pemuda yang memiliki trauma yang panjang. Bagaimana anak muda itu akan tanggapi itu? Bagaimana dia akan bertahan?
Baca
Chapter: Tamu tak diundang
Arya menatap prajurit yang menjawab itu, dan dia berjalan ke arahnya."Apakah kau tahu di mana rumah keluarga Jui itu?" tanya Arya dengan suara yang sengaja dibuat lembut."Aaaa aku tahu!" jawab prajurit itu dengan wajah yang takut.Perkataan lembut Arya itu bukan membuatnya menjadi tenang, tapi malah menjadi takut akan kekejaman yang diperlihatkan Arya.Seseorang yang sudah berani memberikan pukulan pada penguasa kota itu, sama saja dengan memukul penguasa negeri itu. Dan Arya sudah menjadikan dirinya buronan seluruh negeri, Arya kini adalah musuh besar bagi negeri Phin."Nona merah! Cepat aku bawa adikmu ini atau akan ada tangan kotor yang akan menyentuh dia lagi!" kata Arya."Kakak!"Peri biru langsung menghambur ke arah kakaknya, peri merah. Dan linangan air mata langsung jatuh saat dua saudari yang baru saja alami hal yang buruk."Sekarang bawa aku ke rumah keluarga Jui itu!" kata Arya dan mendorong prajurit itu untuk membawanya ke rumah keluarga Jui.Prajurit itu tidak ada alasa
Terakhir Diperbarui: 2025-08-04
Chapter: Hampir Membunuh
Dengan menutup wajah peri merah, Arya membawa peri merah memasuki kota Huin.Peri merah terlihat takut-takut saat akan melangkahkan kakinya di kota itu."Sudah, kau jangan takut. Ada aku di sini yang akan menjaga dirimu," kata Arya mencoba menenangkan gadis peri itu.Meskipun Arya sudah katakan seperti itu, tapi peri merah tetap tidak bisa hilangkan rasa takutnya karena takut jika akan kembali bertemu dengan Panglima Su Tan."Sudahlah, ayo berjalan di dekatku!" kata Arya dan menarik tangan peri merah agar berjalan di dekatnya.Wajah peri merah kembali merah merona. Selama dalam hidupnya, belum pernah seorang lelaki memegang tangannya, tapi Arya malah dengan berani memegang tangannya."Kenapa lagi?" tanya Arya."Tidak ada!" jawab peri merah dan akhirnya membiarkan tangannya dipegang oleh Arya.Peri merah akhirnya membiarkan tangannya berada dalam genggaman Arya, meskipun dia ingin menarik tangan itu, tapi hatinya melarang itu.Arya dan peri merah berjalan hingga ke tengah kota Huin."D
Terakhir Diperbarui: 2025-08-02
Chapter: Arya dan Peri Merah
Arya, setelah menguasai pusaka pakaian kijang emas berjalan keluar dadi lembah api, itu setelah siluman kera mengusir dirinya dari lembah itu.Pemikiran Arya penuh dengan pertanyaan penasaran tentang siapa pemuda yang dikatakan oleh para siluman kera."Jaka Srenggi? Siapa sesungguhnya dia? Apa dia memang hebat?" tanya Arya dalam hatinya.Arya terus berjalan, dan tanpa dia sadari Arya malah mendekati sebuah kota."Kenapa langkahku membawa aku kemari? Padahal aku tidak ingin memasuki kota untuk saat ini, kau ingin hindari kejaran dari para pendekar," gumam Arya."Sebaiknya aku pergi saja, sebaiknya saat ini aku jauh dari masalah!" kata Arya lagi.Arya berniat ambil jalan balik, tapi saat itulah matanya melihat satu sosok berpakaian merah tergelatak di tanah di kejauhan."Apakah itu mayat?" gumam Arya dan terpaksa mendekati sosok yang Arya lihat itu.Begitu dekat dengan sosok itu, Arya melihat jika itu adalah sosok seorang perempuan yang tergeletak di tanah. Wajahnya rusak karena bekas c
Terakhir Diperbarui: 2025-08-01
Chapter: Dikepung Prajurit Kota
"Apa kalian sudah siap tinggalkan kota ini?" tanya peri merah pada dua adiknya, peri biru dan peri putih."Mau gimana lagi, Kak? Kakak udah mengatakan pergi, ya sudahlah!" jawab peri putih dengan wajah yang ditekuk karena kesal.Peri putih belum bertemu dengan pemuda yang dia jumpai di Hutan Bidadari, tapi peri merah sudah mengajak tinggalkan kota itu."Kita cari di kota lain!" kata peri biru.Ketiga gadis cantik itu memutuskan tinggalkan kota Huin, dan dalam waktu yang singkat mereka sudah keluar dari kota itu.Hahahahaha!"Akan ke mana kalian, gadis-gadis cantik?"Panglima Su Tan sudah ada menunggu di pinggiran kota. Itu karena dia mendapatkan kabar dari anak buahnya kalau tiga gadis itu akan tinggalkan kota, dan dia langsung bergerak cepat.Panglima Su Tan tidak mau semua rencana untuk jadikan pejabat Lian Hui menjadi boneka gagal hanya karena kepergian para gadis itu dari kota Huin."Apa yang kau inginkan?" tanya peri merah dan langsung menarik dua adiknya untuk berada di balik tu
Terakhir Diperbarui: 2025-08-01
Chapter: Meminta Salah Satu Gadis
Mata pejabat Lian Hui melotot tajam saat melihat tiga gadis turun dari tangga penginapan Restoran Teh Langit.Panglima Su Tan juga tidak menutupi jika dia juga kagum dengan kecantikan tiga gadis yang baru turun dari tangga itu."Ini kah kecantikan yang langsung diturunkan para dewa?" tanya pejabat Lian Hui pada Panglima Su Tan.Tapi pertanyaan dari pejabat Lian Hui itu sedikit pun tidak mendapatkan tanggapan dari Panglima Su Tan, karena panglima itu juga begitu menikmati kecantikan tiga gadis yang berasal dari negeri langit itu."Panglima, apa kau tidak mendengar apa yang baru saja aku tanyakan?" bentak pejabat Lian Hui."Maaf! Maafkan aku, Tuan Lian, aku merasa sangat terkesima dengan kecantikan dari tiga gadis itu!" jawab Panglima Su Tan sadar dari ketermanguannya karena melihat kecantikan tiga gadis itu.Mata pejabat Lian Hui kembali melihat ke arah tiga gadis yang sudah semakin dekat dengan Restoran Penginapan Teh Langit, dan saat mereka duduk di kursi, pelayan langsung memberikan
Terakhir Diperbarui: 2025-07-31
Chapter: Keinginan Pejabat Lian
Kota Huin saat ini, kota yang cukup ramai, penuh dengan berbagai sifat manusia.Di sebuah penginapan yang paling mewah di kota itu, menginap tiga gadis yang memiliki paras yang sampai membuat gempar kota Huin.Kecantikan gadis itu sampai membuat banyak lelaki rela duduk menunggu di luar penginapan, hanya untuk melihat dan menikmati kecantikan tiga gadis itu."Ayah! Aku harus memiliki satu dari tiga gadis itu! Aku tidak mau tidak!" kata seorang pemuda pada ayahnya.Pemuda itu adalah Ji Jui, putra dari Keluarga Jui, salah satu orang terpandang di negeri Phin.Bahkan dari kisah yang beredar, sesungguhnya keluarga Jui lah yang awalnya berkuasa di kerajaan Phin. Tapi karena kelemahan mereka, keluarga mereka terusir dari istana dan digantikan keluarga Hui, yang kini menjadi Klan Hui.Ada tiga klan di negeri Phin yang cukup kuat. Ketiga klan itu saat ini berada di istana dan jadi penguasa terkuat di negeri Phin:Klan Hui, yang saat ini duduk di kursi takhta kerajaan Phin; Klan Jut, yang meru
Terakhir Diperbarui: 2025-07-31
Anda juga akan menyukai
Belahan Jiwa
Belahan Jiwa
Fantasi · Gugi gia
2.8K Dibaca
Membawa Lari Anak Duke
Membawa Lari Anak Duke
Fantasi · Winter Bride
2.8K Dibaca
LOVE: Nirvana & Hell
LOVE: Nirvana & Hell
Fantasi · Nada Egan
2.7K Dibaca
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status