Chapter: Kalahkan Nyai jelitaPlakkkkkk!Arya menepis keras cakaran dari nyai Jelita, dan itu cukup kagetkan perempuan golongan hitam itu.Nyai Jelita sudah yakin kalau serangannya, tidak mungkin dapat dihindari Arya, tapi Arya malah mampu menepis cakarannya itu."Pemuda ini memiliki kemampuan, dia tidak bisa dipandang remeh," gumam nyai Jelita.Hiatttttt!Dengan teriakan yang nyaring, nyai Jelita kembali datang dengan serangan yang lebih besar lagi.Serangan besar yang membawa tenaga dalam yang besar juga. Setelah merasakan tepisan Arya, nyai Jelita tidak memiliki waktu untuk bermain-main lagi.Setiap serangan nyai Jelita membawa hawa yang panas, dan mematikan. Setiap serangan nyai Jelita mengarah pada bagian vital dan mematikan di tubuh Arya.Plakkkkkk!Namun, lagi-lagi Arya selalu menepis semua serangan dari nyai Jelita, membuat perempuan tua yang menjaga kecantikannya itu mulai marah."Kurang ajar!"Haaaaaaaaaaa!Nyai Jelita tidak menahan diri lagi, dan menyerang kembali dengan serangan yang begitu cepat.Seti
Last Updated: 2025-09-19
Chapter: Pertarungan melawan ki Parlah Adu tenaga dalam terjadi antara Arya dan Ki Parlah, dan itu membuat keduanya mundur ke belakang."Tidak terlalu kuat," gumam Arya.Tapi beda dengan Ki Parlah, dia merasa kalau Arya akan jadi lawan yang cukup tangguh."Aku akan serius anak muda!" teriak Ki Parlah.Pedang yang ada di tangan kiri, berpindah ke tangan kanan, dan dia memutar pedang itu dan bersiap untuk menyerang Arya.Warga kota Lima melihat jika pertarungan itu akan jadi pertarungan yang serius, dan satu persatu warga kota memilih untuk menjauh.Perginya warga kota memberikan ruang bagi Arya dan Ki Parlah yang akan bertarung.Tanpa Arya ketahui, ada beberapa anak buah Ki Parlah yang melapor ke markas kelompok teratai kuning yang ada si pinggiran kota Lima.Haaaaaaaaaaa!Ki Parlah berteriak keras, sekalian teriakan itu dia mengalirkan tenaga dalam yang besar ke seluruh tubuhnya serta pedang yang ada di tangannya.Whusssssssss!Ki Parlah ayunkan pedang ditangannya, dan ayuanan itu sangatlah cepat.Tapi, Arya hanya bergerak
Last Updated: 2025-09-18
Chapter: Sandiwara pejabat kotaKota Lima, saat ini. Kota yang ada di pinggiran laut, yang juga merupakan salah satu kota yang terkenal karena kota itu jadi kota pelabuhan yang membawa banyak pedagang dari luar negeri.Seperti yang diperintahkan nyai Jelita kemarin, Ki Parlah melakukan tugasnya, dan membawa puluhan anak buahnya dari kelompok Teratai kuning.Ki Parlah berjalan dengan angkuhnya, dia membusungkan bagian depan tubuhnya, menunjukkan jika dia memiliki kuasa di kota Lima.Tepat di kota Lima, Ki Parlah berhenti, dan dia mengeluarkan pedang yang ada di pinggangnya."Hei penduduk kota. Hari ini kalian harus membayar keamanan pada kami, jika ada yang melawan, maka pedang ini akan memenggal leher kalian, siapkan satu keping emas tiap orang!" teriak Ki Parlah.Penduduk kota langsung bereaksi, mereka semua ingin melawan tapi, jangankan mereka, Adipati yang menjadi penguasa di kota lima, kota kadipaten itu saja tidak berani melakukan itu.Seorang lelaki gempal datang, dia adalah Adipati Tama, dia adalah Adipati ya
Last Updated: 2025-09-17
Chapter: Ketua baru teratai kuningArya sesungguhnya tidak terlalu memikirkan apapun yang keluar dari mulut Bulan Putih, Arya saat ini memikirkan keberadaan kelompok Teratai kuning yang ada di kota lima."Bukankah kelompok teratai kuning sudah aku hancurkan saat penyerangan di istana?" gumam Arya.Arya melihat kalau kelompok teratai kuning memasuki sebuah bangunan yang menurut Arya adalah markas mereka."Sepertinya itu markas mereka, sebaiknya aku melihat ke sana," gumam Arya lagi.Setelah membeli pakaian, dan Arya sudah merasa kalau waktunya dengan bulan putih harus segera selesai pada saat itu juga."Sepertinya kita harus berpisah, bulan putih," kata Arya."Kenapa? Apa kau sudah akan pergi?" tanya bulan putih."Benar! Aku ingin memastikan sesuatu," jawab Arya."Apa itu?" tanya bulan putih."Itu rahasiaku, aku tidak dapat menjelaskan padamu," kata Arya."Apa aku tidak boleh ikut?" tanya bulan putih."Tidak! Aku tidak ada orang yang jadi beban ku," ucap Arya."Beban? Apa kau pikir aku tidak dapat menjaga diriku? Aku me
Last Updated: 2025-09-16
Chapter: Memasuki kota Lima "Bodoh! Kau memilih mati!" maki Merak hitam.Hiaaaat!Merak hitam merentangkan kedua tangannya, seperti sepasang sayap yang akan terbang, itulah jurus andalan dari Merak Hitam, jurus rangkaian merak kematian.Tapi, Arya juga sudah siap untuk hadapi dan menahan serangan dari Merak hitam, dan dengan jurus rangkaian dari kitab tinju penggetar langit, Arya siap menyerang balik.Tangan Merak hitam menyerang dengan cepat, bagaikan pisau yang tajam dan itu karena tenaga dalam yang dia miliki.Plakkkkkk!Tapak petir dari Arya memapak serangan dari lengan Merak hitam, dan terjadilah pertarungan di bawah pohon yang rindang itu.Merak hitam cukup kaget, itu karena Arya mampu menahan setiap serangan yang dia berikan, serangan demi serangan cepat yang dia yakini akan membuat Arya kalah.Huppppp!Merasa serangannya tidak mungkin menang melawan Arya, Merak hitam memilih untuk mundur.Tapi, Arya tidak membiarkan Merak hitam untuk pergi meninggalkan pertarungan, dan Arya melompat mengejar Merak hitam.
Last Updated: 2025-09-15
Chapter: Kesombongan Merak hitamBulan Putih memaksa menarik tangannya dari genggaman tangan Merak Hitam yang pegang erat tangganya."Jangan melawan, sayang. Hari ini akan akan kita habiskan berdua," kata Merak Hitam yang membuat wajah bulan putih menjadi semakin marah."Diam kau, bangsat! Kau pikir aku ini gadis apaan? Sadar dengan apa yang keluar dari mulut baumu itu!" maki bulan putih."Hahahahaha! Aku sungguh tidak menyangka, akan bertemu dengan gadis se liar dirimu!" jawab Merak Hitam malah tertawa karena perkataan Bulan Putih.Bulan putih kembali mencoba menarik tangannya dari tangan Merak hitam, tapi Merak hitam melawan dengan menghentakkan tubuh bulan putih ke pelukannya.Dengan segera, merak hitam menyusuri leher putih bulan putih yang ada dalam pelukannya.Plakkkkkk!Bulan putih melayangkan tangan kanan, dan wajah lelaki penuh brewok itu merasakan kerasnya tamparan dari bulan putih.Plakkkkkk!Merak hitam marah, dan tanpa ampun membalas tamparan bulan putih yang membuat bulan putih tersungkur ke tanah."Bod
Last Updated: 2025-09-14
Chapter: Waktu Yang Tepat Untuk Istirahat Kedua Patriak yang melihat kuda Lin Jiang, memilih untuk mendekati ruangan terbuka dimana anak muda itu berada. "Lin Jiang!" kata Patriak Suhei tak percaya kalau yang berada di dalam ruangan terbuka itu memang adalah Lin Jiang."Patriak!" kata Lin Jiang dan tunjukkan rasa hormatnya pada lelaki itu. "Kenapa kau di sini?" "Aku sedang menunggu kedatanganmu, Patriak!""Kenapa kau tidak langsung masuk ke dalam Sekte?""Hahahaha! Aku bukan orang penting, jadi aku tidak bisa masuk!" jawab Lin Jiang.Wajah Patriak Suhei merah karena kata-kata Lin Jiang, dan itu jelas kata-kata yang cukup menyindir bagi ketua besar Sekte Matahari Emas itu. "Apakah mereka yang melarangmu untuk masuk, Lin Jiang?" tanya Patriak Suhei sambil menunjuk ke arah murid sekte yang berjaga di gerbang masuk. "Mereka hanya melakukan tugasnya, dan bukankah memang seperti itu cara kerja dunia persilatan?" kata Lin Jiang.Patriak Suhei hanya bisa menghal napas, dan pada akhirnya mengajak Lin Jiang untuk masuk ke dalam Se
Last Updated: 2024-09-28
Chapter: Rasa Bersalah Patriak Suhei Patriak Suhei hanya bisa menghela napas yang panjang saat Patriak Wang katakan tujuan dan juga sampaikan alasan dia ke Sekte Matahari Emas itu. "Bagaimana Patriak Suhei? Apakah kau bersedia membantu Sekte Pedang Tunggal?" tanya Patriak Wang."Bagaimana bisa aku menolak keinginan dan permintaanmu itu, Patriak Wang? Yang terjadi di Sekte Pedang Tunggal juga karena diriku! Jika aku tidak egois, mungkin Sekte Pedang Tunggal tidak akan sehancur seperti ini!" kata Patriak Suhei."Jika Patriak Suhei sungguh bersedia membantu, maka aku sungguh sangat berterima kasih!" kata Patriak Wang."Tunggulah beberapa hari di sini! Aku akan memutuskan hal ini, aku akan adakan rapat dengan semua petinggi Sekte ini, dan memastikan kalau akan ada yang akan ke Sekte Pedang Tunggal, termasuk diriku!" kata Patriak Suhei."Baik, aku akan tunggu sampai ada keputusan dari kalian!" kata Patriak Wang."Kalau begitu, ikuti aku! Akan bawa kau menuju kamarmu, dan selama kau berada di sini, murid sekte ini akan melaya
Last Updated: 2024-09-26
Chapter: Keputusan Patriak Wang Tiga hari dalam perjalanan, Qiau Yun dan Wan Suhei pun tiba di Sekte Matahari Emas, dan Patriak Wang langsung sambut kepulangan cucunya itu. "Lin Jiang sungguh penuhi janji yang dia katakan padaku!" kata Patriak Suhei."Tidak hanya itu kakek, Lin Jiang juga mengalahkan Ketua Bar Ha!" kata Wan Suhei."Benarkah itu? Sungguh pemuda yang luar biasa!" kata Patriak Suhei."Hhmmm! Seharusnya kita menjalin hubungan yang baik dengan dia, bukannya membuat masalah dengan dia!" kata Tetua Li."Masih ada waktu untuk memperbaiki semua ini, Tetua Li! Aku yakin, kita masih akan bertemu dengan pemuda itu!" kata Patriak Suhei.Saat mereka bicara, salah satu murid datang, dan melaporkan kedatangan seseorang ke Sekte itu, seseorang yang membuat wajah Patriak Suhei tak percaya. "Dia sungguh datang kemari?" kata Patriak Suhei."Iya, Patriak! Dan saat ini dia sudah menunggu di ruangan tunggu!""Aku akan segera temui dia!" kata Patriak Suhei.Patriak dari Sekte Matahari Emas itu buru-buru berjalan, untuk s
Last Updated: 2024-09-25
Chapter: Kemunduran Sekte Pedang Tunggal Satu hari berlalu, sejak penyerang Mata Iblis ke Sekte Pedang Tunggal, dan itu memang membuat Sekte itu kehilangan banyak anggotanya. Hal itu pastinya juga memberi pengaruh pada Sekte Pedang Tunggal, dan kedudukan mereka di dunia persilatan, pastinya akan jatuh. Mereka yang memiliki posisi tertinggi, dipastikan akan jatuh dan tak lagi memegang posisi di wilayah selatan kekaisaran Tang itu.Hal itu disadari dengan jelas oleh Patriak Wang, namun semuanya telah terjadi, dan dia tak bisa berbuat apa-apa lagi. "Mungkin satu-satunya cara agar Sekte ini bisa tetap bertahan hanya dengan menjalin hubungan baik dengan Sekte Matahari Emas, hanya itu satu-satunya cara!" kata Patriak Wang.Meskipun Patriak Wang sangat marah pada Patriak Suhei, namun ia tak memiliki cara lain, karena jika dia masih tetap bersikap seperti ini, maka Sekte yang dia pimpin itu akan berada di ambang kehancuran."Tidak ada cara lain!" ucap Patriak Wang dengan nada suara yang pelan. ***Sementara itu, Patriak Suhei ya
Last Updated: 2024-09-23
Chapter: Mengusir Secara Halus Pada akhirnya, pertarungan di Sekte Pedang Tunggal benar-benar berakhir, yang mana lebih dari tiga ratus anggota Mata Iblis itu tewas.Tidak hanya anggota mereka, namun ada beberapa Tetua Mata Iblis yang tewas, dan juga ketua dari Mata Iblis cabang selatan itu juga tewas karena dibunuh Lin Jiang.Namun, bukan berarti tidak ada korban dari pihak Sekte Pedang Tunggal, bahkan jumlah korban yang paling banyak berasal dari sekte itu. Hal itu karena, keterlambatan Lin Jiang datang, dan juga karena anggota mata iblis tidak memilih lawan untuk dibunuh. Hampir tiga perempat murid dan anggota Sekte Pedang Tunggal yang tewas, dan yang tersisa dari sekte itu tak kurang dari seratusan murid saja. Kedatangan Qiau Yun dan Wan Suhei tidak banyak membantu, karena memang kemampuan keduanya tidak terlalu kuat, meskipun demikian, kehadiran keduanya bersama Lin Jiang, itu membuat Patriak Wang hargai mereka. "Kalian berasal dari Sekte Matahari Emas, bukan?" kata Patriak Wang."Iya, kami memang berasal
Last Updated: 2024-09-22
Chapter: Kematian Ketua Bar Ha "Harimau Emas!" teriak Lin Jiang.Whusssssssss!!Cahaya kuning emas keluar dari cincin ruang di tangan Lin Jiang, dan cahaya itu merupakan cahaya yang berasal dari pedah harimau emas. Hiatttttt!!Dengan satu ayunan yang cepat, Lin Jiang menebas pedang itu, dan satu serangan balik itu membunuh lima tetua Mata Iblis cabang selatan, dan tewas dengan tubuh yang terpotong jadi dua. Huppppp!!Dan setelah itu, Lin Jiang melompat, dan melesat memburu Ketua Bar Ha yang sudah meninggalkan Sekte Pedang Tunggal, untuk kabur karena sadar akan kemampuan Lin Jiang."Kau tidak akan bisa kemana-mana, ketua Bar Ha!" kata Lin Jiang setelah Lin Jiang memotong jalan Ketua Bar Ha."Tidak mungkin!" kata Ketua Bar Ha.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu sudah kerahkan ilmu meringankan tubuh terbaik yang ia miliki, hanya untuk kabur dari Sekte Pedang Tunggal, namun nyatanya Lin Jiang mampu mengejar dirinya. "Bukankah sudah aku katakan, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, maka kau akan mati!" kata
Last Updated: 2024-09-21